• (GFD-2024-20613) [HOAKS] Undian Festival Idul Adha 2024 dari BRI

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2024

    Berita

     

    KOMPAS.com - Beredar tawaran undian berhadiah dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam rangka Idul Adha 2024.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tawaran tersebut hoaks.

    Sejumlah akun palsu mengatasnamakan BRI menawarkan undian berhadiah dalam rangka Idul Adha 2024.

    Akun-akun tersebut memakai nama, seperti Bri Festival, BRI POIN FSTVL, promo BR1 festival, dan Daftar Festival Idul Adha 2024.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Selasa (18/6/2024):

    Hai Sobat BRI, Khusus pengguna aplikasi Brimo Selamat kamu telah beruntung Jangan lewatkan kesempatan memenangkan Hadiah Utama & Berbagai hadiah menarik lainnya berikut ini:Grand Prize :• 5 Unit Mobil BMWHadiah Lainnya :• 1 Unit Honda HR-V• 5 Paket Umroh Gratis• 7 Mobil Toyota Kijang Innova Reborn• 10 Motor Yamaha NMAX• 20 Emas 10gram• 20 iPhone 15Pro Max• 5 Tiket wisata ke Jepang• 8 Paket Uang tunai 15 JutaDan Masi banyak hadiah Menarik lain nya.!!!!! Buruan daftar dengan cara klik menu DAFTAR yang ada di bawah!!!!

    Kemudian, masing-masing akun menyertakan poster dengan teks berikut:

    BRI FESTIVAL IDUL ADHA 2024

    Poster juga menyertakan logo BRI dan logo Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Hasil Cek Fakta

    Akun-akun Facebook yang menawarkan undian berhadiah dalam rangka Idul Adha 2024 bukanlah akun resmi BRI.

    Akun resmi BRI memiliki centang biru yang menandakan akun telah terverifikasi.

    Dikutip dari laman resminya, BRI mengidentifikasi modus semacam ini sebagai social engineering atau rekayasa sosial.

    Rekayasa sosial dilakukan untuk memperoleh informasi rahasia atau penting dengan cara menipu atau memanipulasi korban melalui telepon, internet, media sosial, bahkan saat bertemu langsung.

    BRI mengimbau agar tidak memberikan PIN, nama pengguna, password, OTP, CVV atau CVC, dan M-Token ke pihak manapun, termasuk petugas BRI.

    "Selalu waspada terhadap setiap email, WhatsApp, telepon, alamat web/tautan, dan akun yang mengatasnamakan BRI," seperti dikutip dari situs web BRI.

    Sebelumnya, Kompas.com juga menemukan tawaran undian berhadiah mengatasnamakan BRI. Sanggahannya dapat dibaca di sini dan di sini.

    Kesimpulan

    Undian berhadiah dalam rangka festival Idul Adha 2024 dari BRI merupakan hoaks. Akun-akun Facebook yang menawarkan undian itu bukan akun resmi.

    BRI mengimbau agar waspada dengan akun-akun yang mengatasnamakan bank BUMN tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20612) Disinformasi! Hasto Kristiyanto dipenjara akibat melawan perintah Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dipenjara akibat melawan perintah Jokowi.

    Sebelumnya diketahui, Hasto dilaporkan oleh Hendra dan Bayu Setiawan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya karena pernyataannya di televisi.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “MENGERIK4N AKIBAT MELAWAN JOKOWI, HASTO DISERET KE PENJARA”

    Namun, benarkah Hasto dipenjara akibat melawan perintah Jokowi?

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir dari ANTARA Hasto dipanggil oleh Polda Metro Jaya dan diperiksa selama 2,5 jam, Selasa (4/6). Dia dilaporkan oleh dua orang atas nama Hendra dan Bayu Setiawan pada 26 Maret 2024 dan 31 Maret 2024 dengan Laporan Polisi (LP) Nomor LP/B/1735/III/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA dan LP/B/1812/III/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA, terkait dengan pernyataan saat wawancara di salah satu stasiun televisi pada Selasa (4/6).

    Selain itu, Hasto menilai wawancara dirinya di stasiun televisi nasional yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya merupakan produk jurnalistik bukan tindak pidana. Maka dari itu, Hasto menyebutkan para pakar dan tokoh pro demokrasi menilai bahwa pelaporan tersebut merupakan kriminalisasi sebagai upaya membungkam kebebasan pers dan kebebasan bersuara yang merupakan amanat dari konstitusi dan termasuk hak asasi manusia (HAM).

