• (GFD-2019-3454) [SALAH] “Upaya pembunuhan pangeran Arab Saudi”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 27/12/2019

    Berita

    Peristiwa di Kuwait, BUKAN upaya pembunuhan melainkan PERTUNJUKAN perlindungan ke tokoh penting dari upaya pembunuhan.


    NARASI
    “Upaya pembunuhan pangeran Arab Saudi, hari ini”.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

    * SUMBER membagikan video pertunjukan perlindungan ke tokoh penting dari upaya pembunuhan di KIF (Kuwait International Fair), dalam rangka Pameran Pertahanan dan Penerbangan Teluk.

    * SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga menimbulkan premis yang salah.




    (2) Sudut pandang lain dari video liputan oleh Al-Hadath News: “Gulf Defense and Aviation Show Imaginary military parade of the Emiri Guards”

    Video di http://bit.ly/2EHDqa0 / http://archive.md/mCPC7 (arsip cadangan).


    (3) Google Maps: “Caribou. كاريبو كافيه ارض المعارض مشرف coffee, Mishref Kuwait International Fair Branch”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2Mgpfgi.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3453) [SALAH] “Legenda Hello Kitty berasal dari gadis penderita kanker mulut dan Hello Kiity artinya dalam bahasa China adalah Halo Iblis”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 27/12/2019

    Berita

    Tidak ada bukti yang menyebutkan keterkaitan Hello Kitty dengan gadis penderita kanker mulut pada tahun 1970 atau dengan iblis. Faktanya, karakter tersebut diciptakan pada 1974 oleh Sanrio, sebuah perusahaan Jepang. Hello Kitty berasal dari Jepang, bukan China. Dan, kami tak menemukan istilah dalam bahasa China apapun (yang jumlahnya banyak) yang mengartikan’kitty’ sebagai ‘iblis’.


    Beredar postingan yang berasal akun Mariatu Qibtiyah (fb.com/iya.callukngenn) yang menuliskan klaim yang menyebut bahwa Hello Kitty, karakter kartun populer memiliki legenda yang digambarkan tidak memiliki mulut karena mengingatkan penciptanya pada anak gadisnya yang pernah mengidap kanker mulut.

    Sang ibu dituliskan melakukan perjanjian dengan iblis agar anaknya sembuh. Sang ibu harus menciptakan suatu karakter yang harus dapat menarik perhatian anak-anak di seluruh dunia. Iblis itu ingin menggunakan popularitas karakter kartun tersebut untuk menjaring mereka masuk ke dalam penyembahan setan.

    Dituliskan juga bahwa kata ‘Kitty’ juga berarti ‘Iblis’ dalam bahasa China, jadi Hello Kitty dapat berarti ‘Halo Iblis’.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, kabar serupa pernah dipatahkan oleh situs pencari fakta Snopes.com.

    Dalam artikel berjudul, Hello Kitty, disebutkan bahwa desas-desus tersebut kali pertama beredar lewat surat elektronik atau email yang dibuat dalam Bahasa Spanyol pada 2008.
    Dalam email itu disebutkan, orangtua gadis 12 tahun yang menderita kanker mulut membuat perjanjian dengan iblis dan membuat karakter Hello Kitty sebagai ucapan terimakasih karena putri mereka kembali sehat.
    “Akun tersebut menyebut bahwa ‘kitty’ berarti iblis dalam bahasa China, sehingga ‘Hello Kitty’berarti ‘halo iblis. Namun, Hello Kitty berasal dari Jepang, bukan China. Dan, kami tak menemukan istilah dalam bahasa China apapun (yang jumlahnya banyak) yang mengartikan’kitty’ sebagai ‘iblis’,” demikian ditulis Snopes.com.
    Email yang beredar juga mengaitkan ketiadaan mulut Hello Kitty sebagai efek penyakit kanker mulut seorang gadis berusia 12 tahun.
    Namun, faktanya, karakter tersebut diciptakan pada 1974 oleh Sanrio, sebuah perusahaan Jepang. Kali pertama, ia muncul di produk dompet koin.
    Kesuksesan karakter Hello Kitty yang mendunia dapat dikaitkan dengan budaya kawaii Jepang yang menyenangi semua hal yang lucu, menyenangkan, dan menggemaskan.
    Tak cuma itu mitos soal Hello Kitty. Karakter tersebut juga disebut-sebut sengaja diciptakan untuk kampanye dalam rangka merebut dukungan publik untuk pembangkit listrik tenaga nuklir yang kontroversial di Jepang.
    Konon, karakter itu dibuat untuk membiasakan orang dengan tampilan mutan akibat nuklir.
    Sementara itu, situs resmi Sanrio menyebut bahwa Hello Kitty tidak memiliki mulut karena ia “berbicara dari hatinya”. Karakter itu menjadi duta besar Sanrio untuk dunia dan tak terikat pada bahasa tertentu.
    “Tanpa mulut, itu berarti lebih mudah bagi orang memproyeksikan Hello Kitty sesuai perasaan mereka pada karakter tersebut. Ia bisa bergembira atau sedih bersama Hello Kitty.”
    Yo Kato, produser Kitty Exhibition di Tokyo, yang memperingati ulang tahun ke-30 Hello Kitty, pada 2004 mengungkapkan alasan mengapa karakter itu tak punya mulut, juga ekspresi.
    “Ia tak memiliki mulut juga ekspresi, yang memungkinkan orang memiliki interpretasi masing-masing — sebagai karakter yang lucu atau keren,” kata dia.

