KOMPAS.com - Pelatih tim nasional sepak bola Arab Saudi, Roberto Mancini, disebut menertawakan hasil imbang yang diperoleh Australia usai melawan Indonesia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Sebagai konteks, Arab Saudi, Australia, Indonesia, Jepang, Bahrain, dan China, tergabung dalam Grup C pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pada 10 September 2024, pertandingan Indonesia dan Australia yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, berakhir dengan skor 0-0.
Sebelumnya, Indonesia menahan imbang Arab Saudi di Jeddah pada 6 September 2024 dengan skor 1-1.
Australia dan Arab Saudi merupakan tim unggulan, sedangkan Indonesia berstatus "kuda hitam" dan memiliki peringkat FIFA jauh di bawah kedua tim tersebut.
Narasi Roberto Mancini menertawakan tim Australia yang hanya memperoleh hasil imbang saat berhadapan dengan Indonesia dibagikan akun YouTube ini, pada 11 September 2024.
Berikut judul video yang dibagikan:
Mancini Tertawa,,,,Tau Australia imbang Juga,, Reaksi Pelatih Arab Saudi Mengejutkan Publik
Video itu disertai penjelasan dari narator sebagai berikut:
"Mancini jelas tertawa dengan hasil yang didapatkan Australia. Bukan tanpa sebab, Mancini harus menerima hujatan dari publik Arab Saudi setelah gagal menang melawan timnas Indonesia," kata narator.
(GFD-2024-22746) [HOAKS] Roberto Mancini Menertawakan Hasil Imbang Australia Vs Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 18/09/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, video tersebut adalah konferensi pers seusai pertandingan Arab Saudi melawan Pakistan dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.
Video tersebut diunggah di kanal YouTube Sports Side pada 7 Juni 2024.
Dalam video tersebut, Mancini menanggapi pertanyaan tentang penampilan timnya yang menang 3-0 atas Pakistan dalam laga yang digelar di Islamabad.
Mancini mengatakan bahwa ia senang timnya lolos dan bermain dengan baik. Ia sama sekali tidak menyinggung soal Australia atau Indonesia.
Sementara itu, tidak ditemukan pernyataan atau komentar Mancini soal hasil laga Australia melawan Indonesia, baik di laman FIFA atau AFC.
Video tersebut diunggah di kanal YouTube Sports Side pada 7 Juni 2024.
Dalam video tersebut, Mancini menanggapi pertanyaan tentang penampilan timnya yang menang 3-0 atas Pakistan dalam laga yang digelar di Islamabad.
Mancini mengatakan bahwa ia senang timnya lolos dan bermain dengan baik. Ia sama sekali tidak menyinggung soal Australia atau Indonesia.
Sementara itu, tidak ditemukan pernyataan atau komentar Mancini soal hasil laga Australia melawan Indonesia, baik di laman FIFA atau AFC.
Kesimpulan
Klaim Roberto Mancini menertawakan tim Australia yang hanya memperoleh hasil imbang saat berhadapan dengan Indonesia adalah hoaks.
Video yang dibagikan adalah konferensi pers seusai laga Arab Saudi melawan Pakistan.
Dalam video tersebut, Mancini menanggapi pertanyaan tentang penampilan timnya yang menang 3-0 atas Pakistan dalam laga yang digelar di Islamabad.
Video yang dibagikan adalah konferensi pers seusai laga Arab Saudi melawan Pakistan.
Dalam video tersebut, Mancini menanggapi pertanyaan tentang penampilan timnya yang menang 3-0 atas Pakistan dalam laga yang digelar di Islamabad.
Rujukan
(GFD-2024-22745) Cek Fakta: Hoaks Teror Ninja di Tasikmalaya
Sumber:Tanggal publish: 18/09/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang adanya teror ninja di Tasikmalaya, Jawa Barat beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 10 September 2024.
Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi peringatan terhadap ancaman ninja yang ada di Tasikmalaya.
"Kadahe baraya!!!
Ka sadaya warga masyarakat tasikmalaya ayeuna nuju viral ninja hatori ngetrokan panto terus jol bek ngadek diantawisna di salawu, puspajaya dll,
Sing waspada bilih aya Jalmi teu wawuh keketrok ulah waka dibuka, tooong hla bisi teu wawuh kahade.
Supados janten perhatosan!!!" tulis salah satu akun Facebook.
Berikut terjemahannya.
"Perhatian saudara-saudara!!!
Buat semua warga masyarakat Tasikmalaya, lagi viral nih ninja hatori, ngetok-ngetok pintu dan berkeliaran di tengah jalan Salawu, Puspajaya, dll.
Hati-hati ada orang yang gak kenal ngetok, jangan buka pintu, tengok dulu siapa tau gak kenal.
Supaya jadi peringatan!!!"
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 14 kali direspons dan mendapat 16 komentar dari warganet.
Benarkah terjadi teror ninja di Tasikmalaya, Jawa Barat? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang adanya teror ninja di Tasikmalaya. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "teror ninja tasikmalaya" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya, terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Polisi: Penyebar hoaks teror ninja di Tasikmalaya bisa diancam pidana" yang dimuat situs antaranews.com pada 15 September 2024.
