Foto Erick Thohir berpakaian seperti pedagang bakso itu bukan menyamar sebagai intel. Dia bermain peran dalam drama Hari Antikorupsi Sedunia di SMKN 57 Jakarta Selatan pada 9 Desember 2019.
Akun Indonesia Jaman Dulu (fb.com/indonesiajamandulu) mengunggah sebuah foto dengan narasi:
“Erick Thohir nyamar jadi tukang bakso waktu bongkar skandal Ari Garuda. Teknik penyamaran tukang bakso adalah ciri khas intel Indonesia yang sudah ada sejak masa Orde Baru…”
(GFD-2019-3411) [SALAH] “Erick Thohir nyamar jadi tukang bakso waktu bongkar skandal Ari Garuda”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 17/12/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasar penelusuran Jawa Pos dan tim Cek Fakta Medcom.id, foto pria kelahiran Jakarta yang seperti menuangkan adonan bakso itu diunggah situs setpres.setneg.go.id. Momen itu diabadikan fotografer Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden Laily Rachev pada 9 Desember 2019. Pementasan tersebut bertajuk #PrestasiTanpaKorupsi diselenggarakan di SMKN 57, Jati Padang, Jakarta Selatan.
Ada tiga menteri yang ikut bermain peran. Di antaranya, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandi.
Presiden Joko Widodo pun tergelitik untuk mengomentari kemampuan akting tiga menterinya itu. Seperti diberitakan Jawapos.com pada 9 Desember lalu, Jokowi menilai, penampilan Nadiem paling pas. Masih kelihatan seperti anak SMA. Sementara itu, Erick disebut sebagai tukang bakso baru. Sebab, pakaian, topi, dan handuknya serbabaru.
Selain tiga menteri, ada dua pemain lain dari kalangan artis yang ikut dalam pementasan itu. Yakni, Bedu dan Sogy Indraduadja. Nadiem dan Sogy berperan sebagai siswa sekolah kelas X lengkap dengan pakaian SMA. Erick sebagai tukang bakso, sedangkan Wishnutama dan Bedu menjadi siswa senior kelas XII.
Dikisahkan, Sogy saat itu berperan sebagai bendahara yang mendapat amanah menjaga uang kas. Tetapi, dia malah ingin menggunakan uang kas untuk membeli bakso. Kemudian, Nadiem berupaya mencegah penyalahgunaan uang kas tersebut.
Drama yang berlangsung selama jam istirahat sekolah itu disaksikan juga oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, juga siswa dan siswi beserta guru SMKN 57 Jakarta.
Erick yang berperan sebagai pedagang bakso menyampaikan bahwa pendidikan akhlak dan antikorupsi harus masuk sekolah-sekolah. ’’Saya rasa bagus kalau kita bisa terapkan pendidikan akhlak dari sekolah-sekolah dan korupsi bagian dari penjagaan akhlak,’’ ungkap Erick.
Informasi hoaks tersebut masuk dalam kategori Satire atau parodi. Konten jenis ini biasanya tidak memiliki potensi atau kandungan niat jahat, namun bisa mengecoh.
Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu. Kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme. Secara keumuman, satire dibuat sebagai bentuk kritik terhadap personal maupun kelompok dalam menanggapi isu yang tengah terjadi.
Sebenarnya, satire tidak termasuk konten yang membahayakan. Akan tetapi, sebagian masyarakat masih banyak yang menanggapi informasi dalam konten tersebut sebagai sesuatu yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran.
Berdasar penelusuran Jawa Pos dan tim Cek Fakta Medcom.id, foto pria kelahiran Jakarta yang seperti menuangkan adonan bakso itu diunggah situs setpres.setneg.go.id. Momen itu diabadikan fotografer Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden Laily Rachev pada 9 Desember 2019. Pementasan tersebut bertajuk #PrestasiTanpaKorupsi diselenggarakan di SMKN 57, Jati Padang, Jakarta Selatan.
