• (GFD-2025-27635) Cek fakta, foto bantuan rudal dari Indonesia untuk bantu Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/06/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan Facebook menampilkan foto truk yang sedang mengangkut beberapa tabung besar berbentuk silinder dengan ujung runcing.

    Tabung-tabung tersebut tersusun rapi di atas bak truk dan diamankan menggunakan rantai besi. Unggahan tersebut dinarasikan sebagai foto bantuan rudal dari Indonesia untuk bantu Iran melawan Israel.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “PEr4*ng semakin panas,Indonesia siap kirimkan rud4l balistik ke ir4n, jika zi0nis isr4el dan sekutunya terus menyer4n9 ir4n #kabardunia”

    Namun, benarkah foto bantuan rudal Indonesia untuk bantu Iran tersebut?



    Hasil Cek Fakta

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Berdasarkan penelusuran menggunakan Google Reverse Image, foto tersebut serupa dengan unggahan X TMC Polda Metro Jaya pada 2017 yang dinarasikan truk muatan paku bumi mengalami gangguan di layang KM 28 (Lenteng Agung) yang menyebabkan lalu lintas Tol Jorr dari KM 44 (Cikunir) padat.

    Dilansir dari laman Kementerian PUPR, paku bumi atau tiang pancang berfungsi sebagai pondasi agar suatu bangunan dapat berdiri kokoh. Paku bumi umumnya terbuat dari beton atau baja, panjang dan langsing dengan ujung meruncing, sehingga terlihat mirip dengan rudal.

    Dengan demikian, klaim foto bantuan rudal Indonesia untuk bantu Iran merupakan disinformasi.

    Klaim: Foto bantuan rudal Indonesia untuk bantu Iran

    Rating: Disinformasi

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27634) Cek fakta, vaksin HPV pada anak timbulkan berbagai penyakit dari mandul hingga meninggal dunia

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/06/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menyebarkan imbauan kepada para orang tua agar tidak mengizinkan anak-anaknya menerima vaksin Human Papillomavirus (HPV) karena efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.

    Unggahan tersebut menarasikan bahwa vaksin HPV dapat menyebabkan berbagai dampak negatif seperti mandul, rahim kering, menopause dini, gangguan otak, kanker, autoimun, hingga kematian mendadak.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “*AWAS, PARA ORANG TUA*

    *VAKSIN MEMATIKAN AKAN KEMBALI DIPAKSAKAN MASUK DARAH ANAK2 KALIAN*

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    *Efek Vaksin HPV * Mandul* Rahim Kering * Menopause Dini* Kanker * Masalah Otak * Autoimun* Meninggal Dunia0 *DATANGI KEPSEK ANAK2 KALIAN & KIAYI PONPES, CEPAT Lakukan PERJANJIAN TERTULIS, Satu Dimiliki Ortu dan Satunya lagi Dimiliki Kepsek / Kiayi. Untuk Antisipasi Pasukan D4JJ4L MENJEBAK ANAK2MU TIBA2..!*”

    Namun, benarkah vaksin HPV pada anak timbulkan berbagai penyakit dari mandul hingga meninggal dunia?



    Hasil Cek Fakta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui situs resminya memastikan bahwa vaksin HPV aman dan tidak menimbulkan efek samping berbahaya. Efek samping hanya mungkin terjadi pada individu yang memiliki alergi terhadap komponen tertentu dalam vaksin, dan ini sangat jarang terjadi.

    Hal yang sama ditegaskan Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, yang menyatakan bahwa isu yang menyebut vaksin HPV menyebabkan kemandulan, rahim kering, atau menopause dini adalah hoaks.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    “Terkait dengan apakah vaksin HPV itu dihubungkan dengan kemandulan dan lain sebagainya, dengan menopause dini dan sebagainya, itu boleh kita katakan hanya mitos. Tidak fakta,” ujar Yudi, dilansir dari ANTARA.

    Ia juga menambahkan bahwa hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung tuduhan tersebut.

    ANTARA juga sudah pernah membantah narasi soal potensi kemandulan akibat vaksinasi HPV. Artikelnya berjudul "Vaksin HPV picu menopause dini pada anak perempuan, benarkah?".

    Klaim : Vaksin HPV pada anak timbulkan berbagai penyakit dari mandul hingga meninggal dunia

    Rating : Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27633) Cek fakta, Jawa Barat akan dipecah jadi lima provinsi baru

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/06/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) - Informasi soal wacana pemekaran Jawa Barat (Jabar) menjadi lima provinsi baru mendapatkan banyak perhatian dari warganet pada akhir Juni.

