tirto.id - Jelang tutup tahun 2024, berbagai perusahaan ramai membagikan hadiah dan promo akhir tahun. Media sosial menjadi salah satu kanal penyebaran informasi terkait hal ini.
Baru-baru ini, Tirto menemukan unggahan di media sosial yang memuat informasi soal undian akhir tahun mengatasnamakan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
“FESTIVAL UNDIAN BERLIMPAH HADIAH AKHIR TAHUN 2024/2025 KHUSUS UNTUK SEMUA NASABAH BANK BRI.Yang Sudah Menggunakan Mobile Banking..!! Buruan Daftar & menangkan hadiah menarik lainnya,” begitu tulis unggahan (arsip) akun "Promo-Sobat-BRI2024", pada 13 Desember 2024.
Hadiah yang disebut termasuk unit mobil BMW dan Toyota, motor Vespa, iPhone, dan paket umrah. Unggahan tersebut juga berisikan ajakan untuk mendaftar lewat tautan yang tersedia di bagian akhir unggahan.
Sampai dengan Senin (16/12/2024), atau sekitar tiga hari sejak unggahan beredar di Facebook, unggahan tersebut telah mengumpulkan lebih dari 590 tanda suka (likes), 39 komentar, dan tiga kali dibagikan ulang.
Unggahan serupa, dengan iming-iming hadiah yang berbeda juga kami temukan dari unggahan akun "FSTVL BRImo Berlimpah Hadiah 2024" (arsip), "info BRImo FSTVL Kupon" (arsip), "Sobat BRI Akhir tahun" (arsip), "Program Festival Akhir Tahun" (arsip),"Kejutan undian BRImo FSTVL" (arsip),"BR1mo FSTVL" (arsip), dan "BR1 FSTVL Berlimpah Hadiah" (arsip).
Konten-konten tersebut memiliki modus yang sama, yakni undian akhir tahun mengatasnamakan BRI, yang disertai tautan pendaftaran d bagian akhirnya. Akun-akun tersebut juga menggunakan nama serta foto profil BRI.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar ada undian akhir tahun BRI?
(GFD-2024-24626) Hoaks Pendaftaran Undian Akhir Tahun BRI
Sumber:Tanggal publish: 16/12/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Riset Tirto mula-mula melakukan penelusuran ke situs resmi Bank BRI (bri.co.id). Berdasarkan penelusuran kami di situs tersebut, tidak ditemukan informasi terkait adanya undian berhadiah akhir tahun seperti yang klaim di media sosial.
Situs resmi BRI juga mencantumkan akun media sosial Facebook resmi milik Bank BRI. Sebagai informasi, Bank BRI sendiri hanya memiliki satu akun Facebook resmi bernama Bank BRI (terverifikasi, bercentang biru). Jadi, bisa dipastikan akun yang menyebarkan informasi terkait beragam undian berhadiah Bank BRI saat ini seperti “Program Festival Akhir Tahun”, “Promo sobat BRI”, “Sobat BRI akhir tahun”, dan lain sebagainya, bukanlah akun resmi dan berpotensi mengandung penipuan.
Menurut penelusuran Tirto di akun Facebook resmi BRI, baru-baru ini, berdasarkan unggahan 12 Oktober, memang ada undian sekaligus hadiah langsung sebagai bagian dari BRImo FSTVL, di periode 1 Oktober 2024 - 31 Maret 2025, yang berhadiah BMW, Hyundai Creta, hingga iPhone 16 Pro Max. Namun, informasinya berbeda dengan yang tersebar di media sosial dan bukan festival akhir tahun.
Di undian BRImo FSTVL, juga tidak ada tautan yang meminta data diri seperti di unggahan. Disebutkan pula di unggahan resmi BRI, informasi terkait hadiah dan undian ini hanya melalui bbri.id/brimofstvl.
Dalam penjelasan dalam situs resminya, Bank BRI meminta masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan melalui akun palsu yang mengatasnamakan Bank BRI.
