• (GFD-2024-24394) Cek Fakta: Hoaks Cagub Jatim Khofifah Beri Santunan Lewat Video TikTok

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/12/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa membagikan santunan lewat video di TikTok beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan akun TikTok yang mencatut Khofifah, @khofifahindar.parawansa pada 1 Desember 2024.
    Dalam video berdurasi 29 detik itu memperlihatkan Khofifah sedang berbicara di depan kamera. Ia mengucapkan terima kasih setelah unggul dalam Pilgub Jatim 2024, dan akan memberikan santunan bagi warganet yang membagikan video tersebut.
    "Saya Khofifah Indar Parawansa. Saya ucapkan Alhamdulilah, sudah dipastikan saya terpilih menjadi gubernur Jawa Timur, sebagai mengucapkan rasa syukur di akun TikTok baru saya ini, saya akan berbagi santunan. Ikuti dan share video ini kepada saudara, kerabat, dan teman TikTok lainnya. Ini benar amanah pegang ucapkan saya. Santunan akan saya kirim hari ini juga dalam waktu satu jam," demikian narasi dalam video tersebut.
    Video yang disebarkan akun TikTok tersebut telah 45 kali disukai dan mendapat 20 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam video tersebut Khofifah akan membagikan santunan? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang cagub Jatim Khofifah Indar Parawansa membagikan santunan lewat video di TikTok. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "video khofifah santunan" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antarnya artikel berjudul "Viral Video Bagikan Santunan, Simak Klarifikasi Cagub Jatim Khofifah" yang dimuat Liputan6.com pada 1 Desember 2024.
    Liputan6.com, Jakarta- Video yang menayangkan sosok mirip dengan Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa sedang membagikan santunan beredar di media sosial, namun informasi tersebu ternyata telah dimanipulasi.
    Khofifah Indar Parawansa menegaskan, jika video berdurasi 29 detik di TikTok terkait dirinya akan membagikan santunan adalah hoaks dan hasil rekayasa teknologi AI.
    "Saya menegaskan bahwa video tersebut adalah hoaks dan disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," kata Khofifah dikutip dari Antara, Minggu (1/12/2024).
    Lebih lanjut pihaknya menjelaskan bahwa video tersebut sesungguhnya adalah rekaman dirinya saat sedang di Turki pada awal tahun 2024 yang lalu. Yang kemudian diolah sedemikian rupa dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan AI.
    "Pun begitu, saat ini saya bersama dengan Mas Emil masih menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU Jawa Timur," ujarnya.
    Oleh sebab itu, ia mengimbau pada siapapun yang mendapatkan video tersebut untuk tidak menyebarkan kembali karena video itu adalah bentuk hoaks yang tidak benar.
    Ia juga meminta semua pihak untuk bijak menggunakan media sosial dan berhati-hati di zaman yang sudah makin canggih dengan teknologi AI.
    "Jadi sekali lagi, barangsiapa mendapati video tersebut maka video itu adalah hoaks dan mohon untuk tidak disebar ulang. Mari kita bijak menggunakan media sosial dengan menjaga sopan santun dan menggunakannya dengan tanggung jawab," kata Khofifah.
    Seperti diketahui, dalam video tersebut memutarkan Khofifah sedang menyampaikan pesan bahwa ia akan membagikan santunan atas wujud syukur kemenangan di Pilkada Jatim 2024.
    "Assalamualaikum Wr Wb Saya Khofifah Indar Parawansa sudah dipastikan saya terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur. Sebagai mengucapkan rasa syukur di akun Tik Tok baru saya ini saya akan berbagi santunan. Ikuti dan share ini kepada saudara kerabat dan teman TikTok lainnya. Ini benar amanah pegang ucapan saya. Santunan akan saya kirim hari ini juga dalam kurun waktu satu jam," ucap Khofifah dalam video tersebut.
     

