(GFD-2024-21244) Keliru, Video Tes Kesehatan Lambung dengan Tangan Kiri
Sumber:Tanggal publish: 22/07/2024
Berita
Sebuah video pendek tes kesehatan lambung dengan tangan kiri diunggah oleh akun ini di Facebook. Video itu memperagakan gerakan jari tengah dan jari manis tangan kiri.
Narator mengklaim apabila jari tengah dan jari manis tangan kiri bisa lurus sejajar saat ibu jari dan jari kelingking disatukan, berarti orang tersebut memiliki lambung yang sehat. Namun jika jari manis tidak bisa lurus, berarti lambung bermasalah.
Unggahan tersebut sudah disukai 8,2 ribu dan dibagikan 1,3 ribu kali. Benarkah gerakan tangan seperti itu bisa mendeteksi kesehatan pada lambung?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan mewawancarai ahli. Menurut staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, dr. Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno informasi tersebut tidak valid.
Dalam dunia kedokteran, untuk memastikan kesehatan lambung bukan dengan cara melihat gerakan tangan. “Untuk mengetahui kesehatan lambung sebaiknya dengan konsultasi mengunjungi dokter. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan melalui pola makan, jenis makanan serta apakah terdapat keluhan yang sama terhadap lambung sebelumnya,” kata Rizky kepada Tempo melalui pesan singkat, Jumat, 19 Juli 2024.
Selain itu, juga perlu dicek adanya komplikasi dari penyakit lambung, misalnya muntah yang bila berulang dapat menyebabkan dehidrasi. Selanjutnya, kata Rizky, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan fisik seperti melihat kecembungan permukaan perut dan nyeri tekan, termasuk suara dari dalam perut dengan menggunakan stetoskop.
“Bila diperlukan, dokter dapat merujuk pasien ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan penunjang seperti USG lambung dan atau endoskopi untuk memeriksa struktur lambung,” kata Rizky.
Dikutip dari laman Pertamedika IHC sebuah holding RS BUMN bahwa untuk mendiagnosis sakit maag, umumnya dokter akan mengawali dengan bertanya kepada pasien perihal gejala yang dialami, riwayat kesehatan pasien obat-obatan yang sedang dikonsumsi serta gaya hidup pasien.
Kemudian, dokter baru akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh di antaranya:
1. Untuk memeriksa apakah perut kembung, nyeri serta mendeteksi adanya benjolan, dokter dapat melakukan pemeriksaan perut dengan melihat, mendengar serta mengetuk bagian perut.
2. Pemeriksaan bunyi perut melalui stetoskop.
3. Untuk melihat apakah ada bagian mata atau kulit yang menguning, dokter akan melakukan pemeriksaan mata dan kulit.
4. Untuk memastikan diagnosis sakit maag pasien, selain beberapa pemeriksaan yang sudah disebutkan, ada pula beberapa pemeriksaan lanjutan yang mungkin akan dilakukan dokter. pemeriksaan tersebut antara lain:
Kesimpulan
Hasil verifikasi Tempo tentang klaim tes kesehatan lambung melalui gerakan jari tangan kiri adalah keliru.
Gerakan tangan yang dicontohkan tidak termasuk dalam metode mendiagnosis Kesehatan lambung dalam dunia kedokteran. Untuk mengetahui Kesehatan lambung, dianjurkan konsultasi ke dokter. Pada umumnya dokter akan mengawali dengan sejumlah pertanyaan perihal gejala yang dialami, riwayat kesehatan pasien, obat-obatan yang sedang dikonsumsi serta gaya hidup pasien sebelum melakukan tes lebih lanjut.
Rujukan
(GFD-2024-21243) [SALAH]: Covid-19 adalah Kebohongan para Ilmuan
Sumber: instagram.comTanggal publish: 22/07/2024
Berita
Terbongkar bahwa sebenarnya Covid-19 adalah sebuah kebohongan berkedok ilmuan
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah narasi di sosial media pada 18 Mei 2024 bahwa virus Covid-19 adalah sebuah kebohongan.
Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut tidak benar.
Faktanya, Disadur dari artikel periksa fakta Tempo pada 29 Mei 2024, Kongres Amerika Serikat terhadap Wakil Direktur Utama Institut Kesehatan Nasional (NIH), Lawrence Tabak menunjukkan bahwa pertemuan tersebut tidak menyimpulkan bahwa pandemi Covid-19 disebabkan oleh penelitian virus yang didanai oleh Amerika Serikat di laboratorium Wuhan, Tiongkok.
