• (GFD-2020-5837) [SALAH] “Kapolda Metro Jaya pengecut, Dia diburu Komnas HAM untuk diperiksa namun lari dan menolak untuk diperiksa”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/12/2020

    Berita

    Akun All Mustafa (fb.com/all.mustafa.3910) mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “sekarang siapa yang PENGECUTTT……???”

    Gambar itu berisi foto Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan gambar tangkapan layar dari beberapa artikel dan narasi “KAPOLDA METRO JAYA PENGECUT!!!”, “KAPOLDA METRO JAYA PANIK & KETAKUTAN KARENA DIALAH DALANG PEMBANTAIAN 6 PENGAWAL IB-HRS LALU CUCI TANGAN DENGAN MEREKAYASA KASUS UNTUK MENGGIRING OPINI SEOLAH-OLAH FPI YANG SALAH”, “KINI DIA DIBURU KOMNAS HAM UNTUK DIPERIKSA NAMUN LARI DAN MENOLAK UNTUK DIPERIKSA”, dan “AYO DUKUNG KOMNAS HAM UNTUK SEGERA MEMERIKSA KAPOLDA METRO JAYA”.

    Juga terdapat artikel berjudul “Terkait Kasus Penembakan 6 Laskar FPI, Kapolda Metro Jaya Belum Bisa Pastikan Hadir ke Komnas HAM”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran lari dan menolak untuk diperiksa oleh Komnas HAM adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, pada Senin (14/12/2020) pukul 12.15 WIB, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran tiba di Komnas HAM, Jakarta Pusat untuk memenuhi panggilan penyelidikan Komnas HAM terkait peristiwa penembakan yang menewaskan 6 laskar FPI. Fadil menegaskan dirinya taat hukum dan memenuhi panggilan tanpa diantar banyak orang.

    Sebelumnya, di artikel berjudul berjudul “Terkait Kasus Penembakan 6 Laskar FPI, Kapolda Metro Jaya Belum Bisa Pastikan Hadir ke Komnas HAM” yang dimuat di situs harianhaluan.com pada 13 Desember 2020, pernyataan Kapolda Metro Jaya belum bisa memastikan hadir ke Komnas HAM berasal dari Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Yusri Yunus bukan Kapolda Metro Jaya.

    Tidak ada pernyataan mengenai Kapolda Metro Jaya menolak untuk diperiksa Komnas HAM di artikel tersebut, baik dari Kombes Yusri ataupun dari Kapolda Metro Jaya.

    Dilansir dari situs harianhaluan.com, Yusri mengatakan agenda permintaan keterangan dari Komnas HAM itu, pun belum tersampaikan ke markas besar kepolisian ibu kota tersebut.

    “Belum dapat dipastikan. Waduh, saya juga belum dapat informasi mengenai itu,” kata Yusri seperti dilansir Republika.co.id, Ahad (13/12/2020).

    Namun kata Yusri, bersedia atau tidaknya Irjen Fadil dimintai keterangan oleh Komnas HAM, akan ia sampaikan jika ada pernyataan mutakhir.

    “Kalau ada kepastian, nanti akan saya sampaikan. Saya lagi rapat ini,” kata Yusri singkat.

    Ketua Komisioner Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik kepada Republika.co.id menyampaikan, timnya akan melanjutkan pengumpulan informasi dan bukti-bukti formal terkait insiden Tol Japek Km 50, pada Senin (14/12/2020). Tim pencari fakta Komnas HAM yang sudah dibentuk pekan lalu, mengagendakan permintaan keterangan kepada Kapolda Metro Jaya, dan petinggi pengelola jalan bebas hambatan tersebut.

    “Besok (yang dimintai keterangan), Kapolda dan Dirut (Direktur Umum) Jasa Marga,” terang dia, Ahad (13/12/2020).

    Senin (14/12/2020), berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Fadil tiba pukul 12.15 WIB di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020). Ia datang seorang diri. Diketahui, jenderal bintang dua ini datang lebih awal dari jadwal pemeriksaan yang sebelumnya diagendakan pukul 13.00 WIB. Sambil tersenyum, Fadil berjalan menuju ruangan pemeriksaan.

    Selesai dimintai keterangan oleh Komnas HAM, Fadil menegaskan dirinya taat hukum dan memenuhi panggilan tanpa diantar banyak orang.

    “Dan saya taat hukum hari ini saya dipanggil saya datang dan saya datang sendiri. Nggak pake diantar banyak-banyak orang,” kata Fadil Imran di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).

    Sementara itu, Komnas HAM mengungkap 3 hal yang disampaikan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, saat diperiksa soal penembakan 6 laskar FPI. Apa saja?

    “Jadi begini, yang tadi adalah pak Kapolda berikan keterangan soal kronologi peristiwa terkait dengan meninggalnya enam orang anggota FPI,” kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).

    Selanjutnya, Komnas HAM juga mempertanyakan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Polda Metro Jaya selama mengusut kasus ini. Menurut Beka, Kapolda terbuka dalam memberi informasi terutama dalam memaparkan hasil autopsi jenazah para Laskar FPI maupun uji balistik.

