• (GFD-2024-21179) [KLARIFIKASI] Tank Belanda "Jan Cox" Bukan Inspirasi Kata Umpatan Khas Jawa

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/07/2024

    Berita

    Peringatan: Artikel ini mengandung kata umpatan yang mungkin membuat pembaca tidak nyaman.

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyebut kata umpatan bahasa Jawa jancuk berasal dari nama tank Belanda "Jan Cox".

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.

    Narasi mengenai kata jancuk berasal dari nama tank Belanda "Jan Cox" disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Pengguna Facebook menyertakan foto tank dengan nama "Jan Cox 12714".

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Rabu (10/7/2024):

    Sudah bukan rahasia lagi, kalau orang Jawa lagi kesal atau marah, pasti kata kata ini yg terucap. Tahukah Anda bahwa Jan Cox itu adalah nama pada sebuah tank pada jaman penjajahan Belanda.

    Jadi kata" ini bukan kata yg ....Semoga bisa nambah wawasan...

    Hasil Cek Fakta

    Pemerhati budaya sekaligus dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Tundjung W Sutirto menjelaskan, kata jancuk bermakna ganda.

    Bagi masyarakat kosmopolitan di Surabaya dan sekitarnya, jancuk dapat berarti umpatan dan bisa pula mengekspresikan kegembiraan.

    Berdasarkan asal usulnya dari bahasa Jawa, jancuk diambil dari kata ancuk yang artinya bersetubuh.

    "Maka, dalam pergaulan itu jika kelewat batas atau katakanlah perempuan pekerja seks komersial sedang melakukan hubungan disebut di-ancuk. Maka jika merujuk dari kata di-ancuk itu menjadi kata jancuk konotatifnya negatif," ujar Tundjung, pada 28 Juni 2024, dikutip dari Kompas.com.

    Versi lain menyebutkan, jancuk berasal dari bahasa Belanda yantye ook yang populer diucapkan untuk mengejek remaja Indo-Belanda pada 1930-an.

    "Yantye ook oleh pemuda Surabaya diplesetkan menjadi yantcook yang mana plesetan itu mengalami transformasi oleh beberapa remaja Surabaya untuk mengolok-olok anak Indo-Belanda dengan kata plesetan yang sekarang menjadi lafal jancuk, jancok, atau diyancok," kata Tandjung.

    Kata umpatan tersebut memang mirip dengan nama tank Belanda. Berdasarkan dokumentasi di situs Nationaal Archief, terdapat foto menampilkan tank dengan nama "Jan Cox 5914" yang diambil pada 23 Oktober 1947.

    Foto tersebut menampilkan Letnan Jenderal Dürst Britt dan Kolonel Lentz melihat tank Stuart dari Skuadron Tempur KNIL dan menerima penjelasan dari kru di Garut.

    Kendati demikian, Tandjung mengungkapkan, belum ditemukan adanya keterkaitan antara kata jancuk dengan nama tank Belanda.

    "Yang pasti kedekatan makna jancuk dan asal kata itu terkait dengan makna yang melekat pada orang yang mungkin mendekati makna sesungguhnya," kata Tandjung.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai kata jancuk berasal dari nama tank Belanda perlu diluruskan. Jancuk berasal dari bahasa Jawa ancuk yang artinya bersetubuh.

    Ada pula versi yang menyebutkan jancuk berasal dari bahasa Belanda yantye ook yang populer diucapkan untuk mengejek remaja Indo-Belanda pada 1930-an.

    Tidak ada bukti sejarah yang membuktikan keterkaitan tank Belanda, Jan Cox 5914 dengan umpatan jancuk.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21178) [HOAKS] Video Kapolri Akan Pecat Polisi yang Terlibat Kasus Vina

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim, Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan memecat polisi yang terlibat kasus pembunuhan Vina di Cirebon.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang mengeklaim Listyo akan memecat oknum polisi yang terlibat kasus pembunuhan Vina Cirebon dibagikan oleh akun Facebook ini dan TikTok ini.

    Akun tersebut membagikan video berdurasi 1 menit 22 detik pada 10 Juni 2024 dengan keterangan demikian:

    Kapolri akan pecat oknum yang terlibat kasus Vina Cirebon#VOD #Viral #fyp #VinaCirebon

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang menyebut Kapolri akan memecat polisi yang terlibat kasus Vina

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, beberapa klip dalam video tidak terkait narasi soal pernyataan Listyo terkait kasus pembunuhan Vina.

    Klip pada awal video yang menampilkan mantan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini pada 2018.

    Dalam video, Syafruddin menyebutkan, sudah tidak ada polisi yang melakukan pungutan liar atau pungli karena remunerasi yang diberikan besar. 

    Sementara, klip lain yang menampilkan Listyo identik dengan unggahan di kanal Youtube Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian ini.

    Video mencuplik klip pada jam 4:24:10. Dalam video itu, Listyo mengingatkan para anggota baru untuk berhati-hati dengan unggahan di media sosial.

    Menurut Listyo, di era media sosial perbuatan baik maupun buruk akan banyak diketahui oleh masyarakat.

    Adapun sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid soal pernyataan Listyo akan memecat polisi yang terlibat kasus pembunuhan Vina.

    Sebelumnya, muncul informasi keliru yang menyebut Presiden dan Kapolri menetapkan empat polisi sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina. Penelusurannya bisa dilihat di sini.

    Kesimpulan

    Video dengan narasi soal Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan memecat polisi yang terlibat kasus pembunuhan Vina Cirebon merupakan hoaks.

