tirto.id - Berbagai masalah di Papua yang tak kunjung diselesaikan lewat resolusi konflik membuat isu terkait kemerdekaan dan separatisme terus bergulir. Hal yang kurang lebih sama juga terjadi di Aceh, meski berujung adanya kesepakatan perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan pemerintan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menyoal kedua wilayah itu, belum lama ini di media sosial berlalu-lalang potret Presiden RI, Prabowo Subianto tengah melakukan pertemuan dengan pejabat Belanda. Dalam pertemuan itu, Prabowo tampak duduk mengenakan jas hitam dengan latar bendera merah putih.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Baca juga:Prabowo Klaim Belanda Rampas 31 Triliun Dolar AS Selama Jajah RI
#inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Akun Facebook bernama “Natala Musa Dawoed” (arsip) membagikan video statis ini dengan takarir: “Rupanya mikir mikir juga masih takut kalau mau lepas aceh ttng soal kelaparan bagi sukunya dipulau jawa”.
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Periksa Fakta Prabowo dan Menhan Belanda. foto/Hotline periksa fakta tirto
Dalam gambar juga terdapat teks tertulis yang menggambarkan seolah mereka sedang membicarakan tentang kemerdekaan wilayah Papua dan Aceh. Disebutkan pula kalau Prabowo bisa melepas Aceh dan Papua, bagaimana dengan suku Jawa yang masih menghadapai masalah kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Unggahan bertanggal 28 Juni 2025 ini sudah ditonton sebanyak 192 ribu kali dan memperoleh 538 komentar per Kamis (17/7/2025). Seorang warganet di kolom komentar berceletuk, kalau rakyat Aceh sudah puluhan tahun merasakan kepahitan, jadi mereka menuntut kebebasan Aceh.
Namun, benarkah konteks foto yang beredar?
(GFD-2025-27938) Salah, Video Prabowo dan Menhan Belanda Bahas Kemerdekaan Papua
Sumber:Tanggal publish: 17/07/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Untuk mencari sumber resmi atau pemberitaan kredibel terkait klaim yang berseliweran, Tim Riset Tirto mula-mula melakukan penelusuran Google dengan kata kunci “Prabowo dan perwakilan Belanda bahas kemerdekaan Aceh dan Papua”.
Namun, kami tak menemukan adanya berita yang mengonfirmasi klaim tersebut. Tirto justru menemukan narasi ini sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Tirto lalu mengecek asal muasal foto yang disebarkan akun pengunggah. Dengan menyalin gambar itu ke mesin telusur Google Image, kami menjumpai foto identik sebelumnya dimuat di situs resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada 2023.
Dokumentasi itu rupanya menggambarkan momen pertemuan Prabowo dengan mantan Menhan Belanda, Kajsa Ollongren. Pertemuan bilateral tersebut berlangsung di Singapura pada 3 Juni 2023, saat Prabowo masih menjabat sebagai Menhan.
Keduanya membahas sejumlah isu di kawasan serta kerja sama bidang pertahanan. Kerja sama yang telah dilaksanakan antara kedua negara selama ini di antaranya di bidang alat utama sistem senjata (alutsista) dan industri pertahanan.
"Upaya dan komitmen pemerintah Indonesia dalam penyelesaian konflik di Ukraina patut diapresiasi. Semoga upaya ini segera membuahkan hasil”, kata Ollongren mengapresiasi inisiatif dan komitmen Indonesia dalam mendorong proses penyelesaian konflik Ukraina.
Sementara Prabowo menyampaikan terima kasih dan bilang bahwa Indonesia akan banyak belajar dari Belanda, terutama dalam bidang pertanian, pengelolaan air, dan seawall.
Diberitakan BBC Indonesia, Jumat (24/1/2025), Prabowo tengah mempertimbangkan untuk memberi amnesti kepada orang-orang atau kelompok pro-kemerdekaan Papua. Upaya ini disebut sebagai salah-satu penyelesaian konflik di wilayah tersebut.