    Kesimpulan


    Kabar tentang cagub Jatim Khofifah Indar Parawansa membagikan santunan lewat video di TikTok ternyata tidak benar alias hoaks.
    Faktanya, Khofifah menegaskan, jika video berdurasi 29 detik di TikTok terkait dirinya akan membagikan santunan adalah hoaks dan hasil rekayasa teknologi AI.
  • (GFD-2024-24393) [SALAH] Foto Helikopter Israel Ditembak di Lebanon saat Angkut Korban Tentara Zionis

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 02/12/2024

    Berita

    Akun Facebook “Umat Akhir” pada Sabtu (23/11/2024) membagikan foto [arsip] berisi narasi:
    “🚨🚨Mendesak: 😎🇱🇧 Sebuah helikopter Israel ditembak jatuh di daerah #Khiam di Lebanon selatan ketika sedang mengangkut sejumlah korban tewas dan terluka dari tentara Zionis.💥🇮🇱🐭♨️”
    Konten itu telah disukai 50 pengguna Facebook hingga Senin (2/12/2024). Terdapat tiga komentar yang terlihat mempercayai informasi dalam unggahan.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri foto tersebut lewat Google Lens. Hasilnya, ditemukan artikel periksa fakta logicallyfacts.com berjudul “Old image shared with false claim it shows Israeli helicopter being shot down” yang tayang November 2024.

    Disebutkan, helikopter Israel itu sedang menembakkan suar di jalur Gaza pada Maret 2019. Tidak ada kaitannya dengan konflik yang sedang terjadi di Lebanon akhir-akhir ini.

    Dilansir dari pemberitaan metrotvnews.com, Hizbullah—kelompok pejuang Islam di Lebanon—pada November 2024 menyerang pasukan Israel dengan empat salvo roket di Khiam, Lebanon. Namun, tidak ditemukan sumber valid yang memberitakan “penyerangan terhadap helikopter Israel yang mengangkut korban tentara zionis” pada November 2024.

    Kesimpulan

    Foto dengan klaim “helikopter Israel ditembak di Lebanon saat angkut korban tentara zionis” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2024-24392) [SALAH] 2026, Subsidi Gas LPG 3 Kg Bakal Diganti Bantuan Uang

    Sumber: Threads.net
    Tanggal publish: 02/12/2024

    Berita

    Akun Thread “leonardo_6pt” pada Senin (25/11/2024) membagikan foto [arsip] yang menunjukkan potret tabung Bright Gas 3 kg disertai narasi:
    “Harga bright gas 3kg 56rebu, tahun 2026 gas lpg 3kg akan di ganti dengan bantuan uang, katanya agar lebih tepat sasaran.”
    Di kolom komentar, pengunggah menyisipkan berita cnbcindonesia.com “Siap-Siap Harga Gas LPG 3 Kg Melonjak Jadi Segini Kalau Tanpa Subsidi” yang tayang Juli 2024. Dalam berita tersebut ada kutipan dari Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno sebagai berikut:
    "Jadi diperkirakan tahun 2026, pemberian subsidi LPG 3 kg yang sudah tidak ada lagi kepada produk. Jadi harga di pasaran itu semuanya sama. Yang kemudian terjadi adalah penerima yang berhak untuk menerima subsidi itu langsung akan dikirimkan, dikreditkan kepada itu langsung kepada rekening mereka masing-masing di bank," singkat Eddy.
    Hingga Senin (2/12/2024) konten telah disukai 60 pengguna dan dikomentari 45 kali, mayoritas mempercayai informasi dalam unggahan.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Periksa Fakta Tirto.id.

    Tim Riset Tirto menghubungi Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari. Ia mengatakan Pertamina belum menerima kabar mengenai hal itu dari pemerintah, serta menganggap informasi tersebut merupakan hoaks.

    Eddy Soeparno–yang pada Juli 2024 masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI–sempat mengusulkan pengubahan skema subsidi LPG 3 kg menjadi bantuan langsung tunai. Namun, yang dimaksud adalah LPG 3 kg dalam tabung hijau atau gas melon (yang selama ini disubsidi), bukan Bright Gas 3 kg (produk non-subsidi).

    Masih dari Tirto.id, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada November 2024 mengusulkan kepada presiden agar skema subsidi LPG 3 kg untuk tahun 2025 dipertahankan. Ia meminta penyaluran subsidi tetap berbasis data penerima manfaat yang tercatat di sistem PT Pertamina.

