• (GFD-2019-3423) [SALAH] “Inilah perubahan besar yg telah dilakukan Anies”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 18/12/2019

    Berita

    Foto kedua adalah foto Sungai Citarum yang secara administratif masuk ke wilayah Jawa Barat, tidak ada kaitannya dengan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI.

    NARASI

    “Inilah perubahan besar yg telah dilakukan Anies.
    @triwul82
    @LuwitaEmilly878
    @AlakUmamilo
    @bang_ajoen
    @budiyono97
    @AJudakusumah
    @Panatagara1
    @Kecebon06563249
    @namrejreznap
    @JohnIrwan4
    @mycrestin
    @FajrVhisnu11
    @durysna
    @Lundaye1
    @ugisugiharto
    @adjibaya
    @hendri92189000
    @Doni_Geer”.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

    * SUMBER membagikan foto Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, ketika memantau tumpukan sampah di muara Sungai Cikapundung, Kampung Cijagra, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 25 Maret 2016.

    * SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga menimbulkan premis yang salah.



    (2) http://bit.ly/2Z2mFQw / http://archive.md/wip/Or7QU (arsip cadangan), salah satu sumber foto.

    Deskripsi: “Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan memantau sampah yang kembali menumpuk di muara Sungai Cikapundung, Kampung Cijagra, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 25 Maret 2016. Setelah bersih dikeruk sehari sebelumnya, sampah kembali menumpuk di pagi hari. TEMPO/Prima Mulia”


    (3) BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CITARUM: “Sungai Citarum mengalir dari hulu yang berada di daerah Gunung Wayang, di sebelah Selatan Kota Bandung, menuju ke Utara dan bermuara di Laut Jawa. Dengan panjang sekitar 297 km. Citarum merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi Jawa Barat.”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2M1RG1A / http://archive.md/wip/ntpmv (arsip cadangan).

    ======

    REFERENSI


    (1) Google Earth: “Citarum River

    River in West Java

    The Citarum River is the longest and largest river in West Java, Indonesia.[1] It is the third longest river in Java, after Bengawan Solo and Brantas. It has an important …”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2YVejKb.


    (2) Beberapa artikel yang berkaitan:

    * detikNews: “Before-After Hulu Citarum yang ‘Diserbu’ Prajurit Maung Siliwangi”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2YUT5Mu / http://archive.md/hXneG (arsip cadangan).



    * Mongabay: “Citarum Harum, Langkah Optimis Pemerintah Pulihkan Kejayaan Sungai Citarum (Bagian 3)”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2S1eGl4 / http://archive.md/0FkUS (arsip cadangan).


    (3) http://archive.md/lKllF, arsip cadangan SUMBER.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3422) [SALAH] Video Garam Dapur Yang Mengandung Serpihan Kaca

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 18/12/2019

    Berita

    Beredar kembali sebuah video yang diklaim bahwa garam merk tertentu mengandung serpihan kaca. setelah ditelusuri, kabar tentang adanya serpihan kaca dalam produk kemasan ini sudah dibantah oleh BPOM sejak 2017 lalu. Masyarakat perlu memahami soal garam dapur. Garam mengandung yodium dan terdiri dari senyawa kimia Natrium Klorida (NaCl). Dalam proses pembuatan garam terjadi kristalisasi garam yang akan menghasilkan Kristal NaCl berbentuk kubus. Bentuk kubus yang dihasilkan dari Kristal NaCl akan dihaluskan. Kristal garam akan pecah menyerupai bentuk pecahan kaca.

    [NARASI]:

    garam yg mengandung serpihan kaca

    Garam kaca

    Garam mengandung kaca

    Kaca dalam garam

    Garam ada pecahan kaca

    Hasil Cek Fakta

    [PENJELASAN]:

    Belum lama ini, beredar kembali sebuah video yang menunjukkan bahwa adanya garam yang mengandung serpihan kaca. Dalam video berdurasi 2 menit 15 detik itu, tampak dua orang tengah memberikan informasi tentang garam yang mengandung serpihan kaca.