Namun, kami tak menemukan adanya berita yang mengonfirmasi klaim tersebut. Tirto justru menemukan narasi ini sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Tirto lalu mengecek asal muasal foto yang disebarkan akun pengunggah. Dengan menyalin gambar itu ke mesin telusur Google Image, kami menjumpai foto identik sebelumnya dimuat di situs resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada 2023.
Dokumentasi itu rupanya menggambarkan momen pertemuan Prabowo dengan mantan Menhan Belanda, Kajsa Ollongren. Pertemuan bilateral tersebut berlangsung di Singapura pada 3 Juni 2023, saat Prabowo masih menjabat sebagai Menhan.
Keduanya membahas sejumlah isu di kawasan serta kerja sama bidang pertahanan. Kerja sama yang telah dilaksanakan antara kedua negara selama ini di antaranya di bidang alat utama sistem senjata (alutsista) dan industri pertahanan.
"Upaya dan komitmen pemerintah Indonesia dalam penyelesaian konflik di Ukraina patut diapresiasi. Semoga upaya ini segera membuahkan hasil”, kata Ollongren mengapresiasi inisiatif dan komitmen Indonesia dalam mendorong proses penyelesaian konflik Ukraina.
Sementara Prabowo menyampaikan terima kasih dan bilang bahwa Indonesia akan banyak belajar dari Belanda, terutama dalam bidang pertanian, pengelolaan air, dan seawall.
Diberitakan BBC Indonesia, Jumat (24/1/2025), Prabowo tengah mempertimbangkan untuk memberi amnesti kepada orang-orang atau kelompok pro-kemerdekaan Papua. Upaya ini disebut sebagai salah-satu penyelesaian konflik di wilayah tersebut.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa tidak ada berita yang mengonfirmasi klaim soal Prabowo dan perwakilan Belanda membahas kemerdekaan Aceh dan Papua. Narasi ini sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Foto identik sebelumnya dimuat di situs resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada 2023. Dokumentasi aslinya menggambarkan momen pertemuan Prabowo dengan Menhan Belanda, Kajsa Ollongren.
Pertemuan bilateral tersebut berlangsung di Singapura pada 3 Juni 2023, saat Prabowo masih menjabat sebagai Menhan. Keduanya membahas sejumlah isu di kawasan serta kerja sama bidang pertahanan.
Dengan begitu, potret Prabowo dan Kajsa Ollongren dengan klaim mereka membicarakan kemerdekaan Papua dan Aceh bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Foto identik sebelumnya dimuat di situs resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada 2023. Dokumentasi aslinya menggambarkan momen pertemuan Prabowo dengan Menhan Belanda, Kajsa Ollongren.
Pertemuan bilateral tersebut berlangsung di Singapura pada 3 Juni 2023, saat Prabowo masih menjabat sebagai Menhan. Keduanya membahas sejumlah isu di kawasan serta kerja sama bidang pertahanan.
Dengan begitu, potret Prabowo dan Kajsa Ollongren dengan klaim mereka membicarakan kemerdekaan Papua dan Aceh bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
- https://tirto.id/prabowo-klaim-belanda-rampas-31-triliun-dolar-as-selama-jajah-ri-hcQP
- https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2069__znnid=318__cb=55adfd0750__oadest=
- https%3A%2F%2Fwww.zurich.co.id%2Fproduk-asuransi%2Funtuk-hidup%2Fzurich-travel-insurance%3Futm_source%3Dbanner_ads%26utm_medium%3Dmotion%26utm_campaign%3Dsh_campaign_tirto_travel_insurance_jun%26utm_content%3Dzurich_dmtm_consideration
- https://web.facebook.com/reel/1275335434182183/?referral_source=external_deeplink&_rdc=1&_rdr
- https://archive.ph/MGVDP
- https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2069__znnid=319__cb=acb319d000__oadest=
- https%3A%2F%2Fwww.zurich.co.id%2Fproduk-asuransi%2Funtuk-hidup%2Fzurich-travel-insurance%3Futm_source%3Dbanner_ads%26utm_medium%3Dmotion%26utm_campaign%3Dsh_campaign_tirto_travel_insurance_jun%26utm_content%3Dzurich_dmtm_consideration
- https://www.komdigi.go.id/berita/berita-hoaks/detail/hoaks-presiden-prabowo-dan-perwakilan-belanda-bahas-kemerdekaan-papua-aceh
- https://www.kemhan.go.id/2023/06/03/menhan-prabowo-bertemu-menhan-belanda-komitmen-indonesia-dorong-penyelesaian-konflik-ukraina-dan-rusia-diapresiasi.html
- https://www.bbc.com/indonesia/articles/c93qle3639eo
(GFD-2025-27937) Benarkah Jepang akan "blacklist" pekerja dari Indonesia?