Ada tiga menteri yang ikut bermain peran. Di antaranya, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandi.
Presiden Joko Widodo pun tergelitik untuk mengomentari kemampuan akting tiga menterinya itu. Seperti diberitakan Jawapos.com pada 9 Desember lalu, Jokowi menilai, penampilan Nadiem paling pas. Masih kelihatan seperti anak SMA. Sementara itu, Erick disebut sebagai tukang bakso baru. Sebab, pakaian, topi, dan handuknya serbabaru.
Selain tiga menteri, ada dua pemain lain dari kalangan artis yang ikut dalam pementasan itu. Yakni, Bedu dan Sogy Indraduadja. Nadiem dan Sogy berperan sebagai siswa sekolah kelas X lengkap dengan pakaian SMA. Erick sebagai tukang bakso, sedangkan Wishnutama dan Bedu menjadi siswa senior kelas XII.
Dikisahkan, Sogy saat itu berperan sebagai bendahara yang mendapat amanah menjaga uang kas. Tetapi, dia malah ingin menggunakan uang kas untuk membeli bakso. Kemudian, Nadiem berupaya mencegah penyalahgunaan uang kas tersebut.
Drama yang berlangsung selama jam istirahat sekolah itu disaksikan juga oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, juga siswa dan siswi beserta guru SMKN 57 Jakarta.
Erick yang berperan sebagai pedagang bakso menyampaikan bahwa pendidikan akhlak dan antikorupsi harus masuk sekolah-sekolah. ’’Saya rasa bagus kalau kita bisa terapkan pendidikan akhlak dari sekolah-sekolah dan korupsi bagian dari penjagaan akhlak,’’ ungkap Erick.
Informasi hoaks tersebut masuk dalam kategori Satire atau parodi. Konten jenis ini biasanya tidak memiliki potensi atau kandungan niat jahat, namun bisa mengecoh.
Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu. Kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme. Secara keumuman, satire dibuat sebagai bentuk kritik terhadap personal maupun kelompok dalam menanggapi isu yang tengah terjadi.
Sebenarnya, satire tidak termasuk konten yang membahayakan. Akan tetapi, sebagian masyarakat masih banyak yang menanggapi informasi dalam konten tersebut sebagai sesuatu yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran.
Rujukan
(GFD-2019-3410) [KLARIFIKASI] Pihak kepolisian tidak melarang hotel di Banyuwangi memasang atribut Natal dan tahun baru
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 17/12/2019
Berita
Kapolsek Kalipuro AKP Jaenur Kholik membantah adanya penekanan terhadap manajemen hotel untuk melarang pemasangan atribut Natal dan tahun baru. Jaenur mengakui pada 7 Desember lalu melakukan koordinasi pengamanan Natal dan tahun baru ke beberapa hotel di Banyuwangi untuk kamtibmas. Namun dirinya tidak mengeluarkan statement pelarangan tersebut.
Beredar kabar ada larangan pemasangan atribut Natal tahun 2019 di seluruh hotel di Banyuwangi, Jawa Timur. Disebutkan, imbauan tersebut dilakukan sebagai upaya menjaga kondusifitas wilayah dan tidak ada gesekan antarumat beragama di Banyuwangi.
Salah sumber yang cukup banyak dibagikan di media sosial adalah artikel dari situs tagar.id yang berjudul “Hotel di Banyuwangi Diimbau Tak Pasang Atribut Natal”.
Beredar kabar ada larangan pemasangan atribut Natal tahun 2019 di seluruh hotel di Banyuwangi, Jawa Timur. Disebutkan, imbauan tersebut dilakukan sebagai upaya menjaga kondusifitas wilayah dan tidak ada gesekan antarumat beragama di Banyuwangi.
