KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi memblokir nomor WhatsApp tidak dikenal bisa membuat mobile banking kebobolan.
Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim pemblokiran nomor WhatsApp tidak dikenal bisa membuat mobile banking atau M-Banking kebobolan dibagikan oleh akun Instagram ini.
Dalam video seorang pria memakai seragam polisi mengimbau untuk tidak menekan tombol "block" jika menerima pesan dari nomor WhatsApp tidak dikenal.
Menurut dia, dalam tanda "block" terdapat tautan untuk meretas gawai dan bisa membobol mobile banking.
(GFD-2024-21218) [HOAKS] Blokir Nomor WhatsApp Tidak Dikenal Bisa Bobol M-Banking
Sumber:Tanggal publish: 18/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, pria dalam video bernama Pungky Kiswara, anggota polisi yang bertugas di Kepolisian Resor (Polres) Nabire.
Melalui unggahan di akun TikTok pada 2023, ia menyebut informasi yang dibagikan keliru. Pungky pun meminta maaf jika ada pihak yang dirugikan atas informasi itu.
"Saya pertama-tama meminta maaf kepada pihak-pihak yang sekiranya dirugikan atas video saya tersebut dan saya meminta maaf. Namun, saya sama sekali tidak ada niat membuat isu hoaks atau menjatuhkan pihak-pihak tersebut," ujar Pungky.
Pungky mengatakan, ia dan rekan-rekannya beberapa kali mendapatkan laporan soal pembobolan mobile banking, namun, tidak tahu pasti penyebabnya.
Menurut Pungky, video yang ia buat sebenarnya untuk mengimbau masyarakat agar berhati-hati.
Dikutip dari Kompas.com, pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya membantah narasi bahwa menekan tombol "block" bisa membobol rekening.
"Tidak benar kalau ada tombol yang bisa mencuri dana rekening hanya dengan klik saja," ujar dia.
Melalui unggahan di akun TikTok pada 2023, ia menyebut informasi yang dibagikan keliru. Pungky pun meminta maaf jika ada pihak yang dirugikan atas informasi itu.
"Saya pertama-tama meminta maaf kepada pihak-pihak yang sekiranya dirugikan atas video saya tersebut dan saya meminta maaf. Namun, saya sama sekali tidak ada niat membuat isu hoaks atau menjatuhkan pihak-pihak tersebut," ujar Pungky.
Pungky mengatakan, ia dan rekan-rekannya beberapa kali mendapatkan laporan soal pembobolan mobile banking, namun, tidak tahu pasti penyebabnya.
Menurut Pungky, video yang ia buat sebenarnya untuk mengimbau masyarakat agar berhati-hati.
Dikutip dari Kompas.com, pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya membantah narasi bahwa menekan tombol "block" bisa membobol rekening.
"Tidak benar kalau ada tombol yang bisa mencuri dana rekening hanya dengan klik saja," ujar dia.
Kesimpulan
Klaim bahwa pemblokiran nomor WhatsApp tidak dikenal bisa membuat mobile banking kebobolan adalah hoaks.
Pria dalam video merupakan anggota polisi di Polres Nabire bernama Pungky Kiswara. Pada 2023, ia memberikan klarifikasi bahwa informasi yang dibagikan keliru.
Sementara, pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya membantah bahwa menekan tombol "block" di WhatsApp bisa membobol rekening.
Pria dalam video merupakan anggota polisi di Polres Nabire bernama Pungky Kiswara. Pada 2023, ia memberikan klarifikasi bahwa informasi yang dibagikan keliru.
Sementara, pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya membantah bahwa menekan tombol "block" di WhatsApp bisa membobol rekening.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/612735271075624
- https://www.tiktok.com/@pungkykiswara/video/7280045793636142341?embed_source=121374463%2C121442748%2C121439635%2C121433650%2C121404359%2C121351166%2C121331973%2C120811592%2C120810756%3Bnull%3Bembed_name&refer=embed&referer_url=news.detik.com%2Fberita%2Fd-6964135%2Fpolisi-di-papua-minta-maaf-usai-buat-konten-fitur-block-wa-sumber-peretasan&referer_video_id=7280045793636142341
- https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/16/193000965/viral-unggahan-modus-penipuan-tombol-block-di-whatsapp-pakar--tak-bisa?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-21217) [HOAKS] Pelaku Penembakan Trump Bernama Maxwell Yearix
Sumber:Tanggal publish: 18/07/2024
Berita
KOMPAS.com - Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Donald Trump ditembak saat berpidato dalam rapat umum kampanye di Pennsylvania, pada Sabtu (13/7/2024) sore.
