SEBUAH video beredar di Facebook [arsip], Instagram, YouTube dan TikTok, yang diklaim bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tewas karena serangan Iran.
Video itu berisi sejumlah klip proses pemakaman mulai dari pengusungan jenazah, penimbunan liang kubur, dan foto-foto Netanyahu. Klip-klip itu dikemas mirip tampilan video berita. “Netanyahu tewas setelah rudal Iran bertubi-tubi menyapu bersih gedung-gedung dan markas para petinggi Israel. Netanyahu dikabarkan ada di sana menggelar rapat bersama para pejabat tinggi militernya,” narasi pada video yang menyebar.
Namun, benarkah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tewas?
(GFD-2025-27828) Keliru: Video PM Israel Benjamin Netanyahu Tewas Diserang Iran
Sumber:Tanggal publish: 10/07/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu menggunakan layanan pencarian gambar terbalik Google, dan membandingkan narasinya dengan informasi dari sumber kredibel. Hasilnya, video tersebut adalah hasil suntingan. Kabar bahwa PM Israel tewas adalah tidak benar.
Tampilan awal video yang beredar memperlihatkan pengusungan jenazah oleh sejumlah orang berpakai serba hitam. Video aslinya pernah ditayangkan oleh situs berita Associated Press, AP pada November 2015.
Video itu sesungguhnya memperlihatkan pemakaman seorang mantan pemimpin pemuka agama Yahudi, Immanuel Jakobovits. Dia dimakamkan di Mount of Olive atau Bukit Zaitun di Yerusalem, Senin, 1 November 2015.
Video yang beredar pada detik ke-21, memperlihatkan klip proses menutup jenazah dengan kain hitam. Video itu sesungguhnya adalah tayangan berita Voice of America pada 30 Januari 2023.
Video itu sebenarnya pemakaman warga Israel yang menjadi korban serangan kelompok bersenjata Palestina di Yerusalem.
Pada detik ke-52, video yang beredar juga memperlihatkan lokasi sebuah pemakaman. Tempat itu adalah pemakaman yang dianggap suci oleh umat Yahudi di Bukit Zaitun, Yerusalem. Seorang pengunjung bernama Choi Sung Min, pernah mendokumentasikan pemakaman tersebut.
Netanyahu Masih Beraktivitas
Dilansir BBC, Netanyahu masih beraktivitas, salah satunya bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, di AS, Rabu malam, 8 Juli 2025. Pertemuan itu untuk membicarakan rencana gencatan senjata lagi di Gaza.
Sebelumnya Netanyahu juga bertemu Wakil Presiden AS, JD Vance, Ketua DPR AS dari Partai Republik, Mike Johnson.
Namun, utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengatakan terdapat empat isu yang harus disepakati demi terciptanya gencatan senjata 60 hari. Satu poin belum berhasil disepakati, sehingga kedua pemimpin membutuhkan negosiasi lebih lanjut.
Tampilan awal video yang beredar memperlihatkan pengusungan jenazah oleh sejumlah orang berpakai serba hitam. Video aslinya pernah ditayangkan oleh situs berita Associated Press, AP pada November 2015.
Video itu sesungguhnya memperlihatkan pemakaman seorang mantan pemimpin pemuka agama Yahudi, Immanuel Jakobovits. Dia dimakamkan di Mount of Olive atau Bukit Zaitun di Yerusalem, Senin, 1 November 2015.
Video yang beredar pada detik ke-21, memperlihatkan klip proses menutup jenazah dengan kain hitam. Video itu sesungguhnya adalah tayangan berita Voice of America pada 30 Januari 2023.
Video itu sebenarnya pemakaman warga Israel yang menjadi korban serangan kelompok bersenjata Palestina di Yerusalem.
Pada detik ke-52, video yang beredar juga memperlihatkan lokasi sebuah pemakaman. Tempat itu adalah pemakaman yang dianggap suci oleh umat Yahudi di Bukit Zaitun, Yerusalem. Seorang pengunjung bernama Choi Sung Min, pernah mendokumentasikan pemakaman tersebut.