Salah sumber yang cukup banyak dibagikan di media sosial adalah artikel dari situs tagar.id yang berjudul “Hotel di Banyuwangi Diimbau Tak Pasang Atribut Natal”.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Kapolsek Kalipuro, AKP Jaenur Kholik membantah adanya penekanan terhadap manajemen hotel untuk melarang pemasangan atribut Natal dan tahun baru.
Pihak kepolisian tidak melakukan imbauan itu. Jaenur pun membantah terkait pencatutan namanya yang diklaim sebagai aparat kepolisian yang mengeluarkan larangan tersebut.Nama Jaenur disebut dalam isu tersebut adalah aparat di balik isu itu.
“Kami dari kepolisian tidak melakukan imbauan itu kepada manajemen hotel. Hoax itu,” ujarnya Rabu 11 Desember 2019.
Jaenur mengakui pada 7 Desember lalu melakukan koordinasi pengamanan Natal dan tahun baru ke beberapa hotel di Banyuwangi untuk kamtibmas. Namun dirinya tidak mengeluarkan statement pelarangan tersebut.
“Kami melakukan sosialisasi dan koordinasi keamanan saja. Tidak pada penekanan terhadap manajemen hotel terkait pemasangan atribut Natal,” tambahnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Kapolresta Banyuwangi, AKBP Arman Asmara Syarifuddin, Public Relations Hotel Santika, Evelyn Mey Fanny, GM Secretary Hotel Illira Banyuwangi, Niken Fajar Andini, dan GM Villa Solong Banyuwangi, Imam Solehan. Mereka membantah adanya imbauan tersebut.
Jaenur mengatakan Banyuwangi merupakan kota yang sangat menjunjung kerukunan antarumat beragama, sehingga diharapkan masyarakat tidak terpancing oleh isu sara yang dimungkinkan dikembangkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
“Banyuwangi aman dan kondusif. Kami harap masyarakat tidak terpancing oleh isu tersebut,” pungkasnya.
Sebenarnya, jika artikel berjudul “Hotel di Banyuwangi Diimbau Tak Pasang Atribut Natal” dari situs tagar.id itu dibaca sampai selesai, tidak ditemukan adanya pernyataan terkait larangan pemasangan atribut natal dan tahun baru seperti yang ditulis dijudul. Bahkan di akhir artikel, ditulis “Sebelumnya beredar kabar hotel di Banyuwangi diimbau tidak memasang atribut Natal. Hal ini tidak benar, kata pihak berwenang setempat.”
Kapolsek Kalipuro, AKP Jaenur Kholik membantah adanya penekanan terhadap manajemen hotel untuk melarang pemasangan atribut Natal dan tahun baru.
Pihak kepolisian tidak melakukan imbauan itu. Jaenur pun membantah terkait pencatutan namanya yang diklaim sebagai aparat kepolisian yang mengeluarkan larangan tersebut.Nama Jaenur disebut dalam isu tersebut adalah aparat di balik isu itu.
“Kami dari kepolisian tidak melakukan imbauan itu kepada manajemen hotel. Hoax itu,” ujarnya Rabu 11 Desember 2019.
Jaenur mengakui pada 7 Desember lalu melakukan koordinasi pengamanan Natal dan tahun baru ke beberapa hotel di Banyuwangi untuk kamtibmas. Namun dirinya tidak mengeluarkan statement pelarangan tersebut.
“Kami melakukan sosialisasi dan koordinasi keamanan saja. Tidak pada penekanan terhadap manajemen hotel terkait pemasangan atribut Natal,” tambahnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Kapolresta Banyuwangi, AKBP Arman Asmara Syarifuddin, Public Relations Hotel Santika, Evelyn Mey Fanny, GM Secretary Hotel Illira Banyuwangi, Niken Fajar Andini, dan GM Villa Solong Banyuwangi, Imam Solehan. Mereka membantah adanya imbauan tersebut.