    Pemerintah sampai saat ini belum memberi informasi resmi soal kepastian perubahan skema subsidi gas LPG.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “subsidi LPG 3 kg akan digantikan dengan bantuan tunai” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2024-24391) Salah, Pencurian Data dengan Menggunakan QRIS

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/12/2024

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial, video yang diklaim memperlihatkan modus baru peretasan pencurian data pribadi dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

    Kembali ke video yang beredar. Video tersebut memperlihatkan seorang pria yang sedang menunjukan modus baru peretasan data pribadi hanya dengan menggunakan QRIS. Pertama, ia meminta salah satu orang dalam video tersebut untuk memindai kode QRIS yang ia bawa dengan menggunakan ponsel.

    Setelah melakukan pemindaian, QRIS tersebut diklaim mengarahkan ke situs yang diklaim mirip dengan situs resmi milik salah satu bank di Indonesia.

    Situs tersebut lalu memberikan semacam formulir yang meminta sejumlah data pribadi seperti nama, password, dan Personal Identification Number (PIN). Setelah formulir tersebut diisi, data pribadi milik korban diklaim akan langsung terekam di laptop milik pelaku penipuan tersebut.

    Narasi dalam bentuk video berdurasi 2 menit dan 28 detik tersebut disebarkan oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Kgs Effendi Feri” (arsip), “Arlan Jamil” (arsip), “Noermansjah Sjarif”, dan “Peter Huang” dalam periode Selasa (19/11/2024) hingga Kamis (28/11/2024).

    “Hack Data Lewat Qris Code,” tulis keterangan takarir salah satu unggahan tersebut pada Kamis (28/11/2024)

    Tirto juga menemukan video berbeda namun dengan narasi serupa diunggah oleh akun Facebook bernama “Ada Apa yah” dan “DasteranClub” pada Senin (25/11/2024).

    Sepanjang Kamis (28/11/2024) hingga Senin (2/12/2024), atau selama empat hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 6 tanda suka dan videonya telah 31 kali diputar. Lantas, bagaimana kebenaran klaim modus baru pencurian data menggunakan QRIS tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama, Tirto melakukan penelusuran dengan mencari asal usul dan konteks utuh video tersebut. Kami menemukan petunjuk bertuliskan “The Samuel Christ Show” pada latar video, petunjuk tersebut kami gunakan untuk menjadi kata kunci pencarian di platform pencarian video Youtube.

    Hasil penelusuran mengarahkan kami ke video yang diunggah di kanal YouTube bernama “Samuel Christ” berjudul “ORANG KAYA DITARGET OLEH MAFIA JUDOL!” pada Kamis (14/11/2024). Video tersebut berisi rekaman siniar antara host Samuel Christ yang mewawancarai seorang bernama Mr. Bert yang menyatakan bahwa QRIS bisa digunakan untuk melakukan penipuan.

    Untuk menelusuri klaim tersebut, Tirto mencoba melakukan pemindaian terhadap kode Quick Response (QR) yang ditunjukan dalam video dengan menggunakan aplikasi QRIS di aplikasi mobile banking milik Bank BCA dan aplikasi dompet digital Go-Pay. Hasilnya, kode QR yang ditampilkan dalam video tersebut tidak dapat terbaca dengan aplikasi QRIS.

    Tirto kemudian melakukan pemindaian kode QR yang ditampilkan tersebut dengan menggunakan Google Lens. Hasil pemindaian justru berhasil mengarahkan kami ke situs beralamat verifikasidata.com, namun sayangnya situs tersebut diketahui telah tak bisa diakses.

    Meski begitu, kami menemukan penelusuran terdahulu yang dilakukan oleh TemSalahpo pada Kamis (21/11/2024). Pada saat itu, Tempo masih bisa mengakses situs yang berhasil dipindai oleh Google Lens tersebut, situs itu berpenampilan mirip situs dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) namun bisa dipastikan bukan situs resmi dari BRI. Dalam situs itu, pengguna harus masuk (login) dengan memasukkan tiga jenis data pribadi, yakni username, password, dan PIN.

    Jadi, bisa dipastikan kode QR tersebut merupakan kode biasa yang tidak dapat dibaca menggunakan QRIS yang tersedia di aplikasi perbankan dan pembayaran, melainkan harus menggunakan pemindaian manual Google Lens.

    Mengutip penelusuran Tempo, Assistant Professor Cyber Security dari Monash University-Indonesia, Rizka Widyarini Purwanto, juga mencoba memeriksa kode menyerupai QRIS dalam video itu.

    "Video tersebut tidak ada hubungannya dengan QRIS, tapi menggunakan kode QR (bukan QRIS) untuk mencuri data," ujarnya dikutip dari Tempo, Kamis (21/11/2024).