    Seorang di dalam video tersebut menyaring garam dengan menggunakan saringan. Garam tersebut kemudian dicelupkan ke dalam air. Mereka kemudian mengambil garam yang sudah basah tersebut, kemudian mereka mengklaim menemukan serpihan kaca di dalam garam tersebut.

    Setelah dilakukan penelusuran, kabar atau video terkait garam yang mengandung serpihan kaca ini sudah beredar sejak 2017 lalu. pihak BPOM pun telah membantah bahwa informasi tersebut tidak benar adanya.

    DIlansir dari liputan6.com, Masyarakat perlu memahami soal garam dapur. Garam mengandung yodium dan terdiri dari senyawa kimia Natrium Klorida (NaCl).Dalam proses pembuatan garam terjadi kristalisasi garam yang akan menghasilkan Kristal NaCl berbentuk kubus.

    Bentuk kubus yang dihasilkan dari Kristal NaCl akan dihaluskan. Kristal garam akan pecah menyerupai bentuk pecahan kaca.

    Terkait isu video tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menguji sejumlah merek garam dapur yang dikonsumsi, khususnya yang diisukan mengandung pecahan kaca. Hasil temuan, garam larut sempurna dalam air dan tidak ditemukan mengandung pecahan kaca. Klarifikasi ini dikeluarkan BPOM pada 18 Agustus 2017.

    Bahkan, pada 2017 silam sebuah perusahaan yang memproduksi garam mengambil langkah hukum terkait isu tersebut. Perusahaan itu melaporkan tiga akun media sosial ke polisi, karena telah menyebarkan informasi bohong.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3421) [SALAH] Air Nanas Panas Sembuhkan Kanker

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 18/12/2019

    Berita

    Pesan berantai yang beredar bukan berasal dari DR. dr. Rahyussalim, SpOT. Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh yang bersangkutan. DR. dr. Rahyussalim, SpOT mengonfirmasi bahwa ia tak pernah membuat pesan tersebut. Bahkan ia mendapat kiriman pesan serupa dari rekannya. “Nama saya dicantumkan oleh orang lain,” ujarnya.

    Selain itu, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof DR. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASM, FACP pun memberikan tanggapan. Ia mengatakan bahwa pesan yang disebarkan itu bohong belaka. Terkadang, oknum penyebar pesan hoaks kesehatan itu menemukan kesamaan kandungan zat tertentu dalam obat dan buah lantas secara gegabah mengatakan buah terebut bisa menjadi obat. “Kadang-kadang kandungan yang dicantumkan itu, ada kandungan X dalam obat kanker lalu dalam buah-buahan juga ditemukan kandungan sejuta X, mereka bilang sudah bisa,” ungkapnya.

    Untuk lebih lengkapnya baca bagian Penjelasan!

    =====

    Kategori: False Context/Konten yang Salah

    =====

    Sumber: Whatsapp

    =====

    Narasi:

    Air Nanas panas

    tolong sebarkan !! tolong sebarkan !!

    Profesor Khairul Huseinn dari Rumah Sakit Umum Angkatan Darat Jakarta menekankan bahwa jika setiap orang yang menerima buletin ini dapat meneruskan sepuluh salinan kepada orang lain’, pasti setidaknya satu kehidupan akan diselamatkan …

    Saya telah melakukan bagian saya, semoga Anda juga dapat membantu bagian Anda. terima kasih!

    Air nanas panas bisa menyelamatkan Anda seumur hidup

    Lihatlah lagi, lalu beri tahu yang lain,

    Sebarkan cinta keluar!

    Nanas panas ~ dapat membunuh sel kanker!

    Potong 2 hingga 3 serpihan nanas tipis dalam secangkir, tambahkan air panas, itu akan menjadi “air alkali”, minum setiap hari, itu baik untuk siapa saja.

    Air nanas panas melepaskan zat anti kanker, yang merupakan kemajuan terbaru dalam pengobatan kanker yang efektif di bidang medis.

    Sari buah nanas panas memiliki efek untuk membunuh kista dan tumor. Terbukti untuk memperbaiki semua jenis kanker.

