• (GFD-2024-22376) Tidak Benar BBM Pertalite Stop Dijual per 1 September 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2024

    Berita

    tirto.id - Belakangan, di jagat maya, ramai narasi soal Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, yang disebut tidak akan dijual lagi di stasiun pengisian bahan bakar atau SPBU Pertamina, per 1 September 2024. Klaim itu salah satunya diunggah oleh akun Instagram dengan nama “menikahbahagia” (arsip).

    Disertai tangkapan layar sebuah artikel berita, akun pengunggah memberi keterangan yang berbunyi, “Masya Allah, negeri kita makin sejahtera ternyata. Di bawah kepemimpinan ini keluarga bahkan semakin sakinah mawadah warahmah. Indahnya hidup di bawah Ulil Amri.”

    Sejak beredar pada Jumat (30/8/2024) sampai Senin (2/9/2024), unggahan ini sudah disukai oleh 1.745 pengguna Instagram lain dan memperoleh 148 komentar.

    Sejumlah warganet di kolom komentar bilang bahwa postingan ini menggiring opini negatif dan menimbulkan kekhawatiran publik. Ada juga yang mengkritik akun pengunggah dan menyarankan untuk mencari kebenaran terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi.

    Meski diragukan kebenarannya, narasi ini juga diketahui berlalu lalang di Facebook, di antaranya diunggah oleh akun “Hendra” (arsip) dan akun “Saif Muhammad Al-Amrin” (arsip).

    Tirto sebelumnya juga pernah memeriksa klaim semacam ini yang tersebar pada Mei lalu. Namun begitu, PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina telah menegaskan pihaknya masih terus menyalurkan Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.

    Lantas, apa benar Pertalite stop dijual terhitung mulai 1 September 2024?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto melakukan pencarian Google untuk menelusuri klaim yang beredar. Hasilnya, kami tak menemukan sumber resmi Pertamina atau pemberitaan media kredibel yang mengonfirmasi narasi ini.

    Lewat keterangan pers yang dilaporkan Tirto, Sabtu (31/8/2024), Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, telah menyatakan tidak ada rencana menghentikan distribusi Pertalite pada 1 September tahun ini.

    Heppy mengungkap, penyaluran Pertalite akan terus berlangsung di September 2024. Menurutnya, penyaluran Pertalite sesuai penugasan dari pemerintah.

    "Masyarakat tidak perlu termakan berita hoaks. Pertalite akan terus kami salurkan sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah," kata Heppy, Sabtu (31/8/2024).

    Ia menegaskan, Pertamina bersama pemerintah belum berencana menghentikan distribusi Pertalite, dan bahkan terus mendukung upaya-upaya pemerintah agar subsidi bisa tersalurkan secara tepat sasaran. Langkah itu dilakukan dengan melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran kode QR di situs subsiditepat.mypertamina.id.

    Heppy menyebut, wilayah pendaftaran QR Pertalite dilakukan secara bertahap dan dikhususkan untuk kendaraan roda 4. Saat ini pendaftaran QR Code Pertalite difokuskan di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan sebagian wilayah non-Jamali yaitu Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Kabupaten Timika.

    Pendaftaran kode QR di laman Subsidi Tepat sendiri membutuhkan beberapa dokumen digital yang harus diunggah, seperti foto Kartu Tanda Penduduk yang terlihat jelas dan tulisan dapat dibaca, foto Surat Tanda Nomor Kendaraan atau STNK tampak depan dan belakang, dan foto kendaraan dari samping. Cara lengkap untuk mendapatkan kode QR pembelian Pertalite bisa diakses di sini.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan kalau tak ada sumber resmi Pertamina atau pemberitaan media kredibel yang mengonfirmasi klaim soal Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite yang disebut tidak akan dijual lagi di stasiun pengisian bahan bakar atau SPBU Pertamina, per 1 September 2024.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, telah menyatakan tidak ada rencana menghentikan distribusi Pertalite pada 1 September tahun ini.

    Heppy mengungkap, penyaluran Pertalite akan terus berlangsung di September 2024. Menurutnya, penyaluran Pertalite sesuai penugasan dari pemerintah.

    Dengan demikian, narasi di media sosial yang menyebut BBM Pertalite tak lagi dijual di SPBU Pertamina, per 1 September 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rujukan

  • (GFD-2024-22375) Cek fakta, Pratama Arhan dicoret dari Timas karena isu perselingkuhan istrinya

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video TikTok yang menarasikan pelatih Timnas sepak bola Indonesia Shin Tae-yong mencoret nama Pratama Arhan dari daftar pemain kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang karena isu perselingkuhan istrinya, Azizah Salsha.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Karena perselingkuhan itu,kita tidak bisa melihat Penampilan Bek kita Pratama Arhan di WC quality nnti, stay strong Arhan”

    Namun, benarkah Pratama Arhan dicoret STY dari permainan kualifikasi Piala Dunia karena isu perselingkuhan istrinya?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, tangkapan layar artikel dalam unggahan video tersebut merupakan artikel Suara.com yang berjudul “Pratama Arhan Bakal Dicoret Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia Usai Isu Perlingkuhan Azizah Salsha?”.

    Dalam artikel tersebut, dinarasikan dugaan perselingkuhan istri Pratama Arhan, Azizah Salsha, mewarnai jagat sepak bola Tanah Air. Shin Tae-yong pun disarankan coret nama Arhan Pratama dari skuad Timnas Indonesia karena isu perselingkungan sang istri, Azizah Salsha.

    Namun, pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong akan tetap memanggil Pratama Arhan meski sempat ragu karena pemain bertahan ini tak banyak dimainkan oleh klubnya, Suwon FC, dalam Liga Korea Selatan.

