Perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), membawa banyak manfaat. Namun, sayangnya, teknologi ini juga dapat disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab. Salah satu modus yang marak terjadi di media sosial adalah memposting gambar hasil rekayasa AI untuk mendapatkan perhatian dan keuntungan.
Contohnya, pada tanggal 28 Juni 2024, akun Facebook Anjani Mustafa mengunggah sebuah foto yang menampilkan beberapa orang yang terlihat sedang memancing di pantai, membentuk lafadz “ALLAH”. Foto ini kemudian viral dan mendapatkan banyak like dan share. Namun, setelah ditelusuri, akun tersebut ternyata mengganti foto tersebut dengan foto produk jualannya. Hal ini menunjukkan bahwa foto sebelumnya adalah hasil rekayasa AI yang digunakan untuk menarik perhatian publik.
Bagaimana kita bisa lebih waspada dan mengenali gambar hasil rekayasa AI? Berikut beberapa tips:
1. Periksa detail gambar
Perhatikan detail gambar dengan seksama. Gambar hasil rekayasa AI biasanya memiliki detail yang tidak konsisten atau tidak realistis, seperti bagian tubuh yang blur, tekstur yang aneh, atau bayangan yang tidak sesuai.
2. Gunakan akal sehat
Pikirkan apakah gambar tersebut masuk akal. Jika gambar tersebut terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, ada kemungkinan gambar tersebut adalah hasil rekayasa AI.
3. Gunakan situs pendeteksi gambar AI
Beberapa situs web dapat membantu mendeteksi gambar hasil rekayasa AI:
– Pertama, kita bisa menggunakan Hive Moderation (https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection) yang mengembangkan tools untuk mendeteksi konten buatan AI. Ada versi demo yang dapat diakses secara daring. Caranya mudah, yakni dengan memasukkan gambar lalu Hive Moderation akan menampilkan hasil probabilitas apakah gambar itu asli atau dibuat dengan AI.
– Lalu, kita juga bisa menggunakan situs Content at Scale (https://contentatscale.ai/ai-image-detector/) yang dapat mendeteksi gambar atau URL gambar untuk melihat probabilitas antara AI atau asli buatan manusia. Tools gratis ini mampu mengevaluasi gambar piksels, kehalusan, dan pola gambar AI lainnya untuk mendeteksi keasliannya.
– Situs lainnya yang dapat digunakan untuk mendeteksi gambar rekayasa, yakni Is It AI (https://isitai.com/ai-image-detector/). Tools ini juga dapat membantu mengetahui kemungkinan suatu gambar dibuat oleh manusia atau algoritma AI. Akan muncul persentase “AI” dan “Human” ketika gambar dimasukkan pada kolom pendeteksi gambar. Jika persentase AI lebih besar, kemungkinan gambar tersebut bukan buatan manusia.
Namun, penting dicatat bahwa hasil pendeteksian gambar tidak selamanya akurat, mengingat AI juga semakin pintar. Kendati demikian, keberadaan tools di atas dapat membantu memberi gambaran dalam bentuk persentase dan probabilitas gambar yang dibuat dengan komputer.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan memanfaatkan teknologi yang tersedia, kita dapat terhindar dari penipuan yang menggunakan gambar hasil rekayasa AI.
(GFD-2024-21215) [EDUKASI] “Mengungkap Gambar Hasil Rekayasa AI: Tips dan Tools”
Sumber:Tanggal publish: 02/07/2024
Hasil Cek Fakta
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/07/02/edukasi-mengungkap-gambar-hasil-rekayasa-ai-tips-dan-tools/
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/03/05/165500882/8-situs-pendeteksi-gambar-hasil-rekayasa-ai
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/04/25/131500382/video-bagaimana-cara-mendeteksi-gambar-atau-foto-hasil-rekayasa-ai
- https://turnbackhoax.id/2024/07/01/salah-foto-orang-memancing-di-pantai-miami-florida-amerika-serikat/
(GFD-2024-21214) [SALAH] Foto “Pemain Kriket Membentuk Lafadz Allah SWT”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 02/07/2024
Berita
“Kenapa gambar ini tidak mendapatkan ribuan penggemar seperti ronaldo dan messi”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto yang menampilkan beberapa pemain kriket yang membentuk lafadz Allah SWT merupakan konten parodi.
