(GFD-2024-21555) [SALAH] Timnas Malaysia Bubar dan Pelatih Dipecat Setelah Kalah Dari Indonesia
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 31/07/2024
Berita
FAM Bubar Pelatih Di Pecat Fans Malaysia Anarkis Gak Terima Kalah ! Ini Komentar Melas Presiden FAM
Hasil Cek Fakta
Sebuah kanal Youtube bernama Top Up Footbal mengunggah video yang menyatakan bahwa Football Association of Malaysia (FAM) bubar dan pelatih dipecat akibat kalah melawan Indonesia. Video ini diunggah pada 27 Juli 2024 dan telah dilihat sebanyak 43 ribu.
Setelah dilihat secara keseluruhan ternyata isi video tidak menjelaskan bahwa FAM bubar ataupun pelatih Timnas Malaysia dipecat. Narator dalam video hanya berbicara tentang laga semifinal antara Indonesia dan Malaysia di Piala AFF 2024. Pemeriksa fakta juga tidak menemukan pernyataan resmi terkait bubarnya FAM ataupun pelatih Timnas Malaysia dipecat.
Dilihat dari akun Instagram resminya, Timnas Malaysia masih mengunggah kegiatan atau agenda yang dimiliki hingga saat ini. Selain itu, dilansir dari http://jatim.antaranews.com, pelatih Timnas Malaysia U19 Juan Torres mengatakan akan meningkatkan kualitas pemain setelah gagal meraih gelar dalam Piala AFF 2024 dan berfokus untuk mempersiapkan kualifikasi Piala Asia U20 2025.
Dengan demikian, unggahan yang mengatakan FAM bubar tidaklah benar.
Setelah dilihat secara keseluruhan ternyata isi video tidak menjelaskan bahwa FAM bubar ataupun pelatih Timnas Malaysia dipecat. Narator dalam video hanya berbicara tentang laga semifinal antara Indonesia dan Malaysia di Piala AFF 2024. Pemeriksa fakta juga tidak menemukan pernyataan resmi terkait bubarnya FAM ataupun pelatih Timnas Malaysia dipecat.
Dilihat dari akun Instagram resminya, Timnas Malaysia masih mengunggah kegiatan atau agenda yang dimiliki hingga saat ini. Selain itu, dilansir dari http://jatim.antaranews.com, pelatih Timnas Malaysia U19 Juan Torres mengatakan akan meningkatkan kualitas pemain setelah gagal meraih gelar dalam Piala AFF 2024 dan berfokus untuk mempersiapkan kualifikasi Piala Asia U20 2025.
Dengan demikian, unggahan yang mengatakan FAM bubar tidaklah benar.
Kesimpulan
Pernyataan tersebut tidaklah benar. Timnas Malaysia (FAM) hingga saat ini masih melaksanakan agenda kerjanya dilihat dari akun media sosial resminya. Selain itu, pelatih Timnas Malaysia U19 juga sedang meningkatkan kualitas pemain untuk kualifikasi Piala Asia 2025.
Rujukan
(GFD-2024-21554) [SALAH] IDI Peringatkan Adanya Wabah Pengerasan Otak dan Sumsum Tulang Belakang, Serta Diabetes
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 31/07/2024
Berita
[ :bangbang::bangbang:WARNING:bangbang::bangbang:
Tolong disebar luas kan
Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).
Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
:point_right:1. Extra Joss,
:point_right:2. M-150,
:point_right:3. Kopi Susu Gelas (Granita),
:point_right:4. Kiranti,
:point_right:5. Krating Daeng,
:point_right:6. Hemaviton,
:point_right:7. Neo Hemaviton,
:point_right:8. Marimas,
:point_right:9. Segar Sari shachet,
:point_right:10. Frutillo,
:point_right:11. Pop Ice,
:point_right:12. Segar Dingin Vit. C,
:point_right:13. Okky Jelly Drink,
:point_right:14. Inaco,
:point_right:15. Gatorade,
:point_right:16. Nabati,
:point_right:17. Adem Sari,
:point_right:18. Naturade Gold,
:point_right:19. Aqua Splash Fruit.
Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.
Info:
RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS
Nara sumber :
Dr. H. Ismuhadi, MPH
Mohon dishare, sayangi keluarga anda
Tolong disebar luas kan
Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).
Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
:point_right:1. Extra Joss,
:point_right:2. M-150,
:point_right:3. Kopi Susu Gelas (Granita),
:point_right:4. Kiranti,
:point_right:5. Krating Daeng,
:point_right:6. Hemaviton,
:point_right:7. Neo Hemaviton,
:point_right:8. Marimas,
:point_right:9. Segar Sari shachet,
:point_right:10. Frutillo,
:point_right:11. Pop Ice,
:point_right:12. Segar Dingin Vit. C,
:point_right:13. Okky Jelly Drink,
:point_right:14. Inaco,
:point_right:15. Gatorade,
:point_right:16. Nabati,
:point_right:17. Adem Sari,
:point_right:18. Naturade Gold,
:point_right:19. Aqua Splash Fruit.
Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.
Info:
RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS
Nara sumber :
Dr. H. Ismuhadi, MPH
Mohon dishare, sayangi keluarga anda
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Tempo.
Sebuah akun di media sosial Facebook mengklaim bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperingatkan tentang munculnya wabah pengerasan otak, diabetes, serta pengerasan sumsum tulang belakang.
Agar terhindar dari wabah tersebut, masyarakat harus menjauhi 19 jenama minuman dalam kemasan, baik yang masih berupa serbuk atau yang sudah siap minum. Jenama-jenama itu adalah Extra Joss, M-150, Kopi Susu Gelas (Granita), Kiranti, Krating Daeng, Hemaviton, Neo Hemaviton, Marimas, Segar Sari sachet, Frutillo, Pop Ice, Segar Dingin Vit. C, Okky Jelly Drink, Inaco, Gatorade, Nabati, Adem Sari, Naturade Gold, dan Aqua Splash Fruit.
Faktanya dilansir dari Tempo, narasi tersebut telah beredar setidaknya sejak tahun 2010 melalui pesan singkat (SMS) dan BlackBerry Messenger. Namun, sesungguhnya Ketua Umum IDI saat itu, Priyo Sidipratomo, telah membantahnya.
Priyo juga menjelaskan, dokter yang disebut dalam narasi yang beredar, tidak mengatakan pernyataan tersebut. Namun namanya dicatut tanpa izin dan dituliskan dalam narasi. Bantahan IDI juga disampaikan sejak tahun 2010 di website mereka, Idionline.org.
Terkait penggunaan aspartame atau aspartam sebagai pemanis buatan dalam produk makanan dan minuman, Priyo menyatakan hal itu berdasarkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Sementara BPOM dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI saat itu menyatakan aspartam aman dikonsumsi bila jumlahnya di bawah ambang batas konsumsi, yakni 600 mg/kg produk (aturan Codex).
Demikian juga yang disampaikan Ketua IDI periode 2012 – 2015, Zaenal Abidin, saat narasi tersebut kembali beredar pada tahun 2013, sebagaimana diberitakan Detik.com. Ia menyatakan IDI tidak mengeluarkan pernyataan seperti dalam narasi.
Malui penelusuran tersebut maka dapat disimpulkan klaim IDI mengumumkan adanya wabah pengerasan otak, diabetes dan pengerasan sumsum tulang belakang serta melarang mengkonsumsi 19 produk minuman adalah tidak benar.
Sebuah akun di media sosial Facebook mengklaim bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperingatkan tentang munculnya wabah pengerasan otak, diabetes, serta pengerasan sumsum tulang belakang.
Agar terhindar dari wabah tersebut, masyarakat harus menjauhi 19 jenama minuman dalam kemasan, baik yang masih berupa serbuk atau yang sudah siap minum. Jenama-jenama itu adalah Extra Joss, M-150, Kopi Susu Gelas (Granita), Kiranti, Krating Daeng, Hemaviton, Neo Hemaviton, Marimas, Segar Sari sachet, Frutillo, Pop Ice, Segar Dingin Vit. C, Okky Jelly Drink, Inaco, Gatorade, Nabati, Adem Sari, Naturade Gold, dan Aqua Splash Fruit.
