• (GFD-2024-21474) [HOAKS] Ida Dayak Lakukan Pengobatan di Bontang pada 11-15 Agustus

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com- Beredar poster yang mengeklaim Ida Dayak akan melakukan pengobatan alternatif di Gedung Graha Pemuda Bontang, Kalimantan Timur pada 11 sampai 15 Agustus 2024.

    Akan tetapi, setelah ditelusuri poster tersebut adalah hoaks.

    Poster yang menyebut Ida Dayak akan melakukan pengobatan alternatif di Gedung Graha Pemuda Bontang muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini dan ini.

    Dalam poster disebutkan, warga yang ingin mengikuti pengobatan bisa mendaftar melalui nomor WhatsApp yang tertera.

     

     

    Hasil Cek Fakta

    Dikutip dari Tribun Kaltim, Kasi Humas Polres Bontang, Iptu Dani Purwantoro menjelaskan bahwa informasi soal pengobatan Ida Dayak di Bontang adalah hoaks.

    Dani menyatakan, jika ada warga yang menjadi korban penipuan pengobatan tersebut untuk segera melapor ke Polres Bontang. 

    "Ini hoaks, kami sudah telusuri dan mencari siapa pelaku awal yang menyebarkan," ujar Dani Minggu (28/7/2024).

    Hal serupa juga disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disporaparekraf) Bontang, Rita Atin Widiarti.

    Ia menyampaikan, tidak ada jadwal peminjaman Gedung Graha Pemuda untuk praktik pengobatan Ida Dayak. 

    "Saya bisa pastikan itu kabar tidak benar," ucapnya.

    Kesimpulan

    Poster yang menyebut Ida Dayak akan melakukan pengobatan alternatif di Gedung Graha Pemuda Bontang pada 11 sampai 15 Agustus adalah hoaks. 

    Pemerintah Kota Bontang memastikan tidak ada peminjaman Gedung Graha Pemuda untuk kegiatan pengobatan Ida Dayak.

    Polres Bontang juga menjelaskan bahwa unggahan tersebut merupakan penipuan. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-21473) [HOAKS] Kecepatan Internet di Kantor NASA Mencapai 91 Gbps

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Kecepatan internet di kantor Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA diklaim mencapai 91 Gbps.

    Klaim ini muncul dalam unggahan yang beredar di media sosial. Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

    Informasi mengenai kecepatan internet di kantor NASA mencapai 91 Gbps disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang disebarkan salah satu akun pada 16 Juli 2024:

    Korea Selatan tercatat memiliki koneksi internet hingga 25,3 Mbps. Namun ternyata, internet di kantor NASA lebih cepat lagi, yaitu dengan kecepatan 91 Gbps, kamu bisa mendownload 90 film hanya dalam sedetik.

    Hasil Cek Fakta

    Transfer data lintas negara sebesar 91 gigabit per detik atau Gbps merupakan yang tercepat dari jenisnya, sebagaimana yang pernah dilaporkan.

    Kecepatan tersebut dicapai saat uji coba koneksi khusus antara SC13 di Denver dan fasilitas NASA Goddard di Maryland pada 2013. Rangkuman uji cobanya dapat dilihat di sini.

    Eksperimen ini menggunakan ESnet, yang memungkinkan transfer file dari situs ke situs lain hingga 100 gigabit per detik, untuk dua situs yang terhubung melalui ESnet.

    Uji coba ini dilakukan untuk mengembangkan layanan teknologi dan sains di bawah Program Komputasi Canggih GSFC.

    Kendati demikian, kecepatan internet mencapai 91 Gbps tersebut baru sebatas uji coba dan belum digunakan secara umum, termasuk di kantor NASA.

    Dikutip dari Wired, NASA tidak akan membawa kecepatan ini ke rumah-rumah, namun menggunakan teknologi jaringan super cepat ini untuk mengeksplorasi gelombang aplikasi komputasi berikutnya.

    ESnet penting untuk menangani sejumlah besar data yang dihasilkan oleh proyek-proyek seperti Large Hadron Collider dan Human Genome Project.

    "Visi kami bagi dunia adalah bahwa penemuan ilmiah tidak boleh dibatasi oleh geografi," kata Direktur ESnet Gregory Bell, dikutip dari Wired.

    Berdasarkan data World Population Review, AS menempati posisi negara dengan kecepatan internet seluler tertinggi mencapai 269,41 Mbps. Sementara, Korea Selatan memiliki kecepatan 145,25 Mbps.

    Untuk kategori kecepatan internet broadband dipegang oleh Singapura dengan 264,15 Mbps.