Jaenur mengatakan Banyuwangi merupakan kota yang sangat menjunjung kerukunan antarumat beragama, sehingga diharapkan masyarakat tidak terpancing oleh isu sara yang dimungkinkan dikembangkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
“Banyuwangi aman dan kondusif. Kami harap masyarakat tidak terpancing oleh isu tersebut,” pungkasnya.
Sebenarnya, jika artikel berjudul “Hotel di Banyuwangi Diimbau Tak Pasang Atribut Natal” dari situs tagar.id itu dibaca sampai selesai, tidak ditemukan adanya pernyataan terkait larangan pemasangan atribut natal dan tahun baru seperti yang ditulis dijudul. Bahkan di akhir artikel, ditulis “Sebelumnya beredar kabar hotel di Banyuwangi diimbau tidak memasang atribut Natal. Hal ini tidak benar, kata pihak berwenang setempat.”
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2019/12/14/klarifikasi-pihak-kepolisian-tidak-melarang-hotel-di-banyuwangi-memasang-atribut-natal-dan-tahun-baru/
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/0Kv9wo9k-larangan-pemasangan-atribut-natal-di-seluruh-hotel-di-banyuwangi
- https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4818615/muncul-isu-larangan-pemasangan-atribut-natal-di-banyuwangi-polisi-hoax
- https://kompas.id/baca/utama/2019/12/10/kapolres-banyuwangi-bantah-ada-larangan-atribut-natal
- https://www.merdeka.com/peristiwa/tak-ada-larangan-pasang-atribut-natal-untuk-hotel-hotel-di-banyuwangi.html
(GFD-2019-3409) [SALAH] “Megawati: Jauhi Anak Dari Agama Jika Besarnya Nanti Hanya Untuk Membunuh Orang”
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 17/12/2019
Berita
Beredar sebuah artikel yang disebarkan melalui blogspot operainf.blogspot.com dengan judul ‘Megawati: Jauh Anak Dari Agama Jika Besarnya Nanti Hanya Untuk Membunuh Orang’. Artikel tersebut muncul pada 11 Desember 2019 melalui situs blogspot yang bernama operainf.blogspot.com. Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, tidak ditemukan pernyataan dari Megawati yang menghimbau agar anak dijauhkan dari agama seperti halnya judul yang diberikan oleh artikel operainf.blogspot.com.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN: Beredar sebuah artikel melalui blogspot dengan judul ‘Megawati:Jauhi Anak Dari Agama Jika Besarnya Nanti Hanya Untuk Membunuh Orang’. Artikel tersebut beredar melalui blogspot yang diberi nama operinf.blogspot.com dan diterbitkan sejak 11 Desember 2019. Namun jika melihat dari isi artikel tersebut, tidak ditemukan pernyataan dari Megawati seperti halnya yang tertera di judul artikel.
Jika dibaca, isi dari artikel blogspot tersebut merupakan isi pidato Megawati saat membuka Workshop Wawasan Kebangsaan untuk para Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Sosial pada 9 Desember 2019. Adapun sebagian besar isi dari artikel tersebut adalah menyinggung maraknya aksi-aksi teroris dengan target kelompok yang berbeda agama.
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, melalui mesin pencarian google.com belakangan diketahui bahwa isi artikel yang terdapat dalam artikel operainf.blogspot.com sama dengan artikel yang diterbitkan oleh kumparan pada 9 Desember 2019. Kumparan menerbitkan artikel dengan judul ‘Megawati: Ajari Anak Bukan Hanya Agama, Lalu Sudah Besar Bunuh Orang”. Judul tersebut diambil dari pidato Megawati yang tercantum pada paragraph ketiga milik kumparan.
Jika dibaca hingga akhir artikel, tidak ditemukan adanya kutipan atau pernyataan Megawati yang menyebut “jauhi anak dari agama” sebagaimana yang dituliskan dalam judul yang dibuat oleh operainf.blogspot.com. Jadi bisa disimpulkan bahwa judul yang diberikan oleh operainf.blogspot.com tidak sesusai dengan fakta atau bahkan menyesatkan yang tentunya bisa menggiring opini serta menimbulkan tafsir yang salah.
