• (GFD-2025-26987) Satpol PP akan paksa warga ikut uji coba vaksin TBC Bill Gates, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/05/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan pemerintah melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan memaksa warga untuk mengikuti uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan perusahaan milik filantropis asal Amerika Serikat Bill Gates.

    Sebelumnya, Bill Gates yang merupakan pendiri Microsoft itu berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungannya, diketahui salah satu isi pembicaraannya dengan Presiden Prabowo adalah uji coba klinis vaksin TBC M72 yang dikembangkan perusahaannya di Indonesia.

    Indonesia dipilih sebagai lokasi uji klinis karena memiliki beban kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India, dengan sekitar 100.000 kematian setiap tahunnya. Selain itu, keterlibatan dalam uji klinis memungkinkan Indonesia untuk mengetahui lebih awal kecocokan vaksin dengan populasi lokal dan membuka peluang untuk memproduksi vaksin di dalam negeri melalui Bio Farma

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Hati hati....*INILAH AGENDA MANDATORI VAKSIN 2025 BUATAN BILL GATES YANG DITOLAK OLEH NEGARA2 TAPI DISAMBUT BAIK OLEH PRABOWO... MANTAAAP PAK, JADIKAN RAKYATMU MENJADI KELINCI PERCOBAAN*

    Prabowo akan melakukan pemaksaan dengan cara" licik

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Agar rakyat tdk bisa melakukan aktivitas jika belum di Vaksin TBC

    atau mempersulit kebutuhan rakyat nya jika suntik vaksin TBC blm di lakukan”

    Namun, benarkah Satpol PP akan paksa warga ikut vaksinasi TBC Bill Gates?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, dalam unggahan tersebut terdapat narasi dari laman media Kumparan yang berjudul “Menkes Bakal Libatkan Satpol PP Screening Warga Terkait TBC”.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dalam berita tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa Satpol PP hanya akan dilibatkan dalam proses skrining atau pemeriksaan TBC dan bukan untuk vaksinasi.

    Pelibatan Satpol PP bertujuan membantu mensosialisasikan pentingnya screening TBC dan memastikan pasien rutin mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan.

    Langkah itu diperlukan mengingat masih banyak masyarakat yang enggan melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini sejalan dengan data yang menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua kasus TBC tertinggi di dunia, dengan sekitar satu juta kasus dan 125 ribu kematian per tahun.

    Terkait vaksin TBC, Presiden Prabowo memang membahas uji coba vaksin TBC M72 dalam pertemuannya dengan Bill Gates pada 7 Mei 2025 di Istana Merdeka. Gates Foundation mendukung pengembangan vaksin TBC M72, yang saat ini sudah memasuki fase uji klinis di beberapa negara, termasuk Indonesia. Uji klinis fase tiga bertujuan mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin dalam mencegah TBC paru pada individu dewasa dengan infeksi TB laten.

    Uji klinis vaksin M72 melibatkan 20.081 partisipan dari lima negara: Afrika Selatan, Kenya, Indonesia, Zambia, dan Malawi. Indonesia sendiri berkontribusi dengan 2.095 partisipan dari kelompok remaja dan dewasa.

    Pelaksanaan uji klinik dimulai pada 3 September 2024, dan rekrutmen partisipan secara resmi telah selesai per 16 April 2025. Vaksin M72 merupakan satu dari sekitar 15 kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan secara global, dengan dukungan dari Gates Foundation, dan diharapkan selesai pada akhir 2028.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-26986) [KLARIFIKASI] Tidak Benar AS Rilis Travel Warning karena RI Uji Coba Vaksin TBC

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat disebut melarang warga negaranya mengunjungi Indonesia karena akan ada uji coba vaksin TBC oleh Gates Foundation.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan karena informasinya tidak benar.