Sumber:Tanggal publish: 17/07/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Pekerja Indonesia disebut akan masuk dalam daftar hitam atau blacklist Pemerintah Jepang mulai 2026.
Menurut sejumlah narasi yang membanjiri berbagai platform media sosial pada pekan ketiga Juli 2025, banyak aksi Warga Negara Indonesia (WNI) telah membuat masyarakat Jepang resah, sehingga Pemerintah Negeri Sakura ini memilih memboikot pekerja Indonesia.
Salah satu kabar penghentian kerja sama Indonesia dan Jepang pada sektor tenaga kerja ini, diunggah oleh akun Facebook berikut:
"Terkini: Warga Indo Terancam Blacklist oleh Jepang sebab Ulah Oknum WNI,".
Informasi soal "blacklist" tersebut terpantau banyak dikaitkan dengan curhatan Dian Kusuma, seorang pemengaruh Indonesia yang tinggal di Jepang, dikenal dengan akun Instagram @neojapan_.
Dian Kusuma, dalam unggahannya di Instagram pada 9 Juli 2025, bercerita mendapatkan panggilan dari salah satu pejabat Jepang yang mengabarkan keterlibatan WNI dalam aksi pencurian terhadap warga lokal. Pejabat tersebut juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap kasus tersebut.
Lantas, benarkah Jepang akan "blacklist" pekerja dari Indonesia?
Menurut sejumlah narasi yang membanjiri berbagai platform media sosial pada pekan ketiga Juli 2025, banyak aksi Warga Negara Indonesia (WNI) telah membuat masyarakat Jepang resah, sehingga Pemerintah Negeri Sakura ini memilih memboikot pekerja Indonesia.
Salah satu kabar penghentian kerja sama Indonesia dan Jepang pada sektor tenaga kerja ini, diunggah oleh akun Facebook berikut:
"Terkini: Warga Indo Terancam Blacklist oleh Jepang sebab Ulah Oknum WNI,".
Informasi soal "blacklist" tersebut terpantau banyak dikaitkan dengan curhatan Dian Kusuma, seorang pemengaruh Indonesia yang tinggal di Jepang, dikenal dengan akun Instagram @neojapan_.
Dian Kusuma, dalam unggahannya di Instagram pada 9 Juli 2025, bercerita mendapatkan panggilan dari salah satu pejabat Jepang yang mengabarkan keterlibatan WNI dalam aksi pencurian terhadap warga lokal. Pejabat tersebut juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap kasus tersebut.
Lantas, benarkah Jepang akan "blacklist" pekerja dari Indonesia?
Hasil Cek Fakta
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, dalam laporan ANTARA, telah membantah kabar penutupan akses bagi pekerja migran Indonesia ke Jepang.
Menteri Karding bahkan menegaskan bahwa isu tersebut adalah hoaks.
"Kami sudah berkoordinasi dengan KBRI Tokyo, tidak ada kebijakan penutupan sama sekali," kata dia.
Pernyataan Menteri P2MI itu turut diperkuat dengan keterangan resmi yang dikeluarkan Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo pada 15 Juli 2025.
KBRI Tokyo menyatakan tahun 2026 akan menjadi tahun terakhir masuknya pekerja Indonesia ke Jepang adalah tidak benar.