    “Kemudian kedua menyampaikan apa saja langkah-langkah yang sudah ditempuh oleh Polda pascakejadian. Jadi soal autopsi, uji balistik dan sebagainya,” ujarnya.

    Terakhir, Komnas HAM dan Kapolda sepakat akan saling terbuka selama menelusuri kasus ini. Fadil pun mempersilahkan Komnas HAM untuk mengecek barang bukti yang telah dikumpulkan polisi apabila diperlukan selama menjalani investigasi independen.

    “Dan ketiga kesepakatan untuk tindak lanjutnya. Artinya, pak Kapolda sampaikan keterbukaan dari Kepolisian kalau ada barang bukti, alat bukti yang dibutuhkan Komnas HAM dan ini yang akan segera ditindaklanjuti Komnas HAM,” ucapnya.

    “Dan kami sepakat minggu ini akan cari waktu bersama sehingga kami bisa melihat apa saja tambahan alat bukti yang dimiliki oleh Kepolisian,” sambungnya.

    Kesimpulan

    Faktanya, pada Senin (14/12/2020) pukul 12.15 WIB, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran tiba di Komnas HAM, Jakarta Pusat untuk memenuhi panggilan penyelidikan Komnas HAM terkait peristiwa penembakan yang menewaskan 6 laskar FPI. Fadil menegaskan dirinya taat hukum dan memenuhi panggilan tanpa diantar banyak orang.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5836) [SALAH] Video Pria Ditinggal Nikah Setelah Pacaran 5 Tahun

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 15/12/2020

    Berita

    Menjaga jodoh orang selama kuliah. Vidio ini mengandung bawang gaes :sob:

    Hasil Cek Fakta

    Beredar melalui aplikasi Instagram sebuah video Tiktok yang dibagikan oleh akun @kepo.kampus memperlihatkan kebersamaan antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dalam video tersebut menceritakan bahwa mereka telah pacaran selama lima tahun. Namun, akhirnya wanita dalam video tersebut menikah dengan orang lain.

    Setelah ditelusuri, melalui akun Twitternya pihak mempelai pria menegaskan bahwa hubungan antara lelaki dan perempuan dalam video tersebut adalah saudara sepupu. Laki-laki tersebut sebelumnya telah izin membuat Tiktok di hari pernikahannya, namun kedua mempelai mengira konten yang akan dibawakan hanya joget saja.

    “Halo teman-teman, saya mau klarifikasi kalo ada yang liat video viral yang lagi ramai tentang cowo yang pacaran 5 tahun lalu ditinggal nikah, itu berita bohong ya, karena sebenernya itu adalah sepupu dia, dan tanpa sepengetahuan kami dijadikan cerita Tiktok bohong seperti itu.” Ungkap Tirta Dwi Saputra melalui akun Twitter @Tirta_Saky selaku mempelai pria.

    Sehingga, video mengenai pria yang ditinggal nikah setelah lima tahun pacaran termasuk hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Faktanya, pria dan wanita dalam video tersebut hanyalah saudara sepupu dan video tersebut hanya untuk konten saja.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5835) [SALAH] Foto Bos JNE Bersama Rizieq Shihab

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 15/12/2020

    Berita

    “Wajah Bos JNE kok sebangsa dgn rizieq dan wa abud ya? Myaman juga kayaknya 😀 Pantesan kadrun👺 #BoikotJNE pic.twitter.com/Xfx0I8vN8C”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan foto di Twitter menunjukkan foto Rizieq Shihab bersalaman dengan seseorang yang diklaim sebagai Bos JNE. Beberapa postingan dengan klaim yang sama juga beredar di antaranya, https://archive.vn/w0upR, https://archive.vn/wo2g9, https://archive.vn/ybDeb. Klaim foto yang diduga Bos JNE bersama HRS beredar bersamaan dengan tagar #BoikotJNE serta ramainya media sosial atas peristiwa JNE dan FPI yang terjadi baru-baru ini.

    Setelah dilakukan penelusuran gambar untuk mengetahui fakta, diketahui bahwa seorang yang diklaim sebagai Bos JNE sebenarnya adalah Hanny Kristianto.

    Dilansir dari website fpi-online(dot)com, Hanny Kristianto saat itu sedang mengunjungi kediaman HRS di Mekkah pada tahun 2018. Di samping foto dirinya bersama HRS juga terdapat foto HRS bersama Kyai Zarkasyi dari Gontor.

    “Pagi ini Allah ijinkan saya bersama gurunda Kyai Zarkasyi dari Gontor bersilaturahiim dengan Habib Rizieq Shihab di kediaman beliau di Mekah. Kami juga menyampaikan salam dari Dr Zakir Naik dan K. H. Muhammad Arifin Ilham untuk habib dan keluarga besar FPI di Makkah..”, ungkap Hanny.

    Hanny Kristianto merupakan Sekjen Mualaf Center Indonesia (MCI) sekaligus founder lembaga amal IKHLASS Foundation. Dalam beberapa kali kesempatan memang Hanny Kristianto bersama lembaganya bekerjasama dengan jasa pengiriman JNE untuk pendistribusian santunan.

