KONTEN di Facebook [arsip] pada 12 Oktober 2025 mengklaim air rebusan tanaman ciplukan dapat menyembuhkan stroke. Pengunggah menampilkan foto tanaman dan buah ciplukan. Unggahan ini telah dibagikan lebih dari seribu kali dan menerima 270 komentar.
Namun, benarkah air rebusan tanaman ciplukan dapat mengatasi stroke?
(GFD-2025-29850) Menyesatkan: Air Rebusan Tanaman Ciplukan Sembuhkan Stroke
Sumber:Tanggal publish: 05/11/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi klaim ini dengan mewawancarai dokter spesialis saraf dan menelusuri riset-riset kredibel. Hasil pemeriksaan menunjukkan buah ciplukan memang memiliki sifat antioksidan, tetapi konsumsi ciplukan tidak bisa menggantikan terapi medis untuk pasien stroke.
Dokter spesialis neurologi RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, M. Reza Fathoni, Sp.N, menjelaskan masyarakat lebih banyak mengonsumsi buah ciplukan dibanding daunnya. Buah ini mengandung karotenoid dan vitamin C yang bersifat antioksidan. Efeknya bisa membantu memperbaiki daya ingat, namun tidak signifikan. Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang membuktikan efektivitas ciplukan untuk mengobati stroke, termasuk air rebusan daunnya.
“Untuk rebusan daun, masih perlu dikaji lebih dalam,” ujarnya kepada Tempo, Jumat, 31 Oktober 2025.
Reza menambahkan, buah ciplukan boleh dikonsumsi sebagai makanan tambahan karena kandungan nutrisinya. Namun ia menegaskan pasien stroke tetap membutuhkan terapi medis dan tidak bisa hanya mengandalkan ciplukan.
Jurnal tinjauan Antioxidants tahun 2025 mencatat ekstrak dan senyawa dari ciplukan atau Physalis angulata memiliki potensi farmakologis untuk penyakit terkait sistem saraf pusat dan sindrom metabolik. Potensi ini berasal dari kandungan bioaktif seperti physalins dan withanolides yang menunjukkan interaksi stabil dan afinitas pengikatan yang baik terhadap enzim.
Penelitian Badan Pengembangan Bioteknologi Nasional Nigeria juga menemukan ekstrak etanol dan fraksi daun Physalis angulata memiliki kemampuan kuat menangkap radikal bebas. Sifat antioksidan ini penting untuk mencegah penyakit akibat radikal bebas, termasuk gangguan saraf degeneratif. Namun para peneliti menegaskan pemanfaatan ciplukan masih harus dieksplorasi lebih jauh sebelum bisa digunakan sebagai obat untuk penyakit terkait radikal bebas.
Penyembuhan Stroke
Reza Fathoni menjelaskan, stroke umumnya dipicu oleh hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes sehingga terapi terhadap kondisi tersebut tidak boleh dihentikan. Obat darah tinggi atau diabetes harus diminum seumur hidup karena aman dan memberi perlindungan pada jantung, otak, serta tidak merusak ginjal.
Jika stroke disebabkan sumbatan di otak, pasien wajib mengonsumsi obat pengencer darah seumur hidup untuk mencegah serangan ulang. Terapi pemulihan juga mencakup obat pelindung saraf, vitamin otak, dan obat tambahan sesuai gejala seperti nyeri bahu atau gangguan tidur.
Selain obat, fisioterapi menjadi bagian penting pemulihan fungsi tubuh. Fisioterapi idealnya dilakukan dalam enam bulan pertama pasca-serangan agar proses neuroplastisitas atau pemulihan jaringan otak berjalan optimal.
Ia mengingatkan masyarakat berhati-hati terhadap klaim herbal yang belum terbukti. Stroke penyakit serius, sehingga pengobatan medis yang tepat dan konsisten tetap menjadi kunci, disertai pola hidup sehat dan fisioterapi.