    Hello Kitty Ternyata Bukan Kucing
    Meski bentuknya mirip kucing, Sanrio mengatakan bahwa Hello Kitty sama sekali bukan kucing, demikian diunggah Liputan6.com dalam artikel berjudul, Mengejutkan, Hello Kitty Ternyata Bukan Kucing.

    Berikut isi artikel tersebut:
    Liputan6.com, Tokyo – Siapa yang tak kenal karakter kartun asal Jepang, Hello Kitty. Selama 40 tahun, wajahnya bertebaran menghiasi tas ransel, kotak makan siang anak-anak, perhiasan unik hingga acara animasi televisi. Bahkan mejeng pesawat terbang dan dijadikan inspirasi taman bermain.
    Hello Kitty telah lama menjadi budaya pop Jepang yang sangat disukai anak-anak, karena karakternya yang sangat lucu dan imut. Begitu mendengar nama Hello Kitty, tiap orang akan membayangkan seekor kucing berwarna putih, dengan pita di kepalanya.
    Namun fakta mengejutkan diutarakan oleh perusahaan pembuat karakter itu, Sanrio.
    Seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (28/8/2014), perusahaan tersebut ingin meluruskan satu hal: Hello Kitty sama sekali bukan seekor kucing. Informasi mengejutkan itu disampaikan di tengah persiapan perjalanan ke luar angkasa untuk merayakan ulang tahun ke-40 Hello Kitty di Los Angeles, Amerika Serikat.
    Menurut Sanrio, identitas Hello Kitty sejatinya mewakili seorang gadis cilik, manusia, yang tinggal di luar London. Ia memiliki saudara kembar. Seekor anjing laut tinggal di halaman belakang rumah. Ia selamanya akan duduk di kelas 3 SD.
    Hello Kitty memiliki nama yang 50 persen ditujukan untuk istilah yang merujuk pada kucing, namun bukan berarti ia adalah seekor kucing.
    “Dia tidak pernah digambarkan merangkak. Dia adalah gadis kecil, dia adalah seorang teman. Bukan kucing,” kata Christine R. Yano, seorang antropolog Universitas Hawaii seperti dikutip Fox News, Kamis, 28 Agustus.
    Yano yang juga menjadi seorang kurator retrospektif Hello Kitty di Museum Nasional Jepang Amerika, Los Angeles, menceritakan, ia mengetahui fakta itu ketika tengah menyiapkan deksripsi tertulis untuk pameran museum, ternyata ia membuat kesalahan dengan mendeskripsikan Hello Kitty sebagai kucing.
    “Dengan tegas saya dikoreksi. Itu salah satu koreksi yang dilakukan Sanrio untuk tulisan saya sebelum pameran,” ucap Yano.
    Beberapa fakta lain tentang Hello Kitty, menurut Yano, di antaranya nama aslinya adalah Kitty White, ia berbintang Scorpio dan menyukai kue pai apel.
    “Hello Kitty muncul pada tahun 1970-an, ketika wanita Jepang mulai masuk ke Inggris. Mereka menyukai negara itu. Ini menggambarkan masa kecil ideal yang klasik, hampir seperti pagar kayu putih. Jadi biografinya diciptakan persis untuk selera saat itu,” beber Yano kepada Times.
    “Ketika berbicara dengan wanita Jepang yang tumbuh pada tahun 1970-an, mereka mengatakan, ‘tokoh Hello Kitty sangat berarti karena ia adalah milik kami'”, ceritanya. “Ini sesuatu yang mereka lihat sebagai penanda identitas.”.
    Sebelumnya, Wikipedia mendeskripsikan Hello Kitty sebagai kucing asal Jepang yang memakai pita merah muda, meskipun tak menjelaskan dari mana ia berasal. Sedangkan di situs Sanrio.com disebut, karakter yang kini berusia 40 tahun itu diciptakan ‘untuk menginspirasi kebahagiaan, persahabatan, dan saling berbagi bagi seluruh dunia.’
    Menurut Yano, terlepas dari apakah Hello Kitty seorang gadis atau kucing, ia punya arti penting sebagai identitas budaya populer Jepang.
    Fakta Hello Kitty
    Bintangnya Scorpio, lahir 1 November
    Golongan darahnya A
    Nama aslinya Kitty White
    Punya saudara kembar bernama Mimmy White yang memakai pita kuning
    Tingginya setara tumpukan 5 buah apel
    Ia dan keluarganya tinggal di pinggiran kota London, ada anjing laut tinggal di halaman belakang.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3452) [SALAH] Foto “Fatimah Aynur, Muslimah cantik Uyghur yang syahid tewas disiksa, diperkosa dan dibunuh oleh komunis China”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 27/12/2019

