KOMPAS.com - Beredar unggahan media sosial berupa video yang diklaim menampilkan Barack Obama dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat menggantikan Donald Trump
Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang diklaim menampilkan Obama dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat menggantikan Donald Trump dibagikan di Facebook, misalnya akun ini, ini, ini, dan ini.
Dalam video, tampak sejumlah orang di sebuah ruangan bertepuk tangan menyambut Obama.
Barack Obama juga bersalaman dengan beberapa orang salah satunya, mantan Presiden Amerika, Joe Biden.
Narasi dalam video yakni sebagai berikut:
SAH HARI INI OBAMA SUDAH MENJADI PRESIDEN AMERIKA DENGAN MENGG4NTIKAN POSISI TRUMP YANG KONTROVERSIONAL TERLIHAT BETAPA BAHAGIANYA WARGA AS MENYAMBUT OBAMA SEBAGAI PRESIDEN YANG SAH DAN BERWIBAWA
Akun Facebook Video yang diklaim menampilkan Obama dilantik menjadi Presiden Amerika menggantikan Trump
(GFD-2025-27934) [HOAKS] Video Barack Obama Dilantik Jadi Presiden AS Gantikan Trump
Sumber:Tanggal publish: 16/07/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, video itu bukan peristiwa pada 2025. Video identik dengan unggahan di kanal YouTube Buyout Footage Historic Film Archive.
Dalam keterangannya, video tersebut adalah momen ketika Obama menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya pada 27 Januari 2010 di Sidang Gabungan Kongres Amerika Serikat.
Obama menyampaikan beberapa hal dalam pidatonya, salah satunya terkait upaya menciptakan lapangan kerja baru serta memulihkan ekonomi dari resesi.
Adapun Obama merupakan Presiden ke-44 Amerika Serikat. Ia menjabat sejak 2009 hingga 2017.
Sementara, saat ini Amerika Serikat masih dipimpin oleh Donald Trump yang terpilih dalam Pemilihan Presiden 2024.
Di laman Whitehouse.gov, Donald Trump juga masih tercatat sebagai Presiden Amerika Serikat yang sah.
Dalam keterangannya, video tersebut adalah momen ketika Obama menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya pada 27 Januari 2010 di Sidang Gabungan Kongres Amerika Serikat.
Obama menyampaikan beberapa hal dalam pidatonya, salah satunya terkait upaya menciptakan lapangan kerja baru serta memulihkan ekonomi dari resesi.
Adapun Obama merupakan Presiden ke-44 Amerika Serikat. Ia menjabat sejak 2009 hingga 2017.
Sementara, saat ini Amerika Serikat masih dipimpin oleh Donald Trump yang terpilih dalam Pemilihan Presiden 2024.
Di laman Whitehouse.gov, Donald Trump juga masih tercatat sebagai Presiden Amerika Serikat yang sah.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan Obama dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Adapun video itu adalah momen ketika Obama menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya pada 27 Januari 2010. Obama menjabat Presiden Amerika Serikat dari 2009 hingga 2017.
Adapun video itu adalah momen ketika Obama menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya pada 27 Januari 2010. Obama menjabat Presiden Amerika Serikat dari 2009 hingga 2017.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/1CNJBNbNis/
- https://www.facebook.com/share/v/1MLnNwwD3d/
- https://www.facebook.com/share/v/1HFiL9V3e6/
- https://www.facebook.com/share/p/1Bjt4fCZvD/
- https://www.youtube.com/watch?v=0v83h2lER1A&ab_channel=BuyoutFootageHistoricFilmArchive
- https://www.whitehouse.gov/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27933) [HOAKS] Momen Ronaldo Tiba di Portugal untuk Hadiri Pemakaman Jota
Sumber:Tanggal publish: 16/07/2025
Berita
KOMPAS.com - Pesepak bola asal Portugal Diego Jota meninggal dunia dalam kecelakaan di Provinsi Zamora, Spanyol pada Kamis, 3 Juli 2025. Dia meninggal bersama adiknya, Andre Silva, setelah mobil yang dikendarainya meletus.