Faktanya, foto tersebut merupakan merupakan hasil buatan Artificial Intelligence (AI).
Penelusuran terhadap foto ini menggunakan dua tools pendeteksi gambar hasil kecerdasan buatan yaitu: Hive Moderation dan Is It Ai. Hasilnya didapati sekitar 72,83% hingga 99,5% foto tersebut kemungkinan besar dibuat oleh AI.
Modus penggunaan foto buatan AI ini adalah modus untuk meningkatkan jumlah like dan share, yang kemudian digunakan untuk promosi produk atau lainnya.
Faktanya, foto tersebut merupakan merupakan hasil buatan Artificial Intelligence (AI).
Penelusuran terhadap foto ini menggunakan dua tools pendeteksi gambar hasil kecerdasan buatan yaitu: Hive Moderation dan Is It Ai. Hasilnya didapati sekitar 72,83% hingga 99,5% foto tersebut kemungkinan besar dibuat oleh AI.
Modus penggunaan foto buatan AI ini adalah modus untuk meningkatkan jumlah like dan share, yang kemudian digunakan untuk promosi produk atau lainnya.
Kesimpulan
Foto tersebut merupakan hasil buatan Artificial Intelligence (AI).
Rujukan
(GFD-2024-21213) [PENIPUAN] “Program Festival 2024 Bagi Semua Nasabah Bank BRI yang Sudah Menggunakan Mobile Banking (BRImo)”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 04/07/2024
Berita
𝘗𝘙𝘖𝘎𝘙𝘈𝘔 FESTIVAL 2024” 𝘣𝘢𝘨𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘯𝘢𝘴𝘢𝘣𝘢𝘩 BANK BRI 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘔𝘰𝘣𝘪𝘭𝘦 𝘉𝘢𝘯𝘬𝘪𝘯𝘨(BRImo)
𝘎𝘦𝘣𝘺𝘢𝘳 FESTIVAL 𝘉𝘦𝘳𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 𝘏𝘢𝘥𝘪𝘳 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪,
𝘈𝘺𝘰 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘧𝘵𝘢𝘳 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘨𝘳𝘢𝘯𝘥 𝘱𝘳𝘪𝘻𝘦 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 :
– 5 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘈𝘭𝘱𝘩𝘢𝘳𝘥
– 5 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘊𝘙-𝘝 𝘛𝘶𝘳𝘣𝘰
– 5 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘏𝘙-𝘝 𝘊𝘝𝘛
– 5 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘟𝘱𝘢𝘯𝘥𝘦𝘳
– 5 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘍𝘰𝘳𝘵𝘶𝘯𝘦𝘳
– 8 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘔𝘰𝘵𝘰𝘳 𝘚𝘤𝘰𝘱𝘺
– 8 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘔𝘰𝘵𝘰𝘳 𝘟𝘮𝘢𝘹
– 20 𝘜𝘯𝘪𝘵 𝘛𝘝 𝘓𝘦𝘥 50 𝘪𝘯.