Jika dibaca, isi dari artikel blogspot tersebut merupakan isi pidato Megawati saat membuka Workshop Wawasan Kebangsaan untuk para Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Sosial pada 9 Desember 2019. Adapun sebagian besar isi dari artikel tersebut adalah menyinggung maraknya aksi-aksi teroris dengan target kelompok yang berbeda agama.
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, melalui mesin pencarian google.com belakangan diketahui bahwa isi artikel yang terdapat dalam artikel operainf.blogspot.com sama dengan artikel yang diterbitkan oleh kumparan pada 9 Desember 2019. Kumparan menerbitkan artikel dengan judul ‘Megawati: Ajari Anak Bukan Hanya Agama, Lalu Sudah Besar Bunuh Orang”. Judul tersebut diambil dari pidato Megawati yang tercantum pada paragraph ketiga milik kumparan.
Jika dibaca hingga akhir artikel, tidak ditemukan adanya kutipan atau pernyataan Megawati yang menyebut “jauhi anak dari agama” sebagaimana yang dituliskan dalam judul yang dibuat oleh operainf.blogspot.com. Jadi bisa disimpulkan bahwa judul yang diberikan oleh operainf.blogspot.com tidak sesusai dengan fakta atau bahkan menyesatkan yang tentunya bisa menggiring opini serta menimbulkan tafsir yang salah.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2019/12/13/salah-megawati-jauhi-anak-dari-agama-jika-besarnya-nanti-hanya-untuk-membunuh-orang/
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/519/fakta-atau-hoaks-benarkah-megawati-imbau-agar-anak-dijauhkan-dari-agama
- https://kumparan.com/kumparannews/megawati-ajari-anak-bukan-hanya-agama-lalu-sudah-besar-bunuh-orang-1sPaSrT8pKz
- https://web.archive.org/web/20191212155332/
- https://operainf.blogspot.com/2019/12/megawati-jauhi-anak-dari-agama-jika.html?fbclid=IwAR3Xu86Dc2d-44Xy4tl-eNRk1rIgNLpo_MzxtMifyYRBUoTGS3Kr8pGcouw
(GFD-2019-3408) [SALAH] Air Nanas Panas Sembuhkan Kanker
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 17/12/2019
Berita
Beredar pesan berantai yang menyebutkan bahwa air nanas panas dapat menyembuhkan dari penyakit kanker. Dalam pesan berantai itu disebutkan sumber pesannya berasal dari DR. dr. Rahyussalim, SpOT dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI). Berikut kutipan narasinya:
Air Nanas panas
tolong sebarkan !! tolong sebarkan !!
Profesor Khairul Huseinn dari Rumah Sakit Umum Angkatan Darat Jakarta menekankan bahwa jika setiap orang yang menerima buletin ini dapat meneruskan sepuluh salinan kepada orang lain', pasti setidaknya satu kehidupan akan diselamatkan ...
Saya telah melakukan bagian saya, semoga Anda juga dapat membantu bagian Anda. terima kasih!
Air nanas panas bisa menyelamatkan Anda seumur hidup
Lihatlah lagi, lalu beri tahu yang lain,
Sebarkan cinta keluar!
Nanas panas ~ dapat membunuh sel kanker!
Potong 2 hingga 3 serpihan nanas tipis dalam secangkir, tambahkan air panas, itu akan menjadi "air alkali", minum setiap hari, itu baik untuk siapa saja.
Air nanas panas melepaskan zat anti kanker, yang merupakan kemajuan terbaru dalam pengobatan kanker yang efektif di bidang medis.
Sari buah nanas panas memiliki efek untuk membunuh kista dan tumor. Terbukti untuk memperbaiki semua jenis kanker.