“Sobat BRI, zaman sekarang banyak banget loh penipuan melalui akun palsu yang mengatasnamakan Bank BRI dimana Pelaku membuat berbagai macam akun yang menyerupai akun bank BRI, mulai dari akun Chatting Apps (WhatsApp, Telegram, Line), hingga media sosial (IG,FBTwitter). Tujuannya untuk memanfaatkan kelengahan nasabah dalam menjalankan aksi kejahatan dengan modus akun palsu," begitu bunyi keterangan dalam laman resmi BRI, Rabu (12/1/2022).
Dikutip dari situs resmi Bank BRI, berikut adalah list akun resmi milik Bank BRI:
X (dulunya Twitter) : @BANKBRI_ID, @kontakBRI, @promo_BRI
Instagram : @bankbri_id
Tiktok : bankbri_id
YouTube : BANK BRI
Facebook : BANK BRI
Sementara itu, untuk mengetahui lebih detail terkait perbedaan akun resmi BRI dan akun palsu yang mengatasnamakan bank pelat merah itu, BRI juga mempublikasikan artikel ini. Dalam artikel tersebut, BRI menyoroti beberapa perbedaan akun asli dan palsu BRI. Mulai dari jumlah pengikut, tanda centang biru, sampai dengan detail seperti tidak adanya fitur call/video di kanal Whatsapp resmi mereka.
Tim Riset Tirto sendiri sempat mencoba melakukan penelusuran dengan mengeklik tautan pendaftaran yang tertera dalam unggahan. Hasilnya, kami mendapat peringatan “dangerous site”, yang menandakan situs tersebut merupakan situs berbahaya.
Hasil pemindaian menggunakan URLScan.io juga menunjukkan situs tersebut berstatus "malicious" alias dibuat dengan maksud jahat. Domain situs tersebut juga diketahui adalah github.io atau halaman pengembangan yang bisa diakses semua orang, serta tidak berkaitan dengan situs resmi BRI.
Sementara itu, tautan lain yang kami klik mengarahkan pada situs lain yang bukan situs resmi milik BRI. Tautan tersebut diketahui meminta sejumlah data diri nasabah seperti nama lengkap, nomor handphone, dan nominal saldo di rekening. Uniknya, tombol dan informasi halaman dari tautan tersebut tidak bisa diklik, kecuali kolom yang meninta data pribadi.
Terkait hal ini, BRI, melalui penjelasan dalam situs resminya, meminta nasabah untuk berhati-hati terhadap tautan palsu yang mengatasnamakan BRI. BRI juga mengimbau nasabah untuk senantiasa menjaga kerahasiaan data pribadi seperti nomor kartu, PIN, CVV/CVC, OTP dan masa berlaku kartu.
“Waspadai link palsu atau pihak yang mengatasnamakan BRI, apalagi sampai meminta data pribadi kamu. Ingat BRI tidak pernah meminta data pribadi kepada nasabah. Jaga selalu kerahasiaan data pribadi kamu seperti Nomor Kartu, PIN, CVV/CVC, OTP dan masa berlaku kartu," tulis keterangan dalam situs resmi BRI.
BRI mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika menemukan akun atau tautan palsu yang mengatasnamakan Bank BRI.
BRI dapat dikontak melalui telepon di 14017/1500017 atau email di callbri@bri.co.id.
Kami juga menemukan informasi berikut dari Kementerian Komunikasi dan Digital yang menemukan narasi serupa di media sosial dan memberi cap hoaks. Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy, menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks dan merupakan modus penipuan.
Dalam satu tahun terakhir, BRI juga kerap menjadi sasaran informasi undian palsu seperti ini. Sebelumnya, Tirto juga telah membuat bantahan terhadap model penipuan seperti ini.
Hasil penelusuran fakta menunjukkan, klaim mengenai undian akhir tahun BRI yang tersebar di media sosial melalui sejumlah akun Facebook bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading). Akun-akun tersebut bukanlah akun resmi BRI.