    Air nanas panas dapat membunuh semua kuman dan racun dari dalam tubuh akibat dari alergi

    Jenis pengobatan dengan ekstrak nanas hanya menghancurkan sel-sel ganas, itu tidak mempengaruhi sel-sel sehat.

    Selain itu, asam amino dan polifenol nanas dalam jus nanas dapat mengatur tekanan darah tinggi, efektif mencegah penyumbatan pembuluh darah dalam, menyesuaikan sirkulasi darah dan mengurangi pembekuan darah.

    Setelah membaca, beri tahu yang lain, keluarga, teman, sebarkan cinta! Jaga kesehatan Anda sendiri.

    (DR. dr. Rahyussalim, SpOT) FK UI

    =====

    Hasil Cek Fakta

    Penjelasan:

    Beredar pesan berantai yang menyebutkan bahwa air nanas panas dapat menyembuhkan dari penyakit kanker. Dalam pesan berantai itu disebutkan sumber pesannya berasal dari DR. dr. Rahyussalim, SpOT dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI).

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Sebab, DR. dr. Rahyussalim, SpOT sudah mengklarifikasi kepada liputan6.com bahwa ia tidak pernah menyebarkan isi pesan tersebut. Bahkan ia mendapat kiriman pesan serupa dari rekannya.

    “Nama saya dicantumkan oleh orang lain. Entah itu ada orang iseng atau apa,” ujarnya.

    Sebagai informasi tambahan, DR. dr. Rahyussalim, SpOT sebenarnya merupakan dokter spesialis orthopedi. Sedangkan, isi pesannya tidak membahas mengenai kesehatan tulang.

    Perihal pesan berantai tersebut, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof DR. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASM, FACP pun angkat bicara. Ia mengatakan, Ia mengatakan bahwa pesan yang disebarkan itu bohong belaka. Bahkan ia pun menyebut, pesan serupa yang mencantumkan tanaman berbeda seperti misalnya jengkol, petai, atau pun mentimun yang disebut-sebut bisa mengobati kanker mudah ditemukan di media sosial.

    “Sama sekali enggak betul. Dan, kadang-kadang walaupun (mencantumkan sumber) dari luar negeri, itu beberapa zat itu diteteskan ke sel kanker di laboratorium, sel kankernya mati. Lalu, mereka bilang bisa untuk ngobatin, padahal sama sekali enggak,” jelas Prof Aru.

    Terkadang, oknum penyebar pesan hoaks kesehatan itu menemukan kesamaan kandungan zat tertentu dalam obat dan buah lantas secara gegabah mengatakan buah terebut bisa menjadi obat.

    “Kadang-kadang kandungan yang dicantumkan itu, ada kandungan X dalam obat kanker lalu dalam buah-buahan juga ditemukan kandungan sejuta X, mereka bilang sudah bisa,” lanjut Prof Aru.

    Meski begitu, Prof Aru tidak berkeberatan kalau orang yang sedang berobat kanker mengonsumsi buah-buahan. “Nah itu, komplimenter, menunjang agar badannya lebih sehat dan pasti ada manfaatnya.”

    Narasi perihal nanas bisa menyembuhkan sel kanker sejatinya sempat beredar pada Januari 2018 di daerah Kudus. Dalam narasi yang beredar kala itu disebutkan bahwa bagian tengah nanas atau disebut dalam pesan sebagai bromolin memiliki khasiat kuat untuk menyembuhkan kanker.

    Narasi tersebut sudah pernah ditanggapi oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus. Kepala Bidang (Kabid) Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2L) dr Hikari Widodo mewakili DKK Kudus menyatakan bahwa isi narasi ada kejanggalan, khususnya penyebutan isi tengah buah nanas. Menurutnya, penyebutan yang benar ialah bromelain, bukan bromolin.

    Ia menerangkan, buah nanas memang banyak khasiatnya. Tidak hanya bagian tengahnya, tapi secara keseluruhan. Bisa untuk mengurangi keputihan dan mengandung vitamin C. Namun, dengan mengonsumsi bromelain bisa melunturkan sel-sel kanker dan sebagainya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

    ”Saya pernah membaca, menurut penelitian laboratorium senyawa bromelain bisa mengganggu pertumbuhan sel tumor dan pembekuan darah yang lambat. Bisa jadi untuk obat kanker, cuma harus ada konsultasi dengan dokter,” ungkapnya.