Netanyahu Masih Beraktivitas
Dilansir BBC, Netanyahu masih beraktivitas, salah satunya bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, di AS, Rabu malam, 8 Juli 2025. Pertemuan itu untuk membicarakan rencana gencatan senjata lagi di Gaza.
Sebelumnya Netanyahu juga bertemu Wakil Presiden AS, JD Vance, Ketua DPR AS dari Partai Republik, Mike Johnson.
Namun, utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengatakan terdapat empat isu yang harus disepakati demi terciptanya gencatan senjata 60 hari. Satu poin belum berhasil disepakati, sehingga kedua pemimpin membutuhkan negosiasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan pemakaman PM Israel Benjamin Netanyahu yang tewas karena serangan Iran adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/755751103542819
- https://perma.cc/AE3A-X8L4
- https://www.instagram.com/reel/DLtbLU8N2m-/
- https://www.youtube.com/shorts/CuyvmqcYPIQ
- https://www.tiktok.com/@kabar_media/video/7522436513255165190
- https://www.youtube.com/watch?v=1H1T3n0lh3I
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=-T8lHG0UZs8
- https://www.youtube.com/watch?v=izxee3s32ec
- https://www.bbc.com/news/articles/ce3newwl1zeo
(GFD-2025-27827) Keliru: Video SBY Menngatakan Merokok Lebih Baik daripada Minum Obat
Sumber:Tanggal publish: 10/07/2025
Berita
SEBUAH video berisi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan merokok lebih baik daripada minum obat, beredar di Facebook [arsip] pada 8 Juli 2025.
Video itu memperlihatkan mantan Presiden Indonesia ke-6 itu memberikan rekomendasi kesehatan. Menurut dia, merokok lebih baik daripada mengkonsumsi obat-obatan yang dijual di apotik dengan harga lebih mahal. “Bahan obat lebih murah dari sebungkus rokok, tapi dijual 20-30 kali. Tujuannya bukan untuk menyembuhkan tapi membuat ketergantungan,” kata SBY dalam video yang ditonton 157 ribu kali.
Namun, benarkah SBY pernah mengatakan lebih baik merokok daripada minum obat?
Video itu memperlihatkan mantan Presiden Indonesia ke-6 itu memberikan rekomendasi kesehatan. Menurut dia, merokok lebih baik daripada mengkonsumsi obat-obatan yang dijual di apotik dengan harga lebih mahal. “Bahan obat lebih murah dari sebungkus rokok, tapi dijual 20-30 kali. Tujuannya bukan untuk menyembuhkan tapi membuat ketergantungan,” kata SBY dalam video yang ditonton 157 ribu kali.
Namun, benarkah SBY pernah mengatakan lebih baik merokok daripada minum obat?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu dengan memanfaatkan layanan pencarian gambar terbalik Google, serta memindainya dengan aplikasi pendeteksi konten akal imiasi. Hasilnya, audio Susilo Bambang Yudhoyono dalam video itu telah diubah dari aslinya.
Video itu adalah rekaman wawancara SBY yang telah dipublikasikan di kanal Youtube Liputan 6 edisi 2 Juni 2025. Dalam video itu, SBY sebenarnya berbicara tentang konflik Timur Tengah khususnya perang Israel dan Iran pada 13-25 Juni 2025. SBY dalam video tersebut tidak menyinggung urusan kesehatan maupun terkait obat.
Tempo kemudian menganalisis video itu dengan alat deteksi kecerdasan buatan Hive Moderation. Hasilnya, 81,6 persen video itu melibatkan kecerdasan buatan.
Elemen akal imitasi dominan pada audio. Setelah dibandingkan secara langsung, terdapat perbedaan suara antara video yang beredar dan versi aslinya.
Demikian juga hasil analisis dengan alat audio deepfake, Hiya Deepfake Voice Detector. Hasilnya juga menunjukkan penggunaan kecerdasan buatan yang signifikan pada bagian audio.