– 20 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘚𝘮𝘢𝘳𝘵𝘱𝘩𝘰𝘯𝘦 𝘱𝘳𝘰𝘮𝘢𝘹14
– 20 𝘦𝘮𝘢𝘴 𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 & 𝘓𝘰𝘨𝘢𝘮 𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢
– 20 𝘗𝘢𝘬𝘦𝘵 𝘞𝘪𝘴𝘢𝘵𝘢 𝘴𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘱𝘰𝘳𝘦
– 50 𝘗𝘢𝘬𝘦𝘵 𝘜𝘮𝘳𝘰𝘩 𝘎𝘳𝘢𝘵𝘪𝘴
𝘔𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘶𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘪𝘯𝘯𝘺𝘢…
𝘐𝘯𝘧𝘰 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘯𝘥𝘢𝘧𝘵𝘢𝘳𝘢𝘯
GEBYAR FESTIVAL
𝘴𝘪𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘭𝘪𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘶 (𝘋𝘢𝘧𝘵𝘢𝘳) 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘚𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯…
𝘎𝘦𝘣𝘺𝘢𝘳 FESTIVAL 𝘉𝘦𝘳𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 𝘏𝘢𝘥𝘪𝘳 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪,
𝘈𝘺𝘰 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘧𝘵𝘢𝘳 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘨𝘳𝘢𝘯𝘥 𝘱𝘳𝘪𝘻𝘦 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 :
– 5 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘈𝘭𝘱𝘩𝘢𝘳𝘥
– 5 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘊𝘙-𝘝 𝘛𝘶𝘳𝘣𝘰
– 5 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘏𝘙-𝘝 𝘊𝘝𝘛
– 5 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘟𝘱𝘢𝘯𝘥𝘦𝘳
– 5 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘍𝘰𝘳𝘵𝘶𝘯𝘦𝘳
– 8 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘔𝘰𝘵𝘰𝘳 𝘚𝘤𝘰𝘱𝘺
– 8 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘔𝘰𝘵𝘰𝘳 𝘟𝘮𝘢𝘹
– 20 𝘜𝘯𝘪𝘵 𝘛𝘝 𝘓𝘦𝘥 50 𝘪𝘯.
– 20 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘚𝘮𝘢𝘳𝘵𝘱𝘩𝘰𝘯𝘦 𝘱𝘳𝘰𝘮𝘢𝘹14
– 20 𝘦𝘮𝘢𝘴 𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 & 𝘓𝘰𝘨𝘢𝘮 𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢
– 20 𝘗𝘢𝘬𝘦𝘵 𝘞𝘪𝘴𝘢𝘵𝘢 𝘴𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘱𝘰𝘳𝘦
– 50 𝘗𝘢𝘬𝘦𝘵 𝘜𝘮𝘳𝘰𝘩 𝘎𝘳𝘢𝘵𝘪𝘴
𝘔𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘶𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘪𝘯𝘯𝘺𝘢…
𝘐𝘯𝘧𝘰 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘯𝘥𝘢𝘧𝘵𝘢𝘳𝘢𝘯
GEBYAR FESTIVAL
𝘴𝘪𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘭𝘪𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘶 (𝘋𝘢𝘧𝘵𝘢𝘳) 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘚𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯…
Hasil Cek Fakta
Dari hasil penelusuran, adanya akun Facebook “Program Festival” yang membagikan informasi mengenai pengumuman pengundian hadiah Program Festival 2024 bagi semua nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang sudah menggunakan aplikasi BRImo merupakan konten tiruan.
Faktanya, akun tersebut merupakan akun palsu. Di akun Facebook resmi dan situs resmi milik BRI, tidak ditemukan informasi terkait pengundian hadiah seperti yang disebarkan sumber klaim.
Dikutip dari situs resmi Bank Rakyat Indonesia, bri.co.id, meminta masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan melalui akun palsu yang mengatasnamakan Bank BRI. Akun Facebook resmi milik BRI adalah facebook.com/BRIofficialpage.
“Sobat BRI, zaman sekarang banyak banget loh penipuan melalui akun palsu yang mengatasnamakan Bank BRI dimana Pelaku membuat berbagai macam akun yang menyerupai akun bank BRI, mulai dari akun Chatting Apps (WhatsApp, Telegram, Line), hingga media sosial (IG,FBTwitter). Tujuannya untuk memanfaatkan kelengahan nasabah dalam menjalankan aksi kejahatan dengan modus akun palsu,” begitu bunyi keterangan dalam laman resmi BRI, Rabu (12/1/2022).
BRI juga meminta masyarakat segera melaporkan apabila menemukan akun palsu. Karena dengan melaporkan akun tersebut, kamu bisa menjadi pahlawan buat diri kamu dan orang lain. Jadi tunggu apa lagi, segera hubungi Contact BRI di 14017/1500017 atau mengirim email ke callbri@bri.co.id
Faktanya, akun tersebut merupakan akun palsu. Di akun Facebook resmi dan situs resmi milik BRI, tidak ditemukan informasi terkait pengundian hadiah seperti yang disebarkan sumber klaim.