Dokter spesialis neurologi RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, M. Reza Fathoni, Sp.N, menjelaskan masyarakat lebih banyak mengonsumsi buah ciplukan dibanding daunnya. Buah ini mengandung karotenoid dan vitamin C yang bersifat antioksidan. Efeknya bisa membantu memperbaiki daya ingat, namun tidak signifikan. Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang membuktikan efektivitas ciplukan untuk mengobati stroke, termasuk air rebusan daunnya.
“Untuk rebusan daun, masih perlu dikaji lebih dalam,” ujarnya kepada Tempo, Jumat, 31 Oktober 2025.
Reza menambahkan, buah ciplukan boleh dikonsumsi sebagai makanan tambahan karena kandungan nutrisinya. Namun ia menegaskan pasien stroke tetap membutuhkan terapi medis dan tidak bisa hanya mengandalkan ciplukan.
Jurnal tinjauan Antioxidants tahun 2025 mencatat ekstrak dan senyawa dari ciplukan atau Physalis angulata memiliki potensi farmakologis untuk penyakit terkait sistem saraf pusat dan sindrom metabolik. Potensi ini berasal dari kandungan bioaktif seperti physalins dan withanolides yang menunjukkan interaksi stabil dan afinitas pengikatan yang baik terhadap enzim.
Penelitian Badan Pengembangan Bioteknologi Nasional Nigeria juga menemukan ekstrak etanol dan fraksi daun Physalis angulata memiliki kemampuan kuat menangkap radikal bebas. Sifat antioksidan ini penting untuk mencegah penyakit akibat radikal bebas, termasuk gangguan saraf degeneratif. Namun para peneliti menegaskan pemanfaatan ciplukan masih harus dieksplorasi lebih jauh sebelum bisa digunakan sebagai obat untuk penyakit terkait radikal bebas.
Penyembuhan Stroke
Reza Fathoni menjelaskan, stroke umumnya dipicu oleh hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes sehingga terapi terhadap kondisi tersebut tidak boleh dihentikan. Obat darah tinggi atau diabetes harus diminum seumur hidup karena aman dan memberi perlindungan pada jantung, otak, serta tidak merusak ginjal.
Jika stroke disebabkan sumbatan di otak, pasien wajib mengonsumsi obat pengencer darah seumur hidup untuk mencegah serangan ulang. Terapi pemulihan juga mencakup obat pelindung saraf, vitamin otak, dan obat tambahan sesuai gejala seperti nyeri bahu atau gangguan tidur.
Selain obat, fisioterapi menjadi bagian penting pemulihan fungsi tubuh. Fisioterapi idealnya dilakukan dalam enam bulan pertama pasca-serangan agar proses neuroplastisitas atau pemulihan jaringan otak berjalan optimal.
Ia mengingatkan masyarakat berhati-hati terhadap klaim herbal yang belum terbukti. Stroke penyakit serius, sehingga pengobatan medis yang tepat dan konsisten tetap menjadi kunci, disertai pola hidup sehat dan fisioterapi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, klaim bahwa ciplukan dapat menyembuhkan stroke menyesatkan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid031hWgBgPosFaxYrYvXVE1DF6gaiKg6EpHTV6p3m1ceD92sYi6HGByA3Yfz57wjumNl&id=61554534443949&__cft__[0]=AZVh0RBjVDqxOdU4RHUdZLMh6trn5yra8DyLdnUBOnEeisRa5kKpds8nP8YYa8Vn3yfLseGLfF2xfjjVAyU-PezuMnaG5IKHPVBu-QEZu_0AtwIGENsU89QDPponi4t99Onzc5ogZuuq6yNYjQKrL4J_dip98CCAY7lzcHuAz9_HjA&__tn__=%2CO%2CP-R
- https://perma.cc/D4E9-YPCL
- https://www.mdpi.com/2076-3921/14/3/246
- https://tmr.scione.com/cms/fulltext.php?id=132
