• (GFD-2025-28256) [SALAH] Ahok Seret Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 04/08/2025

    Berita

    Akun Facebook “Noe Saptuno” pada Rabu (30/7/2025) membagikan video [arsip] disertai narasi:
    “P4K JOKOWI T4HU S3MU4NYA , KUROPSI 4,5 TRILIUN” K4TA 4HOK
    4HOK S3RET JOKOWI SK4ND4L B3S4R KUROPSI P4RT4MIN4, AHOK MINT4 JOKOWI DI P3RIKS4
    T4k t3rim4 di p3riks4 K3ja9un9 & KPK s3ndiri 4hok bocork4n r4h4si4 jokowi s4kand4l kuropsi p4rtamin4..!!””
    Per Senin (4/8/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 35.900 tanda suka dan 3.500 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Ahok seret nama Jokowi dalam kasus Pertamina” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke dua pemberitaan.
    Pertama, pemberitaan nasional.kompas.com “Menilik Posisi Ahok di Pusaran Kasus Korupsi Pertamina” yang tayang Jumat (14/3/2025). Dari berita ini diketahui kalau Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Pertamina yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun pada Kamis (13/3/2025). Pemeriksaan ini dilakukan karena Ahok pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sejak 2019 hingga 2024. Sejauh ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) tidak menyatakan bahwa Ahok terlibat dalam kasus korupsi Pertamina.
    Kedua, pemberitaan detik.com “Jokowi Buka Suara soal Korupsi Pertamina, Singgung Kontrol Komisaris-Direksi” yang tayang Kamis (6/3/2025). Dari berita ini diketahui kalau Jokowi mempersilakan kasus korupsi Pertamina diproses secara hukum. Ketika disinggung apakah ia sempat menaruh curiga selama 2018 hingga 2023, Jokowi menampik karena menurutnya manajemen kontrol Pertamina dipegang oleh komisaris hingga direksi yang telah dipilih melalui proses Tim Penilai Akhir (TPA).
    Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim tentang “Ahok seret nama Jokowi dalam kasus korupsi Pertamina”.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “Ahok seret nama Jokowi dalam kasus korupsi Pertamina” adalah konten palsu (fabricated content).
    (Ditulis oleh ‘Ainayya)

    Rujukan

  • (GFD-2025-28255) [SALAH] Foto Pesawat MiG-21 Kamboja Jatuh setelah Lawan Pesawat Thailand

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 04/08/2025

    Berita

    Pada Minggu (27/7/2025) akun Facebook “Saenal Abidin” membagikan foto [arsip] yang menampilkan jatunya pesawat jet berbendera Kamboja.

    Unggahan disertai narasi :

    “Jet tempur Mig-21 gagal melawan f-16

    Adu tehniks di udara, pesawat tempur Kamboja vs Thailand”

    Hingga Senin (1/8/2025) unggahan mendapatkan lebih dari 1.000 tanda suka, 198 komentar dan telah dibagikan ulang 32 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengecek keaslian gambar menggunakan alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, gambar tersebut merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,8 persen.

    Dilansir dari cnnindonesia.com, titik awal konflik modern antara kedua negara terjadi pada 2008, ketika bentrokan meletus di sekitar Candi Preah Vihear yang terletak di wilayah perbatasan. Meski Mahkamah Internasional pada 1962 menyatakan candi itu milik Kamboja, Thailand tetap mengeklaim sebagian wilayah di sekitarnya. Bentrokan senjata antara militer kedua negara terjadi, menewaskan sejumlah prajurit dan warga sipil.

    Konflik kembali memanas pada 2011, kali ini meluas hingga ke kompleks Candi Ta Muen Thom. Pertempuran berlangsung selama beberapa hari dan menyebabkan sebanyak 40 orang tewas. Kedua pihak saling menuduh telah melanggar wilayah satu sama lain. Meski begitu, setelah tekanan dari ASEAN dan masyarakat internasional, kedua negara sepakat untuk meredakan ketegangan.

    Pada akhir 2024 hingga pertengahan 2025, konflik kembali memanas dengan dimensi yang lebih kompleks. Bulan Mei 2025, seorang tentara Kamboja dilaporkan tewas akibat bentrokan. Meski sempat dilakukan dialog antara komandan militer kedua negara, insiden ledakan ranjau yang melukai lima tentara Thailand pada Rabu (23/7) memicu kemarahan dan memperluas skala pertempuran.

    Berdasarkan pemberitaan antaranews.com, jumlah korban jiwa akibat konflik antara Thailand dan Kamboja terus bertambah mencapai 35 orang hingga Minggu, (27/7/2025). Pemerintah Thailand mencatat 22 korban tewas, terdiri dari 14 warga sipil dan delapan tentara, serta 140 orang lainnya mengalami luka-luka. Sementara itu, Kamboja melaporkan total 13 korban jiwa dan puluhan korban luka, baik dari kalangan militer maupun sipil. Konflik juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur di wilayah perbatasan kedua negara.

