• (GFD-2025-27730) [SALAH] Video “Warga Israel Mengungsi”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 04/07/2025

    Berita

    Sebuah akun YouTube “cctv59” pada Senin (1/7/2025) membagikan video [arsip] yang menunjukkan video dengan narasi:

    “Rakyat Israel kabur natanyahok Shok dan setrok #semuaorang #jakarta #bunny”

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) coba melakukan penelusuran dengan menggunakan tangkapan layar cuplikan video tersebut menggunakan reverse image dengan Google.

    Hasilnya, pencarian mengarah pada salah satu unggahan oleh akun TikTok “chris19100505” yang menunjukkan video serupa dan menyebutkan kerumunan orang yang sedang menuju area camping di festival musik Hellfest.

    Hellfest merupakan festival musik metal yang diadakan setiap tahun di Clisson, Prancis. Sehingga video tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa peperangan Israel.

    Kesimpulan

    Video “warga Israel mengungsi” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-27729) [HOAKS] Langgar Aturan Naturalisasi, Timnas Malaysia Kena Sanksi FIFA

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Tim nasional (timnas) Malaysia diklaim mendapat saksi dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

    Pemberian sanksi tersebut terkait pelanggaran aturan naturalisasi pemain.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi yang mengeklaim timnas Malaysia mendapat sanksi dari FIFA dan AFC disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (2/7/2025):

    FIFA & AFC Sanksi Timnas Malaysia: Buntut Pelanggaran Aturan Naturalisasi Pemain Keturunan!

    Dunia sepak bola Asia dan Internasional digemparkan dengan keputusan besar FIFA dan AFC yang menjatuhkan sanksi berat kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).

    Sanksi ini diberikan setelah Timnas Malaysia terbukti melakukan pelanggaran serius dalam proses naturalisasi pemain keturunan, yang melanggar aturan FIFA.

    Pengumuman resmi ini disampaikan dalam konferensi pers mendadak di markas besar FIFA di Zurich, diikuti pernyataan resmi dari AFC di Kuala Lumpur.

    Hasil Cek Fakta

    Isu mengenai timnas Malaysia kena sanksi terkait naturalisasi beredar setelah kemenangan melawan Vietnam, dalam laga kedua Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027, pada 10 Juni 2025.

    Sebagaimana dilansir VN Express, sebagai persiapan melawan Vietnam, Malaysia mengumumkan masuknya lima pemain naturalisasi baru. Tiga dari Argentina, satu dari Spanyol, dan satu dari Brasil.

    Asosiasi Sepak Bola Malaysia atau FAM mengkonfirmasi bahwa kelayakan para pemain naturalisasi ini telah divalidasi oleh FIFA, yang memungkinkan mereka untuk bermain melawan Vietnam.

    Hingga kini, tidak ada pernyataan resmi dari FIFA dan AFC mengenai sanksi kepada timnas Malaysia.

    Lima pemain naturalisasi yang bertanding melawan Vietnam, yakni Facundo Garces, Irazabal, Machuca, Figueiredo, dan Holgado.

    Sebagaimana diwartakan Seasia, keterlibatan Garces dalam timnas sempat jadi perbincangan.

    Pasalnya, dia tidak pernah tinggal atau bermain di Malaysia, dan garis keturunannya belum sepenuhnya diverifikasi.

    Namun, tidak ada surat apa pun dari FIFA belum yang mengindikasikan adanya pelanggaran peraturan.

    Sebelumnya, Garces bahkan sudah pernah bermain dalam pertandingan resmi melawan Vietnam selama Kualifikasi Piala Asia 2027.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim timnas Malaysia mendapat sanksi dari FIFA dan AFC merupakan hoaks.

    Timnas Malaysia menurunkan lima pemain naturalisasi melawan Vietnam, dalam laga kedua Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027, pada 10 Juni 2025.

    Kendati demikian, tidak ada pernyataan resmi dari FIFA dan AFC mengenai sanksi kepada timnas Malaysia.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27728) [HOAKS] Poster Lowongan Kerja Pertamina pada Awal Juli 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan berupa poster lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina pada bulan Juli 2025.

    Dalam unggahan disebutkan, Pertamina sedang membutuhkan banyak karyawan pria maupun wanita dengan usia 18 hingga 55 tahun.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut adalah hoaks. Konten itu diindikasi sebagai modus penipuan.

    Poster lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini pada awal Juli 2025.

    Masyarakat yang tertarik melamar kerja diminta menghubungi nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan.

    Hasil Cek Fakta

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, poster tersebut bukan berasal dari pihaknya.

    Menurut dia, narasi soal lowongan kerja tersebut adalah hoaks.

    "Itu hoaks. Kepada masyarakat mohon tidak mudah percaya terhadap informasi lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan Pertamina," ujar Fadjar kepada Kompas.com pada Kamis (3/7/2025).

