(GFD-2021-7135) [SALAH] Vaksinasi Massal Gratis 22 Juni 2021 di Kota Bogor untuk Umum 18 Tahun Ke Atas
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 24/06/2021
Berita
Beredar pesan chat di WhatsApp yang menginformasi adanya vaksinasi massal gratis di Kota Bogor pada 22 Juni 2021, bertempat di Mall Roxies lt 1, pada pukul 08.00 – 15.00. Syarat vaksinasi massal gratis tersebut adalah bagi warga umum berusia 18 tahun ke atas, bukan lansia, dan tidak harus memiliki usaha. Peserta juga bisa langsung datang ke tempat yang diinfokan dengan membawa fotocopy KTP dan KK asli, serta tidak perlu melalui list.
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan pencarian fakta terkait, Dinas Kesehatan Kota Bogor melalui akun Twitter resmi @PemkotaBogor, menginformasikan bahwa pesan berantai di WhatsApp tersebut adalah HOAX.
Dilansir dari akun Instagram resmi Dinas Kesehatan Kota Bogor @dinkeskotabogor, vaksinasi massal 22 Juni 2021 untuk umum ber-KTP Bogor dan berusia 18 tahun ke atas, hanya diperuntukkan bagi warga yang sudah mendaftar ke link bit.ly/DAFTARVAKSINMASSAL_BATCH1
Adapun daftar peserta, tempat, dan jam kedatangan akan diinfokan melalui website resmi Dinas Kesehatan Kota Bogor (dinkes.kotabogor.co.id).
Masyarakat Kota Bogor yang ingin mendapatkan Informasi resmi mengenai program vaksinasi dapat mengunjungi akun Instagram resmi Dinkes Kota Bogor, yakni @dinkeskotabogor.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa pesan WhatsApp mengenai vaksinasi massal gratis 22 Juni 2021 bagi seluruh masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas adalah HOAX dan termasuk kategori Konten Palsu.
Dilansir dari akun Instagram resmi Dinas Kesehatan Kota Bogor @dinkeskotabogor, vaksinasi massal 22 Juni 2021 untuk umum ber-KTP Bogor dan berusia 18 tahun ke atas, hanya diperuntukkan bagi warga yang sudah mendaftar ke link bit.ly/DAFTARVAKSINMASSAL_BATCH1
Adapun daftar peserta, tempat, dan jam kedatangan akan diinfokan melalui website resmi Dinas Kesehatan Kota Bogor (dinkes.kotabogor.co.id).
Masyarakat Kota Bogor yang ingin mendapatkan Informasi resmi mengenai program vaksinasi dapat mengunjungi akun Instagram resmi Dinkes Kota Bogor, yakni @dinkeskotabogor.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa pesan WhatsApp mengenai vaksinasi massal gratis 22 Juni 2021 bagi seluruh masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas adalah HOAX dan termasuk kategori Konten Palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Informasi Palsu. Dinas Kesehatan Kota Bogor mengonfirmasi bahwa, meski untuk warga umum berusia 18 tahun ke atas dan ber-KTP Kota Bogor, vaksinasi massal gratis 22 Juni 2021 hanya boleh diikuti warga yang sudah mendaftar ke link resmi Dinkes Kota Bogor.
Informasi Palsu. Dinas Kesehatan Kota Bogor mengonfirmasi bahwa, meski untuk warga umum berusia 18 tahun ke atas dan ber-KTP Kota Bogor, vaksinasi massal gratis 22 Juni 2021 hanya boleh diikuti warga yang sudah mendaftar ke link resmi Dinkes Kota Bogor.
Rujukan
(GFD-2021-7134) [SALAH] Konsumsi Nigella Oil Menghilangkan Pendarahan di Tenggorokan Orang yang Terdampak Covid
Sumber: facebook.comTanggal publish: 24/06/2021
Berita
Beredar sebuah narasi yang diunggah oleh akun Facebook Bekam Totok Kiropraksi Paz yang mengatakan bahwa terdapat sebuah obat herbal yang menyembuhkan pendarahan pada tenggorokan orang yang terdampak Covid-19. Unggahan tersebut juga mencantumkan sebuah foto yang menunjukkan sebuah obat, yakni Nigella Oil yang diklaim dapat menghilangkan pendarahan tenggorokan dalam dua jam.
