• (GFD-2025-25743) Benar: Video yang Memperlihatkan Presiden RI ke-7 Jokowi di Uni Emirat Arab

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita

    Sebuah video beredar di Twitter atau X, Facebook dan Instagram, yang diklaim bahwa Joko Widodo atau Jokowi saat berkunjung ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

    Video itu memperlihatkan Jokowi dan mantan Menteri Pariwisata Wishnutama Kusubandio, serta sejumlah orang berjalan di dalam ruangan mirip pusat perbelanjaan pada 5 Februari 2025.

    Di Twitter, konten itu memantik perdebatan. Sejumlah warganet meyakini bahwa konten itu benar. Sedangkan beberapa akun, menilai video itu hoaks. Kunjungan Jokowi tersebut dipercaya terjadi saat dia masih menjabat sebagai presiden Indonesia. “Ini video ketika Jokowi berkunjung ke Dubai masih jabat Presiden. Lu ga lihat jas yg dipake masih pake peneng bahwa dia Presiden RI. Lu mau buat hoax..,” tulis salah satu akun.



    Namun, benar atau keliru video yang diklaim kunjungan Jokowi ke Abu Dhabi itu terjadi pada 5 Februari 2025?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video kunjungan Joko Widodo tersebut memang benar terjadi pada 5 Februari 2025, atau setelah Jokowi tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI.

    Dokumentasi kunjungan Jokowi ke Abu Dhabi itu diunggah oleh Kedutaan Besar Indonesia di Abu Dhabi di Instagram @indonesiainabudhabi. Aktivitas itu dikatakan terlaksana pada 5 Februari 2025.



    Publikasi Dubes Indonesia di Abu Dhabi itu memperlihatkan foto yang sama, dari segi ruangan dan orang-orang yang terekam. Kunjungan tersebut berada di hypermarket LULU di Mushrif Mall, Abu Dhabi. Jokowi juga datang ke kantor pusat LULU Group.

    Selain Jokowi, ada CEO LULU Group Mr. Saifee Rupawala yang berdasi merah, dan Duta Besar RI untuk UAE, H.E. Husin Bagis yang berpeci hitam. Mereka melihat rambutan dan produk permen asal Indonesia di sana.

    “Mantan Presiden Joko Widodo memberikan dorongan strategis agar lebih banyak komoditas Indonesia menembus pasar Timur Tengah melalui LULU Group. Beliau juga meninjau hypermarket LULU di Mushrif Mall, melihat langsung produk Indonesia yang telah hadir di rak-rak ritel global,” potongan keterangan dalam unggahan Dubes Indonesia di Abu Dhabi.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang mengatakan Jokowi berkunjung ke Abu Dhabi, UEA, pada 5 Februari 2025, adalah klaim yang benar. Hal itu dikonfirmasi akun Instagram Dubes Indonesia untuk Abu Dhabi.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25742) Keliru: Klaim soal Dampak Pemanasan Global dan Potensi Jakarta Tenggelam Hanya Isu

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita

    Sebuah narasi beredar di Instagram [arsip] dan TikTok yang menyatakan bahwa pemanasan global atau perubahan iklim yang berkontribusi pada potensi Jakarta tenggelam hanyalah isu. 

    Isu tersebut diklaim disebarkan agar para pengusaha properti bisa memagari laut dan membangun perumahan mewah di kawasan pantai. 



    Namun, benarkah pemanasan global berdampak pada Jakarta tenggelam hanya isu yang disebarkan untuk kepentingan pengusaha properti?

    Hasil Cek Fakta

    Potensi Jakarta tenggelam bukanlah isu, melainkan telah diteliti oleh banyak pakar. Dua faktor mengapa potensi tersebut terjadi antara lain karena penurunan air tanah dan naiknya permukaan laut. Sehingga keluarnya Amerika Serikat dari Perjanjian Iklim, meski terkait langsung dengan potensi tenggelamnya Jakarta, dapat berdampak pada percepatan penanganan pemanasan global.

    Faktor penurunan tanah diteliti oleh oleh Tim dari geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurut Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas, di Jakarta Utara setiap tahunnya telah terjadi penurunan permukaan tanah dengan kedalaman mencapai 25 cm.