    Narasi yang mengeklaim warga AS dilarang berkunjung ke Indonesia karena ada uji coba vaksin TBC dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, pada Selasa (13/5/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    AMERIKA LARANG WARGANYA DATANG KE INDONESIA SOALNYA BILL GATE MAU UJI COBA VAKSIN TBC, BERSAMAAN UJI VAKSIN PASTI ADA PELEPASAN VIRUS TBC SEPERTI COVID 19

    Narasi itu mencantumkan tangkapan layar thumbnail video YouTube Tribunnews berjudul "AS LARANG WARGANYA KUNJUNGI INDONESIA".

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video YouTube Tribunnews yang thumbnail-nya dicatut dalam narasi tersebut diunggah pada 8 Mei 2025.

    Video itu memberitakan tentang Pemerintah AS yang mengeluarkan travel warning kepada warga negaranya agar meningkatkan kehati-hatian saat bepergian ke Indonesia.

    Dalam peringatan resmi, 30 April 2025, Pemerintah AS menyebut salah satu alasan travel warning dikeluarkan adalah eskalasi konflik di Papua Pegunungan dan Papua Tengah.

    Pemerintah AS menyebutkan, demonstrasi dan konflik yang diwarnai kekerasan dapat menyebabkan cedera atau kematian bagi warga negara AS.

    Pemerintah AS juga menyebutkan tentang risiko bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, atau letusan gunung berapi yang dapat mengakibatkan gangguan pada transportasi, infrastruktur, sanitasi, dan ketersediaan layanan kesehatan.

    Namun, pemerintah AS tidak menyebutkan rencana uji coba vaksin TBC yang didanai oleh Gates Foundation sebagai alasan travel warning dikeluarkan.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim warga AS dilarang berkunjung ke Indonesia karena ada uji coba vaksin TBC oleh Gates Foundation perlu diluruskan.

    Pemerintah AS tidak menyebutkan rencana uji coba vaksin TBC yang didanai oleh Gates Foundation sebagai alasan travel warning itu dikeluarkan.

    Dalam peringatan resmi, pemerintah AS menyebut salah satu alasan travel warning dikeluarkan adalah eskalasi konflik di Papua Pegunungan dan Papua Tengah.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26985) [HOAKS] Warga Pakistan Menangkap Pilot India yang Jatuh

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang diedarkan di media sosial menampilkan sosok pilot yang telentang bersimbah darah, lalu diklaim sebagai pilot pesawat tempur India.

    Pesawat tempurnya berhasil ditembak Pakistan, lantas pilot yang jatuh dirawat dan dijebloskan ke penjara.

    Video itu beredar di tengah konflik bersenjata antara India dan Pakistan yang semakin memanas sejak Rabu (7/5/2025).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.

    Video warga Pakistan menangkap pilot India yang jatuh disebarkan oleh akun Instagram ini, ini, dan Facebook ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (8/5/2025):

    Seorang pilot pesawat tempur India ditangkap setelah militer Pakistan berhasil lakukan tembakan yang membuat pesawat yang dikendarai terjatuh.

    Meskipun sang pilot telah terlibat lakukan serangan yang membuat kerusakan bahkan menyakiti ahlusunnah Pakistan, ketika ia terjatuh menyerah dan tak berdaya, muslim Pakistan tetap memperlakukannya dengan baik.

    Dia akan dirawat hingga sembuh baru kemudian dijebloskan ke penjara atas kejahatan yang ia lakukan.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar telah ada di internet setidaknya sejak enam tahun lalu.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan klip serupa di kanal YouTube The Quint, yang diunggah pada 22 Februari 2019, tepatnya pada detik ke-17.

    Video tersebut merupakan momen ketika pilot asal India bernama Vijay Shelke mengalami kecelakaan udara.

    Vijay dan dua awak lainnya sedang berlatih dengan pesawat untuk mempersiapkan pertunjukan udara dalam Aero India 2019.

    Vijay mengoperasikan Surya Kiran di Bengaluru, pada 19 Februari 2019. Namun pesawat mengalami kecelakaan dan ketiganya segera terjun untuk menyelamatkan diri.

    Mahasiswa bernama Chethan Kumar menghampiri Vijay yang terkapar tak jauh dari kampusnya, Institut Teknologi Nitte Meenakshi.