Dikutip dari situs resmi Bank Rakyat Indonesia, bri.co.id, meminta masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan melalui akun palsu yang mengatasnamakan Bank BRI. Akun Facebook resmi milik BRI adalah facebook.com/BRIofficialpage.
“Sobat BRI, zaman sekarang banyak banget loh penipuan melalui akun palsu yang mengatasnamakan Bank BRI dimana Pelaku membuat berbagai macam akun yang menyerupai akun bank BRI, mulai dari akun Chatting Apps (WhatsApp, Telegram, Line), hingga media sosial (IG,FBTwitter). Tujuannya untuk memanfaatkan kelengahan nasabah dalam menjalankan aksi kejahatan dengan modus akun palsu,” begitu bunyi keterangan dalam laman resmi BRI, Rabu (12/1/2022).
BRI juga meminta masyarakat segera melaporkan apabila menemukan akun palsu. Karena dengan melaporkan akun tersebut, kamu bisa menjadi pahlawan buat diri kamu dan orang lain. Jadi tunggu apa lagi, segera hubungi Contact BRI di 14017/1500017 atau mengirim email ke callbri@bri.co.id
Kesimpulan
Akun palsu. Di akun Facebook resmi dan situs resmi milik BRI, tidak ditemukan informasi terkait pengundian hadiah seperti yang disebarkan sumber klaim.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/07/04/penipuan-program-festival-2024-bagi-semua-nasabah-bank-bri-yang-sudah-menggunakan-mobile-banking-brimo/
- https://turnbackhoax.id/2024/06/28/penipuan-pengundian-panen-hadiah-simpedes-tahun-2024/
- https://www.bri.co.id/en/web/guest/waspada-modus-detail?title=kenali-lebih-dekat-akun-resmi-bri
(GFD-2024-21212) [BELUM TERBUKTI] “kebocoran PDN diduga kuat berasal dari orang dalam sejak 11 Oktober 2022”
Sumber: X.comTanggal publish: 06/07/2024
Berita
…Kpd Yth @meutya_hafid pimpinan Komisi 1 DPR, kami mendapatkan data telak nan luar biasa bahwa kebocoran PDN diduga kuat berasal dari orang dalam sejak 11 Oktober 2022.
Nama’y: Dicky Prasetya Atmaja.
Dia bekerja di LintasArta.
Dialah saksi mahkota, kok bisa?
Thread! (“,)
…Dicky Prasetya Atmaja harus diperiksa+dilindungi kalo perlu masuk program LPSK. Dialah pembuka “kotak Pandora” Kok bisa bocorin akses VPN dari PDN secara VULGAR alias mudah digoogle!!?? Sengaja/reverse psychology/ditumbalin? Google aja “Dokumen Pusat Data Nasional”. (“,)
Nama’y: Dicky Prasetya Atmaja.
Dia bekerja di LintasArta.
Dialah saksi mahkota, kok bisa?
Thread! (“,)
…Dicky Prasetya Atmaja harus diperiksa+dilindungi kalo perlu masuk program LPSK. Dialah pembuka “kotak Pandora” Kok bisa bocorin akses VPN dari PDN secara VULGAR alias mudah digoogle!!?? Sengaja/reverse psychology/ditumbalin? Google aja “Dokumen Pusat Data Nasional”. (“,)
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya klaim bahwa sumber kebocoran dari insiden peretasan dan ransomware ke server Pusat Data Nasional Sementara (PDN) adalah dari dokumen yang diunggah oleh pengguna situs scribd.com pada 11 Oktober 2022 merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, dokumen tersebut adalah dokumen untuk server Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bukan server utama Pusat Data Nasional Sementara (PDN).
Hal ini dapat dilihat dari yang tertulis di dokumen itu sendiri:
1. Dokumen tersebut dibuat oleh Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Dirjen Aptika, Kemenkominfo untuk menjawab permohonan perubahan atau penyesuaian kapasitas Layanan Infrastructure as a Service (IaaS) untuk fasilitas layanan Goverment Cloud dari Kemenkominfo.
