• (GFD-2024-21249) Hoaks Rekaman Thomas Crooks Sebelum Menyerang Trump

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/07/2024

    Berita

    tirto.id - Sehari setelah insiden penembakan calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump saat kampanye pada Sabtu (13/7/2024), Biro Investigasi Federal AS (Federal Bureau of Investigation/FBI) mengumumkan identitas pelaku penembakan yang diduga bernama Thomas Matthew Crooks.

    FBI mengidentifikasi Crooks berasal dari Bethel Park, Pennsylvania. Berdasarkan catatan pemilih di negara bagian tersebut, Crooks terdaftar sebagai anggota Partai Republik.

    Peristiwa ini menyedot perhatian publik dan memunculkan beragam narasi miring di jagat maya, termasuk soal pelaku penembakan.

    Salah satu akun Instagram dengan nama “workandprosper” misalnya, mengunggah video (arsip) singkat tak sampai dua menit yang menunjukkan seorang lelaki meneriakkan ancaman terhadap Partai Republik.

    Pada video tersebut, laki-laki itu mengatakan, “Slash Republican throats!” atau berarti “tebas leher Partai Republik”, lalu di bagian pojok kanan atas video terdapat gambar Crooks.

    “Melihat postingan ini beredar. Apakah ini penembaknya? Kalau begitu, bagaimana media akan memutarnya. Sudah ada laporan yang keluar bahwa dia adalah seorang Republikan terdaftar,” begitu bunyi terjemahan takarir yang menyertai unggahan.

    Per Senin (22/7/2024), postingan yang beredar pada Senin (15/7/2024) ini sudah disukai oleh 12.176 orang dan memperoleh 1.493 komentar.

    Video dengan klaim serupa juga tampak berseliweran di Facebook dan X, seperti ini, ini, dan ini. Salah satu akun Facebook bahkan menyebut rekaman itu merupakan sesaat sebelum penembakan Trump.

    Lalu, benarkah klaim tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto mencoba menelusuri kebenaran video yang beredar dengan memasukkan kata kunci “Crooks screams slash republican throats” di mesin pencarian Google. Hasilnya, kami menemukan klaim ini sudah dinyatakan tidak benar oleh beberapa lembaga pemeriksa fakta berbasis di AS, seperti Reuters, PolitiFact, dan USA Today.

    Video ini rupanya telah tersebar sejak 2020 dan diambil di Arizona State University atau ASU, di Tempe, AS. Arizona Republic pada Kamis (6/2/2024) melaporkan bahwa pria dalam video itu meneriaki anggota Student for Trump dari kampus Arizona State yang tengah menyiapkan meja registrasi bagi mahasiswa untuk mendaftar klub tersebut.

    Namun begitu, pihak universitas mengonfirmasi bahwa orang itu bukanlah Crooks. Lewat pernyataan resmi, Presiden Arizona State University, Michael Crow, mengatakan bahwa pelaku penembakan Trump tidak berkaitan dengan ASU dan bukanlah orang yang terlihat dalam video di kampus ASU empat tahun lalu.

    “ASU menyelesaikan penyelidikannya pada tahun 2020, bekerja sama dengan FBI, dan menetapkan bahwa subjek dalam video tersebut bukanlah ancaman yang dapat dipercaya – dan orang tersebut memiliki nama dan tanggal lahir yang berbeda dari tersangka percobaan pembunuhan mantan Presiden Trump pada akhir pekan,” bunyi rilis di laman universitas ASU, Senin (15/7/2024).

    Crooks, yang berusia 20 tahun pada saat kejadian, dilaporkan lulus dari Sekolah Menengah Bethel Park di Pennsylvania pada tahun 2022. Artinya, dia masih duduk di sekolah menengah pada tahun 2020.

    Secret Service menyatakan bahwa agennya telah menembak mati Crooks setelah ia melepaskan tembakan ke arah Trump.

    Kendati Crooks terdaftar sebagai anggota Partai Republik, laporan dana federal menunjukkan bahwa ada seorang donatur yang terdaftar sebagai Thomas Crooks, dengan alamat yang sama, memberikan 15 dolar AS pada Januari 2021 kepada Progressive Turnout Project, sebuah komite aksi politik yang berpihak pada Partai Demokrat.

    Sebelumnya, Tirto sempat memeriksa unggahan terkait pelaku penembakan Trump. Beberapa narasi di media sosial dengan salah menyebut Mark Violets dan Hank Pecker sebagai pelaku penembakan calon presiden AS dari Partai Republik tersebut.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta yang sudah dilakukan membuktikan kalau video yang beredar di media sosial yang menunjukkan seorang pria berteriak “tebas leher Partai Republik”, bukanlah penembak calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Video ini rupanya telah tersebar sejak 2020 dan diambil di Arizona State University atau ASU, di Tempe, AS. Namun begitu, pihak universitas mengonfirmasi bahwa orang itu bukanlah Thomas Matthew Crooks, pelaku percobaan pembunuhan Trump.

    Jadi, dapat disimpulkan kalau rekaman yang berseliweran dengan klaim bahwa itu dokumentasi Crooks sebelum insiden penembakan bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rujukan

  • (GFD-2024-21248) [HOAKS] Video Wawancara Metro TV Promosikan Situs Judi

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang menampilkan seorang bandar mempromosikan situs judi saat diwawancarai presenter Metro TV.

    Namun, setelah ditelusuri, video tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Video seorang bandar mempromosikan situs judi saat diwawancarai presenter Metro TV muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Bandar judi itu mengatakan, mereka memberikan kemenangan kepada pemain baru. Ia menyebutkan, para pemain sudah pasti untung dan tidak akan rugi.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube Metro TV ini. Video mencuplik klip pada menit 2:54.