    Dalam video tersebut juga membacakan narasi dari laman Kompas yang berjudul “Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya” dan “Dipanggil Ke Polda Metro Jaya karena Bicara di Media, Hasto PDI-P: Besok Saya Hadir”. Sehingga pernyataan Hasto dipenjara akibat melawan perintah Jokowi merupakan keliru.

    Klaim: Hasto dipenjara akibat melawan perintah Jokowi

    Rating: Disinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-20611) [HOAKS] Suporter di Spanyol Dipukuli Polisi karena Dukung Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video mengenai kekerasan aparat terhadap seorang suporter sepak bola di Spanyol.

    Narasi yang disertakan, suporter itu dipukuli polisi karena menyatakan dukungan terhadap Palestina.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Video dengan narasi soal suporter di Spanyol dipukuli polisi karena mendukung Palestina disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Senin (10/6/2024):

    Di satu stadion Spanyol, seorang pendukung perjuangan Palestina ditangkap polisi lalu dipukuli, tapi lihatlah bagaimana penonton turun membelanya!!!

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut telah beredar sejak 15 tahun lalu.

    Kompas.com menemukan video serupa diunggah pada 2 Juni 2011 di kanal Youtube mjay2m dengan judul "Police Brutality On A Soccer Fan!"

    Kemudian, kanal youtube azorespower, pada 6 Juni 2012, mengunggah video dengan bagian awal yang sedikit berbeda.

    Pada bagian awal video berjudul "Benfica Fans vs Security" itu terdapat cuplikan pembawa berita televisi Portugal, SIC Noticias.

    Namun, kedua unggahan itu tidak dilengkapi informasi mengenai tanggal dan lokasi peristiwa kekerasan itu beserta konteksnya.

    Media pemeriksa fakta Misbar menemukan video yang sama diunggah pada 10 Agustus 2009 di kanal Youtube Nuno Moreira.

    Selanjutnya Kompas.com, memeriksa transkrip dan takarir yang diterjemahkan dari bahasa Portugal ke Inggris.

    Berdasarkan keterangan video, seorang suporter klub sepak bola Portugal, Benfica, berlari ke lapangan dengan membawa spanduk untuk mendukung wasit.

    Setelah itu, penjaga keamanan stadion meringkus laki-laki itu dengan kekerasan. Lantas, sekitar 3.000 pendukung Benfica menyerbu lapangan untuk melindungi suporter tersebut.

    Peristiwa itu terjadi saat pertandingan Benfica melawan tim divisi tiga Swiss. Insiden tersebut menyebabkan keributan dengan penggemar dan petugas keamanan.

    Bantahan atas narasi yang mengaitkan video itu dengan dukungan ke Palestina juga disampaikan pemilik akun Twitter @CelsoACaccamo.

    Celso Álvarez Cáccamo merupakan seorang profesor linguistik di University of A Coruña.

    Kesimpulan

    Video insiden kekerasan antara suporter Benfica dan petugas keamanan stadion disebarkan dengan konteks keliru.

    Video itu telah beredar setidaknya sejak 2009 dan tidak terkait konflik Israel-Palestina.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20610) Cek Fakta: Tidak Benar Program Undian Berhadiah dari BRI