“Pemerintah Jepang tidak pernah menyampaikan hal tersebut, dan isu ini bukan bagian dari pembahasan resmi antara Pemerintah Indonesia dan Jepang,” demikian pernyataan KBRI Tokyo melalui akun Instagram @kbritokyo.
Klaim: Jepang akan "blacklist" pekerja dari Indonesia
Rating: Hoaks
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
View this post on Instagram
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
A post shared by Indonesia in Japan (@kbritokyo)
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Menteri Karding bahkan menegaskan bahwa isu tersebut adalah hoaks.
"Kami sudah berkoordinasi dengan KBRI Tokyo, tidak ada kebijakan penutupan sama sekali," kata dia.
Pernyataan Menteri P2MI itu turut diperkuat dengan keterangan resmi yang dikeluarkan Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo pada 15 Juli 2025.
KBRI Tokyo menyatakan tahun 2026 akan menjadi tahun terakhir masuknya pekerja Indonesia ke Jepang adalah tidak benar.
“Pemerintah Jepang tidak pernah menyampaikan hal tersebut, dan isu ini bukan bagian dari pembahasan resmi antara Pemerintah Indonesia dan Jepang,” demikian pernyataan KBRI Tokyo melalui akun Instagram @kbritokyo.
Klaim: Jepang akan "blacklist" pekerja dari Indonesia
Rating: Hoaks
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
View this post on Instagram
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
A post shared by Indonesia in Japan (@kbritokyo)
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Rujukan
- https://www.facebook.com/search/top?q=indonesia%20diblacklist%20jepang
- https://www.instagram.com/reel/DL3rJr_yMZZ/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==
- https://www.instagram.com/p/DMIN42TSo0g/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://www.instagram.com/p/DMIN42TSo0g/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://www.instagram.com/p/DMIN42TSo0g/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
(GFD-2025-27936) [KLARIFIKASI] Video DPR AS Memakzulkan Donald Trump Terjadi 2019, Bukan 2025
Sumber:Tanggal publish: 16/07/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial muncul konten dengan narasi yang mengeklaim Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat memakzulkan Donald Trump dari jabatan presiden.
Konten itu beredar dalam sejumlah unggahan media sosial pada Juli 2025. Dengan demikian, ada kesan bahwa peristiwa itu terjadi pada Juli 2025.
Namun, narasi itu keliru dan perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Narasi yang menyatakan DPR Amerika Serikat memakzulkan Donald Trump dari jabatan presiden pada Juli 2025 dibagikan di Facebook, contohnya melalui akun ini, ini, ini, dan ini.
Dalam video, presenter berita menjelaskan bahwa DPR AS memakzulkan Donald Trump karena melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan upaya menghalang-halangi kongres.
Keterangan dalam video yakni sebagai berikut:
TRUMP RESMI DIMAKZULKANPRESIDEN KONTROVERSIAL
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim DPR AS memakzulkan Trump pada Juli 2025
Konten itu beredar dalam sejumlah unggahan media sosial pada Juli 2025. Dengan demikian, ada kesan bahwa peristiwa itu terjadi pada Juli 2025.
Namun, narasi itu keliru dan perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Narasi yang menyatakan DPR Amerika Serikat memakzulkan Donald Trump dari jabatan presiden pada Juli 2025 dibagikan di Facebook, contohnya melalui akun ini, ini, ini, dan ini.
Dalam video, presenter berita menjelaskan bahwa DPR AS memakzulkan Donald Trump karena melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan upaya menghalang-halangi kongres.
Keterangan dalam video yakni sebagai berikut:
TRUMP RESMI DIMAKZULKANPRESIDEN KONTROVERSIAL
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim DPR AS memakzulkan Trump pada Juli 2025
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video tersebut dan menelusurinya menggunakan Google Lens.
Hasilnya, video identik dengan unggahan di kanal YouTube CNBC Indonesia pada 19 Desember 2019.
Keterangan dalam pemberitaan menyebut Trump dimakzulkan DPR pada 18 Desember 2019 karena dianggap melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalang-halangi kongres.
Donald Trump dituduh menekan Ukraina untuk menyelidiki bakal calon saingannya dalam Pemilihan Presiden, Joe Biden.