Seperti yang tercantum di dokumen ini, akses Virtual Cloud/ Portal adalah akses Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan nama pengguna “bpkp” dan kata sandi “Admin#1234” dan login melalui laman https://igcp2.layanan.go.id/tenant/BadanPengawasan-Keuangan-Dan-Pembangunan/ yang saat ini sudah tidak bisa diakses.
2. Akses Virtual Private Network (VPN) hanya menampilkan tautan https://103.6.34.22/ tanpa menampilkan nama pengguna dan kata sandi.
3. Akses Virtual Data Center (VDC) tidak menampilkan keterangan apapun.
4. Dashboard Virtual Data Center menampilkan kapasitas CPU, Memory dan Storage yang dibuat untuk keperluan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
5. Spesifikasi Virtual Machine (VM) tidak menampilkan apapun.
Dokumen ini masih bisa dilihat di https://archive.ph/Fprzw (Arsip)
Sementara itu, SVP Head of Corporate Communications IOH, Steve Saerang memastikan Dicky sudah tak bekerja lagi di Lintasarta sejak Agustus 2021.
“Kami menegaskan bahwa oknum yang diduga terkait dengan Pusat Data Nasional (PDN) sudah tidak memiliki hubungan dan/atau kontrak kerja dengan Lintasarta sejak Agustus 2021,” kata Steve dalam keterangan yang diterima IDN Times, Kamis (4/7/2024).
Faktanya, dokumen tersebut adalah dokumen untuk server Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bukan server utama Pusat Data Nasional Sementara (PDN).
Hal ini dapat dilihat dari yang tertulis di dokumen itu sendiri:
1. Dokumen tersebut dibuat oleh Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Dirjen Aptika, Kemenkominfo untuk menjawab permohonan perubahan atau penyesuaian kapasitas Layanan Infrastructure as a Service (IaaS) untuk fasilitas layanan Goverment Cloud dari Kemenkominfo.
Seperti yang tercantum di dokumen ini, akses Virtual Cloud/ Portal adalah akses Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan nama pengguna “bpkp” dan kata sandi “Admin#1234” dan login melalui laman https://igcp2.layanan.go.id/tenant/BadanPengawasan-Keuangan-Dan-Pembangunan/ yang saat ini sudah tidak bisa diakses.
2. Akses Virtual Private Network (VPN) hanya menampilkan tautan https://103.6.34.22/ tanpa menampilkan nama pengguna dan kata sandi.
3. Akses Virtual Data Center (VDC) tidak menampilkan keterangan apapun.
4. Dashboard Virtual Data Center menampilkan kapasitas CPU, Memory dan Storage yang dibuat untuk keperluan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
5. Spesifikasi Virtual Machine (VM) tidak menampilkan apapun.
Dokumen ini masih bisa dilihat di https://archive.ph/Fprzw (Arsip)
Sementara itu, SVP Head of Corporate Communications IOH, Steve Saerang memastikan Dicky sudah tak bekerja lagi di Lintasarta sejak Agustus 2021.
“Kami menegaskan bahwa oknum yang diduga terkait dengan Pusat Data Nasional (PDN) sudah tidak memiliki hubungan dan/atau kontrak kerja dengan Lintasarta sejak Agustus 2021,” kata Steve dalam keterangan yang diterima IDN Times, Kamis (4/7/2024).
Kesimpulan
Dokumen tersebut adalah dokumen untuk server Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bukan server utama Pusat Data Nasional Sementara (PDN).
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/07/06/belum-terbukti-kebocoran-pdn-diduga-kuat-berasal-dari-orang-dalam-sejak-11-oktober-2022/
- https://web.archive.org/web/20240703135914/
- https://www.scribd.com/document/599960715/5-6305378355533317691
- https://www.idntimes.com/business/economy/vadhia-lidyana-1/indosat-sebut-oknum-pembocor-pdn-tak-lagi-bekerja-di-lintasarta
Halaman: 667/5344