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim program undian berhadiah dari BRI, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 19 Juni 2024.
    Klaim program undian berhadiah dari BRI berupa tulisan sebagai berikut.
    "*𝙋𝙍𝙊𝙂𝙍𝘼𝙈 𝘽𝘼𝙉𝙆 𝘽𝙍𝙄 2024* 𝙆𝙝𝙪𝙨𝙪𝙨 𝙎𝙚𝙡𝙪𝙧𝙪𝙝 𝙉𝙖𝙨𝙖𝙗𝙖𝙝 𝘽𝘼𝙉𝙆 𝘽𝙍𝙄 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙎𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙈𝙚𝙣𝙜𝙜𝙪𝙣𝙖𝙠𝙖𝙣 *𝘽𝙍𝙄𝙢𝙤 𝙈𝙊𝘽𝙄𝙇𝙀 𝘽𝘼𝙉𝙆𝙄𝙉𝙂*
    𝙐𝙉𝘿𝙄𝘼𝙉 𝘽𝘼𝙉𝙆 𝘽𝙍𝙄 (𝙋𝙍𝙊𝙈𝙊 𝙋𝙊𝙄𝙉 𝙏𝙍𝘼𝙉𝙎𝘼𝙆𝙎𝙄)𝘽𝙚𝙧𝙝𝙖𝙙𝙞𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝘽𝙍𝙄𝙢𝙤 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡𝙚#
    𝙃𝙖𝙙𝙞𝙧 𝙡𝙖𝙜𝙞, 𝘼𝙮𝙤 𝙗𝙪𝙧𝙪𝙖𝙣 𝘿𝙖𝙛𝙩𝙖𝙧 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 𝙂𝙧𝙖𝙣𝙙 𝙋𝙧𝙞𝙯𝙚 𝙎𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 : *𝙂𝙧𝙖𝙣𝙙 𝙋𝙧𝙞𝙯𝙚 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡*
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘼𝙡𝙥𝙝𝙖𝙧𝙙
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘾𝙍-𝙑 𝙏𝙪𝙧𝙗𝙤
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝙃𝙍-𝙑 𝘾𝙑𝙏
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝙓𝙥𝙖𝙣𝙙𝙚𝙧
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝙁𝙤𝙧𝙩𝙪𝙣𝙚𝙧
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘽𝙍-𝙑
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘽𝙧𝙞𝙤
    -10 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘽𝙈𝙒.
    - 20 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙩𝙤𝙧 𝙎𝙘𝙤𝙥𝙮
    - 15 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙩𝙤𝙧 𝙓𝙢𝙖𝙭
    - 30 𝙐𝙣𝙞𝙩 𝙏𝙑 𝙇𝙚𝙙 50 𝙞𝙣.
    - 33 𝙪𝙣𝙞𝙩 𝙎𝙢𝙖𝙧𝙩𝙥𝙝𝙤𝙣𝙚 𝙥𝙧𝙤𝙢𝙖𝙭14
    - 100𝙚𝙢𝙖𝙨 𝙗𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 & 𝙇𝙤𝙜𝙖𝙢 𝙢𝙪𝙡𝙞𝙖.
    - 20 𝙋𝙖𝙠𝙚𝙩 𝙒𝙞𝙨𝙖𝙩𝙖 𝙨𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖𝙥𝙤𝙧𝙚
    - 20 𝙋𝙖𝙠𝙚𝙩 𝙐𝙢𝙧𝙤𝙝 𝙂𝙧𝙖𝙩𝙞𝙨
    (𝙂𝙀𝘽𝙔𝘼𝙍 𝙐𝙉𝘿𝙄𝘼𝙉 𝘽𝙀𝙍𝙃𝘼𝘿𝙄𝘼𝙃 𝘽𝘼𝙉𝙆 𝘽𝙍𝙄) 𝙨𝙞𝙡𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙡𝙞𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙪 (𝘿𝙖𝙛𝙩𝙖𝙧) 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙚𝙙𝙞𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣𝘽𝙪𝙧𝙪𝙖𝙣 𝘿𝙖𝙛𝙩𝙖𝙧 𝙎𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 (𝙂𝙍𝘼𝙏𝙄𝙎)"
    Tulisan tersebut disertai dengan tautan "https://aktivasisekarang.web.app/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR2friQSytvMJbgWsEdodU4cHiCcfWNllaSF7QfK3my0XUjY7Mi-ymCtBVM_aem_ZmFrZWR1bW15MTZieXRlcw" yang mengarahkan pada halaman situs pendaftaran promo berhadiah.
    Halam situs tersebut meminta identitas diri, sepertinama lengkap, 16 digit nomor kartu, masa berlaku kartu, 3 digit angka di balik katu ATM, sisal saldo terakhir dan nomor handphone.
    Benarkah klaim program undian berhadiah dari BRI? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim program undian berhadiah dari BRI, penelusuran mengarah pada tulisan berjudul "Waspada Modus Social Engineering" yang dimuat situs resmi BRI bri.co.id, tulisan tersebut memuat infografis yang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai social engineering yaitu sebuah teknik memperoleh informasi rahasia dengan cara menipu atau memanipulasi korban.
    BRI pun mengingatkan agar kita selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.
    Selain itu juga menjaga kerahasiaan data seperti PIN, password, OTP, CVV/CVC dan M-token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk pertugas BRI.
    Artikel berjudul "Cek Fakta: Waspada Hoaks Link Pendaftaran BI Fast Catut Nama Bank BRI" yang dimuat situs Liputan6.com menyebutkan, BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.
    Website resmi BRI beralamat di www.bri.co.id, akun Instagram @bankbri_id, akun Facebook: Bank BRI serta Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, dan @promo_bri.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim program undian berhadiah dari BRI tidak benar.
    BRI mengingatkan masyarakat selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.
    Selain itu juga menjaga kerahasiaan data seperti PIN, password, OTP, CVV/CVC dan M-token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk pertugas BRI.
     

    Rujukan