KOMPAS.com - Sebuah video diklaim menampilkan anak dari pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) Dipa Nusantara Aidit tengah memprovokasi Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk menghabisi umat Islam.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang diklaim menampilkan anak DN Aidit memprovokasi Jokowi untuk menghabisi umat Islam salah satunya dibagikan akun Facebook ini dan ini.
Dalam video tampak seorang berkemeja hitam sedang berbincang dengan Jokowi. Ia meminta Jokowi untuk menindak pihak yang menyerang pemerintah.
Keterangan dalam video sebagai berikut:
Anak DN. Aidit Provokasi Jkw, agar segera Menghabisi UMAT ISLAM !
(GFD-2025-27438) [HOAKS] Anak DN Aidit Provokasi Jokowi untuk Habisi Umat Islam
Sumber:Tanggal publish: 18/06/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, video itu sudah beredar sejak 2022. Video identik dengan unggahan di kanal YouTube MerdekaDotCom ini yang berjudul: "Profil Benny Rhamdani, Sosok Kepala BP2MI Minta Izin ke Jokowi Tempur Lawan Oposisi".
Dalam keterangannya, pria yang ada dalam video adalah Benny Rhamdani yang saat itu masih menjabat Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Benny juga tercatat sebagai ketua umum salah satu relawan Jokowi saat Pemilihan Presiden 2019, yakni Barikade 98.
Video itu diambil di sela acara Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta pada 26 November 2022. Setelah video viral di media sosial, Benny pun memberikan klarifikasi.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Benny menjelaskan bahwa saat itu ia meminta Jokowi untuk melawan pihak yang kerap menyerang pemerintah melalui jalur hukum.
Benny mengaku geram dengan kubu yang menyebarkan kebencian, hoaks, dan fitnah kepada pemerintah.
"Ini kan terus berulang, ini menjadi mesin mematikan yang terus diproduksi, yang kami menangkap ini tidak lepas dari dendam politik yang diformalin pasca-Pilpres 2019," kata Benny.
Adapun Benny bukan anak kandung DN Aidit yang merupakan sekretaris jenderal, jabatan tertinggi di PKI.
DN Aidit tercatat memilik lima anak yakni Ilham Aidit, Ibarruri Putri Alam, Ilya Aidit, Iwan Aidit, dan Irfan Aidit.
Dalam keterangannya, pria yang ada dalam video adalah Benny Rhamdani yang saat itu masih menjabat Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Benny juga tercatat sebagai ketua umum salah satu relawan Jokowi saat Pemilihan Presiden 2019, yakni Barikade 98.
Video itu diambil di sela acara Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta pada 26 November 2022. Setelah video viral di media sosial, Benny pun memberikan klarifikasi.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Benny menjelaskan bahwa saat itu ia meminta Jokowi untuk melawan pihak yang kerap menyerang pemerintah melalui jalur hukum.
Benny mengaku geram dengan kubu yang menyebarkan kebencian, hoaks, dan fitnah kepada pemerintah.
"Ini kan terus berulang, ini menjadi mesin mematikan yang terus diproduksi, yang kami menangkap ini tidak lepas dari dendam politik yang diformalin pasca-Pilpres 2019," kata Benny.
Adapun Benny bukan anak kandung DN Aidit yang merupakan sekretaris jenderal, jabatan tertinggi di PKI.
DN Aidit tercatat memilik lima anak yakni Ilham Aidit, Ibarruri Putri Alam, Ilya Aidit, Iwan Aidit, dan Irfan Aidit.
Kesimpulan
Video yang mengeklaim anak DN Aidit memprovokasi Jokowi untuk menghabisi umat Islam tidak benar atau hoaks.
Pria yang sedang berbincang dengan Jokowi adalah mantan Kepala BP2MI Benny Rhamdani. Ia bukan anak DN Aidit.
Dalam video aslinya Benny meminta Jokowi menggunakan jalur hukum untuk melawan pihak yang menyerang pemerintah.
Pria yang sedang berbincang dengan Jokowi adalah mantan Kepala BP2MI Benny Rhamdani. Ia bukan anak DN Aidit.