Jenazah Diogo Jota dan Andre Silva dimakamkan di kampung halamannya, Gondomar, Portugal pada 5 Juli 2024.
Di media sosial kemudian muncul unggahan yang diklaim menampilkan momen Ronaldo tiba di Portugal menggunakan jet pribadi untuk menghadiri pemakaman Jota.
Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim Ronaldo tiba di Portugal menggunakan jet pribadi untuk menghadiri pemakaman Jota salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Dalam video, Ronaldo tampak turun dari sebuah pesawat. Berikut keterangan teks yang disampaikan dalam video:
Dengan jet pribadi, Dari Arab Saudi Cristiano Ronaldo Tiba di Portugal utk pemakaman Rekan setimnas Portugal Diogo JOTA
Setelah ditelusuri, video yang diklaim menampilkan Ronaldo tiba di Portugal dengan jet pribadi identik dengan unggahan di kanal YouTube klub Serie-A, Juventus pada 2018.
Video itu adalah momen ketika Ronaldo tiba di Turin, Italia usai direkrut oleh Juventus.
Dikutip dari Sky Sport, Ronaldo didatangkan Juventus dari Real Madrid pada 2018 dengan biaya transfer sekitar 105 juta Euro. Ia dikontrak selama empat tahun oleh Juventus.
Sementara itu, Ronaldo tidak hadir dalam pemakaman Jota. Menurut laporan media Portugal, A Bola, alasan Ronaldo tidak hadir yakni karena khawatir akan menimbulkan perhatian berlebih saat acara berlangsung.
Ronaldo disebut telah berbicara secara langsung dengan pasangan Jota, Rute Cardoso, dan kedua orangtua Jota soal ketidakhadirannya itu.
Dikutip dari Marca kakak Ronaldo Katia Aveiro menjelaskan bahwa adiknya mengalami pengalaman tidak menyenangkan saat ayahnya meninggal pada 2005.
Saat itu, Ronaldo yang berduka dihadapkan dengan banyaknya penonton dan kamera saat pemakaman sang ayah berlangsung.
"Tentang rasa sakit, keluarga, dan dukungan nyata... Anda tidak akan pernah tahu apa artinya sampai Anda mengalaminya. Ketika ayah saya meninggal, selain rasa sakit karena kehilangan, kami harus menghadapi banyaknya kamera dan penonton di pemakaman," tulis Katia.
Jenazah Diogo Jota dan Andre Silva dimakamkan di kampung halamannya, Gondomar, Portugal pada 5 Juli 2024.
Di media sosial kemudian muncul unggahan yang diklaim menampilkan momen Ronaldo tiba di Portugal menggunakan jet pribadi untuk menghadiri pemakaman Jota.
Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim Ronaldo tiba di Portugal menggunakan jet pribadi untuk menghadiri pemakaman Jota salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Dalam video, Ronaldo tampak turun dari sebuah pesawat. Berikut keterangan teks yang disampaikan dalam video:
Dengan jet pribadi, Dari Arab Saudi Cristiano Ronaldo Tiba di Portugal utk pemakaman Rekan setimnas Portugal Diogo JOTA
Setelah ditelusuri, video yang diklaim menampilkan Ronaldo tiba di Portugal dengan jet pribadi identik dengan unggahan di kanal YouTube klub Serie-A, Juventus pada 2018.
Video itu adalah momen ketika Ronaldo tiba di Turin, Italia usai direkrut oleh Juventus.
Dikutip dari Sky Sport, Ronaldo didatangkan Juventus dari Real Madrid pada 2018 dengan biaya transfer sekitar 105 juta Euro. Ia dikontrak selama empat tahun oleh Juventus.