Kongres tersebut bertujuan untuk membahas akuntabilitas, prosedur pendanaan, laporan, dan standar keamanan terkait dana dari Institut Kesehatan Nasional (NIH) kepada EcoHealth Alliance, sebuah lembaga riset kesehatan di Amerika Serikat yang telah menerima hibah sejak 2014 untuk menyelidiki virus corona dari kelelawar.
Para peneliti tetap menyatakan bahwa asal-usul virus SARS-CoV-2, penyebab pandemi Covid-19, berasal dari hewan. Pagani et.al (2023) dalam studi mereka “Origin and evolution of SARS-CoV-2” menjelaskan bahwa penelitian bertahun-tahun yang mensurvei hewan liar menunjukkan bahwa kelelawar adalah reservoir utama bagi banyak virus mirip SARS. Bukti pertama berasal dari isolasi kerabat dekat SARS-CoV dan SARS-CoV-2 dari kelelawar tapal kuda (Rhinolophus) yang hidup di gua-gua di Provinsi Yunnan, Tiongkok.
Dengan demikian klaim mengenai Virus Covid-19 adalah kebohongan tidak benar dengan kategori konten yang menyesatkan.
Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut tidak benar.
Faktanya, Disadur dari artikel periksa fakta Tempo pada 29 Mei 2024, Kongres Amerika Serikat terhadap Wakil Direktur Utama Institut Kesehatan Nasional (NIH), Lawrence Tabak menunjukkan bahwa pertemuan tersebut tidak menyimpulkan bahwa pandemi Covid-19 disebabkan oleh penelitian virus yang didanai oleh Amerika Serikat di laboratorium Wuhan, Tiongkok.
Kongres tersebut bertujuan untuk membahas akuntabilitas, prosedur pendanaan, laporan, dan standar keamanan terkait dana dari Institut Kesehatan Nasional (NIH) kepada EcoHealth Alliance, sebuah lembaga riset kesehatan di Amerika Serikat yang telah menerima hibah sejak 2014 untuk menyelidiki virus corona dari kelelawar.
Para peneliti tetap menyatakan bahwa asal-usul virus SARS-CoV-2, penyebab pandemi Covid-19, berasal dari hewan. Pagani et.al (2023) dalam studi mereka “Origin and evolution of SARS-CoV-2” menjelaskan bahwa penelitian bertahun-tahun yang mensurvei hewan liar menunjukkan bahwa kelelawar adalah reservoir utama bagi banyak virus mirip SARS. Bukti pertama berasal dari isolasi kerabat dekat SARS-CoV dan SARS-CoV-2 dari kelelawar tapal kuda (Rhinolophus) yang hidup di gua-gua di Provinsi Yunnan, Tiongkok.
Dengan demikian klaim mengenai Virus Covid-19 adalah kebohongan tidak benar dengan kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Transkrip Kongres Amerika Serikat dengan Wakil Direktur Utama Institut Kesehatan Nasional (NIH) dan pemberitaan terpercaya lainnya menunjukkan bahwa pertemuan tersebut tidak menyimpulkan bahwa pandemi Covid-19 disebabkan oleh penelitian virus yang didanai oleh Amerika Serikat di laboratorium Wuhan, Tiongkok.
Rujukan
(GFD-2024-21242) [SALAH]: 6 kebiasaan yang menyebabkan stroke
Sumber: instagram.comTanggal publish: 22/07/2024
Berita
Tips sehat, hindari hal ini.
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah klaim untuk menghindari 6 kebiasaan buruk untuk terhindar dari stroke di media sosial pada 11 Mei 2024.
Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut tidak benar.
Faktanya, disadur dari artikel periksa fakta Tempo pada 16 Mei 2024, Firman, seorang dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (FIK UM Surabaya), menjelaskan bahwa stroke dapat disebabkan oleh dua faktor. Pertama adalah stroke hemoragik yang terjadi karena perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah di otak, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak dan mengganggu fungsinya, seperti kelumpuhan dan hilangnya panca indra. Kedua adalah stroke yang disebabkan oleh sumbatan atau emboli, seringkali akibat gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan penumpukan lemak dan pembentukan plak di pembuluh darah. Plak ini dapat terlepas dan menyumbat pembuluh darah otak, menghalangi aliran oksigen dan merusak sel-sel otak.
Firman juga menjelaskan bahwa beberapa kebiasaan seperti mandi, minum teh, dan berenang setelah makan, serta langsung berolahraga, tidak terkait dengan penyebab stroke. Meskipun tidak dianjurkan untuk langsung berolahraga setelah makan, hal ini tidak berhubungan dengan stroke. Sebaliknya, kebiasaan makan buah setelah makan sebenarnya baik untuk kesehatan, terutama buah yang mengandung vitamin A, D, E, dan K. Selain itu, langsung tidur setelah makan tidak menyebabkan stroke, tetapi dapat menyebabkan obesitas, yang pada akhirnya dapat menyebabkan stroke melalui penumpukan lemak di pembuluh darah.