Beredar narasi yang mengeklaim, pelaku penembakan bukanlah Thomas Matthew Crooks, melainkan Maxwell Yearick.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai pelaku penembakan Trump bernama Maxwell Yearick disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (17/7/2024) dalam terjemahan bahasa Indonesia:
Penembak sebenarnya adalah Maxwell Yearick. Bahkan chat gpt pun mengetahuinya. Ini adalah sesuatu yang menurut saya harus dididik oleh orang-orang. Lakukan penelitian Anda sendiri. Orang ini adalah orang jahat antifa dan memimpin banyak protes anti Trump.
Ada banyak sekali bukti fisik dari almarhum penembak dan foto Yearick lainnya. Latar belakang dan sejarah Yearick juga lebih cocok dengan profil/motif daripada Crooks. Jangan hanya mendengarkan media. Setelah Anda meneliti, buatlah tekad Anda sendiri.
Beredar narasi yang mengeklaim, pelaku penembakan bukanlah Thomas Matthew Crooks, melainkan Maxwell Yearick.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai pelaku penembakan Trump bernama Maxwell Yearick disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (17/7/2024) dalam terjemahan bahasa Indonesia:
Penembak sebenarnya adalah Maxwell Yearick. Bahkan chat gpt pun mengetahuinya. Ini adalah sesuatu yang menurut saya harus dididik oleh orang-orang. Lakukan penelitian Anda sendiri. Orang ini adalah orang jahat antifa dan memimpin banyak protes anti Trump.
Ada banyak sekali bukti fisik dari almarhum penembak dan foto Yearick lainnya. Latar belakang dan sejarah Yearick juga lebih cocok dengan profil/motif daripada Crooks. Jangan hanya mendengarkan media. Setelah Anda meneliti, buatlah tekad Anda sendiri.
Hasil Cek Fakta
Pelaku percobaan pembunuhan Trump di Pennsylvania, pada Sabtu (13/7/2024), yakni Thomas Matthew Crooks.
Berdasarkan pemutakhiran per Senin (15/7/2024), Biro Investigasi Federal AS atau FBI tidak mengubah atau menemukan tersangka baru atas peristiwa penembakan tersebut.
Seorang agen khusus yang bertanggung jawab atas kantor lapangan FBI di Pittsburgh, Kevin Rojek memastikan belum ditemukan indikasi potensi terorisme dalam negeri sebagai motif penembakan tersebut.
"Saat ini, informasi yang kami miliki menunjukkan bahwa penembak bertindak sendiri dan saat ini tidak ada masalah keselamatan publik," kata Rojek, dikutip dari USA Today.
Setelah peristiwa penembakan Trump, Crooks ditembak di lokasi kejadian oleh agen Secret Service.
Di sisi lain, salah satu foto Maxwell Yearick yang beredar merupakan foto lama yang telah ada sejak 2016.
Trib Live, pada 14 April 2016, mewartakan Yearick dan dua orang lainnya ditangkap karena dicurigai sebagai pelaku kerusuhan, penyerangan, dan dugaan perannya dalam pertengkaran dengan polisi selama protes anti-Trump di Pittsburgh.
Tidak terdapat laporan kredibel yang membuktikan bahwa Crooks tidak lagi dicurigai sebagai pelaku penembakan. Sementara, tidak ada bukti Maxwell Yearick adalah tersangka.
Berdasarkan pemutakhiran per Senin (15/7/2024), Biro Investigasi Federal AS atau FBI tidak mengubah atau menemukan tersangka baru atas peristiwa penembakan tersebut.
Seorang agen khusus yang bertanggung jawab atas kantor lapangan FBI di Pittsburgh, Kevin Rojek memastikan belum ditemukan indikasi potensi terorisme dalam negeri sebagai motif penembakan tersebut.
"Saat ini, informasi yang kami miliki menunjukkan bahwa penembak bertindak sendiri dan saat ini tidak ada masalah keselamatan publik," kata Rojek, dikutip dari USA Today.
Setelah peristiwa penembakan Trump, Crooks ditembak di lokasi kejadian oleh agen Secret Service.
Di sisi lain, salah satu foto Maxwell Yearick yang beredar merupakan foto lama yang telah ada sejak 2016.