Faktanya dilansir dari Tempo, narasi tersebut telah beredar setidaknya sejak tahun 2010 melalui pesan singkat (SMS) dan BlackBerry Messenger. Namun, sesungguhnya Ketua Umum IDI saat itu, Priyo Sidipratomo, telah membantahnya.
Priyo juga menjelaskan, dokter yang disebut dalam narasi yang beredar, tidak mengatakan pernyataan tersebut. Namun namanya dicatut tanpa izin dan dituliskan dalam narasi. Bantahan IDI juga disampaikan sejak tahun 2010 di website mereka, Idionline.org.
Terkait penggunaan aspartame atau aspartam sebagai pemanis buatan dalam produk makanan dan minuman, Priyo menyatakan hal itu berdasarkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Sementara BPOM dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI saat itu menyatakan aspartam aman dikonsumsi bila jumlahnya di bawah ambang batas konsumsi, yakni 600 mg/kg produk (aturan Codex).
Demikian juga yang disampaikan Ketua IDI periode 2012 – 2015, Zaenal Abidin, saat narasi tersebut kembali beredar pada tahun 2013, sebagaimana diberitakan Detik.com. Ia menyatakan IDI tidak mengeluarkan pernyataan seperti dalam narasi.
Malui penelusuran tersebut maka dapat disimpulkan klaim IDI mengumumkan adanya wabah pengerasan otak, diabetes dan pengerasan sumsum tulang belakang serta melarang mengkonsumsi 19 produk minuman adalah tidak benar.
Kesimpulan
Klaim IDI mengumumkan adanya wabah pengerasan otak, diabetes dan pengerasan sumsum tulang belakang serta melarang mengkonsumsi 19 produk minuman adalah tidak benar. Dua pimpinan IDI telah membantah narasi yang beredar sejak 2010 tersebut. Selain itu, pada umumnya aspartam yang dipermasalahkan dalam narasi yang beredar tersebut, dianggap aman dikonsumsi dalam batas jumlah tertentu.
Rujukan
(GFD-2024-21553) [SALAH] Tutorial Mengetahui Usia Paru-paru dengan Tes Menahan Nafas
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 31/07/2024
Berita
Yuuk kita tes paru paru kita…… Saya berhasil tahan sampai usia 20 tahun, bagaimana dengan kamu….. yuuk di tulis di comment ya
#tesparuparu
#tesparuparu
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Tempo.
Sebuah akun di media sosial Facebook mengunggah video yang berisikan klaim mengenai cara mengetahui usia paru-paru dengan tes nafas. Video tersebut memperlihatkan seseorang yang menjelaskan cara mengetahui umur paru-paru dengan cara menahan nafas. Paru-paru dikategorikan berusia 75 tahun, 50 tahun, 40 tahun, 30 tahun, dan 20 tahun, sesuai dengan seberapa lama kemampuan menahan nafas. Jika mencapai usia paru-paru yang muda semisal 20 tahun, hal itu membuktikan kondisi paru-paru tersebut sangat baik dan seseorang akan panjang usia.
Faktanya dilansir dari Tempo, Dokter Spesialis Paru di RSUD Blambangan, Banyuwangi, dr Ririek Parwita Sari mengatakan tes menahan napas hanya memperlihatkan lama waktu seseorang menahan nafas. Namun tes tersebut tidak dapat mengetahui usia paru-paru.
Dia mengatakan orang-orang bisa melatih menahan nafas agar bisa melakukannya semakin lama. Namun, bukan untuk membuktikan kondisi kesehatan paru-paru. Untuk mengetahui kelayakan atau kesehatan paru-paru secara medis, bisa dilakukan dengan tes spirometri.
Tes spirometri dilakukan dengan alat pengukur kemampuan pernafasan bernama spirometer. Orang yang mengikuti tes itu diminta menarik dan menghembuskan nafas dalam corong yang tersambung dengan spirometer hingga muncul hasilnya.