    Data lain yang dihimpun Data Pandas, kecepatan internet broadband tertinggi dipegang oleh Monaco dengan 261,82 Mbps.

    Sementara, Korea Selatan berada di urutan kesepuluh dengan kecepatan 212,57 Mbps.

    Belum ada negara di dunia yang memiliki kecepatan internet mencapai 91 Gbps.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai kecepatan internet di kantor NASA mencapai 91 Gbps merupakan hoaks.

    Kecepatan 91 Gbps dicapai saat uji coba koneksi khusus antara SC13 di Denver dan fasilitas NASA Goddard di Maryland pada 2013.

    Uji coba dilakukan untuk mengembangkan layanan teknologi dan sains di bawah Program Komputasi Canggih GSFC, dan belum digunakan secara umum, termasuk di kantor NASA.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21472) [KLARIFIKASI] Satire, LeBron James Ditolak Jadi Pembawa Bendera AS di Olimpiade Paris

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim pebasket dan bintang NBA LeBron James ditolak menjadi pembawa bendera Amerika Serikat (AS) dalam pembukaan Olimpiade Paris 2024.

    Akan tetapi, unggahan tersebut merupakan konten satire yang perlu diluruskan informasinya.

    Narasi yang mengeklaim LeBron James ditolak sebagai pembawa bendera AS di Olimpiade Paris 2024 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Berikut keterangan tertulis yang ada dalam salah satu unggahan:

    BREAKING: LeBron James’ Plea to Be Flag Bearer for 2024 Paris Olympics Instantly Rejected, “You Don’t Represent America

    BREAKING: Permohonan LeBron James Jadi Pembawa Bendera Olimpiade Paris 2024 Langsung Ditolak, “Anda Tidak Mewakili Amerika

     

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir Reuters, informasi yang mengeklaim LeBron James ditolak sebagai pembawa bendera AS di Olimpiade Paris 2024 berasal dari laman Esspots.com yang merupakan situs berisi artikel dan konten satire. 

    Esspots menjelaskan bahwa mereka adalah situs yang bersifat satire dan parodi di Amerika Serikat. Mereka menulis berita palsu yang bertujuan untuk bahan lelucon.

    Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid bahwa LeBron James ditolak maupun mengajukan dirinya sebagai pembawa bendera AS.

    Meski kemudian, diberitakan NBC, LeBron James dan  petenis Coco Gauff dtunjuk sebagai  pembawa bendera AS dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris pada 26 Juli 2024. 

    James menjadi pebasket pertama yang membawa bendera AS saat pembukaan Olimpiade. Selama kariernya, ia telah mempersembahkan dua medali emas Olimpiade bagi AS, yaitu pada Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.

    "Merupakan suatu kehormatan yang luar biasa untuk mewakili Amerika Serikat di panggung global ini, terutama dalam momen yang dapat menyatukan seluruh dunia," kata LeBron James. 

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim LeBron James ditolak sebagai pembawa bendera AS di Olimpiade Paris 2024 merupakan satire.

    Informasi tersebut berasal dari laman Esspots.com yang merupakan situs yang berisi artikel dan konten satire, serta konten parodi di Amerika Serikat.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21471) [PENIPUAN] dr. Zaidul Akbar Mempromosikan Metode Penyembuhan Mata

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 30/07/2024

    Berita

    Jangan lewatkan kesempatan jika Anda mengalami masalah penglihatan! Saat ini, ada kemungkinan untuk sepenuhnya memulihkan penglihatan Anda untuk selamanya…

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun di media sosial Facebook mengunggah video yang menampilkan pakar kesehatan dr. Zaidul Akbar menyampaikan dan mempromosikan metode baru penyembuhan mata.

    Namun, setelah dilakukan pencarian gambar, video tersebut identik dengan unggahan di kanal Youtube dr. Zaidul Akbar Official pada 18 Maret 2024 yang berjudul “Puasa Dengan Kondisi Khusus (Menyusui, Stroke, dll) – dr. Zaidul Akbar Official”. Dalam video tersebut dr. Zaidul tidak membahas mengenai pengobatan mata melainkan tentang tips berpuasa dengan kondisi khusus seperti menyusui dan stroke.

    Malui penelusuran tersebut maka dapat disimpulkan klaim mengenai dr Zaidul Akbar mempromosikan metode penyembuhan mata adalah tidak benar. Video tersebut diedit dengan menggunakan AI sehingga suara dan gerakan bibir mirip dengan aslinya.

    Kesimpulan

    Klaim mengenai dr. Zaidul Akbar mempromosikan metode penyembuhan mata adalah hasil manipulasi dengan AI sehingga suara dr. Zaidul Akbar terdengar mirip dengan suara aslinya.

    Rujukan