Tautan pendaftaran yang disertakan dalam unggahan juga tidak mengarah ke situs resmi milik Bank BRI. Meski memang ada undian berhadiah sebagai bagian dari BRImo FSTVL, tapi BRI menegaskan informasi mengenai promo ini hanya ada di bbri.id/brimofstvl dan kanal-kanal resmi BRI.
Situs resmi BRI juga mencantumkan akun media sosial Facebook resmi milik Bank BRI. Sebagai informasi, Bank BRI sendiri hanya memiliki satu akun Facebook resmi bernama Bank BRI (terverifikasi, bercentang biru). Jadi, bisa dipastikan akun yang menyebarkan informasi terkait beragam undian berhadiah Bank BRI saat ini seperti “Program Festival Akhir Tahun”, “Promo sobat BRI”, “Sobat BRI akhir tahun”, dan lain sebagainya, bukanlah akun resmi dan berpotensi mengandung penipuan.
Menurut penelusuran Tirto di akun Facebook resmi BRI, baru-baru ini, berdasarkan unggahan 12 Oktober, memang ada undian sekaligus hadiah langsung sebagai bagian dari BRImo FSTVL, di periode 1 Oktober 2024 - 31 Maret 2025, yang berhadiah BMW, Hyundai Creta, hingga iPhone 16 Pro Max. Namun, informasinya berbeda dengan yang tersebar di media sosial dan bukan festival akhir tahun.
Di undian BRImo FSTVL, juga tidak ada tautan yang meminta data diri seperti di unggahan. Disebutkan pula di unggahan resmi BRI, informasi terkait hadiah dan undian ini hanya melalui bbri.id/brimofstvl.
Dalam penjelasan dalam situs resminya, Bank BRI meminta masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan melalui akun palsu yang mengatasnamakan Bank BRI.
“Sobat BRI, zaman sekarang banyak banget loh penipuan melalui akun palsu yang mengatasnamakan Bank BRI dimana Pelaku membuat berbagai macam akun yang menyerupai akun bank BRI, mulai dari akun Chatting Apps (WhatsApp, Telegram, Line), hingga media sosial (IG,FBTwitter). Tujuannya untuk memanfaatkan kelengahan nasabah dalam menjalankan aksi kejahatan dengan modus akun palsu," begitu bunyi keterangan dalam laman resmi BRI, Rabu (12/1/2022).
Dikutip dari situs resmi Bank BRI, berikut adalah list akun resmi milik Bank BRI:
X (dulunya Twitter) : @BANKBRI_ID, @kontakBRI, @promo_BRI
Instagram : @bankbri_id
Tiktok : bankbri_id
YouTube : BANK BRI
Facebook : BANK BRI
Sementara itu, untuk mengetahui lebih detail terkait perbedaan akun resmi BRI dan akun palsu yang mengatasnamakan bank pelat merah itu, BRI juga mempublikasikan artikel ini. Dalam artikel tersebut, BRI menyoroti beberapa perbedaan akun asli dan palsu BRI. Mulai dari jumlah pengikut, tanda centang biru, sampai dengan detail seperti tidak adanya fitur call/video di kanal Whatsapp resmi mereka.
Tim Riset Tirto sendiri sempat mencoba melakukan penelusuran dengan mengeklik tautan pendaftaran yang tertera dalam unggahan. Hasilnya, kami mendapat peringatan “dangerous site”, yang menandakan situs tersebut merupakan situs berbahaya.
Hasil pemindaian menggunakan URLScan.io juga menunjukkan situs tersebut berstatus "malicious" alias dibuat dengan maksud jahat. Domain situs tersebut juga diketahui adalah github.io atau halaman pengembangan yang bisa diakses semua orang, serta tidak berkaitan dengan situs resmi BRI.
Sementara itu, tautan lain yang kami klik mengarahkan pada situs lain yang bukan situs resmi milik BRI. Tautan tersebut diketahui meminta sejumlah data diri nasabah seperti nama lengkap, nomor handphone, dan nominal saldo di rekening. Uniknya, tombol dan informasi halaman dari tautan tersebut tidak bisa diklik, kecuali kolom yang meninta data pribadi.