    Hal itu berarti dalam sepuluh tahun, terjadi penurunan tanah sedalam 2,5 meter di sana. Bila tidak dilakukan upaya pencegahan yang tepat, pada tahun 2050, diperkirakan 95 persen wilayah Jakarta Utara akan terendam air.

    Penurunan tanah tidak hanya terjadi di Jakarta Utara, tetapi di seluruh DKI Jakarta. Jakarta Barat turun sampai 15 cm per tahun. Jakarta Timur, 10 cm setiap tahunnya. Penurunan tanah sedalam 2 cm terjadi di Jakarta Pusat. Sementara, di Jakarta Selatan penurunannya sekitar 1cm per tahun.

    Menurut Heri, penurunan tanah itu akibat penggunaan air tanah dalam secara berlebihan dan terus-menerus. Air tanah dalam adalah air tanah yang terletak di kedalaman sekitar 80 sampai 300 meter di bawah permukaan tanah.

    BBC telah menginvestigasi potensi tenggelamnya Jakarta, salah satunya berdasarkan riset tim peneliti geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB). 

    Faktor kedua karena naiknya permukaan air laut. Dalam riset Hamlington dkk (2024) berjudul The rate of global sea level rise doubled during the past three decades, berdasarkan pengukuran permukaan laut global oleh satelit, ketinggian permukaan laut pada tahun 1993 hingga akhir tahun 2023, telah meningkat sebesar 111 mm. 

    Selain itu, laju kenaikan permukaan laut rata-rata global selama tiga dekade tersebut telah meningkat dari ~2,1 mm/tahun pada tahun 1993 menjadi ~4,5 mm/tahun pada tahun 2023. Jika lintasan kenaikan permukaan laut ini terus berlanjut selama tiga dekade ke depan, permukaan laut akan meningkat sebesar 169 mm secara global, sebanding dengan proyeksi permukaan laut jangka menengah dari IPCC AR6. Kenaikan permukaan laut adalah salah satu indikator perubahan iklim.

    Riset Greenpeace (2021) berjudul “The Projected Economic Impact of Extreme Sea-Level Rise in Seven Asian Cities in 2030”, memetakan potensi dampak kenaikan permukaan air laut tersebut pada 2030 terhadap tujuh kota padat dengan ekonomi besar di Asia, termasuk Jakarta. Berdasarkan skenario yang dibuat oleh riset  tersebut menunjukkan, hampir 17% dari total luas daratan Jakarta berada di bawah level kenaikan air laut jika banjir 10 tahunan terjadi pada tahun 2030. Bagian utara Jakarta paling berisiko terkena banjir akibat kenaikan muka air laut karena memiliki elevasi yang rendah.

    Analisis riset tersebut memproyeksikan bahwa di Jakarta, kenaikan permukaan laut yang ekstrem dan banjir berikutnya pada tahun 2030 dapat membahayakan pendapatan domestik bruto (PDB) sebesar US$68,20 miliar dan 1,80 juta orang terdampak. 

    Postgraduate student Earth and Environment, University of Leeds, Anistia Malinda Hidayat menjelaskan kenaikan air laut yang salah satu penyebabnya pemanasan global, berpengaruh sangat sedikit pada tenggelamnya Jakarta di masa mendatang.

    “Ada (dampaknya ke Jakarta), tapi sangat kecil jika dibandingkan dengan land subsidence (penurunan tanah). Proyeksi menggunakan pemodelan hidrodinamik yang dilakukan Takagi et al. (2016) menyebutkan jika 88% penyebab perluasan area coastal flood (banjir rob) di Jakarta adalah akibat penurunan tanah, sisanya diakibatkan oleh kenaikan muka laut yang dapat terasosiasi dengan perubahan iklim atau adanya anomali tinggi gelombang pasang,” kata Anistia, Minggu, 9 Februari 2025.

    Dia juga mengatakan, berdasarkan data riil observasi survei dan satelit INSAR, laju penurunan tanah di Jakarta dalam kurun waktu 1974-2010 bervariasi mulai dari 3-10 cm/tahun (Abidin et al, 2015).