    Berita

    Kedua foto tidak berhubungan. Foto wanita mengenakan gaun panjang adalah fotomodel yang memperagakan gaya berpakaian wanita Uighur pada era 1910-an. Sementara foto wanita yang digantungi batubata itu adalah lukisan ilustrasi penyiksaan yang dialami oleh Ge Ling, seorang penganut Falun Gong, yang tidak ada kaitannya sama sekali Uighur.

    Akun Berita Luar dan Dalam negri (fb.com/Atjeh19) mengunggah sebuah gambar dengan narasi :

    “Inilah Fatimah Aynur, Muslimah Canti
    Uyghur yang syahid mempertahan Iman islamnya.
    Fatimah tewas di siksa, diperkosa dan dibunuh oleh komunis china.
    Syurga Alloh menantimu wahai Saudariku Aamiin.
    #SeveUyghur
    #WeStandWithUyghur”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya ternyata gambar yang menggabungkan dua foto tersebut sama sekali tidak berhubungan.

    Foto wanita mengenakan gaun panjang adalah fotomodel yang memperagakan gaya berpakaian wanita Uighur pada era 1910-an. Foto ini dimuat salah satunya oleh akun facebook terverifikasi milik China Xinhua News pada 20 Juli 2017.

    Dalam postingan tersebut, foto ini diberi narasi :
    “- 1910-an
    Di tahun 1910-an, wanita Uygur mengenakan sejenis kaftan sutra Etles dan gaun panjang. Di berbagai acara sosial, wanita berstatus sosial tinggi mengenakan gaun sutra Etles panjang. Mereka juga memakai hiasan kepala dan kalung cantik, serta celana panjang dengan bordiran emas di balik gaunnya.”

    Foto ini adalah salah satu hasil karya “Potret Kecantikan Wanita Uygur selama 100 Tahun” yang dibuat oleh Mewlan Turaq dari Kashgar, Wilayah Otonomi Xinjiang Uygur untuk menggambarkan perubahan gaya etnik di kampung halamannya mulai tahun 1910-an hingga tahun 2010-an dengan tujuan menampilkan kecantikan wanita Uygur.

    Reproduksinya didasari oleh sejumlah dokumen sejarah dan foto-foto lama. Ia juga mendapat bantuan dari fotografer Uygur Kurbanjan Samat.