Malui penelusuran tersebut maka dapat disimpulkan video tutorial mengetahui usia paru-paru dengan tes lama menahan napas adalah tidak benar.
Sebuah akun di media sosial Facebook mengunggah video yang berisikan klaim mengenai cara mengetahui usia paru-paru dengan tes nafas. Video tersebut memperlihatkan seseorang yang menjelaskan cara mengetahui umur paru-paru dengan cara menahan nafas. Paru-paru dikategorikan berusia 75 tahun, 50 tahun, 40 tahun, 30 tahun, dan 20 tahun, sesuai dengan seberapa lama kemampuan menahan nafas. Jika mencapai usia paru-paru yang muda semisal 20 tahun, hal itu membuktikan kondisi paru-paru tersebut sangat baik dan seseorang akan panjang usia.
Faktanya dilansir dari Tempo, Dokter Spesialis Paru di RSUD Blambangan, Banyuwangi, dr Ririek Parwita Sari mengatakan tes menahan napas hanya memperlihatkan lama waktu seseorang menahan nafas. Namun tes tersebut tidak dapat mengetahui usia paru-paru.
Dia mengatakan orang-orang bisa melatih menahan nafas agar bisa melakukannya semakin lama. Namun, bukan untuk membuktikan kondisi kesehatan paru-paru. Untuk mengetahui kelayakan atau kesehatan paru-paru secara medis, bisa dilakukan dengan tes spirometri.
Tes spirometri dilakukan dengan alat pengukur kemampuan pernafasan bernama spirometer. Orang yang mengikuti tes itu diminta menarik dan menghembuskan nafas dalam corong yang tersambung dengan spirometer hingga muncul hasilnya.
Malui penelusuran tersebut maka dapat disimpulkan video tutorial mengetahui usia paru-paru dengan tes lama menahan napas adalah tidak benar.
Kesimpulan
Klaim mengenai tutorial mengetahui usia paru-paru dengan tes lama menahan napas adalah tidak benar. Kesehatan dan fungsi paru-paru bisa diketahui melalui uji spirometer. Sementara tes tahan nafas hanya bisa memperlihatkan kemampuan seseorang, seberapa lama bisa menahan nafas.
Rujukan
(GFD-2024-21552) [PENIPUAN]: Gebyar undian Bank BRI
Sumber: facebook.comTanggal publish: 31/07/2024
Berita
Khusus Nasabah BankBRI yang Sudah Mempunyai BRImo. Ayo buruan Daftar Dan Menangkan undian BRI Festival agar kamu berkesempatan menjadi Pemenang.Pendaftaran FESTIVAL BRIMO ini tidak di pungut biaya :bangbang:Pemenang Akan Di Umumkan Pada Tanggal 25 Juli 2024 #BRImo #BRImopoin
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah postingan yang berisi pendaftaran Festival Brimo di media sosial Facebook dan mengatasnamakan Bank BRI.
Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut tidak benar.
Faktanya, akun yang memberikan informasi mengenai Undian Festival Brimo tersebut bukanlah akun Facebook resmi dari Bank BRI. Link yang tertera juga bukan merupakan link resmi dari Bank BRI.
Akun Facebook resmi dari Bank BRI sudah memiliki centang biru dan link resmi Bank BRI adalah https://bri.co.id/
Dengan demikian klaim mengenai Undian Festival Brimo tersebut tidak benar dengan kategori konten palsu.
Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut tidak benar.
Faktanya, akun yang memberikan informasi mengenai Undian Festival Brimo tersebut bukanlah akun Facebook resmi dari Bank BRI. Link yang tertera juga bukan merupakan link resmi dari Bank BRI.
Akun Facebook resmi dari Bank BRI sudah memiliki centang biru dan link resmi Bank BRI adalah https://bri.co.id/
Dengan demikian klaim mengenai Undian Festival Brimo tersebut tidak benar dengan kategori konten palsu.
Kesimpulan
Informasi undian festival Brimo tersebut tidak benar, akun tersebut bukanlah akun asli dari Bank BRI dan link yang tertera tidak mengarah ke situs resmi Bank BRI.
Rujukan
Halaman: 556/5317