Trib Live, pada 14 April 2016, mewartakan Yearick dan dua orang lainnya ditangkap karena dicurigai sebagai pelaku kerusuhan, penyerangan, dan dugaan perannya dalam pertengkaran dengan polisi selama protes anti-Trump di Pittsburgh.
Tidak terdapat laporan kredibel yang membuktikan bahwa Crooks tidak lagi dicurigai sebagai pelaku penembakan. Sementara, tidak ada bukti Maxwell Yearick adalah tersangka.
Kesimpulan
Narasi mengenai pelaku penembakan Trump bernama Maxwell Yearick merupakan hoaks.
Pelaku percobaan pembunuhan Trump adalah Thomas Matthew Crooks, yang telah ditembak di lokasi kejadian oleh agen Secret Service AS.
Tidak ada informasi dari FBI atau laporan kredibel atas keterkaitan Yearick dengan peristiwa tersebut.
Pelaku percobaan pembunuhan Trump adalah Thomas Matthew Crooks, yang telah ditembak di lokasi kejadian oleh agen Secret Service AS.
Tidak ada informasi dari FBI atau laporan kredibel atas keterkaitan Yearick dengan peristiwa tersebut.
Rujukan
- https://www.facebook.com/Subies4boobies/posts/pfbid0zbNAjUVyW2VS27QCzuxdTSHT2vxxdnuauTXuSht41rHg2ztQJJ3m9x15CYYTHFkXl
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0MWh3ALWF838fBEbVrqB1cixMhQuEfzqSRn1BiqPTCPbb2ZHux956Rx4wSdzDktShl&id=100077587449592
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02F1UivLPcwYnKXnsZLYVee5Bs5XJep9K7jRTinarHbes91HTFcUHeLx2PW1AzENRdl&id=100063536461206
- https://www.facebook.com/charles.mckinnon.790/posts/pfbid0JNdyTj13NCw5cP8HXHkT5AB2xZZwDA7Cq91qsKHgFxYjBy1XoxnHCWfAgoonU8Tpl
- https://www.fbi.gov/news/press-releases/update-on-the-fbi-investigation-of-the-attempted-assassination-of-former-president-donald-trump
- https://www.usatoday.com/story/news/politics/elections/2024/07/14/donald-trump-rally-shooter-gun/74402764007/
- https://apnews.com/article/trump-vp-vance-rubio-7c7ba6b99b5f38d2d840ed95b2fdc3e5
- https://archive.triblive.com/local/pittsburgh-allegheny/pittsburgh-police-arrest-3-at-trump-rally-protests/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-21216) [SALAH] Video Makam Rasulullah SAW
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 19/07/2024
Berita
YANG BELUM PERNAH
MELIHAT MAKAM
ROSULULLAH SAW
MUMPUNG SEKARANG
LAGI LIWAT BRANDA KALIAN
MELIHAT MAKAM
ROSULULLAH SAW
MUMPUNG SEKARANG
LAGI LIWAT BRANDA KALIAN
Hasil Cek Fakta
Artikel ini disadur dari Tempo.co
Beredar video yang diklaim makam Nabi Muhammad SAW. Video itu menampilkan gundukan tanah di dalam kotak kaca. Pada atas kotak kaca tersebut terdapat kain bertulikan arab, berwarna hitam emas. Video TikTok berdurasi 56 detik itu, telah dilihat oleh 6 juta kali pengguna TikTok.
Setelah dilakukan penelusuran menggunakan Google Image Search, makam pada video tersebut bukanlah makam Rasulullah SAW melainkan makan Aun bin Abdullah Bin Jakfar. Kanal Youtube Shakir Ali Najafi, mengunggah video berjudul “Bibi Zainab Son Real Grave – Hazrat AUN ibne ABDULLAH Ki Asal Qabar – Karbala Iraq” (Kuburan Asli Putra Bibi Zainab – Awn Ibnu Abdullah – Karbala, Irak).”
Ditemukan kemiripan antara video TikTok @hamba.allah79356 dengan video Youtube Shakir Ali Najafi. Dari warna dinding, elemen interior, hingga kain penutup berwarna hitam berhias bordir kaligrafi emas, identik dengan makam Aub Bin Abdullah bin Jakfar. Aun adalah anak dari Zainab, cucu perempuan pertama Nabi Muhammad SAW, saudara dari Hasan dan Husain. Makam ini berada pada kompleks situs pemakaman Imam Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad.