    Video menampilkan presenter Metro TV Aviani Malik mewawancarai seorang perempuan berinsial RM yang merupakan operator judi online.

    Dalam video, RM bercerita soal awal mula terlibat di perusahaan judi online. RM mengoperasikan 50 situs judi dengan omzet sekitar Rp 4 miliar per hari.

    Selanjutnya, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara dalam video promosi judi online menggunakan Hive Moderation.

    Hasilnya, suara bandar judi itu terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI dengan probabilitas mencapai 99,9 persen.

    Sehingga, dapat dipastikan konten tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Kesimpulan

    Video seorang bandar mempromosikan situs judi saat diwawancarai presenter Metro TV merupakan hasil manipulasi.

    Dalam video aslinya, orang tersebut merupakan operator judi online berinisial RM. Ia bercerita soal awal mula terlibat di perusahaan judi online saat diwawancarai Metro TV.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21247) [KLARIFIKASI] Konten Ikan Bermotif Loreng Harimau Dibuat oleh AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto dan video di media sosial yang memperlihatkan seekor ikan dengan kulit bermotif loreng harimau.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten itu dibuat dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Konten yang menampilkan ikan dengan kulit bermotif loreng harimau dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini, pada 10 dan 15 Juli 2024.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mencermati menemukan watermark berupa tulisan dalam aksara Mandarin pada konten tersebut.

    Setelah ditelusuri, watermark itu merujuk ke Kling AI, perangkat kecerdasan buatan yang dikembangkan Kuaishou AI Team untuk membuat video berdasarkan teks perintah.

    Watermark berbahasa Mandarin disematkan pada semua konten yang dihasilkan oleh Kling untuk menunjukkan konten tersebut dibuat dengan AI.

    Kling merupakan salah satu produk dari Kuaishou Technology, perusahaan China yang mengembangkan aplikasi jejaring sosial untuk berbagi video pendek.

    Pada 8 Juli 2024, Kuaishou mengumumkan pembaruan ketiga untuk Kling. Fitur baru yang diluncurkan termasuk menambah durasi video yang dihasilkan AI hingga 10 detik.

    Sementara, berdasarkan artikel pemeriksa fakta Tempo.co, pada Kamis (18/7/2024), konten yang sama dinarasikan sebagai ikan pembawa keberuntungan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, gambar seekor ikan dengan kulit bermotif loreng harimau bukan menunjukkan hewan asli.

    Konten tersebut dihasilkan dengan Kling AI, perangkat kecerdasan buatan yang dikembangkan Kuaishou AI Team untuk membuat video berdasarkan teks.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21246) [HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Aceh

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Bermunculan akun-akun Facebook mengatasnamakan Bank Aceh yang menawarkan undian berhadiah.

    Hadiah yang ditawarkan mulai dari kendaraan bermotor, barang elektronik, ponsel, emas, paket wisata, sampai paket umrah.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, akun itu palsu.

    Akun Facebook yang menawarkan undian berhadiah memakai nama dan logo Bank Aceh, antara lain, Bank Aceh Gebyar Undian, Gebyar Undian Bank Action, Official gebyar Bank Aceh ID, Bank Aceh Syariah, dan Bank Aceh.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Jumat (19/7/2024):

    Khusus Nasabah Yang Sudah Terdaftar Di BANK ACEH CMS Personal.Sobat BANK ACEH. Promo Daftar GEBYAR UNDIAN Di (BANK ACEH CMS Personal) nikmati promo hadiah menarik dibawah ini..!!!-10 unit mobil alphard-10 unit mobil CR-V Turbo-10 unit Mobil HR-V CVT-10 unit Mobil Xpander-10 unit Mobil Fortuner-10 unit Mobil BR-V-10 unit Mobil Brio-10 unit Mobil MBW-20 unit Motor Scopy-15 unit Motor Xmax-30 unit TV Led 50 in.-33 unit Smartphone Promax14-100 Emas Batangan & Logam Mulia-20 Paket Wisat Singgapore-20 Paket Umroh GratisPendaftaran secara online khusus Nasabah yang sudah aktif CMS PERSONAL BANK ACEH ,Silahkan Klik Daftar Sekarang.!!

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Jumat (19/7/2024), mengatasnamakan Bank Aceh menawarkan undian berhadiah.

    Hasil Cek Fakta

    Akun-akun Facebook mengatasnamakan Bank Aceh menyertakan tautan yang diklaim sebagai syarat mendaftar undian berhadiah.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tautan tersebut tanpa perlu mengekliknya dengan bantuan URL Scan.

    Tiga tautan mengarahkan ke situs eror atau tidak tersedia. Hasil pelacakannya dapat dilihat di sini, di sini, di sini, dan di sini.

    Sementara, salah satu tautan memuat laman dengan memakai nama dan logo Bank Aceh.

    Laman tersebut meminta nama pengguna, kata sandi, nomor ponsel, dan PIN sebagai syarat pendaftaran kupon undian.

    Kendati demikian, laman tersebut bukanlah situs web resmi Bank Aceh. Begitu pula dengan tiga tautan lainnya.

    Situs web resmi Bank Aceh hanya diakses melalui www.bankaceh.co.id.

    Berdasarkan pantauan pada situs resminya, tidak terdapat program undian berhadiah yang dibuat oleh Bank Aceh. Sementara, akun Facebook resminya, yakni PT Bank Aceh Syariah.

    Kesimpulan

    Akun-akun Facebook mengatasnamakan Bank Aceh menawarkan undian berhadiah merupakan hoaks. Akun-akun yang beredar merupakan tiruan atau palsu.

    Tautan yang diklaim sebagai syarat mendaftar undian berhadiah tidak mengarah ke situs resmi Bank Aceh.

    Rujukan