Air nanas panas dapat membunuh semua kuman dan racun dari dalam tubuh akibat dari alergi
Jenis pengobatan dengan ekstrak nanas hanya menghancurkan sel-sel ganas, itu tidak mempengaruhi sel-sel sehat.
Selain itu, asam amino dan polifenol nanas dalam jus nanas dapat mengatur tekanan darah tinggi, efektif mencegah penyumbatan pembuluh darah dalam, menyesuaikan sirkulasi darah dan mengurangi pembekuan darah.
Setelah membaca, beri tahu yang lain, keluarga, teman, sebarkan cinta! Jaga kesehatan Anda sendiri.
(DR. dr. Rahyussalim, SpOT) FK UI
Air Nanas panas
tolong sebarkan !! tolong sebarkan !!
Profesor Khairul Huseinn dari Rumah Sakit Umum Angkatan Darat Jakarta menekankan bahwa jika setiap orang yang menerima buletin ini dapat meneruskan sepuluh salinan kepada orang lain', pasti setidaknya satu kehidupan akan diselamatkan ...
Saya telah melakukan bagian saya, semoga Anda juga dapat membantu bagian Anda. terima kasih!
Air nanas panas bisa menyelamatkan Anda seumur hidup
Lihatlah lagi, lalu beri tahu yang lain,
Sebarkan cinta keluar!
Nanas panas ~ dapat membunuh sel kanker!
Potong 2 hingga 3 serpihan nanas tipis dalam secangkir, tambahkan air panas, itu akan menjadi "air alkali", minum setiap hari, itu baik untuk siapa saja.
Air nanas panas melepaskan zat anti kanker, yang merupakan kemajuan terbaru dalam pengobatan kanker yang efektif di bidang medis.
Sari buah nanas panas memiliki efek untuk membunuh kista dan tumor. Terbukti untuk memperbaiki semua jenis kanker.
Air nanas panas dapat membunuh semua kuman dan racun dari dalam tubuh akibat dari alergi
Jenis pengobatan dengan ekstrak nanas hanya menghancurkan sel-sel ganas, itu tidak mempengaruhi sel-sel sehat.
Selain itu, asam amino dan polifenol nanas dalam jus nanas dapat mengatur tekanan darah tinggi, efektif mencegah penyumbatan pembuluh darah dalam, menyesuaikan sirkulasi darah dan mengurangi pembekuan darah.
Setelah membaca, beri tahu yang lain, keluarga, teman, sebarkan cinta! Jaga kesehatan Anda sendiri.
(DR. dr. Rahyussalim, SpOT) FK UI
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Sebab, DR. dr. Rahyussalim, SpOT sudah mengklarifikasi kepada liputan6.com bahwa ia tidak pernah menyebarkan isi pesan tersebut. Bahkan ia mendapat kiriman pesan serupa dari rekannya.
“Nama saya dicantumkan oleh orang lain. Entah itu ada orang iseng atau apa,” ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, DR. dr. Rahyussalim, SpOT sebenarnya merupakan dokter spesialis orthopedi. Sedangkan, isi pesannya tidak membahas mengenai kesehatan tulang.
Perihal pesan berantai tersebut, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof DR. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASM, FACP pun angkat bicara. Ia mengatakan, Ia mengatakan bahwa pesan yang disebarkan itu bohong belaka. Bahkan ia pun menyebut, pesan serupa yang mencantumkan tanaman berbeda seperti misalnya jengkol, petai, atau pun mentimun yang disebut-sebut bisa mengobati kanker mudah ditemukan di media sosial.
"Sama sekali enggak betul. Dan, kadang-kadang walaupun (mencantumkan sumber) dari luar negeri, itu beberapa zat itu diteteskan ke sel kanker di laboratorium, sel kankernya mati. Lalu, mereka bilang bisa untuk ngobatin, padahal sama sekali enggak," jelas Prof Aru.