Sementara itu, Ronaldo tidak hadir dalam pemakaman Jota. Menurut laporan media Portugal, A Bola, alasan Ronaldo tidak hadir yakni karena khawatir akan menimbulkan perhatian berlebih saat acara berlangsung.
Ronaldo disebut telah berbicara secara langsung dengan pasangan Jota, Rute Cardoso, dan kedua orangtua Jota soal ketidakhadirannya itu.
Dikutip dari Marca kakak Ronaldo Katia Aveiro menjelaskan bahwa adiknya mengalami pengalaman tidak menyenangkan saat ayahnya meninggal pada 2005.
Saat itu, Ronaldo yang berduka dihadapkan dengan banyaknya penonton dan kamera saat pemakaman sang ayah berlangsung.
"Tentang rasa sakit, keluarga, dan dukungan nyata... Anda tidak akan pernah tahu apa artinya sampai Anda mengalaminya. Ketika ayah saya meninggal, selain rasa sakit karena kehilangan, kami harus menghadapi banyaknya kamera dan penonton di pemakaman," tulis Katia.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Video yang mengeklaim Ronaldo tiba di Portugal menggunakan jet pribadi untuk menghadiri pemakaman Jota tidak benar atau hoaks.
Faktanya, video itu adalah momen ketika Ronaldo tiba di Turin, Italia usai direkrut Juventus dari Real Madrid pada 2018.
Ronaldo tidak hadir dalam acara pemakaman yang digelar di Gondomar, Portugal pada 5 Juli 2024.
Faktanya, video itu adalah momen ketika Ronaldo tiba di Turin, Italia usai direkrut Juventus dari Real Madrid pada 2018.
Ronaldo tidak hadir dalam acara pemakaman yang digelar di Gondomar, Portugal pada 5 Juli 2024.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/v/1AqEoyzU82/
- https://www.youtube.com/watch?v=5XTnu8CGk5c&ab_channel=Juventus
- https://www.skysports.com/football/news/12961/11432236/cristiano-ronaldo-joins-juventus-from-real-madrid-on-four-year-deal
- https://www.abola.pt/futebol/noticias/o-motivo-da-ausencia-de-ronaldo-no-funeral-de-diogo-jota-2025070515365197846
- https://www.marca.com/en/football/2025/07/06/686a4246ca4741b33c8b4583.html
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27932) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Resmi untuk Cek Status Penerima BSU Rp 600 Ribu
Sumber:Tanggal publish: 17/07/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link resmi untuk cek status penerima BSU Rp 600 ribu, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 15 Juli 2025.
Unggahan klaim link resmi untuk cek status BSU Rp 600 ribu berupa tulisan sebagai berikut.
"Dukung Kesejahteraan Pekerja dengan BSU Rp600.000Program BSU kembali disalurkan untuk membantu meringankan beban ekonomi pekerja Indonesia.
📌 Pastikan Anda termasuk penerima dengan cek status di:
👉 https://cekstatus.bsudigital.my.id/
🔒 Terjamin resmi & aman karena terkoneksi langsung dengan sistem Kementerian Ketenagakerjaan RI."
Unggahan klaim tersebut mengarahkan penerima informasi untuk mengakses link sebagai berikut.
"https://cekstatus.bsudigital.my.id/?fbclid=IwY2xjawLlaORleHRuA2FlbQIxMABicmlkETFMVnk4NFR2QU9ObUk3YU5kAR4K2sL7GmD_G4totKgW2n-mceWafZWBGrMW25lsLk6GfuignIzcdZV6mkRMVA_aem_Qmc7MzLAltqFDEUXYFM_ag"
Jika link tersebut diklik, mengarah pada halaman situs yang meminta sejumlah data pribadi seperti nomor Telegram.