Beredar video yang diklaim makam Nabi Muhammad SAW. Video itu menampilkan gundukan tanah di dalam kotak kaca. Pada atas kotak kaca tersebut terdapat kain bertulikan arab, berwarna hitam emas. Video TikTok berdurasi 56 detik itu, telah dilihat oleh 6 juta kali pengguna TikTok.
Setelah dilakukan penelusuran menggunakan Google Image Search, makam pada video tersebut bukanlah makam Rasulullah SAW melainkan makan Aun bin Abdullah Bin Jakfar. Kanal Youtube Shakir Ali Najafi, mengunggah video berjudul “Bibi Zainab Son Real Grave – Hazrat AUN ibne ABDULLAH Ki Asal Qabar – Karbala Iraq” (Kuburan Asli Putra Bibi Zainab – Awn Ibnu Abdullah – Karbala, Irak).”
Ditemukan kemiripan antara video TikTok @hamba.allah79356 dengan video Youtube Shakir Ali Najafi. Dari warna dinding, elemen interior, hingga kain penutup berwarna hitam berhias bordir kaligrafi emas, identik dengan makam Aub Bin Abdullah bin Jakfar. Aun adalah anak dari Zainab, cucu perempuan pertama Nabi Muhammad SAW, saudara dari Hasan dan Husain. Makam ini berada pada kompleks situs pemakaman Imam Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad.
Kesimpulan
Bukan makam Rasulullah SAW atau Nabi Muhammad SAW. Makam pada video tersebut merupakan makam Aun bin Abdullah bin Jakfar pada kompleks situs pemakaman Imam Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/07/19/salah-video-makam-rasulullah-saw/
- https://turnbackhoax.id/2024/06/30/salah-video-makam-rasulullah-dibuka-dan-kita-bisa-melihat-dari-dekat/
- https://cekfakta.tempo.co/amp/2958/keliru-video-makam-nabi-muhammad-saw
- https://youtu.be/ugyRki7ju3g?si=9y0o4TqcTJZyUqEn
- https://www.youtube.com/watch?v=lt5Kvf0Th0s
(GFD-2024-21215) [EDUKASI] “Mengungkap Gambar Hasil Rekayasa AI: Tips dan Tools”
Sumber:Tanggal publish: 02/07/2024
Hasil Cek Fakta
Perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), membawa banyak manfaat. Namun, sayangnya, teknologi ini juga dapat disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab. Salah satu modus yang marak terjadi di media sosial adalah memposting gambar hasil rekayasa AI untuk mendapatkan perhatian dan keuntungan.
Contohnya, pada tanggal 28 Juni 2024, akun Facebook Anjani Mustafa mengunggah sebuah foto yang menampilkan beberapa orang yang terlihat sedang memancing di pantai, membentuk lafadz “ALLAH”. Foto ini kemudian viral dan mendapatkan banyak like dan share. Namun, setelah ditelusuri, akun tersebut ternyata mengganti foto tersebut dengan foto produk jualannya. Hal ini menunjukkan bahwa foto sebelumnya adalah hasil rekayasa AI yang digunakan untuk menarik perhatian publik.
Bagaimana kita bisa lebih waspada dan mengenali gambar hasil rekayasa AI? Berikut beberapa tips:
1. Periksa detail gambar
Perhatikan detail gambar dengan seksama. Gambar hasil rekayasa AI biasanya memiliki detail yang tidak konsisten atau tidak realistis, seperti bagian tubuh yang blur, tekstur yang aneh, atau bayangan yang tidak sesuai.
2. Gunakan akal sehat
Pikirkan apakah gambar tersebut masuk akal. Jika gambar tersebut terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, ada kemungkinan gambar tersebut adalah hasil rekayasa AI.
3. Gunakan situs pendeteksi gambar AI
Beberapa situs web dapat membantu mendeteksi gambar hasil rekayasa AI:
– Pertama, kita bisa menggunakan Hive Moderation (https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection) yang mengembangkan tools untuk mendeteksi konten buatan AI. Ada versi demo yang dapat diakses secara daring. Caranya mudah, yakni dengan memasukkan gambar lalu Hive Moderation akan menampilkan hasil probabilitas apakah gambar itu asli atau dibuat dengan AI.
– Lalu, kita juga bisa menggunakan situs Content at Scale (https://contentatscale.ai/ai-image-detector/) yang dapat mendeteksi gambar atau URL gambar untuk melihat probabilitas antara AI atau asli buatan manusia. Tools gratis ini mampu mengevaluasi gambar piksels, kehalusan, dan pola gambar AI lainnya untuk mendeteksi keasliannya.