Dalam video aslinya Benny meminta Jokowi menggunakan jalur hukum untuk melawan pihak yang menyerang pemerintah.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/1As6wSB2AD/
- https://www.facebook.com/share/r/15jUf8AGJo/?mibextid=9drbnH
- https://www.youtube.com/watch?v=YbrLjTdrQa4&ab_channel=MerdekaDotCom
- https://nasional.kompas.com/read/2022/11/28/15452431/video-viral-benny-rhamdani-minta-izin-tempur-lawan-pengkritik-jokowi-ini
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27437) Sebagian Benar: Obat Tramadol Berbahaya dan Sebabkan Kematian
Sumber:Tanggal publish: 18/06/2025
Berita
KONTEN yang memuat narasi bahwa mengkonsumsi obat tramadol berbahaya dan mematikan bagi generasi muda, beredar di WhatsApp [arsip] pada 17 Juni 2025.
Berdurasi 1 menit 26 detik, narator dalam video itu menyebut nama dr. Ngabila Salama sebagai sumber rujukan tentang bahaya tramadol. Bahkan, BPOM juga disebut menetapkan tramadol sebagai pemicu tawuran massal pada remaja.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memverifikasi narasi tersebut. Benarkah tramadol bisa berbahaya sampai mematikan?
Berdurasi 1 menit 26 detik, narator dalam video itu menyebut nama dr. Ngabila Salama sebagai sumber rujukan tentang bahaya tramadol. Bahkan, BPOM juga disebut menetapkan tramadol sebagai pemicu tawuran massal pada remaja.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memverifikasi narasi tersebut. Benarkah tramadol bisa berbahaya sampai mematikan?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu dengan mewawancarai dokter, literatur ilmiah, dan menggunakan pencarian gambar terbalik. Hasilnya, tramadol tergolong obat keras yang bermanfaat sebagai obat pereda nyeri. Namun penggunaan tramadol harus dengan resep dokter. Sebab, tramadol dapat berisiko jika disalahgunakan dan dikonsumsi berlebihan.
Dokter Ngabila Salama yang dikutip dalam video itu, memang benar menjabat sebagai Kepala Seksi dan Pelayanan Medik dan Keperawatan, RSUD Tamansari, Jakarta Barat. Kepada situs media Tribunnews.com, ia pernah menyampaikan bahwa tramadol berbahaya dan menambah kecenderungan remaja untuk tawuran.
“Obat itu meningkatkan agresifitas dan keberanian mereka,” kata Ngabila dikutip dari Tribunnews, pada 3 Desember 2024. Dia menyatakan penggunaan obat tramadol hanya boleh dilakukan dengan resep dokter dan tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan.
Sementara itu, pernyataan BPOM yang mengaitkan tramadol dengan tawuran massal, pernah dimuat oleh Antara edisi 14 Februari 2025. Ketua Tim Cegah Tangkal dan Siber BPOM Jakarta, Andrianto Nur Ichsan, mengatakan, tramadol banyak dijual secara ilegal dan dikonsumsi oleh remaja di luar resep dokter.
Padahal, kata dia, tramadol dapat memberi efek halusinasi dan mengurangi rasa sakit seseorang. Jika dikonsumsi berlebihan, tramadol menimbulkan risiko yang berbahaya, bahkan kematian.
Penyalahgunaan Tramadol
Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Ari Kurnianingsih, menjelaskan tramadol merupakan obat analgesik atau pereda nyeri. Namun, bila diminum berlebihan atau bersamaan dengan obat anti depresan atau alkohol, bisa menyebabkan kematian.
Obat ini juga berisiko bagi mereka yang memiliki masalah dengan saluran pernapasan. Tramadol, kata dia, tidak diberikan kepada anak usia di bawah 12 tahun. Obat ini dikecualikan untuk usia di bawah 18 tahun pasca pengangkatan amandel, ibu hamil dan ibu yang menyusui. Orang dengan lanjut usia atau yang mengalami gangguan ginjal dan hati, juga harus menghindari obat ini.
Akan tetapi, tramadol dapat disalahgunakan, seperti kasus yang terjadi di Kendara, Sulawesi Tenggara pada September 2017. Dilansir laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), puluhan remaja di kota itu mengalami gejala gangguan kesehatan setelah pesta obat-obatan terlarang dan mengkonsumsi minuman keras oplosan. Obat-obat yang mereka konsumsi adalah tramadol dan somadril Paracetamol Caffeine Carisoprodol/PCC). Obat-obatan dan miras oplosan itu dicampur dan mereka minum bersama-sama.