Terkait hal ini, BRI, melalui penjelasan dalam situs resminya, meminta nasabah untuk berhati-hati terhadap tautan palsu yang mengatasnamakan BRI. BRI juga mengimbau nasabah untuk senantiasa menjaga kerahasiaan data pribadi seperti nomor kartu, PIN, CVV/CVC, OTP dan masa berlaku kartu.
“Waspadai link palsu atau pihak yang mengatasnamakan BRI, apalagi sampai meminta data pribadi kamu. Ingat BRI tidak pernah meminta data pribadi kepada nasabah. Jaga selalu kerahasiaan data pribadi kamu seperti Nomor Kartu, PIN, CVV/CVC, OTP dan masa berlaku kartu," tulis keterangan dalam situs resmi BRI.
BRI mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika menemukan akun atau tautan palsu yang mengatasnamakan Bank BRI.
BRI dapat dikontak melalui telepon di 14017/1500017 atau email di callbri@bri.co.id.
Kami juga menemukan informasi berikut dari Kementerian Komunikasi dan Digital yang menemukan narasi serupa di media sosial dan memberi cap hoaks. Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy, menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks dan merupakan modus penipuan.
Dalam satu tahun terakhir, BRI juga kerap menjadi sasaran informasi undian palsu seperti ini. Sebelumnya, Tirto juga telah membuat bantahan terhadap model penipuan seperti ini.
Hasil penelusuran fakta menunjukkan, klaim mengenai undian akhir tahun BRI yang tersebar di media sosial melalui sejumlah akun Facebook bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading). Akun-akun tersebut bukanlah akun resmi BRI.
Tautan pendaftaran yang disertakan dalam unggahan juga tidak mengarah ke situs resmi milik Bank BRI. Meski memang ada undian berhadiah sebagai bagian dari BRImo FSTVL, tapi BRI menegaskan informasi mengenai promo ini hanya ada di bbri.id/brimofstvl dan kanal-kanal resmi BRI.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid03761LCQidCkkVCToQMQj3raytmYM7QR75kCYjkkqxgCvi5oDcyPQpGKvTySw9fHuhl&id=61569333465671
- https://archive.ph/wip/ZnzCL
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0kxswdimM9dSHE6s1g3jjw2AaLoaxLNR29st3dLcEhWgAsQ66fS6yDCjf7DUfhLjql&id=61569822571923
- https://archive.ph/wip/gmSSd
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02Hak7z4sTXgqTTFcWkqBrdXNTb3Dhpk1qc5FPKuKMiHMX9vPttjEFSygcrzcM3u7bl&id=61570255453354
- https://archive.ph/wip/yoQ8m
- https://www.facebook.com/profile.php?id=61570107885692&__cft__[0]=AZWYVAbJtLrcSSPyPOC-vHvFkDU6gHQKbzrU2uDTsdrK2TXKmlMMtWczOs8RrbRJ1Z8lMfJDxcmsfCprD23cl711uPqIJUlYPNoaiLU6Uf6KSO55g93bzElrEZTv01lHB9G3Y9Mk5sOB8k5k_bjbhcNpo4z6btetGq9nWLb1v8xbzg&__tn__=-UC%2CP-R
- https://archive.ph/wip/sSO0x
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0H7DxzDaR1fT8YLB1WYm2cDaKuVjbCErYxQjLbSUGLoxb5213QH4b2RBP3fqWsGK5l&id=61569272587655
- https://archive.ph/wip/Bd655
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid024S8VrqZEipY6tMcoMLWR9NcHECgmaDk6i93Xmrct21rGViDjGx74WKBoo85k7sBcl&id=61570235542197
- https://archive.ph/wip/iTpLA
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0HLSQJju9LuhXLTCWm645EGTzUrE2umv894pgxKrwK7RHZbMuhLjLHKtsjjpThhdGl&id=61567345613804
- https://archive.ph/wip/YtopH
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02HUjmN9zxJrBvGLC5yb5VPZ1jChNUzksMABrUexonCH7jAKEzqQDkgphsjYANnZBHl&id=61568238961868
- https://archive.ph/wip/3GHta
- https://www.facebook.com/BRIofficialpage?_rdc=1&_rdr
- https://www.facebook.com/reel/562675073112363
- https://www.bri.co.id/en/web/guest/waspada-modus-detail?title=kenali-lebih-dekat-akun-resmi-bri
- https://twitter.com/BANKBRI_ID
- https://twitter.com/kontakbri
- https://twitter.com/promo_BRI
- https://www.instagram.com/bankbri_id/
- https://www.tiktok.com/@bankbri_id?lang=en
- https://www.youtube.com/c/BANKBRIBANK_BRI
- https://web.facebook.com/BRIofficialpage
- https://urlscan.io/result/3408de23-0c7a-40f0-8ea2-f1b3d76d98dc/
- https://gebyar-bri.mart-fashion1.com/daftar.html?fbclid=IwZX
(GFD-2024-24625) [HOAKS] Foto Warga Suriah Shalat Usai Kejatuhan Rezim al-Assad
Sumber:Tanggal publish: 14/12/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar sebuah foto yang menampilkan barisan orang menjalankan ibadah shalat di hadapan sebuah masjid.