    Sementara itu, gambar seorang wanita yang lehernya digantungi batu bata itu adalah lukisan ilustrasi penyiksaan yang dialami oleh Ge Ling, seorang apoteker di Kabupaten Yongxiu, salah satu penganut Falun Gong yang tidak ada kaitannya sama sekali Uighur.

    Ge Ling, wanita, usia 65 tahun, ditahan pada tanggal 21 April 2016, Ia muncul di Pengadilan Kabupaten Yongxiu pada tanggal 19 Oktober 2016. Hanya suaminya yang diperkenankan hadir dalam sidang. Pengacaranya menyatakan dia tidak bersalah, karena tidak ada hukum di Tiongkok yang melarang Falun Gong. Hakim yang bertugas memvonisnya empat tahun penjara. Pada bulan Februari 2017, Pengadilan Tinggi Kota Jiujiang memperkuat putusan itu dan tidak lama kemudian memasukkannya ke Penjara Wanita Provinsi Jiangxi.

    Ini bukan pertama kali Ge menjadi sasaran karena keyakinannya. Ia pertama kali ditangkap pada bulan November 2000 dan divonis tiga tahun kerja paksa. Polisi menangkapnya lagi pada tanggal 6 Desember 2004, dan mengirimnya ke kamp kerja paksa selama dua tahun. Masa tahanannya kemudian diperpanjang sampai tanggal 26 Februari 2007. Ia ditangkap ketiga kalinya pada tanggal 1 November 2008 dan divonis tiga tahun penjara.

    Ilustrasi penyiksaan tersebut menggambarkan bentuk penyiksaan terhadap Ge, yakni tangan Ge ditekuk ke belakang dan diikat ke rangka pintu. Penjaga kemudian menggantungkan enam bata basah dengan rantai besi di lehernya selama 40 jam.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3451) [SALAH] Surat Berisi Cuti Libur Natal Tanggal 23, 24 Desember 2019

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 27/12/2019

    Berita

    Beredar Surat Keputusan Bersama yang mengatasnamakan Menteri Agama Fachrul Razi yang berisi edaran cuti bersama Hari Raya Natal jatuh pada tanggal 23-24 Desember 2019. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kemenag RI, Ali Rokhmad, mengungkapkan bahwa adanya cuti Hari Raya Natal tanggal 23 dan 24 Desember 2019 adalah tidak benar.

    Hasil Cek Fakta

    [PENJELASAN]:

    Beredar sebuah surat Keputusan Bersama yang mengatasnamakan Menteri Agama Fachrul Razi. dalam surat yang beredar tertulis bahwa cuti bersama Hari Raya Natal jatuh pada tanggal 23-34 desember 2019.

    Selain itu, dalam informasi tersebut menyebutkan keputusan tersebut berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo.



    Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kemenag RI, Ali Rokhmad, mengungkapkan bahwa adanya cuti Hari Raya Natal tanggal 23 dan 24 Desember 2019 adalah tidak benar.

    “Kami sudah mengecek ke Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bahwa yang beredar hoaks, makanya kami beri label,” ujar Ali kepada Kompas.com, Kamis (19/12/2019).

    Menurut Ali, Surat Keputusan Bersama (SKB) yang benar terkait cuti Hari Raya Natal jatuh pada Selasa, 24 Desember 2019.

    Ia pun sempat janggal terhadap surat yang beredar. Sebab, pada surat palsu itu tertera tanda tangan Menteri Agama yang baru, Fahrul Razi. “Karena untuk jadwal cuti tahun 2019 dibahas di 2018 dan Menagnya masih Lukman Hakim Saifuddin,” ujar Ali. “Menag baru mungkin untuk kalender 2020,” lanjut dia.

    Selain itu, KemenpanRB melalui media sosial resminya juga membantah edaran surat tersebut.

    “#RekanASN belakangan ini tersebar informasi tidak tepat mengenai cuti bersama Hari Raya Natal 2019.Berdasarkan surat keputusan bersama 3 menteri pd thn 2018, telah ditetapkan tanggal 24 Desember sbg #CutiBersama Hari Raya Natal & tanggal 25 Desember sbg libur Hari Raya Natal” tulis akun twitter dan facebook KemenpanRB.

    Rujukan