    "Sebelum ada masalah ini (masalah pribadi Arhan) saya sudah berpikir apakah harus memilih dia atau tidak, karena di Liga Korea pun dia sama sekali tidak masuk daftar nama Suwon FC," kata Shin, dilansir dari ANTARA.

    Shin mengatakan dirinya tetap memilih Arhan untuk masuk ke dalam skuad timnas dengan berbagai pertimbangan.

    "Ya baru kejadian, ada masalah seperti ini," sambung Shin.

    Sebelumnya, mantan pemain PSIS Semarang tersebut hanya memainkan satu pertandingan bersama dengan Suwon FC pada Mei lalu saat bersua Jeju United.

    Dalam laga itu Arhan mendapatkan kartu merah ketika baru tampil selama tiga menit sehingga dilarang bermain pada dua pertandingan dan hingga kini belum masuk daftar skuad Suwon FC.

    Meskipun demikian Shin menilai Arhan salah satu pilar penting skuad Garuda dan pemain pekerja keras yang sangat disayangkan jika tak masuk timnas.

    Dilansir dari ANTARA, diketahui Shin Tae-yong memanggil 26 pemain untuk lawan Arab Saudi dan Australia, dan nama Pratama Arhan masuk dalam daftar 26 pemain tersebut.

    Klaim: Pratama Arhan dicoret STY dari permainan kualifikasi Piala Dunia karena isu perselingkuhan istrinya

    Rating: Disinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-22374) [HOAKS] Wabah Mpox Telah Menyebar di Papua Nugini pada Agustus 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang mengeklaim wabah monkeypox (Mpox) atau cacar monyet telah menyebar ke Papua Nugini, dan menginfeksi sekitar 5 persen populasi.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi wabah Mpox menyebar di Papua Nugini dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini, pada 26-27 Agustus 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Wabah mpox di PNG

    Virus Mpox baru menyebar secara global, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari ini mengumumkan bahwa itu adalah penyakit yang sangat berbahaya yang berpotensi membunuh banyak orang dalam satu hari.

    Di Papua Nugini, virus Mpox sudah tiba, dan sekitar 5% dari populasi terinfeksi.

    Hasil Cek Fakta

    Narasi wabah Mpox di Papua Nugini dibantah oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Departemen Kesehatan Papua Nugini.

    Kedua lembaga menerbitkan pernyataan gabungan yang dipublikasikan akun Facebook resmi WHO Papua New Guinea, pada Rabu (28/8/2024).

    "Penting untuk diklarifikasi bahwa pada tahap ini, belum ada wabah Mpox yang terkonfirmasi di Papua Nugini," demikian pernyataan tersebut.

    Sementara itu, menurut penelusuran AAP Fact-Check, foto yang disertakan dalam narasi berasal dari pasien Mpox di Republik Demokratik Kongo, bukan Papua Nugini.

    Dilansir dari pemberitaan BBC, Republik Demokratik Kongo menyumbang hampir semua kasus yang tercatat pada tahun ini dengan lebih dari 450 kematian.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi wabah Mpox menyebar di Papua Nugini adalah hoaks.

    WHO dan Departemen Kesehatan Papua Nugini mengatakan, sampai saat ini belum ada wabah Mpox yang terkonfirmasi di negara tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22373) [HOAKS] Kuburan di Pakistan Digembok agar Tidak Diperkosa

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang mengeklaim orangtua di Pakistan menggembok kuburan anak perempuan agar jenazahnya tidak diperkosa.

    Pengguna media sosial mengunggah foto sebuah kuburan yang dipasangi terali berwarna hijau dan gembok.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Foto kuburan di Pakistan diterali dan digembok agar jenazah tidak diperkosa disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 11 Juli 2024, dalam terjemahan bahasa Indonesia:

    Di Pakistan, para orang tua kini memasang PADLOCKS di kuburan anak perempuan mereka yang telah meninggal untuk mencegah mereka digali dan diperkosa.

    Negara-negara Barat harus berhenti mengimpor jutaan pria seperti ini, yang tidak memiliki kapasitas intelektual untuk memahami bahwa pemerkosaan adalah tindakan yang salah.

    Narasi serupa juga beredar dalam bahasa Indonesia, seperti diunggah oleh akun ini dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Kuburan yang diterali dan digembok bukan berlokasi di Pakistan, melainkan India.

    Akun X Mohammad Asif Khan mengunggah foto kuburan tersebut pada 30 April 2023. Ia menjelaskan, kuburan tersebut berlokasi di Hyderabad, India.

    Peta lokasi kuburannya dapat dilihat di Google Maps ini.

    Terali dan gembok dipasang untuk mencegah penggalian untuk jenazah baru, di atas kuburan yang sudah ada.

    Dilansir ALT News, 30 April 2023, pemakaman ini terletak di seberang Masjid E Salar Mulk, sebuah masjid di Koloni Darab Jung, Madannapet, Hyderabad, India.

    Pekerja sosial bernama Abdul Jaleel yang merupakan warga Hyderabad mengatakan, kuburan yang digembok berusia sekitar 1,5 hingga 2 tahun.

    Kuburan itu milik seorang perempuan tua yang meninggal pada usia 70-an. Putranya memasang terali di atas kuburan sekitar 40 hari setelah dia dikuburkan.

    Pemasangan terali dan gembok itu tidak ada hubungannya dengan nekrofilia atau Pakistan.

    Narasi keliru mengenai kuburan tersebut juga telah dibantah oleh Snopes dan AFP.

    Kesimpulan

    Foto kuburan yang diterali dan digembok di Hyderabad, India disebarkan dengan konteks keliru.

    Kuburan diterali dan digembok untuk mencegah penggalian untuk jenazah baru, di atas kuburan yang sudah ada. Tidak ada hubungannya dengan nekrofilia di Pakistan.

    Rujukan