Foto itu diklaim sebagai warga Suriah yang melaksanakan shalat usai kejatuhan rezim Bashar al-Assad.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam foto keliru.
Foto warga Suriah shalat usai kejatuhan rezim al-Assad disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (9/12/2024):
Hari ini rakyat Suriah sedang melaksanakan shalat Al-Fath (shalat sunnah setelah memperoleh kemenangan), shalat itu belum dikerjakan sejak lebih dari 300 tahun lalu.
Foto itu diklaim sebagai warga Suriah yang melaksanakan shalat usai kejatuhan rezim Bashar al-Assad.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam foto keliru.
Foto warga Suriah shalat usai kejatuhan rezim al-Assad disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (9/12/2024):
Hari ini rakyat Suriah sedang melaksanakan shalat Al-Fath (shalat sunnah setelah memperoleh kemenangan), shalat itu belum dikerjakan sejak lebih dari 300 tahun lalu.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse image search untuk menelusuri jejak digital gambar yang beredar.
Hasil pencarian menggunakan TinEye mengarahkan gambar ke situs berbagi gambar Alamy.
Keterangan foto menyebutkan, umat Islam melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Jama, New Delhi, India pada 13 September 2016.
Foto Masjid Jama yang dipenuhi barisan jemaah juga ditemukan di Shutterstock ini dan ini.
Meski tahun dan barisan jemaah berbeda, tetapi penampakan Masjid Jama tetap sama.
Reuters juga mengunggah foto barisan umat Muslim yang beribadah id depan Masjid Jama pada 6 Oktober 2014.
Hasil pencarian menggunakan TinEye mengarahkan gambar ke situs berbagi gambar Alamy.
Keterangan foto menyebutkan, umat Islam melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Jama, New Delhi, India pada 13 September 2016.
Foto Masjid Jama yang dipenuhi barisan jemaah juga ditemukan di Shutterstock ini dan ini.
Meski tahun dan barisan jemaah berbeda, tetapi penampakan Masjid Jama tetap sama.
Reuters juga mengunggah foto barisan umat Muslim yang beribadah id depan Masjid Jama pada 6 Oktober 2014.
Kesimpulan
Foto umat Islam di India beribadah di depan Masjid Jama, New Delhi disebarkan dengan konteks keliru.
Jemaah dalam foto tersebut bukanlah warga Suriah yang shalat usai jatuhnya rezim Bashar al-Assad.
