• (GFD-2024-21233) [HOAKS] Video Agnez Mo Promosikan Obat Sakit Mata

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video mengeklaim penyanyi Agnes Monica atau Agnez Mo mempromosikan obat sakit mata.

    Namun, setelah ditelusuri, video tersebut merupakan hasil manipulasi. 

    Video Agnez Mo mempromosikan obat sakit mata dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Dalam video Agnez Po mengatakan, telah menderita sakit mata selama lebih 10 tahun dan telah berobat ke dokter, namun tidak menemukan solusi.

    Pada akhirnya, ia menemukan dokter jujur yang merekomendasikan obat mata dan membuat pengelihatannya kembali normal. 

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video Agnez Mo identik dengan konten di kanal YouTube KCAL News ini.

    Dalam video tersebut, Agnez membahas soal single terbarunya berjudul "Get Loose" yang dirilis pada Juli 2023.

    Selain itu, Agnez juga bercerita soal kariernya sebagai penyanyi Indonesia di luar negeri.

    Selanjutnya, Tim Cek Fakta Kompas.com, memeriksa suara Agnez dalam video promosi obat sakit mata menggunakan Hive Moderation.

    Hasilnya, suara Agnez terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI dengan probabilitas mencapai 99,9 persen.

    Dengan demikian, dapat dipastikan unggahan tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Kesimpulan

    Video Agnez Mo mempromosikan obat sakit mata merupakan hasil manipulasi. Dalam video aslinya, Agnez membahas soal single terbaru berjudul "Get Loose".

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Agnez mempromosikan obat sakit mata terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan probabilitas mencapai 99,9 persen.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21232) [KLARIFIKASI] Video Trump Hadir di UFC Dibagikan dengan Konteks Keliru

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghadiri pertandingan Ultimate Fighting Championship (UFC) di Denver bersama CEO UFC Dana White.

    Narasi video menyebutkan, Trump menghadiri pertandingan tersebut setelah insiden penembakan saat berkampanye di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu (13/7/2024).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru.

    Video Trump menghadiri pertandingan UFC setelah ditembak dibagikan oleh akun X (Twitter) ini, pada Minggu (14/7/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

    GOKIL. DONALD TRUMP TELAH TIBA DI UFC DENVER BERSAMA DANA WHITE TAK LAMA SETELAH DITEMBAK.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video itu dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video serupa telah diunggah oleh akun X ini pada 10 Maret 2024. Keterangan video menyebutkan, Trump menghadiri pertandingan UFC ke-299 di Miami.

    Kemudian, Kompas.com melakukan penelusuran di YouTube dengan kata kunci "Donald Trump UFC 299 Miami" dan menemukannya di kanal Sky News Australia.

    Video tersebut dibagikan pada 11 Maret 2024, dengan deskripsi sebagai berikut:

    "Mantan presiden AS Donald Trump mendapat sambutan meriah saat ia memasuki arena UFC 299 pada Sabtu (9/3/2024). Trump didampingi oleh CEO UFC, Dana White, saat mereka berjalan menuju oktagon (ring pertarungan)."

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Trump menghadiri pertandingan UFC dibagikan dengan konteks keliru.

    Pertandingan UFC yang dihadiri Trump digelar di Miami pada 9 Maret 2024, bukan setelah insiden penembakan, pada 13 Juli 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21231) Keliru, Vaksin Pfizer Digunakan untuk Mengendalikan Pikiran Manusia

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2024

    Berita



    Sebuah video berdurasi 48 detik diklaim sebagai uji coba suntikan vaksin Pfizer untuk mengendalikan pikiran manusia. Video yang memperlihatkan eksperimen terhadap manusia dalam laboratorium kaca itu, beredar di media sosial Instagram.

    Narator menjelaskan bahwa isi botol vaksin Pfizer Covid diungkap oleh pelapor WHO mengandung graphene oksida, parasit, RFID, logam dan sirkuit nano. DARPA dan Bill Gates lalu mengembangkan pengenalan sintetis non biologi itu untuk mengendalikan pikiran dan tubuh masyarakat. Seseorang yang pernah bekerja untuk CIA bahkan mengungkapkan teknologi penyuntingan gen mRNA CRISPR dapat merekayasa "hal unik" untuk membunuh hanya satu orang di dunia.



    Hingga artikel ini ditulis, unggahan video itu sudah mendapatkan respon 154 kali disukai. Lantas, benarkah vaksin Pfizer adalah suntikan untuk mengendalikan pikiran manusia?

    Hasil Cek Fakta



    Untuk membuktikan klaim itu, Tempo mula-mula menelusuri informasi terkait vaksin Pfizer disuntikan untuk mengendalikan pikiran manusia dari sumber kredibel. Hasilnya tidak ditemukan informasi valid atau laporan kredibel, baik dari jurnal ilmiah maupun otoritas kesehatan dunia yang menyebutkan pemberian atau penyuntikan vaksin Pfizer digunakan untuk tujuan mengendalikan pikiran manusia. 