Video itu adalah rekaman wawancara SBY yang telah dipublikasikan di kanal Youtube Liputan 6 edisi 2 Juni 2025. Dalam video itu, SBY sebenarnya berbicara tentang konflik Timur Tengah khususnya perang Israel dan Iran pada 13-25 Juni 2025. SBY dalam video tersebut tidak menyinggung urusan kesehatan maupun terkait obat.
Tempo kemudian menganalisis video itu dengan alat deteksi kecerdasan buatan Hive Moderation. Hasilnya, 81,6 persen video itu melibatkan kecerdasan buatan.
Elemen akal imitasi dominan pada audio. Setelah dibandingkan secara langsung, terdapat perbedaan suara antara video yang beredar dan versi aslinya.
Demikian juga hasil analisis dengan alat audio deepfake, Hiya Deepfake Voice Detector. Hasilnya juga menunjukkan penggunaan kecerdasan buatan yang signifikan pada bagian audio.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa video yang diklaim memperlihatkan SBY mengatakan lebih baik merokok daripada minum obat untuk menyembuhkan penyakit, adalah klaim keliru.
Rujukan
(GFD-2025-27826) Menyesatkan: Video Terbakarnya Saluran Gas Petronas Malaysia Juli 2025
Sumber:Tanggal publish: 10/07/2025
Berita
SEJUMLAH video di TikTok [arsip] dan Facebook (akun satu, dua, tiga) memuat klaim terbakarnya saluran gas perusahaan energi Petroliam Nasional Berhad (Petronas) Malaysia pada Juli 2025. Peristiwa itu disebut menyebabkan ratusan orang terluka dan meninggal dunia.
Video itu memperlihatkan kobaran api di antara gedung-gedung tinggi dan pemukiman warga. “Malaysia Berduka. Ledakan gas Petronas menelan ratusan jiwa terluka hingga meninggal,” demikian narasi dalam video-video yang beredar.
Namun, benarkah klip-klip dalam konten tersebut memperlihatkan kebakaran saluran gas Petronas di Malaysia?
Video itu memperlihatkan kobaran api di antara gedung-gedung tinggi dan pemukiman warga. “Malaysia Berduka. Ledakan gas Petronas menelan ratusan jiwa terluka hingga meninggal,” demikian narasi dalam video-video yang beredar.
Namun, benarkah klip-klip dalam konten tersebut memperlihatkan kebakaran saluran gas Petronas di Malaysia?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi konten tersebut dengan melibatkan Deepfakes Analysis Unit (DAU) dari Misinformation Combat Alliance, sebuah aliansi analis deepfake di India. Aliansi ini terdiri dari lintas industri, perusahaan media, dan organisasi pemeriksa fakta. Hasil verifikasi menunjukkan, peristiwa kebakaran akibat bocornya saluran gas Petronas di Malaysia terjadi pada April 2025. Selain itu, video tersebut memuat elemen yang dibuat dengan akal imitasi.
Analis DAU menganalisis visual secara manual pada konten. Mereka menemukan terdapat kejanggalan di mana orang-orang yang tampak dalam video itu tidak panik dengan kemunculan api yang besar tersebut. Selain itu tidak terlihat petugas pemadam kebakaran di area lokasi, termasuk saat peristiwa direkam dari ketinggian.
“Semua ini memberi saya gambaran bahwa mungkin klip-klip ini memiliki dua komponen. Komponen asli yang terlihat pada mobil-mobil dan orang-orang. Namun komponen api yang kemungkinan besar telah disunting,” kata analis DAU tersebut dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Rabu, 9 Juli 2025.
Berdasarkan berita Tempo, bocornya jaringan pipa gas Petronas menyebabkan ledakan besar pada 1 April 2025. Saat itu bersamaan dengan libur Hari Raya Idul Fitri.
Peristiwa itu menyebabkan sedikitnya 49 rumah rusak dan 112 orang terluka. Dari jumlah korban, 63 di antaranya dilarikan ke rumah sakit karena luka bakar, kesulitan bernapas, dan cedera lainnya. Tidak ada korban meninggal dunia dari insiden tersebut.