Jemaah dalam foto tersebut bukanlah warga Suriah yang shalat usai jatuhnya rezim Bashar al-Assad.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=28929924279939747&set=a.101409806551245
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=564743736403080&set=a.135533815990743
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=3840837039524703&set=a.1944799459128480
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1315219379657974&set=gm.8511776448931244&idorvanity=597729420336026
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=2019536168547938&set=a.170989803402593
- https://www.tineye.com/search/deebd3d2812c13a7f2f01701b7b25686ae130315?sort=crawl_date&order=asc&page=1
- https://www.alamy.com/stock-photo-indian-muslim-devotees-offer-eid-al-adha-prayers-at-the-jama-masjid-120953538.html
- https://www.shutterstock.com/id/image-photo/delhi-india-july-18-2022-people-2447844141
- https://www.shutterstock.com/id/image-photo/aerial-view-connaught-place-one-main-1805562985
- https://pictures.reuters.com/CS.aspx?VP3=SearchResult&VBID=2C0FCIX7MKS7L2&SMLS=1&RW=1680&RH=881&POPUPPN=10&POPUPIID=2C0408WTFX6KG
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-24624) [HOAKS] Pandemi SEERS Akan Terjadi pada April 2025
Sumber:Tanggal publish: 14/12/2024
Berita
KOMPAS.com - Tersiar narasi mengenai penyakit SEERS yang akan terjadi pada April 2025. Narasi ini muncul dalam sejumlah unggahan media sosial pada Desember 2024.
Ada narasi yang mengeklaim penyakit tersebut menyasar anak-anak. Ada pula yang menyebut SEERS adalah kepanjang dari Sindrom Pernapasan Enterovirus Epidemi Berat.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi mengenai pandemi SEERS yang akan terjadi pada 2025 disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah akun pada Selasa (10/12/2024):
Om BG Psikopat kampanye Virus sudah GAGAL tapi masih maksa
Lihat ini!Gates mengumumkan pandemi 2025 akan dipasarkan sebagai SEERS!
Setelah kampanye pemasaran pandemi Cacar Monyet dan Flu Burung yang gagal, Kompleks Bio-Farmasi membutuhkan nama dan akronim yang lebih mengancam.
"Sindrom Pernapasan Enterovirus Epidemi Berat (SEERS)".
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Selasa (10/12/2024), mengenai pandemi SEERS yang akan terjadi pada 2025.
Ada narasi yang mengeklaim penyakit tersebut menyasar anak-anak. Ada pula yang menyebut SEERS adalah kepanjang dari Sindrom Pernapasan Enterovirus Epidemi Berat.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi mengenai pandemi SEERS yang akan terjadi pada 2025 disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah akun pada Selasa (10/12/2024):
Om BG Psikopat kampanye Virus sudah GAGAL tapi masih maksa
Lihat ini!Gates mengumumkan pandemi 2025 akan dipasarkan sebagai SEERS!
Setelah kampanye pemasaran pandemi Cacar Monyet dan Flu Burung yang gagal, Kompleks Bio-Farmasi membutuhkan nama dan akronim yang lebih mengancam.
"Sindrom Pernapasan Enterovirus Epidemi Berat (SEERS)".
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Selasa (10/12/2024), mengenai pandemi SEERS yang akan terjadi pada 2025.
Hasil Cek Fakta
SEERS adalah penyakit fiktif yang dibuat untuk latihan kesehatan masyarakat dan pemerintah, sebagai bagian dari simulasi antisipasi pandemi.
Latihan kesiapsiagaan pandemi bertajuk Catastrophic Contagion ini diadakan pada Oktober 2022 di Brussel.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins mengadakan serangkaian simulasi, untuk mendiskusikan cara terbaik merespons sebaran penyakit.
Mereka juga bekerja sama dengan WHO dan Bill dan Melinda Gates Foundation.
Salah satu simulasinya menggunakan skenario penyakit yang dibayangkan lebih para dari Covid-19, yang menyerang anak-anak dan remaja.
Penyakit fiksi dalam simulasi itu disebut "Sindrom Pernafasan Enterovirus Epidemi Parah 2025".
Sebelumnya, pemeriksa fakta Reuters dan Associated Press telah membantah narasi mengenai penyakit SEERS.
Latihan kesiapsiagaan pandemi bertajuk Catastrophic Contagion ini diadakan pada Oktober 2022 di Brussel.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins mengadakan serangkaian simulasi, untuk mendiskusikan cara terbaik merespons sebaran penyakit.