Tasikmalaya (ANTARA) - Kepolisian Resor Tasikmalaya menyampaikan siapa saja menyebarkan hoaks tentang teror ninja yang melakukan teror ketuk pintu malam hari untuk tujuan menimbulkan ketakutan kepada masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, bisa diancam hukuman pidana.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta kepada wartawan di Tasikmalaya, Jumat, mengatakan, pelaku yang menyebarkan informasi bohong kepada masyarakat akan diancam pidana berdasarkan Pasal 45A ayat 3 jo Pasal 28 ayat 3 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE.
Ia menjelaskan dalam pasal tersebut siapa saja yang menyebarkan informasi maupun dokumen elektronik yang diketahuinya memuat pemberitaan bohong kemudian menimbulkan kerusuhan di masyarakat maka ancamannya pidana kurungan selama enam tahun, dan denda sebesar Rp1 miliar.
"Pidana penjara paling lama enam tahun dan atau denda paling banyak Rp1 miliar," kata Ridwan.
Sebelumnya di media sosial tersebar adanya isu aksi ketuk pintu secara misterius di sejumlah daerah di Kabupaten Tasikmalaya, salah satunya di Kecamatan Puspahiang.
Isu yang membuat ketakutan di kalangan masyarakat itu mendapatkan perhatian dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Puspahiang yang langsung bergerak mengumpulkan tokoh masyarakat, RT dan RW untuk membahas tentang informasi bohong itu, kemudian menginformasikan kembali kepada masyarakat agar tenang.
"Kami sampaikan sosialisasi terkait informasi hoaks ini supaya masyarakat juga tenang," kata Kapolsek Puspahiang Iptu Dedi Haryana.
Camat Puspahiang Dadan Hamdani menambahkan, masyarakat agar tenang, dan tidak terpengaruhi dengan informasi bohong tentang adanya ninja yang ketuk pintu kemudian melakukan penganiayaan terhadap warga.
"Informasi ninja ketuk pintu, bacok dan perkosa ternyata hoaks, tapi kita minta masyarakat intensifkan ronda malam untuk memberi rasa aman," katanya.
Kesimpulan
Kabar tentang adanya teror ninja di Tasikmalaya ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, pihak kepolisian memastikan, tidak ada teror ninja di wilayah Tasikmalaya.
Rujukan
(GFD-2024-22744) Keliru, Moderna Akui Vaksin Covid-19 mRNA Menyebabkan Kanker
Sumber:Tanggal publish: 18/09/2024
Berita
Sebuah postingan di Facebook [ arsip ] berisi klaim bahwa Moderna mengakui vaksin Covid-19 mRNA menyebabkan kanker pada 9 September 2024.
Narasi konten itu menyebut vaksin Covid-19 mRNA menyebabkan kanker setelah miliaran fragmen DNA ditemukan dalam botol suntikan berbahaya.
Lantas benarkah Moderna mengakui vaksin Covid-19 mRNA menyebabkan kanker?
Hasil Cek Fakta
Pemeriksaan Tempo mendapati, klaim moderna mengakui vaksin mRNA menyebabkan kanker merupakan informasi lawas yang pernah beredar pada 2021 dan kembali ramai setelah sebuah akun X mentweet moderna mengakui suntikan mRNA menyebabkan kanker setelah peneliti menemukan miliaran fragmen DNA dalam botol pada 4 Desember 2023.
Namun Tempo tidak menemukan klaim tersebut didukung oleh bukti kredibel yang menyatakan bahwa Moderna "mengakui" vaksin mRNA menyebabkan kanker, seperti yang diklaim dalam postingan tersebut. Tidak ada pula bukti medis yang menyebutkan vaksin mRNA Covid-19 menyebabkan kanker.
Jeanne D'Agostino, juru bicara pusat kanker di New York, Amerika Serikat, seperti dikutip dari AFP mengatakan artikel yang menyebutkan vaksin mRNA menyebabkan kanker sepenuhnya salah, memutarbalikkan hasil penelitian kami, dan menarik kesimpulan yang salah tentang risiko vaksin.
Peter Hotez, Dekan Sekolah Kedokteran Tropis Nasional di Baylor College of Medicine dan pengembang vaksin virus corona mengatakan klaim yang menyebutkan moderna mengakui vaksin mRNA menyebabkan kanker merupakan klaim yang diragukan kebenarannya. "Saya tidak yakin Moderna telah membuat pengakuan seperti itu," kata Peter Hotez seperti dikutip dari Usatoday.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menyatakan konsep DNA dalam vaksin yang menyebabkan bahaya adalah omong kosong. Tidak ada catatan yang menyebutkan vaksin tersebut menyebabkan masalah kesehatan, apalagi kanker. “Dengan lebih dari satu miliar dosis vaksin mRNA yang diberikan, tidak ada masalah keamanan terkait DNA residual yang teridentifikasi”tulis Dr. Peter Marks , direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA.