Terkadang, oknum penyebar pesan hoaks kesehatan itu menemukan kesamaan kandungan zat tertentu dalam obat dan buah lantas secara gegabah mengatakan buah terebut bisa menjadi obat.
"Kadang-kadang kandungan yang dicantumkan itu, ada kandungan X dalam obat kanker lalu dalam buah-buahan juga ditemukan kandungan sejuta X, mereka bilang sudah bisa," lanjut Prof Aru.
Meski begitu, Prof Aru tidak berkeberatan kalau orang yang sedang berobat kanker mengonsumsi buah-buahan. "Nah itu, komplimenter, menunjang agar badannya lebih sehat dan pasti ada manfaatnya."
Narasi perihal nanas bisa menyembuhkan sel kanker sejatinya sempat beredar pada Januari 2018 di daerah Kudus. Dalam narasi yang beredar kala itu disebutkan bahwa bagian tengah nanas atau disebut dalam pesan sebagai bromolin memiliki khasiat kuat untuk menyembuhkan kanker.
Narasi tersebut sudah pernah ditanggapi oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus. Kepala Bidang (Kabid) Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2L) dr Hikari Widodo mewakili DKK Kudus menyatakan bahwa isi narasi ada kejanggalan, khususnya penyebutan isi tengah buah nanas. Menurutnya, penyebutan yang benar ialah bromelain, bukan bromolin.
Ia menerangkan, buah nanas memang banyak khasiatnya. Tidak hanya bagian tengahnya, tapi secara keseluruhan. Bisa untuk mengurangi keputihan dan mengandung vitamin C. Namun, dengan mengonsumsi bromelain bisa melunturkan sel-sel kanker dan sebagainya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
”Saya pernah membaca, menurut penelitian laboratorium senyawa bromelain bisa mengganggu pertumbuhan sel tumor dan pembekuan darah yang lambat. Bisa jadi untuk obat kanker, cuma harus ada konsultasi dengan dokter,” ungkapnya.
Dia menuturkan, sebenarnya dengan googling tentang khasiat buah nanas sudah bisa diketahui. Nanas juga tak dianjurkan dikonsumsi ibu hamil, teruma yang usia kandungan trimester awal. Sebab, bromelain memiliki senyawa yang melemahkan serviks (leher rahim). Jadi, konsumsi berlebihan akan memicu konstraksi awal.
”Nanas muda terutama yang kulitnya masih berwarna hijau, mengandung banyak bromelain. Jadi, tak hanya menyebabkan leher rahim lemah, bahkan bisa menyebabkan keguguran. Untuk itu, perempuan yang kandungannya usianya masih muda harus membatasi, bahkan kalau bisa menghindari sama sekali mengonsumsi nanas muda,” terangnya.
Dia menambahkan, makan nanas terlalu banyak juga dapat menyebabkan diare dan maag. ”Sebab, kandungan asam dari buah tropis ini, memang cukup mengganggu bagi lambung yang sensitif,” imbuhnya.
“Nama saya dicantumkan oleh orang lain. Entah itu ada orang iseng atau apa,” ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, DR. dr. Rahyussalim, SpOT sebenarnya merupakan dokter spesialis orthopedi. Sedangkan, isi pesannya tidak membahas mengenai kesehatan tulang.
Perihal pesan berantai tersebut, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof DR. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASM, FACP pun angkat bicara. Ia mengatakan, Ia mengatakan bahwa pesan yang disebarkan itu bohong belaka. Bahkan ia pun menyebut, pesan serupa yang mencantumkan tanaman berbeda seperti misalnya jengkol, petai, atau pun mentimun yang disebut-sebut bisa mengobati kanker mudah ditemukan di media sosial.
"Sama sekali enggak betul. Dan, kadang-kadang walaupun (mencantumkan sumber) dari luar negeri, itu beberapa zat itu diteteskan ke sel kanker di laboratorium, sel kankernya mati. Lalu, mereka bilang bisa untuk ngobatin, padahal sama sekali enggak," jelas Prof Aru.