Mereka juga bekerja sama dengan WHO dan Bill dan Melinda Gates Foundation.
Salah satu simulasinya menggunakan skenario penyakit yang dibayangkan lebih para dari Covid-19, yang menyerang anak-anak dan remaja.
Penyakit fiksi dalam simulasi itu disebut "Sindrom Pernafasan Enterovirus Epidemi Parah 2025".
Sebelumnya, pemeriksa fakta Reuters dan Associated Press telah membantah narasi mengenai penyakit SEERS.
Kesimpulan
Narasi mengenai pandemi SEERS yang akan terjadi pada 2025 merupakan hoaks.
Penyakit SEERS bukanlah penyakit yang nyata, melainkan bagian dari simulasi latihan kesiapsiagaan bencana bertajuk Catastrophic Contagion.
Simulasi ini diadakan di Brussel pada 2022 oleh Universitas Johns Hopkins, WHO, bekerja sama dengan WHO dan Bill dan Melinda Gates Foundation.
Penyakit SEERS bukanlah penyakit yang nyata, melainkan bagian dari simulasi latihan kesiapsiagaan bencana bertajuk Catastrophic Contagion.
Simulasi ini diadakan di Brussel pada 2022 oleh Universitas Johns Hopkins, WHO, bekerja sama dengan WHO dan Bill dan Melinda Gates Foundation.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0n6WgxaoVjwPDKLJ1eteVmPmDQK3rFm617Vz5g27YHDKv2fTjkPs1Uog6Awf4mamAl&id=100094621787408
- https://www.facebook.com/sidipra/posts/pfbid0BxCs8NZ5mz15GFo7Px4vjn9ZQ2w8XKNY5T4BFT9ceRgenaSjfE693jtfQ6aKAyNml
- https://www.facebook.com/Jhonybento808/videos/569878842339524/
- https://www.facebook.com/61564454264505/videos/563660773035359/
- https://centerforhealthsecurity.org/our-work/tabletop-exercises/event-201-pandemic-tabletop-exercise
- https://catastrophiccontagion.centerforhealthsecurity.org/
- https://www.reuters.com/article/factcheck-catastrophic-contagion-idUSL1N3351YU/
- https://apnews.com/article/fact-check-pandemic-seers-virus-2025-784933703300
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-24623) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Gus Dur Prediksi Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Sumber:Tanggal publish: 13/12/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah memprediksi timnas Indonesia akan lolos di Piala Dunia 2026.
Dalam unggahan disebutkan, ramalan itu disampaikan Gus Dur pada 2006.
Namun, setelah ditelusuri informasi itu tidak tepat. Narasi Gus Dur meramal Indonesia lolos Piala Dunia 2026 keliru dan perlu diluruskan.
Narasi yang mengeklam Gus Dur memprediksi Indonesia lolos di Piala Dunia 2026 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Threads ini dan Facebook ini, ini, ini, ini
Salah satu akun membagikan gambar dengan keterangan:
Terima kasih atas petunjuknya gusdur
PADA TAHUN 2006 LALU, GUSDUR DITANYA, KAPAN INDONESIA LOLOS PIALA DUNIA, DIA MENJAWAB "20 TAHUN LAGI".
Dalam unggahan disebutkan, ramalan itu disampaikan Gus Dur pada 2006.
Namun, setelah ditelusuri informasi itu tidak tepat. Narasi Gus Dur meramal Indonesia lolos Piala Dunia 2026 keliru dan perlu diluruskan.
Narasi yang mengeklam Gus Dur memprediksi Indonesia lolos di Piala Dunia 2026 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Threads ini dan Facebook ini, ini, ini, ini
Salah satu akun membagikan gambar dengan keterangan:
Terima kasih atas petunjuknya gusdur
PADA TAHUN 2006 LALU, GUSDUR DITANYA, KAPAN INDONESIA LOLOS PIALA DUNIA, DIA MENJAWAB "20 TAHUN LAGI".
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan dokumentasi video yang menampilkan momen ketika Gus Dur ditanya soal peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia pada 2006.