National Cancer Institute, lembaga penelitian kanker Amerika Serikat juga menyebutkan pendapat yang sama. Tidak ada bukti bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan kanker. NCI mengatakan bahwa vaksin Covid-19 tidak mengubah DNA manusia. "Ada mRNA dalam vaksin, bukan DNA," kata Dean Blumberg, kepala divisi penyakit pediatrik di University of California.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebutkan vaksin berbasis RNA duta (messenger RNA/mRNA) untuk Covid-19 merupakan vaksin yang menginstruksikan sel untuk memproduksi protein S-antigen (bagian dari protein paku (spike)) yang unik untuk SARS-CoV-2 untuk menstimulasi respons kekebalan. Dalam berdasarkan uji-uji klinis, vaksin Covid-19 mRNA aman untuk digunakan.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan Tempo, narasi yang menyebutkan moderna mengakui vaksin Covid-19 mRNA menyebabkan kanker adalah keliru. Klaim tersebut merupakan klaim lawas yang pernah beredar pada 2021 dan sudah dikategorikan sebagai informasi yang salah dankeliru.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat bahkan menyatakan konsep DNA dalam vaksin yang menyebabkan bahaya adalah omong kosong. Tidak ada catatan bahwa vaksin tersebut menyebabkan masalah kesehatan, apalagi kanker.
Rujukan
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid088nT6YosLsfgCkSLBu9aFApRHa5bWzKHd1xF5Rs6B4uWzbDfAb2gPfcw69cMn2Trl&id=100079027307514
- https://web.archive.org/web/20240917223700/
- https://web.facebook.com/login/?next=
- https%3A%2F%2Fweb.facebook.com%2Fpermalink.php%3Fstory_fbid%3Dpfbid088nT6YosLsfgCkSLBu9aFApRHa5bWzKHd1xF5Rs6B4uWzbDfAb2gPfcw69cMn2Trl%26id%3D100079027307514
- https://x.com/FMannuss/status/1731564691133006055
- https://factcheck.afp.com/study-did-not-find-link-between-covid-19-mrna-vaccines-and-cancer
- https://www.bcm.edu/people-search/peter-hotez-23229
- https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2023/12/15/false-claim-moderna-admitted-mrna-vaccines-cause-cancer-fact-check/71728496007/
- https://www.fda.gov/media/174875/download
- https://www.cancer.gov/about-cancer/coronavirus/covid-19-vaccines-people-with-cancer
- https://cdn.who.int/media/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/penjelasan-vaksin-vaksin-covid-19-comirnaty-(tozinameran)-pfizer.pdf?sfvrsn=aff26100_5/
(GFD-2024-22743) Keliru, Klaim Dana Bantuan BPJS Kesehatan Sebesar Rp125 Juta
Sumber:Tanggal publish: 18/09/2024
Berita
Sebuah poster beredar di Facebook dengan klaim BPJS Kesehatan memberikan bantuan kepada masyarakat senilai Rp125 juta.
Informasi yang tertera pada poster menyebut bantuan tersebut untuk dana transportasi umum dan perlindungan sosial tambahan. Poster itu memuat foto Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D, AAK dan juga tautan whatsapp bagi penerima.
Poster itu diunggah pada tanggal 3 September 2024. Benarkah BPJS Kesehatan memberikan dana bantuan kepada masyarakat sebesar Rp125 juta?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo menghubungi Kepala Humas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan) Rizzky Anugerah. Menurut Rizzky, informasi dana bantuan BPJS Kesehatan tersebut palsu yang bertujuan untuk menipu warga. BPJS Kesehatan, kata dia, tidak memiliki program bantuan tersebut untuk masyarakat.
“Masyarakat perlu berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan,” kata Rizzky kepada Tempo, Selasa, 17 September 2024.
Nomor Whatsapp yang tertera di poster tersebut juga bukan hotline resmi yang dimiliki BPJS Kesehatan. Menurut Rizzky, BPJS Kesehatan memiliki Care Center di nomor 165, dan layanan Whatsapp melalui Mobile JKN dan Pandawa di nomor 08118165165.
Layanan tersebut juga dapat diakses di laman website resmi BPJS Kesehatan resmi di https://bpjs-kesehatan.go.id.
Jika nomor Whatsapp di poster tersebut diakses, pemilik nomor akan meminta sejumlah data pribadi yang berisiko pada pengguna seperti foto buku tabungan dan nomor rekening.
Mereka juga mengarahkan pengguna untuk mengakses situs yang beralamat di Blogspot, bukan website resmi milik BPJS.
Sementara foto Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D, AAK yang digunakan dalam poster tersebut pernah dimuat di website Wikipedia.org.
Kesimpulan
Hasil verifikasi Tempo tentang klaim dana bantuan BPJS Kesehatan sebesar Rp125 juta adalahkeliru.
Pemerintah tidak pernah membuat program tersebut. Informasi itu hoaks dan penipuan. Humas BPJS Kesehatan meminta masyarakat berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
Rujukan
Halaman: 854/5908