Benarkah klaim link resmi untuk cek status penerima BSU Rp 600 ribu? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link resmi untuk cek status penerima BSU Rp 600 ribu, penelusuran mengarah pada artikel berujudul "Cek Penerima BSU 2025 di Kemnaker.go.id: Panduan Lengkap dan Terbaru!" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 8 Juli 2025.
Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, untuk mengecek status penerimaan BSU Kemnaker 2025 melalui situs web bsu.kemnaker.go.id, ikuti langkah-langkah berikut:
Akses Situs Web: Buka situs resmi Kemnaker di bsu.kemnaker.go.id menggunakan peramban (browser) di komputer atau ponsel Anda. Pastikan koneksi internet Anda stabil.
Login atau Daftar Akun: Jika Anda sudah memiliki akun, login menggunakan email dan kata sandi Anda. Jika belum memiliki akun, Anda perlu mendaftar terlebih dahulu dengan melengkapi data diri sesuai dengan KTP dan nomor BPJS Ketenagakerjaan Anda. Gunakan alamat email aktif untuk verifikasi.
Lengkapi Profil (Jika Diperlukan): Setelah login, pastikan profil Anda lengkap. Ini termasuk informasi seperti status pekerjaan, lokasi tempat kerja, dan nomor rekening bank aktif. Data yang lengkap akan mempercepat proses verifikasi.
Cek Status BSU: Setelah semua data terisi dan diverifikasi, cari menu 'Cek Status BSU' atau yang serupa di dasbor akun Anda. Klik menu tersebut.
Setelah Anda mengklik "Cek Status", sistem akan menampilkan status BSU Anda. Kemungkinan status yang akan muncul antara lain:
Anda memenuhi kriteria sebagai calon penerima BSU 2025: Ini berarti data Anda lolos verifikasi awal, tetapi masih menunggu proses selanjutnya. Periksa secara berkala untuk pembaruan status.
Anda telah ditetapkan sebagai penerima BSU dan sedang menunggu penyaluran: Ini menunjukkan Anda telah dinyatakan sebagai penerima dan dana akan segera disalurkan.
Anda berhak menerima BSU, namun ada kendala rekening: Ini berarti ada masalah dengan rekening bank Anda. Segera hubungi bank atau pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini.
Dana BSU sudah tersalurkan ke rekening: Ini berarti BSU Anda sudah masuk ke rekening bank Anda.
NIK Anda tidak memenuhi persyaratan penerima BSU: Ini berarti Anda tidak termasuk dalam daftar penerima BSU 2025 berdasarkan verifikasi data.
Pengecekan status Bantuan Subsidi Upah (BSU) dapat dilakukan melalui berbagai kanal. Mulai dari website resmi BPJS Ketenagakerjaan dan Kementerian Ketenagakerjaan, aplikasi Pospay dan JMO.
Dalam artikel berjudul "BPJS Ketenagakerjaan: Cek Penerima BSU 2025, Ini Cara Mudahnya!" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 6 Juli 2025 menyebutkan sejumlah cara untuk mengecek penerima BSU, berikut caranya.
Salah satu cara paling umum untuk melakukan pengecekan status BSU adalah melalui website resmi BPJS Ketenagakerjaan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Buka situs web resmi BPJS Ketenagakerjaan di bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id/.
Cari bagian 'Cek Apakah Kamu Termasuk Calon Penerima BSU?'.
Isi data yang diminta, termasuk NIK, nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung, dan alamat email.Klik 'Lanjutkan'.
Sistem akan menampilkan status verifikasi Anda.
Pastikan data yang Anda masukkan sesuai dengan data yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan untuk menghindari kesalahan verifikasi. Jika diminta, masukkan nomor rekening Bank Himbara (BRI, BNI, Mandiri, dan BTN) untuk mempercepat proses pencairan.
Selain melalui website BPJS Ketenagakerjaan, Anda juga dapat melakukan pengecekan melalui:
Website Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker): Kunjungi situs resmi Kemnaker di https://bsu.kemnaker.go.id/. Situs ini berfungsi sebagai tahap validasi setelah verifikasi BPJS Ketenagakerjaan.
Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile): Unduh aplikasi JMO di Google Play Store atau App Store. Lengkapi profil Anda dengan informasi yang benar dan akurat. Cari menu atau bagian yang berkaitan dengan BSU. Ikuti petunjuk yang diberikan untuk mengecek status penerimaan BSU Anda.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link resmi untuk cek status penerima BSU Rp 600 ribu tersebut tidak benar.
Untuk mengecek status penerimaan BSU Kemnaker 2025 melalui situs web bsu.kemnaker.go.id, situs web resmi BPJS Ketenagakerjaan di bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id/ dan aplikasi JMO.
(GFD-2025-27931) Keliru: Ilmuwan Alumni UGM Asal Aceh Meninggal di Iran karena Serangan AS
Sumber:Tanggal publish: 17/07/2025
Berita
SEJUMLAH unggahan di media sosial memuat klaim, salah satu ilmuwan nuklir Iran yang tewas adalah alumni Universitas Gadjah Mada. Ilmuwan yang disebut bernama Muhammad Faisal itu adalah warga Kecamatan Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh.
Klaim itu beredar di TikTok [arsip], Facebook (akun satu dan dua), dan Threads. Konten itu memuat foto seorang pria yang diklaim sebagai Muhammad Faisal, ilmuwan nuklir yang tewas setelah Amerika menyerang tiga fasilitas nuklir Iran, salah satunya di Fordow. “Muhammad Faisal yaitu warga Indonesia berdarah Aceh mendapatkan kepercayaan pemerintah Iran untuk bergabung dengan para ilmuwan nuklir Iran di Fordow dan pada akhirnya dia tewas (syahid) oleh pengeboman Amerika Serikat,” demikian isi narasi yang beredar.
Tempo akan memeriksa dua klaim. Pertama, benarkah ada ilmuwan nuklir Iran bernama Muhammad Faisal yang tewas dalam serangan Amerika Serikat di Fordow? Kedua, benarkah ilmuwan tersebut adalah alumni UGM asal Aceh?
Klaim itu beredar di TikTok [arsip], Facebook (akun satu dan dua), dan Threads. Konten itu memuat foto seorang pria yang diklaim sebagai Muhammad Faisal, ilmuwan nuklir yang tewas setelah Amerika menyerang tiga fasilitas nuklir Iran, salah satunya di Fordow. “Muhammad Faisal yaitu warga Indonesia berdarah Aceh mendapatkan kepercayaan pemerintah Iran untuk bergabung dengan para ilmuwan nuklir Iran di Fordow dan pada akhirnya dia tewas (syahid) oleh pengeboman Amerika Serikat,” demikian isi narasi yang beredar.
Tempo akan memeriksa dua klaim. Pertama, benarkah ada ilmuwan nuklir Iran bernama Muhammad Faisal yang tewas dalam serangan Amerika Serikat di Fordow? Kedua, benarkah ilmuwan tersebut adalah alumni UGM asal Aceh?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi narasi itu dengan beberapa upaya, yakni mewawancarai organisasi pemeriksa fakta di Iran, membandingkan dengan pemberitaan yang kredibel, mewawancarai Universitas Gadjah Mada, dan menganalisis konten dengan alat deteksi akal imitasi (AI). Hasilnya, tidak ada ilmuwan nuklir di Iran asal Indonesia yang tewas selama perang 12 hari antara Iran dan Israel.
Menurut Factnameh, organisasi pemeriksa fakta independen di Iran, klaim itu keliru. “Tidak ada nama ilmuwan tersebut (Muhammad Faisal) yang meninggal dalam perang baru-baru ini,” kata Pemimpin Redaksi Factnameh, Farhad Souzanchi, melalui email kepada Tempo, Rabu 16 Juli waktu setempat.