Video dapat dilihat di YouTube Metro TV yang berjudul: "Guyonan Gus Dur Yang Tak Pernah Hilang Dok. 2006".
Dalam video itu, Gus Dur ditanya oleh presenter tentang sosoknya yang dikenal suka guyon atau bercanda.
Presenter juga menanyakan soal sepak bola yang menjadi salah satu tontonan favorit Gus Dur.
Awalnya, Gus Dur ditanya soal siapa yang akan masuk final di Piala Dunia 2006 yang diselenggarakan di Jerman. Dia menjawab, yang kemungkinan masuk final adalah Argentina, Jerman, Brasil, atau Perancis.
Namun, Gus Dur pesimis ketika ditanya tentang peluang timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia. Klip tersebut bisa dilihat pada menit 20:27.
"Gus, kalau kira-kira di Indonesia kapan ya, Gus, sampai ke Piala Dunia? Sepuluh tahun lagi kah, 20 tahun lagi kah?" tanya sang presenter.
"Ah enggak, masih lama. Bukan karena apa-apa, disiplin kita enggak punya," kata Gus Dur.
Ketika diwawancara pada 2006, Gus Dur tidak mengatakan, 20 tahun lagi Indonesia akan lolos ke Piala Dunia.
Adapun saat ini timnas Indonesia tengah berjuang untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Anak asuh Shin Tae-yong masih harus menjalani beberapa pertandingan di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Video dapat dilihat di YouTube Metro TV yang berjudul: "Guyonan Gus Dur Yang Tak Pernah Hilang Dok. 2006".
Dalam video itu, Gus Dur ditanya oleh presenter tentang sosoknya yang dikenal suka guyon atau bercanda.
Presenter juga menanyakan soal sepak bola yang menjadi salah satu tontonan favorit Gus Dur.
Awalnya, Gus Dur ditanya soal siapa yang akan masuk final di Piala Dunia 2006 yang diselenggarakan di Jerman. Dia menjawab, yang kemungkinan masuk final adalah Argentina, Jerman, Brasil, atau Perancis.
Namun, Gus Dur pesimis ketika ditanya tentang peluang timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia. Klip tersebut bisa dilihat pada menit 20:27.
"Gus, kalau kira-kira di Indonesia kapan ya, Gus, sampai ke Piala Dunia? Sepuluh tahun lagi kah, 20 tahun lagi kah?" tanya sang presenter.
"Ah enggak, masih lama. Bukan karena apa-apa, disiplin kita enggak punya," kata Gus Dur.
Ketika diwawancara pada 2006, Gus Dur tidak mengatakan, 20 tahun lagi Indonesia akan lolos ke Piala Dunia.
Adapun saat ini timnas Indonesia tengah berjuang untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Anak asuh Shin Tae-yong masih harus menjalani beberapa pertandingan di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklam Gus Dur memprediksi Indonesia lolos di Piala Dunia 2026 keliru.
Saat diwawanvara pada 2006, Gus Dur tidak mengatakan bahwa 20 tahun lagi Indonesia bakal lolos ke Piala Dunia.
Saat itu Gus Dur mengatakan Indonesia masih butuh waktu lama untuk bisa bermain di ajang empat tahunan itu.
Saat diwawanvara pada 2006, Gus Dur tidak mengatakan bahwa 20 tahun lagi Indonesia bakal lolos ke Piala Dunia.
Saat itu Gus Dur mengatakan Indonesia masih butuh waktu lama untuk bisa bermain di ajang empat tahunan itu.
Rujukan
- https://www.threads.net/@chepie_rma/post/DDRf2baS0D6
- https://www.facebook.com/share/p/1HFmqwPZCk/
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1083309670464592&id=100063567069793&rdid=YpZ8m5IJSiScIHGF
- https://www.facebook.com/reel/881981434145423
- https://www.facebook.com/reel/1800379997162725
- https://www.youtube.com/watch?v=iQQ78TB1LmU&ab_channel=METROTV
- https://www.youtube.com/watch?v=iQQ78TB1LmU&ab_channel=METROTV
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 669/6187