Dengan demikian klaim mengenai 6 kebiasaan penyebab stroke adalah tidak benar dengan kategori konten yang menyesatkan.
Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut tidak benar.
Faktanya, disadur dari artikel periksa fakta Tempo pada 16 Mei 2024, Firman, seorang dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (FIK UM Surabaya), menjelaskan bahwa stroke dapat disebabkan oleh dua faktor. Pertama adalah stroke hemoragik yang terjadi karena perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah di otak, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak dan mengganggu fungsinya, seperti kelumpuhan dan hilangnya panca indra. Kedua adalah stroke yang disebabkan oleh sumbatan atau emboli, seringkali akibat gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan penumpukan lemak dan pembentukan plak di pembuluh darah. Plak ini dapat terlepas dan menyumbat pembuluh darah otak, menghalangi aliran oksigen dan merusak sel-sel otak.
Firman juga menjelaskan bahwa beberapa kebiasaan seperti mandi, minum teh, dan berenang setelah makan, serta langsung berolahraga, tidak terkait dengan penyebab stroke. Meskipun tidak dianjurkan untuk langsung berolahraga setelah makan, hal ini tidak berhubungan dengan stroke. Sebaliknya, kebiasaan makan buah setelah makan sebenarnya baik untuk kesehatan, terutama buah yang mengandung vitamin A, D, E, dan K. Selain itu, langsung tidur setelah makan tidak menyebabkan stroke, tetapi dapat menyebabkan obesitas, yang pada akhirnya dapat menyebabkan stroke melalui penumpukan lemak di pembuluh darah.
Dengan demikian klaim mengenai 6 kebiasaan penyebab stroke adalah tidak benar dengan kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Klaim 6 kebiasaan buruk penyebab stroke tidak benar, perilaku masyarakat yang meningkatkan risiko stroke di antaranya, biasa mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol. Juga terlalu banyak makan garam. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik, terlalu banyak minum minuman beralkohol, dan konsumsi tembakau. Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah yang meningkatkan risiko stroke.
Rujukan
(GFD-2024-21241) [SALAH]: Bedak bayi mengandung bahan yang dapat berakibat kanker
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/07/2024
Berita
Johnson and Johnson akhirnya mengakui bahwa produk bayi kami mengandung bahan penyebab kanker
Hasil Cek Fakta
Beredar klaim di media sosial bahwa bedak bayi Johnson and Johnson mengandung bahan penyebab kanker.
Namun setelah dilakukan penelusuran, klaim tersebut tidak benar.
Faktanya, Johnson & Johnson telah menghentikan penggunaan pengawet yang melepaskan formaldehida seperti DMDM hydantoin, imidazolidinyl urea, dan diazolidinyl urea untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Reformulasi produk ini sesuai dengan standar FDA. Pada 17 Januari 2014, New York Times melaporkan bahwa Johnson & Johnson telah menghapus formaldehida dan 1,4-dioksan dari produk mereka. Formaldehida alami ada dalam buah dan sayuran, dan hanya berbahaya jika terpapar dalam jumlah besar dan jangka panjang.
Dengan demikian klaim tersebut tidak benar karena Johnson and Johnson melakukan reformulasi bahan pada produk tersebut. Sehingga klaim tersebut masuk pada kategori konten dengan konteks yang salah.
Namun setelah dilakukan penelusuran, klaim tersebut tidak benar.
Faktanya, Johnson & Johnson telah menghentikan penggunaan pengawet yang melepaskan formaldehida seperti DMDM hydantoin, imidazolidinyl urea, dan diazolidinyl urea untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Reformulasi produk ini sesuai dengan standar FDA. Pada 17 Januari 2014, New York Times melaporkan bahwa Johnson & Johnson telah menghapus formaldehida dan 1,4-dioksan dari produk mereka. Formaldehida alami ada dalam buah dan sayuran, dan hanya berbahaya jika terpapar dalam jumlah besar dan jangka panjang.
Dengan demikian klaim tersebut tidak benar karena Johnson and Johnson melakukan reformulasi bahan pada produk tersebut. Sehingga klaim tersebut masuk pada kategori konten dengan konteks yang salah.
Kesimpulan
Johnson & Johnson mereformulasi produknya karena kekhawatiran dari konsumen dan kelompok lingkungan mengenai formaldehida dan 1,4-dioksan. Reformulasi ini sebenarnya telah dilakukan sejak 2017. Artikel yang mengangkat isu ini diterbitkan pada 2019 dan kembali disebarluaskan pada 2024.
Rujukan
Halaman: 647/5331