    Rencana pemecahan Jabar menjadi lima wilayah disebut digulirkan oleh DPRD Jabar, sebagaimana dijelaskan unggahan pengguna media sosial ini.



    Berdasarkan sejumlah keterangan yang beredar, berikut adalah daftar lima provinsi baru yang diklaim akan menggantikan Jabar:

    1. Provinsi Sunda Pakuan terdiri dari:

    Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kota Depok.

    2. Provinsi Sunda Priangan terdiri dari:

    Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

    3. Provinsi Sunda Taruma/Bagasasi terdiri dari:

    Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi.

    4. Provinsi Sunda Caruban terdiri dari:

    Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Majalengka.

    5. Provinsi Sunda Galuh terdiri dari:

    Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran.

    Lalu, benarkah Jawa Barat akan dipecah jadi lima provinsi baru:

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, isu soal pemekaran Jawa Barat menjadi lima provinsi baru bersifat usulan, dan memang dibenarkan oleh Ketua Komisi I DPRD Jabar Rahmat Hidayat Djati.

    Rahmat Hidayat, pada Sabtu (21/6), mengatakan bahwa pemisahan Jabar akan dibahas dengan para tokoh dan para ahli di tingkat legislatif, sebagaimana dimuat dalam artikel daring ini.

    Namun, narasi itu justru dibantah oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Dedi Mulyadi.

    Bappeda sendiri memiliki tugas menyusun perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring, hingga mengevaluasi pembangunan daerah, sebagaimana termuat dalam berbagai peraturan daerah di Indonesia.

    Menurut Kepala Bappeda Jabar Dedi Mulyadi, pihaknya dan DPRD Jabar telah menggelar rapat bersama terkait Rancangan Akhir dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2025-2029 pada 26 Juni 2025. Kendati demikian, tidak ada pembahasan soal pemecahan Jabar jadi lima provinsi.

    "Bisa diabaikan, hoaks. Di antara pembahasan itu tidak ada satu pun membahas pemekaran provinsi jadi 5 provinsi," kata Dedi Mulyadi, sebagaimana dilaporkan media nasional ini.











    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    View this post on Instagram









    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});













    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});



    A post shared by Bappeda Jawa Barat (@bappedajabar)

    Klaim: Jawa Barat akan dipecah jadi lima provinsi baru

    Rating: Misinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27632) [KLARIFIKASI] Video Ini Bukanlah Kerumunan Warga Israel Mengungsi Usai Diserang Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan video dengan narasi yang mengeklaim warga Israel berbondong-bondong mengungsi setelah wilayahnya diserang Iran.

    Namun, setelah ditelusuri, video tersebut keliru dan perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menampilkan warga Israel berbondong-bondong mengungsi setelah diserang oleh Iran salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini  ini dan ini. 

    Dalam video, tampak kerumunan orang memenuhi jalan raya. Narasi dalam video yakni sebagai berikut:

    Israel terkini..

    kabar hari ini di Israel

    setelah kota israel dibombardir oleh IRAN, warga israel memilih mengungsi keluar dari kota tersebut. Namun beberapa negara perbatasan tidak mengizinkan warga Israel tersebut masuk kenegaranya..

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video tersebut, kemudian menelusurinya menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video itu identik dengan unggahan akun Facebook ini dan TikTok ini pada September 2024.

    Keterangan dalam unggahan menyebutkan, video itu adalah momen ketika warga Timor Leste menyambut kedatangan Paus Fransiskus di negaranya.

    Dikutip dari Catholic News Agency, Paus Fransiskus melakukan kunjungan apostolik ke Timor Leste pada 9 sampai 11 September 2024.

    Timor Leste menjadi negara ketiga yang disinggahi Paus Fransiskus dalam perjalanannya ke empat negara di Asia Tenggara dan Oseania pada 2 hingga 13 September 2024. 

    Paus Fransiskus merupakan Paus pertama yang mengunjungi Timor Leste sejak negara itu merdeka pada  2002.

    Adapun Paus Fransiskus mengikuti jejak Paus Yohanes Paulus II yang melakukan kunjungan apostolik ke Timor Leste pada 1989 saat negara itu masih menjadi bagian dari Indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan warga Israel berbondong-bondong mengungsi merupakan informasi keliru.

    Faktanya, video itu adalah momen ketika warga Timor Leste menyambut kedatangan Paus Fransiskus di negara mereka pada September 2024. 

    Timor Leste menjadi negara ketiga yang disinggahi Paus Fransiskus dalam perjalanan apostoliknya ke empat negara di Asia Tenggara dan Oseania pada 2 hingga 13 September 2024.

    Rujukan