• (GFD-2020-5029) [SALAH] Pernyataan Teddy Gusnaidi Sebut Anies Baswedan Bodoh dan Dungu

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 19/09/2020

    Berita

    Akun facebook bernama Laras Projo membuat status pada tanggal 18/9/2020 di grup facebook ‘SERUPUT KOPI BARENG JOKOWI’ berupa layar tangkap artikel berjudul “Terkait Covid-19, Teddy: Kan Udah Gue Bilang, Kalau Anies Bekerja Maka Hancur Jakarta Sebab Dia Bukan Hanya Bodoh, Tetapi Juga Dungu”.

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, diketahui artikel asli berjudul “Terkait Covid-19, Teddy: Kan Udah Gue Bilang, Kalau Anies Bekerja Maka Hancur Jakarta” yang tayang di situs netralnews.com pada tanggal 14/9/2020. Judul pada artikel telah di sunting dengan menambahkan narasi “Sebab Dia Bukan Hanya Bodoh, Tetapi Juga Dungu”.

    Dalam isi artikel dituliskan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi mengunggah cuitan di twitternya (@TeddyGusnaidi) tentang kebijakan PSBB DKI Jakarta oleh Anies Baswedan. Teddy Gusnaidi mengomentari kinerja kepala daerah dalam menanggulangi Covid-19 yang menurutnya tidak mampu menjalankan aturan dengan tegas termasuk Anies Baswedan selaku gubernur DKI Jakarta. Berikut cuitan lengkapnya:

    “Kan gue udah bilang, kalau Anies bekerja, maka hancur jakarta, jangan biarkan dia bekerja, suruh tidur aja.

    Tapi apakah kepala daerah lain lebih baik dari anies khususnya soal covid? Ternyata mereka gak mampu melaksanakan aturan dgn tegas. Ya mending suruh tidur aja kayak anies.” Ujar Teddy Senin, (13/9/2020).

    Selain itu Teddy juga menyisipkan layar tangkap berita daring dengan narasi yang menilai rencana Anies Baswedan tidak jelas. Dalam cuitannya maupun artikel asli tidak ditemukan pembahasan yang menyebut Anies Baswedan ‘bodoh dan dungu’. Dari penelusuran di atas, status tersebut masuk kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5028) [SALAH] “Ketika di vaksin, microchip yg sangat kecil dipasang tanpa terasa, New Dajjal siap membunuh 7.5 milyard manusia”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 19/09/2020

    Berita

    Akun Novi Hardian (fb.com/VIP.Accout.Novi.mc4) mengunggah sebuah gambar dengan narasi :

    “WASPADALAH BAGI UMAT ISLAM SEMUA DENGAN ADANYA VAKSIN YANG MAU DI PROGRAMKAN PEMERINTAH… PADA AWAL TAHUN 2021 UMAT ISLAM HARUS BERANI TEGAS MENOLAKNYA KALAU TIDAK MAU DI BUAT TARGET PEMBANTAIAN 7,5 MILIYAR NYAWA…”

    Di gambar tersebut terdapat foto microchip serta foto scan tangan manusia dan narasi “Ketika di vaksin, microchip yg sangat kecil dipasang tanpa terasa dg diam2. Tujuannya lain selain utk corona juga utk membunuh yg diprogram secara remote orang yg tdk disukai oleh Dajjal baru. New Dajjal siap membunuh 7.5 milyard manusia”

    Vaksin covid berbahaya
    vaksin mengandung chip
    chip
    chip vaksin
    Ada Chip di vaksin
    Vaksin ada chipnya

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim adanya microchip yang akan ditanamkan diam-diam tanpa terasa ketika divaksin Covid-19 yang diprogram untuk membunuh 7,5 miliar manusia adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, vaksin diberikan dengan cara disuntikkan ke dalam tubuh, dan ukuran microchip tidak cukup kecil untuk melalui jarum suntik. Vaksin pun merupakan salah satu cara untuk memberikan kekebalan pada tubuh terhadap penyakit tertentu yang berbahaya atau mematikan, sebagaimana yang telah terjadi pada vaksin campak dan polio.

    Dilansir dari Tempo.co, beberapa vaksin Covid-19 yang sedang menjalani uji klinis fase III diberikan dengan cara disuntikkan ke dalam tubuh. Vaksin Covid-19 Sinovac misalnya, yang kini sedang dalam tahap uji klinis di Kota Bandung, Jawa Barat, diuji coba kepada relawan dengan cara disuntikkan ke dalam tubuh lewat jarum suntik.

    Cara pemberian vaksin lainnya adalah dengan disemprotkan melalui hidung. Saat ini, otoritas kesehatan di Cina telah menyetujui kandidat vaksin Covid-19 yang disemprotkan lewat hidung untuk diuji kepada manusia (uji klinis fase I) pada 9 September 2020. Vaksin ini dikembangkan oleh peneliti Xiamen University dan Hong Kong University bersama pabrik vaksin di Beijing, Wantai Biological Pharmacy Enterprise Co.

    Dikutip dari Science20, kebanyakan microchip RFID (Radio Frequency Identification) terlalu besar untuk dimasukkan ke dalam jarum berukuran normal yang digunakan untuk vaksin. Mungkin saja membuat chip dengan ukuran yang lebih kecil, tapi tidak berguna apabila tidak memiliki antena sebagai penerima sinyal.