    Dalam postingan di akun resmi JNE (@jne_id) tertanggal 20 April 2020, JNE memberikan gratis ongkir kepada IKHLASS Foundation dan Mualaf Center Indonesia dalam rangka pendistribusian nasi kotak dan APD untuk seluruh rumah sakit di Indonesia.

    Selain itu, JNE juga memberikan gratis ongkir untuk pengiriman obat herbal yang diprakarsai Hanny Kristianto, THIBBUN NABAWI. Postingan dapat dilihat di akun instagram Hanny Kristianto (https://www.instagram.com/p/CITXqRBAFbg/).

    Hasil penelusuran untuk mengetahui petinggi PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE, tidak ditemukan seorang yang bernama Hanny Kristianto. Dalam website resmi JNE, diketahui bahwa Presiden Direktur JNE bernama Mohamad Feriadi serta Chandra Fireta dan Edi Santoso sebagai direktur.

    Adapun Founder JNE yang sudah diketahui bersama adalah Johari Zein. Mulai merintis jasa pengiriman pada tahun 1986 bernama WorldPak, namun beberapa tahun kemudian perusahaan rintisannya kandas karena menjual seluruh sahamnya pada perusahaan kurir Pronto asal Singapura. Pasca itu Johari tetap berkerja di bidang pendistribusian barang dan kemudian bertemu dengan perusahaan TIKI yang kala itu pemiliknya Soeprapto Suparno.

    Ia pun dipercaya untuk melakukan presentasi bisnis di hadapan beberapa pejabat TIKI. Melihat performa Johari Zein yang bagus Soeprapto Suparno mempercayakannya untuk mendirikan sendiri perusahaan yang saat ini bernama PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

    Dari berbagai data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa seorang yang diklaim sebagai Bos JNE adalah Hanny Kristianto, ia merupakan Sekjen Mualaf Center Indonesia (MCI) sekaligus founder lembaga amal IKHLASS Foundation, bukan Bos JNE. JNE bekerjasama dengan kedua lembaga Hanny untuk memberikan gratis ongkir obat dan perlengkapan kesehatan dalam rangka penyintasan Corona. Sehingga klaim bahwa Bos JNE bersalaman dengan HRS sebagaimana pada gambar adalah HOAX dan termasuk kategori KONTEN MENYESATKAN.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Klaim yang salah. Faktanya, seorang yang berfoto dengan Rizieq Shihab pada gambar adalah Hanny Kristianto, Direktur IKHLAAS Foundation dan Sekjen Mualaf Center Indonesia (MCI).

    Rujukan

  • (GFD-2020-5834) [SALAH] Prabowo Pose Dua Jari Untuk Pilkada Bontang

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/12/2020

    Berita

    Untuk orang-orang Bontang, katanya mas PS kok seperti ini

    Hasil Cek Fakta

    Beredar foto Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang berpose dengan dua jari. Dalam narasinya, akun Facebook Eko Sumardiyono ini mengaitkan foto Prabowo tersebut dengan pilkada kota Bontang.

    “Untuk orang-orang Bontang, katanya mas PS kok seperti ini.”

    Partai Golkar diketahui ternyata menjadi pendukung paslon nomor urut 2 pada Pilkada Kota Bontang. Foto Prabowo itupun dikaitkan sebagai bentuk dukungan beliau untuk paslon nomor 2. Padahal saat ini, Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI, yang berarti tidak dibenarkan untuk memberikan dukungannya melalui kampanye terbuka kepada publik.

    Namun, setelah dilakukan penelusuran melalui mesin pencarian gambar Google, foto Prabowo berpose dua jari bukan merupakan bentuk dukungannya kepada paslon nomor urut 2 Pilkada Kota Bontang. Diketahui foto tersebut merupakan foto Prabowo usai mendapat nomor urut 2 pada Pilpres tahun 2019. Prabowo saat itu keluar dari gedung KPU dan menemui para pendukungnya sambil mengacungkan dua jari sebagai simbol dirinya dan Sandiaga Uno.

    Dilansir dari turnbackhoax.id, ternyata foto Prabowo juga pernah dicatut sebagai bentuk dukungan kepada salah satu paslon wakot dan cawakot pada Pilkada Kalimantan Tengah. Namun diketahui bahwa foto tersebut merupakan foto kampanye dirinya pada Pilpres tahun 2014. Posisi dirinya yang menjabat sebagai Menteri sekaligus Ketua Umum Partai memang kerap menjadi sorotan masyarakat menjelang pilkada 2020.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa, foto Prabowo Subianto yang mengacungkan 2 jari bukan merupakan bentuk dukungannya kepada paslon nomor urut 2 pada Pilkada Kota Bontang. Ini merupakan hoaks kategori false context atau konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, foto dengan pose 2 jari merupakan foto Prabowo saat baru menerima nomor urut untuk Pilpres 2019. Foto tersebut tidak ada kaitannya dengan Pilkada 2020, termasuk Pilkada Kota Bontang.

    Rujukan