Humas UGM juga menyatakan, tidak ada alumni Fakultas Teknik, Program Studi S1 Teknik Nuklir UGM, asal Aceh bernama Muhammad Faisal.
“Terdapat nama tersebut di Teknik Fisika, tetapi bukan dari Aceh,” ujar Humas UGM kepada Tempo saat dihubungi melalui WhatsApp, Kamis 10 Juli 2025.
Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha juga mengatakan bahwa tak ada WNI yang menjadi korban konflik di Iran, sebagaimana dilaporkan Antara tanggal 18 Juni 2025. Iran diserang Israel dan AS dalam perang 12 hari, yang diawali serangan Israel tanggal 13 Juni 2025.
Sejak pecahnya peperangan sampai akhir Juni 2025, Pemerintah RI telah mengevakuasi 96 WNI dan 1 warga negara Iran ke Indonesia. Sementara beberapa WNI lainnya memutuskan tetap tinggal di Iran.
Dikutip dari Al Jazeera, terdapat enam ilmuwan Iran yang tewas dalam serangan hari pertama Israel pada 12 Juni waktu setempat. Dua yang menonjol yakni Mohammad Mehdi Tehranchi dan Fereydoun Abbasi. Tehranchi adalah seorang fisikawan teoretis yang pernah menjabat sebagai presiden Universitas Islam Azad Iran. Sedangkan Abbasi adalah mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran dan mantan anggota parlemen Iran.
Ilmuwan yang tewas berikutnya, Abdolhamid Minouchehr. Ia pernah menjabat sebagai dekan fakultas teknik nuklir di Universitas Shahid Beheshti. Ahmad Reza Zolfaghari, profesor teknik nuklir di Universitas Shahid Beheshti.
Kemudian, ada nama Amir Hossein Faghihi, anggota fakultas teknik di Universitas Shahid Beheshti dan sebelumnya menjabat kepala Institut Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir. Terakhir, Motallebzadeh, seorang ilmuwan nuklir yang menjadi target dan dibunuh bersama istrinya.
Tidak ada laporan ilmuwan Iran lain yang tewas dalam serangan Amerika Serikat ke tiga fasilitas nuklir Iran pada 23 Juni 2025.
Pemindaian menggunakan aplikasi pendeteksi konten AI, Hive Moderation, menyimpulkan, video itu melibatkan kecerdasan buatan sekitar 82,7 persen. Sebelumnya, bagian video yang memperlihatkan wajah pria dalam konten itu dihapus atau dipotong untuk mengurangi akurasi deteksi alat akal imitasi.
Sementara pemindaian menggunakan aplikasi besutan Zhuque AI Lab, yang dikembangkan perusahaan teknologi raksasa asal Cina, Tencent, menyatakan kemungkinan video yang beredar dibuat menggunakan AI adalah 49,47 persen.
Menurut Factnameh, organisasi pemeriksa fakta independen di Iran, klaim itu keliru. “Tidak ada nama ilmuwan tersebut (Muhammad Faisal) yang meninggal dalam perang baru-baru ini,” kata Pemimpin Redaksi Factnameh, Farhad Souzanchi, melalui email kepada Tempo, Rabu 16 Juli waktu setempat.
Humas UGM juga menyatakan, tidak ada alumni Fakultas Teknik, Program Studi S1 Teknik Nuklir UGM, asal Aceh bernama Muhammad Faisal.
“Terdapat nama tersebut di Teknik Fisika, tetapi bukan dari Aceh,” ujar Humas UGM kepada Tempo saat dihubungi melalui WhatsApp, Kamis 10 Juli 2025.
Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha juga mengatakan bahwa tak ada WNI yang menjadi korban konflik di Iran, sebagaimana dilaporkan Antara tanggal 18 Juni 2025. Iran diserang Israel dan AS dalam perang 12 hari, yang diawali serangan Israel tanggal 13 Juni 2025.