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Covid-19 tidak memiliki symptom atau gejala yang menunjukkan adanya pendarahan pada tenggorokan. Selain itu, WHO hingga saat ini mengatakan belum ada bahan herbal yang dapat menyembuhkan Covid-19. Nigella oil merupakan obat herbal yang berasal dari ekstrak jintan hitam yang memiliki beberapa khasiat, seperti meredakan alergi dan asma.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Bekam Totok Kiropraksi Paz tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Bekam Totok Kiropraksi Paz tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila Naura Marhaeni (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Covid-19 tidak memiliki symptom atau gejala pendarahan pada tenggorokan. Selain itu, WHO hingga saat ini belum menetapkan obat-obatan herbal yang diklaim merupakan obat dari Covid-19.
Hal tersebut tidak benar. Covid-19 tidak memiliki symptom atau gejala pendarahan pada tenggorokan. Selain itu, WHO hingga saat ini belum menetapkan obat-obatan herbal yang diklaim merupakan obat dari Covid-19.
Rujukan
- https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_3
- https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/question-and-answers-hub/q-a-detail/coronavirus-disease-covid-19-food-safety-and-nutrition
- https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3621644/10-manfaat-minyak-biji-jintan-hitam-untuk-kesehatan
(GFD-2021-7133) [SALAH] Gambar Artikel BBC News: “When Biden met Putin: We Support Jokowi-Iriana in Indonesian Presidential Election 2024”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 24/06/2021
Berita
Akun Facebook Joko Ngabalin (fb.com/joko.ngabalin.9) pada 22 Juni 2021 mengunggah sebuah gambar tangkapan layar ke grup Dukung Jokowi 3 Periode. Di gambar tersebut, terdapat logo BBC News dan judul artikel “When Biden met Putin: We Support Jokowi-Iriana in Indonesian Presidential Election 2024” dengan narasi sebagai berikut:
“Seluruh dunia mendukung Pack Day 3 Periode, cuma catdrone biadab yg benci Pack Day #JOKOWI3PERIODE #iribilangdrun #Salam3Periode #BanserNU”
“Seluruh dunia mendukung Pack Day 3 Periode, cuma catdrone biadab yg benci Pack Day #JOKOWI3PERIODE #iribilangdrun #Salam3Periode #BanserNU”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya gambar tangkapan layar artikel berjudul “When Biden met Putin: We Support Jokowi-Iriana in Indonesian Presidential Election 2024” yang seolah dimuat di situs BBC News merupakan konten satire atau parodi.
Faktanya, gambar itu merupakan gambar hasil editan atau suntingan. Pada situs BBC News, artikel aslinya berjudul “When Biden met Putin: Decoding the world leaders’ body language” yang terbit pada 17 Juni 2021.
Dikutip dari artikel tersebut, isi beritanya berisi tentang Presiden Vladimir Putin dan Presiden Joe Biden yang bertemu untuk pertemuan puncak di Jenewa, Swiss. Meskipun kamera tidak diizinkan di dalam pembicaraan, pakar bahasa tubuh Mary Civiello menjelaskan interaksi mereka di luar ruang negosiasi, dan apa artinya bagi hubungan bilateral.
Faktanya, gambar itu merupakan gambar hasil editan atau suntingan. Pada situs BBC News, artikel aslinya berjudul “When Biden met Putin: Decoding the world leaders’ body language” yang terbit pada 17 Juni 2021.
Dikutip dari artikel tersebut, isi beritanya berisi tentang Presiden Vladimir Putin dan Presiden Joe Biden yang bertemu untuk pertemuan puncak di Jenewa, Swiss. Meskipun kamera tidak diizinkan di dalam pembicaraan, pakar bahasa tubuh Mary Civiello menjelaskan interaksi mereka di luar ruang negosiasi, dan apa artinya bagi hubungan bilateral.
Kesimpulan
Gambar EDITAN. Pada situs BBC News, artikel aslinya berjudul “When Biden met Putin: Decoding the world leaders’ body language” yang terbit pada 17 Juni 2021.
Rujukan
(GFD-2021-7132) [SALAH] Pesan Berantai “SANDIWARA CORONA” dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 23/06/2021
Berita
“SANDIWARA CORONA
Akhirnya ada yg berani bicara kebenaran, di kirimkan oleh – dr.Yusrita
Tulisan ini dari komunitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Tulisannya ilmiah
JANGAN TERMAKAN PEMBODOHAN BERPIKIRLAH DENGAN AKAL SEHAT AGAR SELALU SEHAT PULA SELURUH TUBUHNYA
Terus terang kami paham sebenarnya apa yang terjadi, hakekatnya udara didunia ini bersih dan sehat, tidak ada pandemi, tidak ada covid dan tidak ada virus yang berterbangan yang mematikan, semua itu adalah bentuk pengelabuan dan pembodohan global !Contoh negeri Swedia, Korea Utara, Chechnya, Tajikistan dan sebagian negeri-negeri Islam ex jajahan Soviet adalah negeri yang aman sehat semua rakyatnya tidak ada satupun yang diklaim terkena covid.