Dalam voting yang dilakukan di Gedung Capitol di Washington, D.C, 230 orang sepakat Trump lengser karena menyalahgunkan kekuasaan, sementara yang menolak sebanyak 197 orang.
Namun akhirnya pada Februari 2020 Senat Amerika Serikat meloloskan Donald Trump dari pemakzulan tersebut.
Diberitakan Kompas.id, hasil pemungutan suara di Senat menyebutkan, Trump tidak menyalahgunakan kekuasaan dengan skor 52-48 dan Trump tidak merintangi penyelidikan dengan skor 53-47
Hasilnya, video identik dengan unggahan di kanal YouTube CNBC Indonesia pada 19 Desember 2019.
Keterangan dalam pemberitaan menyebut Trump dimakzulkan DPR pada 18 Desember 2019 karena dianggap melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalang-halangi kongres.
Donald Trump dituduh menekan Ukraina untuk menyelidiki bakal calon saingannya dalam Pemilihan Presiden, Joe Biden.
Dalam voting yang dilakukan di Gedung Capitol di Washington, D.C, 230 orang sepakat Trump lengser karena menyalahgunkan kekuasaan, sementara yang menolak sebanyak 197 orang.
Namun akhirnya pada Februari 2020 Senat Amerika Serikat meloloskan Donald Trump dari pemakzulan tersebut.
Diberitakan Kompas.id, hasil pemungutan suara di Senat menyebutkan, Trump tidak menyalahgunakan kekuasaan dengan skor 52-48 dan Trump tidak merintangi penyelidikan dengan skor 53-47
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim DPR AS memakzulkan Donald Trump pada Juli 2025 merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Video yang beredar merupakan pemberitaan pada Desember 2019. Saat itu, mayoritas anggota DPR menyepakati pemakzulan karena Trump dinilai melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalang-halangi kongres.
Namun, pada Februari 2020 Senat Amerika Serikat meloloskan Donald Trump dari pemakzulan tersebut.
Video yang beredar merupakan pemberitaan pada Desember 2019. Saat itu, mayoritas anggota DPR menyepakati pemakzulan karena Trump dinilai melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalang-halangi kongres.
Namun, pada Februari 2020 Senat Amerika Serikat meloloskan Donald Trump dari pemakzulan tersebut.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/1RSP3SjHzL/
- https://www.facebook.com/share/p/1AugWfEcwo/?mibextid=NOb6eG
- https://www.facebook.com/share/v/18QeLosUvF/?mibextid=NOb6eG
- https://www.facebook.com/share/r/16tWehXqv8/?mibextid=9drbnH
- https://www.youtube.com/watch?v=0l64YJ5xGEg&ab_channel=CNBCIndonesia
- https://www.kompas.id/baca/internasional/2020/02/06/lolos-dari-pemakzulan-trump-lanjutkan-kampanye-pilpres-2020
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27935) [HOAKS] Link Pospay untuk Cek Pencairan Bantuan Subsidi Upah 2025
Sumber:Tanggal publish: 16/07/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar tautan mengatasnamakan Pospay, yang diklaim sebagai akses untuk mengecek status pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 Rp 600.000.
Sebagaimana diketahui, BSU dicairkan kepada pekerja yang memenuhi syarat melalui Bank Himbara (BRI, BNI, BTN, dan Mandiri), BSI, dan layanan Pospay yang dikelola PT Pos Indonesia.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut tidak mengarah ke layanan Pospay dan terindikasi phishing atau pencurian data.
Tautan mengatasnamakan Pospay yang diklaim untuk mengecek pencairan BSU dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada 14 Juli 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
BSU Kembali Cair! Dapatkan Rp600.000 Sekarang Melalui apk PospayCek status Anda dan nikmati subsidi dari pemerintah untuk pekerja aktif.
Khusus pekerja terdaftar BPJS KetenagakerjaanCair langsung ke rekening Andapospay1[dot]b-su[dot]com
Jangan tunggu! Segera klaim sekarang juga.