    Judul video tidak sesuai dengan isinya. Beberapa klip tidak terkait dengan kasus pembunuhan Vina.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21177) Keliru, Video Berisi Klaim Mengobati Sesak Nafas dengan Pijat Tangan

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/07/2024

    Berita



    Sebuah akun Facebook [ arsip ] membagikan video reels berisi tata cara pengobatan sesak nafas dan nyeri dada dengan memijat lengan tangan selama 10 menit. Pembuat konten kemudian menuliskan keterangan sebagai berikut: “Sesak nafas dan nyeri dada, pijat 10 menit pada titik ini.”



    Sejak diunggah, 5 Juli 2024 video ini telah disukai 31 pengguna Facebook, mendapat 29 komentar dan 2 kali dibagikan ulang. Namun, benarkah sesak nafas bisa disembuhkan dengan memijat lengan tangan?

    Hasil Cek Fakta



    Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menghubungi dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru), dr. Erlang Samoedro, Sp.P di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Metode pengobatan sesak nafas dengan memijat bagian lengan tangan, menurut Erlang, tidak direkomendasikan secara medis.

    “Tidak direkomendasikan karena belum terbukti mengurangi sesak nafas. Kalau ada pasien asma berat, terus hanya dipijat-pijat, kan sesaknya gak hilang,” kata Erlang kepada Tempo saat dihubungi pada Rabu, 17 Juli 2024.

    Memijat lengan tangan saat pasien sesak napas, berdampak negatif pada penanganan sesak yang justru bisa tertunda. Sehingga, Erlang menyarankan langkah yang harus dilakukan terhadap pasien sesak nafas adalah dengan pemberian oksigen.

    Dalam website resmi Siloam Hospitals disebutkan beberapa langkah pertolongan pertama, meredakan dan mencegah sesak nafas, yaitu: 

    Kemudian cara meredakan sesak nafas antara lain:

    Langkah pencegahan sesak nafas:

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim mengobati sesak nafas dengan memijat lengan tangan adalah keliru.

    Memijat lengan pada pasien yang sesak nafas justru berisiko dapat menunda pertolongan pertama atau penanganan. Langkah yang harus dilakukan terhadap pasien sesak nafas adalah diberikan oksigen.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21176) Keliru, Video dari Pelaku Penembakan Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/07/2024

    Berita



    Sebuah video terduga pelaku penembakan mantan presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump beredar di Instagram. Laki-laki dalam video tersebut berambut pirang sebahu, berkacamata dan menggunakan kaos berwarna biru. 

    Dia mengatakan bernama Thomas Matthew Crooks. Ia membenci partai Republik dan Donald Trump. "I hate Republicans, I hate Trump and guess what? You got the wrong guy.”

     

    Video yang diunggah dua hari lalu itu sudah disukai 818 dan banyak disisipkan dalam tayangan media-media mainstream di Indonesia. Benarkah orang dalam video tersebut Thomas Matthew Crooks, penembak Trump?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa laki-laki dalam video itu bukanlah Thomas Matthew Crooks. Postingan tersebut sebenarnya muncul beberapa jam setelah polisi dan pejabat setempat mengonfirmasi bahwa tersangka penembakan sebenarnya telah tewas. 

    Mengutip jurnalis BBC Shayan Sardarizadeh, pria dalam video itu adalah pengguna X (sebelumnya Twitter) yang berpura-pura menjadi penembak dengan tujuan trolling yang aneh. “Dia memposting video ini satu jam yang lalu dan dengan cepat menghapusnya. Sekarang dibagikan seolah-olah itu adalah pesan dari penembak sebenarnya.”

    Dikutip dari USA Today, pengguna tersebut kemudian menulis dalam postingan tanggal 14 Juli (waktu Amerika), “Saya bukan Thomas, saya bukan penembak, saya bukan siapa-siapa, hanya memperjelas hal itu.”

    Pengguna X tersebut menulis serangkaian postingan lain hari itu yang mengklarifikasi bahwa dia bukan penjahat, termasuk postingan yang mengatakan bahwa dia “membuat lelucon tetapi sekarang serius” dan bahwa dia “seharusnya tidak memposting video itu.” 

    Pada 15 Juli, pengguna tersebut telah mengubah nama profilnya dan membagikan ulang postingan dari orang lain tentang video yang telah dihapus tersebut. Postingan sebelumnya yang mencoba mengklarifikasi bahwa dia bukanlah penembak Trump tetap aktif di akun itu.

    Penembak Donald Trump

    Thomas Matthew Crooks yang diidentifikasi oleh otoritas setempat sebagai penembak Trump berasal dari Bethel Park, Pennsylvania, pinggiran kota Pittsburgh sekitar satu jam di selatan Butler. Dia lulus dari Community College of Allegheny County dengan gelar associate di bidang sains di bidang ilmu teknik.  

    Dua foto Thomas Matthew Crooks saat masih sekolah dirilis ke publik. Satu diantaranya hasil tangkapan layar dari moment wisuda Crooks di tahun 2022. Video upacara wisuda diunggah oleh akun YouTube ini pada menit ke-01:08:18 sampai dengan 01:08:21.



    Namun motif ia menembak Trump belum diketahui. USA Today menyebutkan dia terdaftar sebagai anggota Partai Republik tetapi memberikan sumbangan $15 ke Progressive Turnout Project, sebuah kelompok yang berupaya meningkatkan jumlah pemilih di Partai Demokrat pada Januari 2021. 

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video penembak mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump, adalah keliru.

    Video itu dibuat oleh pengguna X yang telah mengakui kebohongannya.

    Rujukan