• (GFD-2024-23412) Hoaks Program Dana Bantuan BPJS Rp25 Triliun

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/10/2024

    Berita

    tirto.id - Sebuah unggahan media sosial terkait program bantuan sosial lewat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ramai diperbincangkan. Sebuah unggahan di Facebook menyebut adanya dana bantuan sosial sebesar Rp25 triliun dari badan tersebut.

    “PEMERINTAH RI. MENGELUARKAN DANA BANTUAN BPJS Rp, 25 TRILIUN.. UNTUK MASYARAKAT DI SELURUH INDONESIA

    Untuk Penerima dana bantuan anda wajib melaporkan data lengkap anda seperti FOTO KTP / FOTO KK kirim ke whatsApp 087831510387

    Penanggung Jawab: Drs.Muh.Bakri.Msi,” bunyi pesan yang dibagikan akun "Bantuan pemerintah" pada 24 September 2024 (arsip).

    Bersama unggahan tersebut, terdapat sebuah video yang menunjukkan reportase Kompas TV, dengan headline "BPJS Ketenagakerjaan Dorong Pekerja Tumbuh dan Kuat". Terlihat dalam video tersebut, ada narasi yang mengajak masyarakat untuk memberikan lampiran dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan buku tabungan.

    Video tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 14 ribu kali. Selain itu, ada juga 96 tanda suka dan 34 komentar yang dikumpulkan dari unggahan tersebut.

    Kami menemukan unggahan serupa dari akun "Bantuan Bpjs Ketenagakerjaan 2024" (arsip). Unggahan tersebut menyebut dana bantuan yang diberikan Rp125 juta. Ada juga unggahan dari akun "Dana Bantuan BPJS 277" (arsip), dengan narasi serupa, tetapi video yang berbeda.

    Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar ada program BPJS yang membagikan dana bantuan dan diberitakan Kompas TV?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba menyaksikan keseluruhan video tersebut dan curiga dengan konten audio di bagian akhir unggahan. Suara pembaca berita di bagian awal memang natural, namun saat gambar berpindah ke liputan di Yogyakarta, suara pembaca berita berubah dan terkesan robotik.

    Kami mencoba mengambil sekitar 20 detik dari video pembacaan berita yang mencurigakan dan melakukan pemindaian menggunakan perangkat Hive Moderation. Hasilnya, Hive Moderation menyebut ada 99,9 persen kemungkinan konten audio adalah hasil kecerdasan buatan (AI).

    Tirto juga coba melakukan penelusuran terkait video asli dari Kompas TV yang digunakan dalam video tersebut. Menggunakan judul headline dalam video, kami mencari di Google. Hasilnya mengarahkan ke video berikut dari situs resmi Kompas TV.

    Video tersebut menceritakan kunjungan Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri Bahri, ke Yogyakarta, dalam rangka Hari Pelanggan Nasional.

    Inti dari video tersebut, Zuhri berbicara menjelaskan tentang komitmen BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik. Tidak ada informasi apapun dalam cuplikan tersebut yang membahas soal dana bantuan sosial dari BPJS.

    Audio dalam video di Kompas TV juga berbeda dengan video di Facebook. Hal ini menunjukkan adanya upaya manipulasi konten video.

    Tirto sempat menemukan narasi serupa soal bantuan sosial BPJS Kesehatan pada April dan Agustus 2024. Kala itu, klaim unggahan juga menyebut soal dana bantuan, dengan syarat calon penerima manfaat harus mengirimkan pesan ke nomor kontak tertentu.

    Tirto tidak menemukan unggahan soal bantuan sosial dari akun Instagram resmi @bpjskesehatan_ri. Kami juga menemukan reelsberikut dari akun tersebut yang mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penipuan dengan modus pemberian bantuan dah hadiah.

    Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, juga menegaskan tidak pernah memberikan bantuan dana, berdasar pernyataan dikutip dari situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan informasi soal program pembagian bantuan sosial yang diberikan BPJS Kesehatan yang diberitakan Kompas TV bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Video yang disebarkan di Facebook adalah hasil manipulasi audio. Reportase asli dari Kompas TV tidak membahas soal bantuan sosial sama sekali. Cuplikan video tersebut diambil dari kunjungan Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri Bahri, ke Yogyakarta, dalam rangka Hari Pelanggan Nasional.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23411) Cek fakta, video Raja Bahrain mengaku malu negaranya "curang" saat lawan Timnas Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/10/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX)- Sebuah unggahan di media sosial Threads menarasikan bahwa Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa mengaku malu terhadap "kecurangan" yang dilakukan Timnas Bahrain saat bertanding melawan Timnas Indonesia pada babak Kualifikasi Piala dunia 2026 pada (10/10/2024) lalu.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut :

    “REAKSI BERKELAS BAHRAIN NGAKU MALU Timnya Curang Vs Timnas Indonesia Beliaw Bicara Begini”

    Berikut narasi dalam video tersebut:

    “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya malu dengan tingkah laku Tim Bahrain banyak media ternama yang menyebut bareng main curang melawan Indonesia

    Saya benar-benar malu mendengar berita itu”

    Namun, benarkah Raja Bahrain menyatakan malu negaranya curang saat lawan Timnas Indonesia?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA dengan menggunakan fitur reverse image dari Google, video tersebut merupakan potongan video dari channel YouTube Paris Peace Forum yang diunggah pada Rabu (10/11/2021) lalu, yang berjudul “Hamad bin Isa Al Khalifa, His Majesty King of Bahrain | PPF2021”.