Studi tentang Tramadol
Dikutip dari the Journal of Pain tahun 2024, para peneliti Jepang menemukan tramadol mengurangi aktivitas otak yang berperan dalam empati kognitif atau kemampuan memahami perasaan orang lain secara rasional. Artinya, tramadol bisa menurunkan respons otak terhadap rasa sakit orang lain, terutama dalam hal pemahaman logis, bukan perasaan emosional.
Selain di Indonesia, tren penyalahgunaan tramadol juga terjadi di belahan dunia lainnya. Berdasarkan laporan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, penyalahgunaan tramadol muncul di seluruh dunia, khususnya Afrika Barat, Tengah, dan Utara serta Timur Tengah, termasuk Asia, Eropa, dan Amerika Utara.
Studi di 7 negara pada tahun 2018 mengungkap, Tramadol menjadi alternatif penting ketika opioid, salah satu jenis golongan obat antinyeri, tidak tersedia atau tidak dapat diakses.
Mekanisme multi modalnya, menjadikan tramadol lebih disukai oleh pasien dan dokter dibandingkan obat antiinflamasi lainnya.
Dokter Ngabila Salama yang dikutip dalam video itu, memang benar menjabat sebagai Kepala Seksi dan Pelayanan Medik dan Keperawatan, RSUD Tamansari, Jakarta Barat. Kepada situs media Tribunnews.com, ia pernah menyampaikan bahwa tramadol berbahaya dan menambah kecenderungan remaja untuk tawuran.
“Obat itu meningkatkan agresifitas dan keberanian mereka,” kata Ngabila dikutip dari Tribunnews, pada 3 Desember 2024. Dia menyatakan penggunaan obat tramadol hanya boleh dilakukan dengan resep dokter dan tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan.
Sementara itu, pernyataan BPOM yang mengaitkan tramadol dengan tawuran massal, pernah dimuat oleh Antara edisi 14 Februari 2025. Ketua Tim Cegah Tangkal dan Siber BPOM Jakarta, Andrianto Nur Ichsan, mengatakan, tramadol banyak dijual secara ilegal dan dikonsumsi oleh remaja di luar resep dokter.
Padahal, kata dia, tramadol dapat memberi efek halusinasi dan mengurangi rasa sakit seseorang. Jika dikonsumsi berlebihan, tramadol menimbulkan risiko yang berbahaya, bahkan kematian.
Penyalahgunaan Tramadol
Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Ari Kurnianingsih, menjelaskan tramadol merupakan obat analgesik atau pereda nyeri. Namun, bila diminum berlebihan atau bersamaan dengan obat anti depresan atau alkohol, bisa menyebabkan kematian.
Obat ini juga berisiko bagi mereka yang memiliki masalah dengan saluran pernapasan. Tramadol, kata dia, tidak diberikan kepada anak usia di bawah 12 tahun. Obat ini dikecualikan untuk usia di bawah 18 tahun pasca pengangkatan amandel, ibu hamil dan ibu yang menyusui. Orang dengan lanjut usia atau yang mengalami gangguan ginjal dan hati, juga harus menghindari obat ini.
Akan tetapi, tramadol dapat disalahgunakan, seperti kasus yang terjadi di Kendara, Sulawesi Tenggara pada September 2017. Dilansir laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), puluhan remaja di kota itu mengalami gejala gangguan kesehatan setelah pesta obat-obatan terlarang dan mengkonsumsi minuman keras oplosan. Obat-obat yang mereka konsumsi adalah tramadol dan somadril Paracetamol Caffeine Carisoprodol/PCC). Obat-obatan dan miras oplosan itu dicampur dan mereka minum bersama-sama.
Studi tentang Tramadol
Dikutip dari the Journal of Pain tahun 2024, para peneliti Jepang menemukan tramadol mengurangi aktivitas otak yang berperan dalam empati kognitif atau kemampuan memahami perasaan orang lain secara rasional. Artinya, tramadol bisa menurunkan respons otak terhadap rasa sakit orang lain, terutama dalam hal pemahaman logis, bukan perasaan emosional.
Selain di Indonesia, tren penyalahgunaan tramadol juga terjadi di belahan dunia lainnya. Berdasarkan laporan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, penyalahgunaan tramadol muncul di seluruh dunia, khususnya Afrika Barat, Tengah, dan Utara serta Timur Tengah, termasuk Asia, Eropa, dan Amerika Utara.