Berikut ini sejumlah fragmen video yang memuat elemen akal imitasi:
Fragmen video yang menunjukkan api di balik pepohonan pernah beredar di grup Facebook Putra Height Residents pada 1 April 2025. Analis DAU menyatakan, hasil analisis dengan alat deteksi akal imitasi Hive Moderation, menemukan unsur kecerdasan buatan dalam tingkat yang signifikan.
Fragmen berikutnya adalah api yang direkam di depan mobil warna biru. Video ini awalnya diunggah akun TikTok zayman.story7 pada 1 April 2025. Analisis dengan alat pendeteksi deepfake, Wasit AI, menunjukkan bahwa klip ini dibuat dengan melibatkan akal imitasi.
Tempo juga mendapatkan petunjuk dari satu konten di TikTok yang telah memuat keterangan video kebakaran tersebut dibuat dengan kecerdasan buatan.
Analis DAU menganalisis visual secara manual pada konten. Mereka menemukan terdapat kejanggalan di mana orang-orang yang tampak dalam video itu tidak panik dengan kemunculan api yang besar tersebut. Selain itu tidak terlihat petugas pemadam kebakaran di area lokasi, termasuk saat peristiwa direkam dari ketinggian.
“Semua ini memberi saya gambaran bahwa mungkin klip-klip ini memiliki dua komponen. Komponen asli yang terlihat pada mobil-mobil dan orang-orang. Namun komponen api yang kemungkinan besar telah disunting,” kata analis DAU tersebut dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Rabu, 9 Juli 2025.
Berdasarkan berita Tempo, bocornya jaringan pipa gas Petronas menyebabkan ledakan besar pada 1 April 2025. Saat itu bersamaan dengan libur Hari Raya Idul Fitri.
Peristiwa itu menyebabkan sedikitnya 49 rumah rusak dan 112 orang terluka. Dari jumlah korban, 63 di antaranya dilarikan ke rumah sakit karena luka bakar, kesulitan bernapas, dan cedera lainnya. Tidak ada korban meninggal dunia dari insiden tersebut.
Berikut ini sejumlah fragmen video yang memuat elemen akal imitasi:
Fragmen video yang menunjukkan api di balik pepohonan pernah beredar di grup Facebook Putra Height Residents pada 1 April 2025. Analis DAU menyatakan, hasil analisis dengan alat deteksi akal imitasi Hive Moderation, menemukan unsur kecerdasan buatan dalam tingkat yang signifikan.
Fragmen berikutnya adalah api yang direkam di depan mobil warna biru. Video ini awalnya diunggah akun TikTok zayman.story7 pada 1 April 2025. Analisis dengan alat pendeteksi deepfake, Wasit AI, menunjukkan bahwa klip ini dibuat dengan melibatkan akal imitasi.
Tempo juga mendapatkan petunjuk dari satu konten di TikTok yang telah memuat keterangan video kebakaran tersebut dibuat dengan kecerdasan buatan.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim yang mengatakan narasi dalam konten yang beredar memperlihatkan kebakaran di Malaysia karena kebocoran saluran gas Petronas adalah klaim yang menyesatkan.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@user1147614974714/photo/7521274064648850696?_d=secCgYIASAHKAESPgo8pXbm%2BZsll3wLLhTdXy9eK67ZUR5DTInDBbtbH98Em0So7jgm%2BBx%2BfTC0jVtsYQGXSO1mSht2v5G4bYF4GgA%3D&_r=1&_svg=1&aweme_type=150&checksum=7c1d1c5d11220d3e80ca44646aebe615711182186600b3b9e4becbf20627d679&cover_exp=v2&link_reflow_popup_iteration_sharer=%7B%22click_empty_to_play%22%3A1%2C%22dynamic_cover%22%3A1%2C%22follow_to_play_duration%22%3A-1.0%2C%22profile_clickable%22%3A1%7D&mid=7520994462550838022&pic_cnt=1&preview_pb=0®ion=ID&sec_user_id=MS4wLjABAAAA_fwRCUAo8LUdclXXE_PZxPdw6e41vR5F1fzfk11EOuV18UwG7cC6dUEgTvL9dvAW&share_app_id=1180&share_item_id=7521274064648850696&share_link_id=98714b3c-8bc8-48f3-8d60-0b41029d8c02&share_scene=11&sharer_language=id&social_share_type=14&source=h5_t×tamp=1751292870&u_code=e4h3120jk1fc80&ug_btm=b9703%2Cb2878&ug_photo_idx=0&ugbiz_name=UNKNOWN&user_id=7160491570973312006