– Situs lainnya yang dapat digunakan untuk mendeteksi gambar rekayasa, yakni Is It AI (https://isitai.com/ai-image-detector/). Tools ini juga dapat membantu mengetahui kemungkinan suatu gambar dibuat oleh manusia atau algoritma AI. Akan muncul persentase “AI” dan “Human” ketika gambar dimasukkan pada kolom pendeteksi gambar. Jika persentase AI lebih besar, kemungkinan gambar tersebut bukan buatan manusia.
Namun, penting dicatat bahwa hasil pendeteksian gambar tidak selamanya akurat, mengingat AI juga semakin pintar. Kendati demikian, keberadaan tools di atas dapat membantu memberi gambaran dalam bentuk persentase dan probabilitas gambar yang dibuat dengan komputer.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan memanfaatkan teknologi yang tersedia, kita dapat terhindar dari penipuan yang menggunakan gambar hasil rekayasa AI.
Contohnya, pada tanggal 28 Juni 2024, akun Facebook Anjani Mustafa mengunggah sebuah foto yang menampilkan beberapa orang yang terlihat sedang memancing di pantai, membentuk lafadz “ALLAH”. Foto ini kemudian viral dan mendapatkan banyak like dan share. Namun, setelah ditelusuri, akun tersebut ternyata mengganti foto tersebut dengan foto produk jualannya. Hal ini menunjukkan bahwa foto sebelumnya adalah hasil rekayasa AI yang digunakan untuk menarik perhatian publik.
Bagaimana kita bisa lebih waspada dan mengenali gambar hasil rekayasa AI? Berikut beberapa tips:
1. Periksa detail gambar
Perhatikan detail gambar dengan seksama. Gambar hasil rekayasa AI biasanya memiliki detail yang tidak konsisten atau tidak realistis, seperti bagian tubuh yang blur, tekstur yang aneh, atau bayangan yang tidak sesuai.
2. Gunakan akal sehat
Pikirkan apakah gambar tersebut masuk akal. Jika gambar tersebut terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, ada kemungkinan gambar tersebut adalah hasil rekayasa AI.
3. Gunakan situs pendeteksi gambar AI
Beberapa situs web dapat membantu mendeteksi gambar hasil rekayasa AI:
– Pertama, kita bisa menggunakan Hive Moderation (https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection) yang mengembangkan tools untuk mendeteksi konten buatan AI. Ada versi demo yang dapat diakses secara daring. Caranya mudah, yakni dengan memasukkan gambar lalu Hive Moderation akan menampilkan hasil probabilitas apakah gambar itu asli atau dibuat dengan AI.
– Lalu, kita juga bisa menggunakan situs Content at Scale (https://contentatscale.ai/ai-image-detector/) yang dapat mendeteksi gambar atau URL gambar untuk melihat probabilitas antara AI atau asli buatan manusia. Tools gratis ini mampu mengevaluasi gambar piksels, kehalusan, dan pola gambar AI lainnya untuk mendeteksi keasliannya.
– Situs lainnya yang dapat digunakan untuk mendeteksi gambar rekayasa, yakni Is It AI (https://isitai.com/ai-image-detector/). Tools ini juga dapat membantu mengetahui kemungkinan suatu gambar dibuat oleh manusia atau algoritma AI. Akan muncul persentase “AI” dan “Human” ketika gambar dimasukkan pada kolom pendeteksi gambar. Jika persentase AI lebih besar, kemungkinan gambar tersebut bukan buatan manusia.
Namun, penting dicatat bahwa hasil pendeteksian gambar tidak selamanya akurat, mengingat AI juga semakin pintar. Kendati demikian, keberadaan tools di atas dapat membantu memberi gambaran dalam bentuk persentase dan probabilitas gambar yang dibuat dengan komputer.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan memanfaatkan teknologi yang tersedia, kita dapat terhindar dari penipuan yang menggunakan gambar hasil rekayasa AI.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/07/02/edukasi-mengungkap-gambar-hasil-rekayasa-ai-tips-dan-tools/
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/03/05/165500882/8-situs-pendeteksi-gambar-hasil-rekayasa-ai
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/04/25/131500382/video-bagaimana-cara-mendeteksi-gambar-atau-foto-hasil-rekayasa-ai
- https://turnbackhoax.id/2024/07/01/salah-foto-orang-memancing-di-pantai-miami-florida-amerika-serikat/
Halaman: 654/5332