Studi di 7 negara pada tahun 2018 mengungkap, Tramadol menjadi alternatif penting ketika opioid, salah satu jenis golongan obat antinyeri, tidak tersedia atau tidak dapat diakses.
Mekanisme multi modalnya, menjadikan tramadol lebih disukai oleh pasien dan dokter dibandingkan obat antiinflamasi lainnya.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan konsumsi obat tramadol dapat menyebabkan bahaya dan kematian adalah klaim yang sebagian benar.
Rujukan
- https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/741925411704565
- https://wartakota.tribunnews.com/2024/12/03/obat-tramadol-jadi-pemicu-tawuran-remaja-efeknya-tak-bikin-takut
- https://www.antaranews.com/berita/4648137/penggunaan-obat-keras-ilegal-dinilai-berkaitan-dengan-kasus-tawuran-di-jakarta
- https://kemkes.go.id/id/%20kasus-napza-kendari-menkes-ri-napza-rugikan-bangsa
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S152659002400628X
- https://www.degruyterbrill.com/document/doi/10.1515/sirius-2018-0016/html
- https://www.tandfonline.com/doi/full/10.2147/JPR.S162296#d1e625 /cdn-cgi/l/email-protection#91f2f4faf7f0fae5f0d1e5f4fce1febff2febff8f5
(GFD-2025-27436) Keliru: MUI Dukung Serangan Israel ke Iran
Sumber:Tanggal publish: 18/06/2025
Berita
TANGKAPAN layar artikel berjudul MUI Dukung Serangan Israel ke Iran: Syiah Bukan Islam, Syah Adalah Kafir yang Halal Dimusnahkan beredar di media sosial X [arsip] pada 13 Juni 2025. Dalam gambar atikel yang diklaim diterbitkan oleh Kumparan.com itu memuat foto Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim.
Konten itu beredar di tengah situasi perang antara Israel dan Iran sejak sepekan terakhir. Namun, benarkah Kumparan memberitakan MUI mendukung Israel menyerang Iran?
Konten itu beredar di tengah situasi perang antara Israel dan Iran sejak sepekan terakhir. Namun, benarkah Kumparan memberitakan MUI mendukung Israel menyerang Iran?
Hasil Cek Fakta
Tempo menelusuri situs media Kumparan dan laman MUI, untuk memverifikasi cuplikan layar tersebut. Hasilnya, cuplikan layar bahwa MUI mendukung Israel, telah diubah dari judul artikel berita aslinya.
Judul asli artikel tersebut adalah MUI Kecam Serangan Israel ke Iran: Perburuk Krisis Kemanusiaan-Keamanan Global. Artikel yang sama juga dapat diakses melalui Facebook Kumparan edisi 14 Juni 2025 atau laman media Kumparan.com.
Berita itu memuat pernyataan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, yang mengecam serangan militer Israel ke Teheran, Iran. Keterangan resmi MUI juga dapat dibaca melalui situs MUI.
"Saya atas nama MUI dan seluruh umat Islam Indonesia mengutuk serangan Israel. Terlaknatlah Israel atas dosa kemanusiaan dan pembangkangan secara kasat mata terhadap hukum internasional," kata Sudarnoto, Sabtu, 14 Juni 2025.
Dia mengatakan, tindakan pemerintah Israel telah melanggar kedaulatan negara dan memperburuk kondisi global. Ia berbela sungkawa atas korban yang jatuh di pihak Iran dan berhak membalas serangan Israel sebagai upaya pertahanan diri.
Pernyataan MUI itu dikeluarkan menyusul serangan Israel ke Iran pada 13 Juni 2025, yang kemudian dibalas oleh Iran. Aksi saling serang pun berlangsung di hari-hari berikutnya dan belum memperlihatkan tanda akan berakhir, sebagaimana dilaporkan Tempo.co.
Israel menyatakan tujuan serangannya adalah untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir. Serangan awal mereka pun telah menewaskan beberapa ilmuwan nuklir dan merusak fasilitas seperti pabrik Natanz.
Judul asli artikel tersebut adalah MUI Kecam Serangan Israel ke Iran: Perburuk Krisis Kemanusiaan-Keamanan Global. Artikel yang sama juga dapat diakses melalui Facebook Kumparan edisi 14 Juni 2025 atau laman media Kumparan.com.
Berita itu memuat pernyataan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, yang mengecam serangan militer Israel ke Teheran, Iran. Keterangan resmi MUI juga dapat dibaca melalui situs MUI.