- https://perma.cc/GCZ4-GWTF
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=1123094286299171&external_log_id=21696124-08e8-4ddf-9c71-ab53c60c8207&q=malaysia%20berduka%20ledakan%20gas
- https://www.facebook.com/reel/1521128475533778
- https://www.facebook.com/reel/3893237994232210
- https://www.facebook.com/reel/934727825227408
- https://www.tiktok.com/@zyman.story7/video/7488165657188502792
- https://www.tiktok.com/@baihaqi_umar/video/7488617237981564177
(GFD-2025-27825) [SALAH] Tubuh Mantan Presiden Israel, Ariel Sharoon Membusuk
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 10/07/2025
Berita
Beredar sebuah pesan berantai berisi video di WhatsApp yang menunjukkan kondisi ketika perban di kepada pria tersebut dibuka, tampak banyak belatung yang memenuhi rongga kepala sebagai tanda tubuh pria tersebut mulai membusuk dengan narasi:
“Ariel Sharon, Perdana Mentri Israel, pemimpin terkejam di dunia yg telah membunuh ribuan rakyat Palestina ,,, mengalami koma 8 tahun dan tubuhnya masih hidup, membusuk, hingga belatung memakan dagingnya ,,, walaupun nyawanya masih dikandung badan ,,, Adzab itu benar-benar nyata🙏🙏🙏. Mudah2an video ini sampai ke orang-orang yang selama ini menyengsarakan rakyat Indonesia 🤲🤲”
“Ariel Sharon, Perdana Mentri Israel, pemimpin terkejam di dunia yg telah membunuh ribuan rakyat Palestina ,,, mengalami koma 8 tahun dan tubuhnya masih hidup, membusuk, hingga belatung memakan dagingnya ,,, walaupun nyawanya masih dikandung badan ,,, Adzab itu benar-benar nyata🙏🙏🙏. Mudah2an video ini sampai ke orang-orang yang selama ini menyengsarakan rakyat Indonesia 🤲🤲”
Hasil Cek Fakta
Sebelumnya, informasi dengan topik serupa pernah beredar dan diklarifikasi oleh Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) dengan judul [SALAH] Tubuh Mantan Presiden Israel, Ariel Sharoon, Membusuk dan Kerumuni Belatung, tayang Sabtu, (30/09/2023).
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) coba melakukan penelusuran informasi terkait penyakit Ariel Sharoon dengan menggunakan Google. Hasilnya, klaim tersebut adalah informasi yang tidak benar. Video pria yang dirawat di rumah sakit itu sebenarnya baru beredar di YouTube sejak tahun 2022. Belum ada keterangan pasti siapakah pria dalam video itu.
Dilansir dari BBC.com, Ariel Sharon mengalami serangan stroke pada 2005 dan 2006 di tengah puncak kekuasaan politiknya. Sejak serangan itu ia berada dalam keadaan koma, hingga akirnya Ia meninggaal pada 11 Januari 2014 di usia 84 tahun.
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) coba melakukan penelusuran informasi terkait penyakit Ariel Sharoon dengan menggunakan Google. Hasilnya, klaim tersebut adalah informasi yang tidak benar. Video pria yang dirawat di rumah sakit itu sebenarnya baru beredar di YouTube sejak tahun 2022. Belum ada keterangan pasti siapakah pria dalam video itu.
Dilansir dari BBC.com, Ariel Sharon mengalami serangan stroke pada 2005 dan 2006 di tengah puncak kekuasaan politiknya. Sejak serangan itu ia berada dalam keadaan koma, hingga akirnya Ia meninggaal pada 11 Januari 2014 di usia 84 tahun.
Kesimpulan
Video “tubuh mantan presiden Israel, Ariel Sharoon membusuk” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
Halaman: 557/6873