    Sebelumnya, berbagai informasi keliru dan menyesatkan terkait vaksin Pfizer sudah ramai beredar sejak 2021 dan terus berulang setiap tahunnya. Tempo pernah memverifikasi klaim bahwa vaksin Pfizer mengandung microchip RFID (radio frequency identification) yang digunakan sebagai penanda radio pada manusia. Belakangan narasi itu merupakan adalah keliru. Pada Februari 2023, suntikan vaksin Pfizer dinarasikan untuk mengurang 20 juta penduduk dunia dan menyebabkan 31 juta penduduk dunia akan mengalami kematian. Belakangan narasi tersebut juga dinyatakan sebagai informasi yang keliru.

    Associated Press (AP) bahkan pernah memeriksa klaim Vaksin COVID-19 Pfizer mengandung urutan DNA yang disebut Simian Virus 40 yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk kanker. Belakangan klaim itu juga salah karena tidak ditemukan bukti ilmiah.

    Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri sebenarnya telah menyatakan semua vaksin yang digunakan untuk mengantisipasi COVID-19, aman dan efektif untuk kesehatan karena telah melalui serangkaian kajian independen atas bukti efikasi dan keamanan perlu dilakukan, termasuk kajian dan persetujuan regulator di negara dimana vaksin ini diproduksi. 

    Panel ahli eksternal yang ditunjuk oleh WHO selalu menganalisis hasil uji klinis dan sesuai bukti-bukti terkait penyakit, kelompok usia yang terdampak, faktor risiko penyakit, dan informasi-informasi lain, akan membantu apakah vaksin akan digunakan serta cara penggunaannya. 

    Meski Vaksin COVID-19 Pfizer belum disetujui atau dilisensikan oleh FDA, namun vaksin Pfizer tetap aman dan telah diotorisasi untuk penggunaan darurat oleh FDA, berdasarkan EUA untuk mencegah Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) untuk digunakan pada individu berusia 6 bulan hingga 11 tahun. 

    Tempo lalu menelusuri sumber video yang memperlihatkan sebuah eksperimen seorang manusia dalam laboratorium kaca yang diklaim merupakan uji coba suntikan vaksin Pfizer dengan terlebih dahulu memfermentasi menjadi gambar dengan menggunakan tools InVID. Lalu, gambar hasil fragmentasi ditelusuri dengan menggunakan tools Yandex image. Hasilnya video tersebut diketahui merupakan gabungan dari potongan video dan foto dari peristiwa yang berbeda.

    Video yang memperlihatkan manusia dalam laboratorium kaca diketahui merupakan potongan dari cuplikan film Hollywood dengan judul "Venom" yang tayang pada tahun 2018. Film ini tidak berhubungan dengan COVID-19 maupun vaksin Pfizer.

    Sementara itu, gambar yang memperlihatkan sebuah dokumen merupakan foto paten vaksin Pfizer yang dikeluarkan Otoritas Kesehatan Amerika Serikat pada 31 Agustus 2021. Dokumen ini tidak berhubungan dengan narasi uji coba suntikan vaksin Pfizer yang diklaim digunakan untuk mengendalikan pikiran manusia.

    Kesimpulan



    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, video berdurasi 48 detik memperlihatkan sebuah eksperimen seorang manusia dalam laboratorium kaca diklaim merupakan uji coba suntikan vaksin Pfizer untuk mengendalikan pikiran manusia adalah keliru. 

    Video tersebut diketahui merupakan gabungan dari potongan video dari film Hollywood dengan judul "Venom" yang tayang pada tahun 2018 dan foto paten vaksin Pfizer yang dikeluarkan Otoritas Kesehatan Amerika Serikat pada 31 Agustus 2021. 

    Sementara hingga kini tidak ditemukan informasi valid atau laporan kredibel, baik dari jurnal ilmiah maupun otoritas kesehatan dunia yang menyebutkan pemberian atau penyuntikan vaksin Pfizer digunakan untuk tujuan mengendalikan pikiran manusia. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-21230) Belum Ada Bukti, Video yang Diklaim Hamas Pukuli Warga Gaza yang Ambil Bantuan Makanan

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/07/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di WhatsApp, Instagram, serta Facebook akun ini, ini dan ini, yang diklaim memperlihatkan anggota Hamas yang sedang memukuli warga Gaza yang mengambil bantuan makanan. Video itu memperlihatkan beberapa orang bertelanjang dada dan matanya ditutup, diturunkan dari mobil oleh sejumlah orang dengan wajah tertutup. Mereka diturunkan di tempat terbuka dan ditonton banyak orang.