"Saya atas nama MUI dan seluruh umat Islam Indonesia mengutuk serangan Israel. Terlaknatlah Israel atas dosa kemanusiaan dan pembangkangan secara kasat mata terhadap hukum internasional," kata Sudarnoto, Sabtu, 14 Juni 2025.
Dia mengatakan, tindakan pemerintah Israel telah melanggar kedaulatan negara dan memperburuk kondisi global. Ia berbela sungkawa atas korban yang jatuh di pihak Iran dan berhak membalas serangan Israel sebagai upaya pertahanan diri.
Pernyataan MUI itu dikeluarkan menyusul serangan Israel ke Iran pada 13 Juni 2025, yang kemudian dibalas oleh Iran. Aksi saling serang pun berlangsung di hari-hari berikutnya dan belum memperlihatkan tanda akan berakhir, sebagaimana dilaporkan Tempo.co.
Israel menyatakan tujuan serangannya adalah untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir. Serangan awal mereka pun telah menewaskan beberapa ilmuwan nuklir dan merusak fasilitas seperti pabrik Natanz.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan MUI mendukung serangan Israel ke Iran karena banyaknya penganut Syiah di negeri tersebut adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://x.com/Tita83079013/status/1934874707482067197
- https://mvau.lt/media/ed0c6149-41c0-4db7-bb33-9c55641d193f
- http://kumparan.com
- https://kumparan.com/kumparannews/mui-kecam-serangan-israel-ke-iran-perburuk-krisis-kemanusiaan-keamanan-global-25GPib1DaHk
- https://mui.or.id/baca/berita/mui-kutuk-keras-serangan-israel-ke-iran-dorong-sanksi-internasional
- https://www.tempo.co/internasional/apakah-as-akan-bergabung-dengan-israel-melawan-iran--1722458 /cdn-cgi/l/email-protection#e28187898483899683a296878f928dcc818dcc8b86
(GFD-2025-27435) Cek Fakta: Link Lowongan Kerja di Kantor Imigrasi untuk Lulusan SMA
Sumber:Tanggal publish: 19/06/2025
Berita
Murianews, Kudus – Beredar unggahan foto berisikan lowongan kerja di Kantor Imigrasi untuk lulusan SMA/SMK sederajat dengan link pendaftarannya. Yuk cek faktanya lebih dulu.
Ungguhan berisikan informasi lowongan kerja di Kantor Imigrasi itu beredar di sejumlah media sosial, salah satunya akun TikTok bernama Loker_2025__, Minggu (31/5/2025).
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
”Lowongan kerja Terbaru Kantor Imigrasi Untuk SMA/SMK.
Kualifikasi
Laki-laki dan perempuan
Usia maksimal 35 tahun
Pendidikan minimal SMA/K sederajat
Sehat jasmani dan rohani
Penempatan di Seluruh Indonesia
Lowongan ini terbuka untuk umum lokasi penempatan bisa dipilih. Info pendaftaran silahkan klik link dibio TikTok,” demikian bunyi unggahan itu.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com, unggahan tersebut merupakan hoaks. Selengkapnya, simak halaman berikutnya.
Penelusuran…
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Murianews.com mencoba menelusuri informasi itu dengan mengakses link pendaftaran yang disematkan di bio akun tersebut.
Hasilnya, link tersebut tidak mengarah ke laman resmi Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia yakni imigrasi.go.id.
Link tersebut justru mengarahkan ke sebuah web yang meminta pengunjungnya untuk mengisi data pribadi, seperti nama, Alamat, tempat tanggal lahir, hingga nomor Telegram aktif.
Website itu identik dengan modus penipuan atau kejahatan siber yang mengintai masyarakat untuk mencuri data pribadi hingga melakukan peretasan.
Dalam laman resmi Direktorat Jenderal Imigrasi tidak ditemukan informasi tentang lowongan pekerjaan sebagaimana unggahan akun TikTok ”Info Loker2025”.
Kesimpulan…
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com, unggahan berisi link yang disebut pendaftaran lowongan kerja di Kantor Imigrasi untuk lulusan SMA merupakan disinformasi jenis fabricated content.
Link yang disematkan di bio akun tersebut tidak mengarah ke akun resmi Direktorat Jenderal Imigrasi, melainkan meminta pengunjungnya untuk mengisi data pribadi.
Halaman: 814/7032