    Kesimpulan

    Unggahan foto berisi klaim “pesawat MiG-21 Kamboja jatuh setelah melawan pesawat Thailand” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-28254) [HOAKS] Artikel Sebut Tom Lembong dan Hasto Bebas karena Perintah Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan berupa tangkapan layar artikel yang memberitakan abolisi untuk mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong dan amnesti untuk Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto merupakan perintah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut hoaks. Konten itu merupakan hasil manipulasi.

    Narasi Jokowi memberikan perintah untuk membebaskan Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Sabtu (2/8/2025).

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel dari Gelora News tertanggal 31 Juli 2025 dengan thumbnail Jokowi mengenakan kemeja putih. 

    Berikut judul artikel dalam tangkapan layar tersebut:

    Jokowi Ke Hasto Dan Tom Lembong, Jokowi: Banyak Berterima Kasih Dengan Saya, Kalian Bebas Itu Perintah Saya

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan artikel Gelora News dengan judul seperti yang beredar di unggahan Facebook. 

    Namun, ditemukan artikel Gelora News pada 31 Juli 2025, dengan thumbnail sama. Artikel itu berjudul "Reuni Angkatan 80 UGM Dituding Settingan, Jokowi: Kalau Tidak Datang Tentu Ramai".

    Artikel itu memberitakan tanggapan Jokowi soal acara reuni ke-45 angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dituding palsu.

    Adapun Jokowi tidak memiliki kewenangan untuk memberikan abolisi atau amnesti. Kewenangan tersebut hanya dimiliki presiden aktif dengan persetujuan DPR.

    Pemberian abolisi bersandar pada Pasal 14 ayat (2) UUD 1945 yang mengatur bahwa presiden berhak memberikan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.

    Ketentuan serupa juga tertuang dalam Undang-Undang Darurat Nomor 11 Tahun 1954 tentang Amnesti dan Abolisi.

    Kesimpulan

    Artikel yang menyebut Jokowi memberikan perintah untuk membebaskan Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto adalah hoaks.

    Tangkapan layar artikel yang beredar mencantumkan nama media Gelora News. Namun, Gelora News tidak pernah menerbitkan artikel tersebut.

    Selain itu, Jokowi tidak memiliki kewenangan untuk memberikan abolisi atau amnesti. Kewenangan tersebut hanya dimiliki presiden aktif dengan persetujuan DPR.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28253) [KLARIFIKASI] Video Kondisi China Setelah Banjir, Bukan Jepang Pasca-Tsunami

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial, beredar sebuah video menampilkan seorang perempuan menyusuri situasi kota yang berlumpur akibat bencana.

    Selain lumpur yang memenuhi seluruh jalanan, puing bangunan berserakan dan sejumlah mobil bertumpuk.

    Peristiwa dalam video diklaim sebagai kondisi Jepang pasca-tsunami yang terjadi pada Rabu (30/7/2025) akibat gempa di

    Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.

    Video kondisi Jepang pasca Tsunami pada Rabu (30/7/2025) disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (31/7/2025):

    #TSUNAMIJEPANG

    KONDISI TSUNAMI I JEPANG SEKARANG INI.Smonga kluarga kita di salan dalam lindungan Allah SWT. aminnn

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, video kondisi Jepang pasca Tsunami pada Rabu (30/7/2025).

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar tidak ada hubungannya dengan tsunami di Jepang yang terjadi pada Rabu (30/7/2025).

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video, kemudian menelusurinya dengan teknik reverse image search.

    Hasil pencarian Google mengarahkan ke video di akun Instagram ini, ini, dan Facebook ini. Semua video diunggah sekitar akhir Juni 2025.

    Keterangan unggahan menyebutkan, video itu berlokasi di China.

    Apabila diperhatikan dengan saksama, terdapat mobil polisi dan truk pemadam kebakaran yang beroperasi di China.

    Mobil dan truk tersebut dapat dilihat di situs web ini dan ini.

    Peristiwa dalam video merupakan kondisi jalanan di China usai dilanda banjir dahsyat pada akhir Juni 2025.

    Sebagaimana diwartakan The Financial Express, hujan deras memicu banjir besar di barat daya China. Permukiman, jalan, dan ladang terendam air.

    Wilayah yang paling parah terkena dampaknya meliputi Provinsi Guizhou, Sichuan, dan Yunnan, di mana sungai meluap dan tanah longsor telah memblokir akses ke infrastruktur penting.

    Kesimpulan

    Video kondisi China usai dilanda Banjir pada Juni 2025 disebarkan dengan konteks keliru.

    Peristiwa dalam video yang beredar tidak terkait dengan tsunami di Jepang yang terjadi pada Rabu (30/7/2025).

    Rujukan