    Orang-orang yang ditutup matanya kemudian ditulisi tulisan beraksara Arab di bagian punggung yang berarti pencuri. Kemudian mereka dipukuli menggunakan benda mirip kayu oleh orang-orang dengan penutup wajah. Dikatakan bahwa orang-orang dengan penutup wajah adalah anggota kelompok Hamas yang sedang memukuli warga Gaza yang berusaha mengambil bantuan makanan di tengah krisis kelaparan akibat konflik bersenjata.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video yang beredar memperlihatkan personil Hamas memukuli warga Gaza yang hendak mengambil bantuan makanan?

    Hasil Cek Fakta



    Narasi yang beredar juga disebarkan oleh pemerintah Israel dan beberapa media yang berasal dari sana. Salah satunya The Jerusalem Post melalui berita yang mereka terbitkan pada Jumat, 5 Juli 2024.

    Pemerintah Israel beberapa kali menuding Hamas merebut bantuan makanan untuk warga sipil Gaza, melalui sejumlah media asal negara tersebut, termasuk The Jerusalem Post.

    Sayangnya berita-berita itu hanya berdasarkan pernyataan satu narasumber, yakni pihak pemerintah Israel. Demikian juga berita The Jerusalem Post terkait video yang beredar, hanya berdasarkan twit juru bicara militer Israel (IDF) Arab, Avichay Adraee.

    Adraee mengatakan video tersebut memperlihatkan aksi kelompok Hamas hanya peduli pada uang dan kepentingan mereka sendiri, serta mengorbankan warga miskin Gaza. Dia juga menyatakan bahwa Hamas merupakan kelompok teroris.

    Di sisi lain, akun X atau Twitter pendukung Hamas, @tamerqdh, mengatakan bahwa orang-orang yang dipukuli merupakan pencuri bantuan makanan yang akan menjualnya pada warga miskin Gaza dengan harga tinggi. Bahkan penjahat itu merampok makanan menggunakan kekerasan dan senjata tajam.

    Dia mengklaim dalam suasana konflik di Gaza, tidak memungkinkan mengambil tindakan hukum atas kejahatan tersebut. Sehingga Hamas memberi hukuman dengan menulisi punggung mereka sebagai pencuri, dan memukuli mereka di depan umum.

    Namun, dari berbagai narasi tersebut, belum ada keterangan dari orang-orang yang terkait langsung atau berada di sana yang memahami konteks kejadian dalam video tersebut.

    Situasi yang sama diperlihatkan foto yang dibagikan lembaga perumahan umum di Kota Hamad, wilayah Khan Younis, Palestina, melalui akun Facebook mereka. Dikatakan bahwa punggung orang-orang itu ditulisi pencuri, mereka dilempar ke area tempat sampah, demi keamanan kota. 

    Sayangnya unggahan tertanggal 12 April 2024 itu, tidak disebutkan apakah orang-orang yang memukuli mereka dari kelompok hamas atau bukan. Juga tidak dijelaskan, yang mereka curi makanan bantuan kemanusiaan atau bukan.

    Sulitnya Akses Bantuan

    Pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza mengalami banyak tantangan. Mulai dari pelarangan oleh otoritas Israel, protes warga Israel, pencurian dan perampokan oleh kelompok tertentu, hingga diisukan direbut oleh Hamas.

    Misalnya yang diberitakan BBC tanggal 14 Mei 2024, demonstran Israel memblokir truk pengiriman bantuan kemanusiaan yang datang dari Yordania. Penghadangan itu dilakukan di pos pemeriksaan Tarqumiya, di sebelah selatan Kota Hebron, Tepi Barat.

    Dalam video yang belum terkonfirmasi, diperlihatkan para demonstran merusak barang-barang bantuan itu. Mereka menuntut pembebasan warga Israel yang dijadikan sandera oleh kelompok Hamas.

    Dilansir ABC News, tanggal 23 Maret 2024, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengkritik Israel secara keras atas terjadinya kelaparan yang melanda Gaza karena konflik bersenjata di sana, dan penghalang-halangan distribusi bantuan kemanusiaan.

    Sementara juru bicara militer utama Israel, Brigjen Daniel Hagari, berdalih sesungguhnya permasalahan kelaparan ada pada distribusi bantuan pangan yang terganggu aksi pencurian dan penjarahan.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan kelompok Hamas sedang memukuli warga Gaza yang kelaparan dan mengambil bantuan makanan, merupakan klaim yang belum ada bukti.

    Narasi tersebut disebarkan pemerintah Israel, dan telah dibantah pendukung Hamas melalui akun Twitter mereka. Namun belum ada konfirmasi dan verifikasi independen yang menjelaskan konteks video tersebut secara obyektif.

    Rujukan