    Dilansir Live Mint, Angkatan Udara India menyatakan satu pilot tewas. Sementara Vijay dan satu awak lainnya dirawat di rumah sakit.

    Video tersebut tidak terkait dengan konflik antara India dan Pakistan yang belakangan memanas.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai warga Pakistan menangkap pilot India yang jatuh merupakan hoaks. Video itu disebarkan dengan konteks keliru.

    Pilot dalam video mengalami kecelakaan di Bengaluru, India pada 19 Februari 2019, ketika sedang berlatih untuk pertunjukan udara.

    Pilot dalam video diselamatkan oleh mahasiswa Institut Teknologi Nitte Meenakshi, lantas dirawat di rumah sakit.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26984) [KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Pesawat Y-20 China Bawa Bantuan untuk Gaza

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Pesawat Xian Y-20 milik China dilaporkan mendarat di Bandara Internasional Rafic Hariri di Beirut, Lebanon pada 29 April 2025.

    Beredar narasi di media sosial yang menyebut pesawat tersebut membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu belum terbukti kebenarannya.

    Video menampilkan pesawat Y20 milik China yang diklaim membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza disebarkan oleh akun Instagram ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (11/5/2025):

    Kehadiran pesawat China Y20 yang merupakan pesawat kargo militer untuk mengantarkan bantuan ke Gaza tersebut memicu kekhawatiran di kalangan pejabat Israel mengenai potensi keterlibatan militer China di kawasan Timur Tengah.

    Mereka khawatir bahwa langkah ini menandakan peningkatan pengaruh China di wilayah yang sangat sensitif ini.

    Bantuan yang dikirimkan oleh China di Gaza dianggap penting karena wilayah tersebut mengalami kesulitan besar akibat blokade yang diberlakukan oleh Israel.

    Meskipun bantuan tersebut bertujuan kemanusiaan, hal ini meningkatkan ketegangan politik yang sudah ada di kawasan.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan teknik reverse image search untuk menelusuri jejak digital video.

    Video serupa ditemukan di kanal YouTube Wardana pada 30 April dan akun X @OsintExperts pada 29 April 2025.

    Pesawat dengan kode hex 7A4410 tersebut merupakan milik Angkatan Udara China, yang terpantau mendarat di Beirut, Lebanon.

    Sebelumnya, pesawat itu terpantau melewati Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

    Berdasarkan pemberitaan South China Morning Post, 17 April 2025 China memiliki agenda latihan angkatan udara gabungan di Mesir bertajuk Eagle of Civilization pada akhir bulan April 2025.

    Flightradar24 mengonfirmasi kedatangan sedikitnya lima pesawat Y20, sebuah pesawat peringatan dini dan kontrol udara KJ-500.

    Pesawat Y20 memang memiliki kapasitas untuk memuat pasukan dan persediaan bantuan.

    Namun tidak ditemukan bukti bahwa aktivitas angkatan udara China di wilayah timur tengah berkaitan dengan dukungan ke Gaza.

    Dilansir Anadolu Ajansi, China menentang operasi militer berkelanjutan di Gaza dan mengharapkan gencatan senjata.

    “Kami menentang operasi militer Israel yang berkelanjutan di Gaza dan berharap semua pihak akan terus melaksanakan perjanjian gencatan senjata secara efektif dan kembali ke jalur penyelesaian politik yang benar atas masalah tersebut,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian.

    Meski demikian, tidak ada bukti bahwa pesawat Y20 milik China dalam video membawa bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza.

    Kesimpulan

    Belum ada bukti pesawat Y20 milik China yang mendarat di Bierut membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza.

    Angkatan udara China terpantau melakukan aktivitas militer di sekitar Mesir karena mengikuti latihan gabungan pada akhir April 2025.

    Meski menentang operasi militer Israel di Gaza, tetapi tidak ada bukti pesawat Y20 milik China dalam video memuat bantuan kemanusiaan.

    Rujukan