    Hal senada juga disampaikan oleh Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari.

    Menurut Heppy, Pertamina selama ini tidak pernah melakukan pendaftaran lowongan kerja melalui nomor WhatsApp seperti dalam unggahan yang beredar.

    "Hoaks. Selama ini tidak pernah membuka lowongan kerja melalui nomor WhatsApp" ujar Heppy.

    Heppy menambahkan, lowongan kerja Pertamina diumumkan melalui lamanwww.pertamina.com serta media sosial mereka yang telah bercentang biru.

    Masyarakat juga bisa menghubungi Pertamina Call Center 135.

    Kesimpulan

    Poster lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina pada awal Juli 2025 merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Adapun poster tersebut bukan berasal dari Pertamina. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu tidak pernah membuka lowongan kerja melalui nomor WhatsApp. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-27727) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Toyota Sudah Rilis Mobil Bertenaga Air

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Perusahaan otomotif Jepang, Toyota, diklaim telah meluncurkan mobil yang sepenuhnya menggunakan bahan bakar air.

    Narasi itu mengeklaim, mobil tersebut tidak menghasilkan polusi, tidak memerlukan baterai lithium, dan tidak membutuhkan stasiun pengisian daya listrik.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar.

    Narasi yang mengeklaim Toyota telah meluncurkan mobil yang sepenuhnya ditenagai air dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Juni 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    SELAMAT TINGGAL MOBIL LISTRIKTOYOTA MENULIS ULANG MASA DEPAN DENGAN HIDROGEN

    Perusahaan Jepang baru saja meluncurkan mesin bertenaga hidrogen (air), yang dapat MEREVOLUSI industri kendaraan listrik.

    Ini berarti tidak ada emisi polusi, tidak perlu baterai lithium, tidak ada stasiun pengisian daya listrik dan tidak ada masalah dengan berat, daur ulang dan ekstraksi mineral.

    Air dan hidrogen merupakan dua zat yang berbeda. Hidrogen adalah bahan pembentuk air, tapi air itu sendiri adalah zat yang sudah jadi dan punya sifat berbeda dari bahan dasarnya.

    Hidrogen adalah unsur kimia paling sederhana, terdiri dari satu proton dan satu elektron. Sedangkan air terbentuk dari dua atom hidrogen yang berikatan dengan satu atom oksigen.

    Dilansir AAP FactCheck, Toyota mengonfirmasi bahwa mereka belum meluncurkan mobil bertenaga air, tetapi telah mengembangkan kendaraan bertenaga hidrogen.

    Kendaraan itu mengeluarkan uap air sebagai produk sampingannya. Salah satu model mobil itu adalah Mirai, yang diluncurkan pada 2014 dan ditenagai oleh sel bahan bakar hidrogen.

    Mesin Mirai menggabungkan hidrogen yang disimpan dalam tangki bahan bakar dengan udara yang diambil dari luar untuk menghasilkan listrik, yang menggerakkan mobil.

    Pada 2023, Toyota memulai proyek di Australia untuk mengembangkan mesin pembakaran berbahan bakar hidrogen, dengan air yang dipancarkan sebagai produk sampingannya.

    "Mesin tersebut memancarkan air, tetapi tidak bertenaga air," kata juru bicara Toyota.

    Sementara itu, Forbes menduga munculnya narasi keliru soal pengembangan mobil bertenaga air oleh Toyota berasal dari pengumuman perusahaan itu pada 2024.

    Perusahaan tersebut mengajukan paten untuk mesin pembakaran hidrogen berpendingin air. Hal itu tentunya sangat berbeda dengan mobil bertenaga air. 

    Dalam desain Toyota, mesin mobil itu menggunakan hidrogen, bukan air. Inovasi yang diklaim terletak pada sistem pendinginnya.

    Alih-alih mengandalkan radiator tradisional atau pendingin udara, sistem Toyota menyuntikkan air langsung ke dalam silinder.

    Ini membantu mengendalikan suhu pembakaran tinggi yang terkait dengan hidrogen dan memungkinkan penggunaan material mesin yang lebih ringan.

    Namun, kendaraan tersebut tetap memerlukan pengisian ulang hidrogen eksternal. Kendaraan ini tidak memecah air menjadi hidrogen di dalam kendaraan, dan tidak ditenagai oleh air.

    Istilah "mesin air" dalam hal ini mengacu pada sistem pendingin, bukan sumber bahan bakar.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Toyota telah meluncurkan mobil yang sepenuhnya ditenagai air perlu diluruskan.

    Toyota mengonfirmasi bahwa mereka belum meluncurkan mobil bertenaga air, tetapi telah mengembangkan kendaraan bertenaga hidrogen.

    Rujukan