    Lebih lanjut, Rizka meminta masyarakat awam untuk berhati-hati. Ia menjelaskan, jika kode QR tidak dapat dipindai oleh aplikasi bank maupun dompet digital lalu melanjutkan proses transaksi dengan memindainya dengan kamera.

    "Sebenarnya ini mudah untuk dihindari. Jika tidak dapat dipindai pada aplikasi perbankan, maka patut dicurigai," katanya.

    Masih mengutip sumber yang sama, Ketua Komtap Cyber Security Awareness Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (Aptiknas) Alfons Tanujaya, sistem QRIS dari Bank Indonesia sejauh ini aman. Kasus pencurian data maupun penipuan keuangan dapat terjadi karena rekayasa sosial.

    “Jadi bukan kelemahan di sistem QRIS,” kata dia.

    Sebagai informasi, mengutip penjelasan Bank Indonesia, kode QR dan QRIS merupakan dua hal yang berbeda.

    Kode QR atau QR Code adalah sebuah kode matriks 2 (dua) dimensi, terdiri atas penanda tiga pola persegi pada sudut kiri bawah, sudut kiri atas dan sudut kanan atas, memiliki modul hitam berupa persegi, titik atau piksel, dan memiliki kemampuan menyimpan data alfanumerik, karakter dan simbol.

    Sementara, QRIS (dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjag​a keamanannya.

    Bank Central Asia (BCA) melalui penjelasan dalam situs resminya membagikan sejumlah tips langkah pencegahan yang dapat membuat transaksi menggunakan QRIS tetap aman.

    Pertama, pastikan kode QRIS resmi dari Bank Indonesia yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: logo dan informasi perusahaan tertera jelas di sekitar kode QR; warna dan desain QRIS sesuai dengan standar, misalnya QRIS resmi dari Bank Indonesia biasanya berwarna merah dan putih; serta tautan atau alamat website yang tertera pada QRIS adalah tautan sah.

    Kedua, kode QRIS yang asli hanya dapat di-scan dengan scanner aplikasi pembayaran seperti mobile banking atau aplikasi e-wallet milik bank atau lembaga non-bank.

    “Scanner aplikasi pembayaran tidak dapat memindai QRIS palsu yang berisi link (akan keluar respon invalid). Jika kamu diarahkan untuk mengisi username, password atau credential data lainnya maka itu adalah QRIS palsu. Jangan pernah mengisi data pribadi kamu di link tersebut,” tulis BCA dalam keterangan resminya.

    Ketiga, kode QRIS yang resmi jika di scan hanya akan muncul nama toko/merchant, nama bank atau lembaga non-bank yang merekrut toko/merchant, rekening sumber dana dan nominal transaksi yang harus diisi (untuk QRIS Statis). Nominal transaksi akan langsung tercantum pada QRIS Dinamis (QRIS yang di generate oleh mesin pada saat transaksi).

    “Kode QRIS resmi tidak berisi link melainkan string pembayaran yang hanya dapat di-scan oleh aplikasi pembayaran. Ingat, QRIS resmi tidak berisi link yang meminta data pribadi perbankan,” tulis BCA.

    Keempat, kode QRIS resmi tidak dapat diproses dengan aplikasi kamera ponsel, karena hanya akan terbaca sebagai text. BCA mengimbau masyarakat untuk jangan pernah menggunakan aplikasi kamera ponsel untuk melakukan pembayaran transaksi QRIS, karena berpotensi untuk dimanfaatkan oleh penipu, apalagi jika berisi link yang diarahkan untuk mengisi data-data pribadi perbankan.

    Dari sejumlah tips dan ciri-ciri yang disampaikan Bank BCA tersebut, bisa dipastikan kode yang ditampilkan dalam video merupakan kode QR dan bukan merupakan kode QRIS.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, narasi modus baru pencurian data menggunakan QRIS seperti yang ditampilkan dalam video bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Merujuk penjelasan BCA, kode QRIS asli hanya dapat di-scan dengan aplikasi pembayaran seperti mobile banking atau aplikasi e-wallet milik bank atau lembaga non-bank. Sementara, kode QR yang tertera dalam video tersebut tidak dapat dipindai di aplikasi mobile banking atau aplikasi dompet digital.

    Rujukan