    Sebuah chip harus memiliki kapasitas yang cukup besar untuk mengambil daya dari gelombang mikro, yang kemudian mengirim kembali sinyal yang cukup kuat sehingga bisa diterima oleh penerima. Chip RFID terkecil yang tersedia secara komersial, lengkap dengan antenanya, hanya dapat terbaca dari jarak milimeter. Sementara chip RFID terkecil yang tidak tersedia secara komersial hanya dapat terbaca dari jarak mikron.

    Sejak April 2020, isu tentang microchip yang ditanamkan ke dalam tubuh manusia melalui vaksin beredar seiring dengan rumor bahwa pendiri Microsoft, Bill Gates, membuat vaksin Covid-19 yang dipasang microchip.

    Vaksin memiliki efek samping, tapi tidak mematikan
    Vaksin, seperti obat-obatan lainnya, dapat menyebabkan efek samping. Yang paling umum terjadi adalah efek samping ringan. Vaksin telah banyak digunakan untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya yang bisa berujung serius atau bahkan kematian. Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah seseorang terinfeksi penyakit tertentu.

    Dilansir dari BBC, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat vaksin mampu menurunkan kematian akibat campak hingga 80 persen sepanjang 2000-2007. Demikian pula dengan polio yang hampir tidak bisa dijumpai lagi di tengah masyarakat dibandingkan beberapa dekade lalu di mana jutaan orang menjadi korban polio.

    Riset WHO lainnya mengestimasi efek ekonomi dari vaksinasi periode 2001-2020, yang menyebut vaksinasi 10 jenis penyakit menular dapat mencegah 20 juta kematian di 73 negara, termasuk Indonesia. Vaksinasi juga dapat menyelamatkan kerugian yang ditimbulkan sebesar 350 miliar dolar Amerika Serikat (hampir Rp 5 ribu triliun) untuk biaya perawatan kesehatan. Adapun nilai ekonomi dan sosial yang lebih luas dari vaksinasi diperkirakan mencapai 820 miliar dolar AS (sekitar Rp 11.700 triliun) di 73 negara tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5027) [SALAH] Surat Pengangkatan CPNS oleh Kementerian PANRB

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 19/09/2020

    Berita

    Beredar surat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mengatasnamakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), lengkap dengan tanda tangan Menteri PANRB Tjahyo Kumolo.

    NARASI:

    MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

    Yth

    Para Koordinator dann Sub Koordinator
    Para Peserta CPNS 2018/2019
    Menindaklanjuti hasil rapat pada tanggal 26 – 27 Oktober 2019 bertempat di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi di pimpin langsung oleh Bapak TJAHJO KUMOLO

    Hasil Cek Fakta

    Melalui media sosial resmi Instagram @kemenpanrb, ditegaskan bahwa surat tersebut adalah palsu alias hoaks. Kementerian PANRB menyatakan pihaknya tidak pernah menerbitkan surat seperti halnya yang beredar.

    Berikut klarifikasi lengkap oleh Kementerian PANRB:

    Sahabat Muda, penipuan berdalih pengangkatan CPNS kembali terjadi. Sebanyak 55 orang telah menjadi korban penipuan dan telah mentransfer uang sebesar Rp 3,8 miliar kepada oknum yang mengatasnamakan Menteri PANRB Tjahjo Kumolo. Kasus penipuan pengangkatan CPNS telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Kamis (17/09).
    __
    Ingat bahwa proses rekrutmen CPNS TIDAK dipungut biaya. Selalu berhati-hati dan jangan mudah percaya jika ada informasi/surat yang meragukan. Admin berharap Sahabat Muda selalu waspada dan memastikan kebenarannya kepada kami. Terima kasih.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5026) [SALAH] Foto judul berita ” Syekh Ali Jaber dengan Kelompok Teroris”

    Sumber: artikel
    Tanggal publish: 19/09/2020

    Berita

    Beredar tangkapan layar berita dengan judul ‘Rame-Rame Berburu Kambing Hitam’ dengan gambar foto Syekh Ali Jaber saat melakukan konferensi pers di Lampung. Dalam foto itu juga terdapat tulisan ‘Syekh Ali Jaber dengan Kelompok Teroris’.

    Hasil Cek Fakta

    Faktanya, judul berita di foto itu diopotong artikel berita yang dimuat di merdeka.com yang berjudul “Polisi Belum Temukan Kaitan Penusuk Syekh Ali Jaber dengan Kelompok Teroris”

    Tim merdeka.com menelusuri tangkapan layar tersebut. Ditemukan di situs redaksiindonesia[dot]com, artikel berjudul ‘Rame-Rame Berburu Kambing Hitam’. Narasi dalam artikel tersebut diambil dari unggahan akun facebook bernama Boedi Djarot.

    Artikel tersebut menggunakan foto Syekh Ali Jaber saat melakukan konferensi pers di Lampung. Foto dalam artikel itu diambil dari situs berita nasional merdeka.com. Tangkapan layar tersebut dipotong sehingga hanya tampak tulisan ‘Syekh Ali Jaber dengan Kelompok Teroris’.

    Artikel berita asli di merdeka.com berjudul ‘Polisi Belum Temukan Kaitan Penusuk Syekh Ali Jaber dengan Kelompok Teroris’. Artikel tersebut tayang pada 14 September 2020 pukul 14.07 WIB. Potongan foto dalam artikel redaksiindonesia[dot]com tidak sesuai dengan judul dan isi berita di artikel merdeka.com yang sebenarnya. Pada foto artikel di situs redaksiindonesia[dot]com itu juga terpampang nama reporter merdeka.com.

    Redaksi merdeka.com mengecam keras pencatutan nama reporter dan tangkapan layar yang keliru oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

    Rujukan