    Penyebab penurunan tanah sendiri di wilayah Jakarta bisa dikaitkan dengan 4 hal; Ekstraksi air tanah; beban konstruksi seperti pemadatan tanah dengan tingkat kompresibilitas tinggi akibat padatnya dan 'beratnya' bangunan di atasnya; karakteristik tanahnya, biasanya terkait dengan konsolidasi alami tanah alluvial; dan tektonik.

    “Berdasarkan riset Mas Abidin (tersebut), faktor pertama sampai ketiga yang paling berpengaruh jika menyangkut dengan penurunan tanah di Jakarta. Jadi, memang aktivitas pembangunan di Jakarta yang sejauh ini memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan efek dari pemanasan global itu sendiri,” kata Anistia lagi.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan dampak pemanasan global atau meningkatnya permukaan air laut pada proses Jakarta tenggelam hanya isu adalah klaim yang keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25741) Keliru: Klaim Tautan Bergambar Avatar Presiden dan Wapres Untuk Daftar Bansos PKH 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita

    Sebuah poster bergambar avatar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran memuat informasi tentang cara mendaftar bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) 2025. Poster itu disebarkan oleh akun Facebook [arsip] dan ini.

    Poster tersebut mencantumkan dua situs yang diklaim sebagai kanal untuk mendaftar PKH 2025. Dua situs itu beralamat di: b4ns0s-pkh-dtks-t3rk1ni-c255fipliplkl.vercel.app dan 1nfo-bans0s-c255.vercel.app  



    Benarkah dua tautan tersebut untuk mendaftar bansos 2025?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan situs-situs yang kredibel, tautan melalui vercel.app bukan website resmi untuk mendaftar Bansos PKH 2025. 

    Melansir unggahan akun Instagram @kemensosri, saat ini masyarakat dapat mengusulkan diri atau orang lain yang layak menjadi penerima bantuan sosial melalui Aplikasi Cek Bansos. Setiap calon penerima manfaat bansos harus terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).



    Sebagaimana yang telah diberitakan oleh Tempo, agar bisa masuk ke dalam DTKS, masyarakat bisa mendaftarkan diri ke desa/kelurahan setempat dengan membawa kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dan kartu keluarga (KK). Selain itu, masyarakat juga dapat mengusulkan dirinya melalui aplikasi Cek Bansos yang tersedia untuk ponsel bersistem operasi Android di Google Play Store.



    Cara Daftar Penerima Bansos 2025

    Adapun alur pendaftaran DTKS sebagai syarat awal untuk menerima bansos sebagai berikut: 

    Lewat Kantor Desa/Kelurahan:

    Lewat Aplikasi Cek Bansos:

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim dua tautan pendaftaran bansos PKH 2025 adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25740) Keliru: Saraf Terjepit Bisa Sembuh dengan Rebusan Daun Alpukat, Daun Pandan, dan Bawang Putih

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita

    Sebuah video dengan klaim merebus daun alpukat, daun pandan, dan bawang putih dapat menyembuhkan saraf terjepit, beredar di Facebook [arsip]. 

    Video reels itu menampilkan seorang pria berjas hitam, menjelaskan tentang langkah-langkah meramu bahan-bahan dari tanaman itu. Di akhir video, ia meyakinkan audiens bahwa air rebusan dari herbal tersebut bisa menyembuhkan saraf terjepit. Akun lain di Facebook juga menunjukkan cara serupa, tetapi dengan campuran bahan-bahan lain seperti daun sirsak, jahe merah, kencur, dan bawang merah.



    Benarkah klaim menyembuhkan saraf terjepit dengan cara mengkonsumsi air rebusan daun alpukat, daun pandan, dan bawang putih?

    Hasil Cek Fakta

    Untuk menelusuri kebenaran klaim video itu, Tempo menghubungi staf pengajar ilmu saraf Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dr. Devi Ariani Sudibyo, Sp.N, Subsp.NN(K). Ia menjelaskan bahwa saraf terjepit atau saraf kejepit adalah istilah di kalangan masyarakat awam yang mengalami keluhan pada saraf di pinggang atau punggung bawah dan leher.

    “Sebetulnya, saraf terjepit dalam terminologi kedokteran adalah Hernia Nukleus Pulposus (HNP),” ujarnya kepada Tempo, Kamis, 6 Februari 2025.