    Dia menuturkan, sebenarnya dengan googling tentang khasiat buah nanas sudah bisa diketahui. Nanas juga tak dianjurkan dikonsumsi ibu hamil, teruma yang usia kandungan trimester awal. Sebab, bromelain memiliki senyawa yang melemahkan serviks (leher rahim). Jadi, konsumsi berlebihan akan memicu konstraksi awal.

    ”Nanas muda terutama yang kulitnya masih berwarna hijau, mengandung banyak bromelain. Jadi, tak hanya menyebabkan leher rahim lemah, bahkan bisa menyebabkan keguguran. Untuk itu, perempuan yang kandungannya usianya masih muda harus membatasi, bahkan kalau bisa menghindari sama sekali mengonsumsi nanas muda,” terangnya.

    Dia menambahkan, makan nanas terlalu banyak juga dapat menyebabkan diare dan maag. ”Sebab, kandungan asam dari buah tropis ini, memang cukup mengganggu bagi lambung yang sensitif,” imbuhnya.

    Dengan demikian, pesan berantai tersebut konteks informasi di dalam informasi tersebut salah. Atas dasar itulah, maka pesan berantai itu masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah. Sebab, terdapat konteks yang salah dalam informasi itu sehingga membuat keseluruhan konten pesan berantai itu salah. Selain itu, khasiat nanas untuk menyembuhkan kanker masih perlu diuji melalui penelitian laboratorium terlebih dahulu.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3420) [BERITA] Kemenpan RB: Tidak Ada Pengangkatan CPNS Jalur Indonesia Sehat

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 18/12/2019

    Berita

    Atas munculnya kabar yang menyebutkan adanya pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jalur Indonesia Sehat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) memberi tanggapannya. Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik (HKIP) Kemenpan RB, Andi Rahadian menegaskan, Kemenkes tidak memiliki program pengangkatan CPNS Jalur Indonesia Sehat. “Sudah dikonfirmasi, Kementerian Kesehatan tidak memiliki program pengangkatan CPNS jalur Indonesia Sehat,” ungkapnya.

    Hasil Cek Fakta

    Penjelasan:

    Sempat muncul informasi yang menyebutkan adanya pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jalur Indonesia Sehat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dalam informasi yang beredar dikatakan bahwa ada sejumlah uang yang diminta untuk mengikuti program tersebut.

    Pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) pun angkat bicara lantaran sudah masuk laporan kepada instansinya. Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik (HKIP) Kemenpan RB, Andi Rahadian menegaskan, Kemenkes tidak memiliki program pengangkatan CPNS Jalur Indonesia Sehat.

    “Sudah dikonfirmasi, Kementerian Kesehatan tidak memiliki program pengangkatan CPNS jalur Indonesia Sehat,” ungkapnya.

    Dalam informasi yang beredar, Andi mengatakan, peserta diminta untuk menyiapkan uang sebesar Rp250.000.000. Saat ini, peserta tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) untuk dibagikan. Menurut dia, oknum dalam kasus ini mengatasnamakan Mona sebagai staf dari Kementerian Kesehatan dan pengumpul dana atas nama Iksan di Palembang, Sumatra Selatan.

    Andi menegaskan, pemerintah tidak memungut biaya dalam bentuk apapun kepada peserta terkait penerimaan CPNS. “Pemerintah tidak memungut biaya dalam bentuk apapun kepada peserta dan tidak menjanjikan kelulusan,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa program yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan adalah Nusantara Sehat. Program ini merupakan program khusus untuk pemenuhan tenaga kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).

    Peserta Nusantara Sehat, katanya, tetap diharuskan melalui seleksi dan tidak otomatis diangkat menjadi CPNS.

    “Jika mendapatkan informasi terkait proses seleksi CPNS dan dirasa tidak wajar, harap untuk selalu waspada dan konfirmasi dengan Kementerian PANRB terlebih dahulu,” pungkasnya.

    Rujukan