Terkadang, oknum penyebar pesan hoaks kesehatan itu menemukan kesamaan kandungan zat tertentu dalam obat dan buah lantas secara gegabah mengatakan buah terebut bisa menjadi obat.
"Kadang-kadang kandungan yang dicantumkan itu, ada kandungan X dalam obat kanker lalu dalam buah-buahan juga ditemukan kandungan sejuta X, mereka bilang sudah bisa," lanjut Prof Aru.
Meski begitu, Prof Aru tidak berkeberatan kalau orang yang sedang berobat kanker mengonsumsi buah-buahan. "Nah itu, komplimenter, menunjang agar badannya lebih sehat dan pasti ada manfaatnya."
Narasi perihal nanas bisa menyembuhkan sel kanker sejatinya sempat beredar pada Januari 2018 di daerah Kudus. Dalam narasi yang beredar kala itu disebutkan bahwa bagian tengah nanas atau disebut dalam pesan sebagai bromolin memiliki khasiat kuat untuk menyembuhkan kanker.
Narasi tersebut sudah pernah ditanggapi oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus. Kepala Bidang (Kabid) Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2L) dr Hikari Widodo mewakili DKK Kudus menyatakan bahwa isi narasi ada kejanggalan, khususnya penyebutan isi tengah buah nanas. Menurutnya, penyebutan yang benar ialah bromelain, bukan bromolin.
Ia menerangkan, buah nanas memang banyak khasiatnya. Tidak hanya bagian tengahnya, tapi secara keseluruhan. Bisa untuk mengurangi keputihan dan mengandung vitamin C. Namun, dengan mengonsumsi bromelain bisa melunturkan sel-sel kanker dan sebagainya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
”Saya pernah membaca, menurut penelitian laboratorium senyawa bromelain bisa mengganggu pertumbuhan sel tumor dan pembekuan darah yang lambat. Bisa jadi untuk obat kanker, cuma harus ada konsultasi dengan dokter,” ungkapnya.
Dia menuturkan, sebenarnya dengan googling tentang khasiat buah nanas sudah bisa diketahui. Nanas juga tak dianjurkan dikonsumsi ibu hamil, teruma yang usia kandungan trimester awal. Sebab, bromelain memiliki senyawa yang melemahkan serviks (leher rahim). Jadi, konsumsi berlebihan akan memicu konstraksi awal.
”Nanas muda terutama yang kulitnya masih berwarna hijau, mengandung banyak bromelain. Jadi, tak hanya menyebabkan leher rahim lemah, bahkan bisa menyebabkan keguguran. Untuk itu, perempuan yang kandungannya usianya masih muda harus membatasi, bahkan kalau bisa menghindari sama sekali mengonsumsi nanas muda,” terangnya.
Dia menambahkan, makan nanas terlalu banyak juga dapat menyebabkan diare dan maag. ”Sebab, kandungan asam dari buah tropis ini, memang cukup mengganggu bagi lambung yang sensitif,” imbuhnya.
Kesimpulan
Dengan demikian, pesan berantai tersebut konteks informasi di dalam informasi tersebut salah. Atas dasar itulah, maka pesan berantai itu masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah. Sebab, terdapat konteks yang salah dalam informasi itu sehingga membuat keseluruhan konten pesan berantai itu salah. Selain itu, khasiat nanas untuk menyembuhkan kanker masih perlu diuji melalui penelitian laboratorium terlebih dahulu.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1060487634283771/
- https://turnbackhoax.id/2019/12/17/salah-air-nanas-panas-sembuhkan-kanker/
- https://www.liputan6.com/health/read/4135074/cek-fakta-kesehatan-air-nanas-panas-untuk-obat-kanker-hoaks
- https://radarkudus.jawapos.com/read/2018/01/03/37607/nanas-sembuhkan-kanker-belum-tentu-benar
Halaman: 5750/6089