    Menurut dokter spesialis saraf di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya itu, HNP disebabkan oleh beberapa faktor. Penyebab saraf terjepit paling sering ialah karena faktor usia akibat proses degeneratif. Namun bukan berarti mereka yang masih muda tidak berisiko mengalami HNP. 

    Faktor yang meningkatkan risiko kaum muda menderita HNP biasanya lantaran aktivitas yang tidak ergonomis atau keliru. Pekerjaan-pekerjaan tertentu memperbesar kemungkinan seseorang mengalami HNP. “Contohnya pramugari yang pakai sepatu high heels dalam waktu lama,” ujarnya. 

    Devi mengamati fenomena konten-konten soal cara ampuh mengatasi saraf terjepit yang banyak beredar di media sosial. Ia tak menyalahkan masyarakat yang berupaya mencari pengobatan alternatif HNP, termasuk yang berkaitan dengan khasanah herbal yang sudah populer di Indonesia. “Tapi kita harus menggali lebih dalam apakah herbal ini betul pilihan pengobatan yang tepat.”

    Jika ditelisik satu per satu, daun pandan, daun alpukat, dan bawang putih memiliki khasiat meredakan peradangan maupun nyeri.

    Daun pandan (Pandanus amaryllifolius), kata Devi, pada dasarnya memiliki sifat anti inflamasi atau anti radang. Selain itu, daun pandan memiliki sifat antinociceptive atau anti nyeri. Dalam beberapa penelitian di dalam maupun luar negeri, ekstraknya dikatakan dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri. “Tapi memang tidak khusus pada saraf terjepit,” ucapnya.

    Studi dari jurnal Fitoterapia pada September 2024 mengungkap fungsi anti-inflamasi pada pandan ini, selain bahan aktif hepatoprotective dan neuroprotective. Alkaloid yang diisolasi dari daun Pandan menunjukkan aktivitas antiinflamasi dengan menghambat aktivasi makrofag dan mengurangi produksi sitokin proinflamasi TNF-α dan IL-6. 

    Namun studi itu juga menegaskan bahwa penelitian terhadap manfaat pandan masih dalam tahap awal, lantaran penelitian modern tentang penggunaan obat tradisionalnya masih belum lengkap. Sebagian besar penelitian masih terbatas pada validasi efek obatnya, tapi kurang investigasi mendalam terhadap mekanisme terapeutik dan bahan aktifnya.

    Kemudian daun alpukat (Persea americana Mill.), memang memiliki salah satu senyawa yang mirip daun pandan yakni dapat mengurangi peradangan dan rasa sakit. Devi menegaskan bahwa belum banyak penelitian soal khasiat daun alpukat, meski mulai ada penelitian soal efektivitas penggunaan daun alpukat sebagai anti inflamasi.

    Sementara itu, bawang putih sudah dikenal memiliki banyak manfaat. Dalam banyak artikel ilmiah, bawang putih menunjukkan khasiat sebagai anti nyeri juga. “Tapi sekali lagi tidak khusus saraf terjepit,” katanya.

    Sehingga, Devi menyimpulkan, jika ketiganya diramu sesuai anjuran narator video mungkin membawa manfaat sesuai fungsi anti inflamasi dan antinociceptive-nya. “Nyeri berkurang, tapi tentu tidak menyembuhkan saraf terjepit,” tegasnya.

    Pasien yang mengalami HNP bisa sembuh dengan bantuan edukasi dan tindakan sesuai kondisi untuk memperbaiki sarafnya. Misalnya, mereka yang mengalami saraf terjepit akibat penggunaan high heels berlebihan, akan disarankan untuk tidak menggunakan hak tinggi dan mengenakan sepatu biasa di luar jam kerja.

    “Olahraga juga bisa membantu mengatasi gangguan saraf terjepit punggung bawah, yaitu berenang. Sudah terbukti,” ujarnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo, klaim yang menyebutkan saraf terjepit bisa sembuh dengan mengkonsumsi air rebusan daun alpukat, daun pandan, dan bawang putih adalah keliru.

    Ketiga bahan itu memang memiliki sifat anti inflamasi dan antinociceptive, tetapi tidak dikhususkan untuk saraf terjepit. Hanya bermanfaat mengurangi atau meredakan nyeri.

    Rujukan