covid adalah konspirasi
Akhirnya ada yg berani bicara kebenaran, di kirimkan oleh – dr.Yusrita
Tulisan ini dari komunitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Tulisannya ilmiah
JANGAN TERMAKAN PEMBODOHAN BERPIKIRLAH DENGAN AKAL SEHAT AGAR SELALU SEHAT PULA SELURUH TUBUHNYA
Terus terang kami paham sebenarnya apa yang terjadi, hakekatnya udara didunia ini bersih dan sehat, tidak ada pandemi, tidak ada covid dan tidak ada virus yang berterbangan yang mematikan, semua itu adalah bentuk pengelabuan dan pembodohan global !Contoh negeri Swedia, Korea Utara, Chechnya, Tajikistan dan sebagian negeri-negeri Islam ex jajahan Soviet adalah negeri yang aman sehat semua rakyatnya tidak ada satupun yang diklaim terkena covid.
covid adalah konspirasi
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah pesan berantai di WhatsApp yang menyatakan bahwa komunitas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengeluarkan sebuah pernyataan ilmiah tentang pandemi Covid-19 yang hanya merupakan sebuah sandiwara. Dalam pesan tersebut juga disebutkan bahwa beberapa negara seperti Swedia, Chechnya, dan Tajikistan sama sekali tidak memiliki kasus Covid-19 karena negara-negara tersebut telah menolak imbauan dari WHO.
Lebih lanjut, pesan berantai tersebut juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti beberapa langkah yang disarankan oleh komunitas IDI, yaitu hanya memakai masker ketika tidak sedang berbicara, tidak berlebihan membatasi pergerakan masyarakat, serta membuka kembali institusi pendidikan.
Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai tersebut bukan dari IDI. Melansir dari Liputan6, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, Dr. Adib Khumaidi, SpOT menegaskan bahwa IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang dimuat dalam pesan berantai tersebut.
Klaim bahwa Swedia, Chechnya, dan Tajikistan sama sekali tidak memiliki kasus Covid-19 juga tidak benar. Terhitung hingga 23 Juni 2021, Swedia telah melaporkan 1.084.636 kasus Covid-19, Chechnya telah melaporkan 12.553 kasus, dan Tajikistan telah melaporkan 13.731 kasus.
Pesan berantai serupa juga pernah beredar pada Maret 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] “Tulisan ini dari kawan-kawan komunitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia)” yang diunggah pada 24 Maret 2021.
Dengan demikian, pesan berantai yang beredar di WhatsApp mengatasnamakan IDI tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Lebih lanjut, pesan berantai tersebut juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti beberapa langkah yang disarankan oleh komunitas IDI, yaitu hanya memakai masker ketika tidak sedang berbicara, tidak berlebihan membatasi pergerakan masyarakat, serta membuka kembali institusi pendidikan.
Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai tersebut bukan dari IDI. Melansir dari Liputan6, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, Dr. Adib Khumaidi, SpOT menegaskan bahwa IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang dimuat dalam pesan berantai tersebut.
Klaim bahwa Swedia, Chechnya, dan Tajikistan sama sekali tidak memiliki kasus Covid-19 juga tidak benar. Terhitung hingga 23 Juni 2021, Swedia telah melaporkan 1.084.636 kasus Covid-19, Chechnya telah melaporkan 12.553 kasus, dan Tajikistan telah melaporkan 13.731 kasus.
Pesan berantai serupa juga pernah beredar pada Maret 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] “Tulisan ini dari kawan-kawan komunitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia)” yang diunggah pada 24 Maret 2021.
Dengan demikian, pesan berantai yang beredar di WhatsApp mengatasnamakan IDI tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Pesan berantai tersebut bukan dari IDI. Melansir dari Liputan6, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI menegaskan bahwa IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang dimuat dalam pesan berantai tersebut.
Pesan berantai tersebut bukan dari IDI. Melansir dari Liputan6, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI menegaskan bahwa IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang dimuat dalam pesan berantai tersebut.
Rujukan
- https://covid19.who.int/region/euro/country/se
- https://covid19.who.int/region/euro/country/tj
- https://news.google.com/covid19/map?hl=en-ID&mid=%2Fm%2F01tr1&gl=ID&ceid=ID%3Aen
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4545088/cek-fakta-tulisan-tentang-covid-19-ini-bukan-berasal-dari-idi
- https://turnbackhoax.id/2021/03/24/salah-tulisan-ini-dari-kawan-kawan-komunitas-idi-ikatan-dokter-indonesia/
Halaman: 5442/6645