    Terjemahan dalam unggahan tersebut juga sengaja dipalsukan. Dalam video aslinya, Raja Bahrain berbicara untuk Forum Perdamaian Paris edisi ke-4.

    Sebaliknya, Bahrain News Agency memberitakan Raja Hamad bin Isa al-Khalifah memuji usaha Timnas Bahrain dan dukungan kuat dari para penggemar Bahrain, serta menyemangati para pemain untuk terus berjuang meraih lebih banyak poin saat mereka melaju melalui babak kualifikasi.

    Klaim: video Raja Bahrain menyatakan malu negaranya curang saat lawan Timnas Indonesia

    Rating: Hoaks

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-23410) Hoaks! DPR sahkan RUU yang perbolehkan mantan narapidana jadi penasihat presiden

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/10/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan DPR telah mengesahkan RUU Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang memperbolehkan mantan narapidana menjadi penasihat presiden.

    Berikut narasi pada unggahan tersebut:

    “*DPR SAH KAN RUU WANTIMPRES BEKAS NARAPIDANA BISA MENJADI ANGGOTA NYA*

    *DETIK DETIK berakhirnya tugas DPR , memberi LEGACY yang menyesatkan dengan mensyahkan RUU WANTIMPRES , EX NARAPIDANA bisa menjadi anggotanya*

    *Aroma perpanjangan cawe cawe JOKOWI akan berlanjut dengan duduk di WANTIMPRES , paling tidak bisa mendapat kekebalan HUKUM*

    *Tampaknya anggota DPR benar benar sudah menjadi PENGKHIANAT BANGSA karena tidak mampu menolak kemauan JOKOWI , karena TERSANDERA kasus kasus HUKUM , bahkan suami ketua DPR disebut" di KPK  , terlibat KASUS TAMBANG*

    *Masih belum puas menghancurkan BANGSA ... hai PARPOL PENGKHIANAT , kehancuran kalian tinggal menghitung hari*

    *RAKYAT yang tersakiti akan memburu, menghadang dan menggilas KALIAN....*

    *Rustam Efendi* , ketum PRO”

    Namun, benarkah DPR telah mensahkan RUU Watimpres sehingga mantan narapidana bisa jadi penasihat presiden?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, DPR menyetujui revisi UU tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2006 mengenai Wantimpres untuk menjadi UU dalam rapat paripurna yang digelar pada Kamis (19/9/2024) di Senayan, Jakarta.

    Melalui agenda Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap Rancangan Undang- Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden, dibahas pula penyempurnaan pasal 8G yang terkait dengan rekam jejak hukum bagi anggota Watimpres.

    Termaktub pada rumusan RUU tersebut, Pasal 8 huruf G semula tercantum; “tidak pernah dijatuhi pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih. Sedangkan penyempurnaan yang diusulkan untuk Pasal 8 huruf G adalah; “tidak pernah diancam atau dijatuhi hukuman berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.” dilansir dari laman DPR RI.

    Berdasarkan revisi tersebut, seseorang yang pernah diancam atau dijatuhi hukuman berdasarkan putusan pengadilan, termasuk mantan narapidana tidak memenuhi syarat untuk menjadi anggota Wantimpres.  Dengan demikian, unggahan yang beredar di media sosial tersebut keliru atau disinformasi.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-23409) [HOAKS] The Simpsons Prediksi Badai Milton

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang mengeklaim serial animasi The Simpsons telah memprediksi Badai Milton.

    Sebagaimana diketahui, Badai Milton menghantam Florida, Amerika Serikat, pada 9 Oktober 2024 malam, dan mengakibatkan rumah hancur, pohon tumbang, serta jaringan listrik putus.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi The Simpsons telah memprediksi Badai Milton hoaks.

    Narasi The Simpsons telah memprediksi Badai Milton dibagikan oleh akun Facebook ini pada 10 Oktober 2024. Berikut narasi yang dibagikan:

    Teori (Badai Milton dan The Simpsons)

    Narasi itu disertai klip yang menampilkan potongan episode The Simpsons. Tampak pembawa acara TV membacakan berita "Hurricane Milton".

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri potongan video The Simpsons yang disertakan dalam narasi tersebut menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, gambar yang mirip ditemukan di situs Simpons Wiki. Namun, pembawa acara TV dalam gambar tersebut membacakan berita "Hurricane Barbara", bukan "Hurricane Milton".

    Berdasarkan keterangan yang dicantumkan, gambar tersebut berasal dari episode "Hurricane Neddy" yang tayang perdana pada 29 Desember 1996.

    Episode itu menceritakan sebuah badai yang diberi nama Barbara, menerjang Springfield. Keluarga Simpsons selamat, tetapi rumah keluarga Flanders hancur.

    Keadaan menjadi lebih buruk ketika semua orang di kota berkumpul untuk membangun kembali rumah Flanders, tetapi secara asal-asalan.

    Ned Flanders pun memaki semua orang termasuk Homer Simpson.

    Kemudian, Ned memasukkan dirinya ke rumah sakit jiwa. Di tempat itu, terapis masa kecil Ned mengungkap alasan ia marah kepada semua orang.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi The Simpsons telah memprediksi Badai Milton adalah hoaks.

    Klip The Simpsons yang dibagikan di Facebook adalah hasil manipulasi. Klip asli menampilkan "Hurricane Barbara", bukan "Hurricane Milton".

    Rujukan