Sejak pecahnya peperangan sampai akhir Juni 2025, Pemerintah RI telah mengevakuasi 96 WNI dan 1 warga negara Iran ke Indonesia. Sementara beberapa WNI lainnya memutuskan tetap tinggal di Iran.
Dikutip dari Al Jazeera, terdapat enam ilmuwan Iran yang tewas dalam serangan hari pertama Israel pada 12 Juni waktu setempat. Dua yang menonjol yakni Mohammad Mehdi Tehranchi dan Fereydoun Abbasi. Tehranchi adalah seorang fisikawan teoretis yang pernah menjabat sebagai presiden Universitas Islam Azad Iran. Sedangkan Abbasi adalah mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran dan mantan anggota parlemen Iran.
Ilmuwan yang tewas berikutnya, Abdolhamid Minouchehr. Ia pernah menjabat sebagai dekan fakultas teknik nuklir di Universitas Shahid Beheshti. Ahmad Reza Zolfaghari, profesor teknik nuklir di Universitas Shahid Beheshti.
Kemudian, ada nama Amir Hossein Faghihi, anggota fakultas teknik di Universitas Shahid Beheshti dan sebelumnya menjabat kepala Institut Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir. Terakhir, Motallebzadeh, seorang ilmuwan nuklir yang menjadi target dan dibunuh bersama istrinya.
Tidak ada laporan ilmuwan Iran lain yang tewas dalam serangan Amerika Serikat ke tiga fasilitas nuklir Iran pada 23 Juni 2025.
Pemindaian menggunakan aplikasi pendeteksi konten AI, Hive Moderation, menyimpulkan, video itu melibatkan kecerdasan buatan sekitar 82,7 persen. Sebelumnya, bagian video yang memperlihatkan wajah pria dalam konten itu dihapus atau dipotong untuk mengurangi akurasi deteksi alat akal imitasi.
Sementara pemindaian menggunakan aplikasi besutan Zhuque AI Lab, yang dikembangkan perusahaan teknologi raksasa asal Cina, Tencent, menyatakan kemungkinan video yang beredar dibuat menggunakan AI adalah 49,47 persen.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan alumni S1 Teknik Nuklir UGM asal Aceh bernama Muhammad Faisal yang meninggal dunia di Iran akibat serangan AS adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@astons4/video/7524352879625342216?_t=ZS-8xr3CkqUcQS&_r=1
- https://mvau.lt/media/a9d46844-2395-47fa-ae40-e833f85b2ea2
- https://www.facebook.com/sendy.majean.1/posts/pfbid02RXWT1DByxSKm6Zdx8wjFYhFHy3aXgKu5pguTLzraHjCBBLA6pzwN1qBsaqHLS7w6l
- https://www.facebook.com/reel/1798267297466173
- https://www.threads.com/@ipah8345/post/DL2I6qmTEaA
- https://www.facebook.com/watch/hashtag/aceh?__eep__=6%2F&__cft__[0]=AZVaGE_ZShhyM9Pb_cn1PQbujFB7eG2HPTM94EBuAk1SoxH1GlW6vZGlEIe3COQJ-X4tYiVbw6gziEULub4PsaEKJ7LfY8zx5xZJo1ddHTwGoxCLixELZDKQL0U--6wQIHPDiLQ2H6TQgkY9SJtszaVE4M7s8YbNPo8pCC7FtKH8o-fMDvg9NKtL63lAWoeBCPA&__tn__=K
- https://factnameh.com/en
- https://www.antaranews.com/video/4908469/kemlu-pastikan-tak-ada-korban-wni-dari-konflik-iran-israel
- https://www.aljazeera.com/news/2025/6/13/israel-kills-nuclear-scientists-strikes-sites-in-iran-who-did-it-target
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://matrix.tencent.com/ai-detect/ /cdn-cgi/l/email-protection#284b4d434e49435c49685c4d455847064b4706414c
Halaman: 652/6993