Screenshot Hoaks, tautan mengatasnamakan Pospay dan diklaim untuk pencairan BSU 2025
Sebagaimana diketahui, BSU dicairkan kepada pekerja yang memenuhi syarat melalui Bank Himbara (BRI, BNI, BTN, dan Mandiri), BSI, dan layanan Pospay yang dikelola PT Pos Indonesia.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut tidak mengarah ke layanan Pospay dan terindikasi phishing atau pencurian data.
Tautan mengatasnamakan Pospay yang diklaim untuk mengecek pencairan BSU dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada 14 Juli 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
BSU Kembali Cair! Dapatkan Rp600.000 Sekarang Melalui apk PospayCek status Anda dan nikmati subsidi dari pemerintah untuk pekerja aktif.
Khusus pekerja terdaftar BPJS KetenagakerjaanCair langsung ke rekening Andapospay1[dot]b-su[dot]com
Jangan tunggu! Segera klaim sekarang juga.
Screenshot Hoaks, tautan mengatasnamakan Pospay dan diklaim untuk pencairan BSU 2025
Hasil Cek Fakta
Setelah diperiksa, tautan itu tidak mengarah ke situs resmi PT Pos Indonesia atau halaman aplikasi Pospay di Play Store atau App Store.
Tautan itu mengarah ke situs yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor Telegram aktif. Ini merupakan indikasi phishing.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah mengingatkan masyarakat agar tidak tertipu tautan mencurigakan yang mengatasnamakan BSU.
Kepala Biro Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga mengatakan, informasi resmi terkait BSU hanya disampaikan melalui situs resmi Kemnaker, yaitu bsu.kemnaker.go.id.
"Di luar itu berarti palsu atau penipuan," kata Sunardi, seperti diberitakan Kompas.com, pada Selasa (15/7/2025).
Masyarakat diminta tidak sembarangan memberikan data pribadi seperti NIK, nomor rekening, atau OTP kepada pihak yang tidak jelas identitas dan otoritasnya.
Berikut langkah mengecek pencairan BSU lewat aplikasi Pospay:
Tautan itu mengarah ke situs yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor Telegram aktif. Ini merupakan indikasi phishing.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah mengingatkan masyarakat agar tidak tertipu tautan mencurigakan yang mengatasnamakan BSU.
Kepala Biro Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga mengatakan, informasi resmi terkait BSU hanya disampaikan melalui situs resmi Kemnaker, yaitu bsu.kemnaker.go.id.
"Di luar itu berarti palsu atau penipuan," kata Sunardi, seperti diberitakan Kompas.com, pada Selasa (15/7/2025).
Masyarakat diminta tidak sembarangan memberikan data pribadi seperti NIK, nomor rekening, atau OTP kepada pihak yang tidak jelas identitas dan otoritasnya.
Berikut langkah mengecek pencairan BSU lewat aplikasi Pospay:
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan mengatasnamakan Pospay yang diklaim untuk mengecek pencairan BSU 2025 adalah hoaks.
Tautan itu mengarah ke situs yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor Telegram aktif. Ini merupakan indikasi phishing.
Tautan itu mengarah ke situs yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor Telegram aktif. Ini merupakan indikasi phishing.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0XqhEVrqGvmRbLZ3oacoZdNY639GSJ9xqvp6sLFmzLXzYZ5q9NJFVM9w2SHGJHVX1l&id=61577932725438
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0UDaFyvitk8wDzDGAPZXCgez7cRzDLpmEqrT6fBRS6GS71f3YusYmc8EoCYV8C9RDl&id=61577932725438
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02pU23CCF4zq9jtZK4AdyrX9pEoFRYUA8xreH5EEoRo8PAX7QcD2dZDbjCJ6cycKEBl&id=61577936005906
- https://megapolitan.kompas.com/read/2025/07/15/18571181/bsu-batch-4-sudah-mulai-cair-ini-cara-cek-dan-tanda-status-pencairannya
- https://www.instagram.com/kemnaker/p/DLwXuHxTThI/?img_index=1
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 651/6993


