• (GFD-2020-5046) [SALAH] Mendikbud Hapus Mata Pelajaran Sejarah

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 21/09/2020

    Berita

    Beredar isu di media sosial yang menyatakan bahwa mata pelajaran sejarah akan dihapus oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu akun yang membagikan perihal isu tersebut ialah Akun Facebook Diana Damai P.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Pelajaran sejarah mau dihapus oleh mas menteri .. apa gak inget ada semboyan "bangsa yg besar tidak pernah lupa sejarahnya .."
    Mungkin dia lupa .. 🙄🙄”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa isu tersebut sudah diklarifikasi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Dalam video klarifikasinya di akun-akun media sosial Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Nadiem menegaskan bahwa mata pelajaran Sejarah tidak akan dihapus dari kurikulum nasional.

    "Saya ingin mengucapkan sekali lagi bahwa tidak ada sama sekali kebijakan regulasi atau perencanaan penghapusan mata pelajaran sejarah kurikulum nasional," katanya.

    Nadiem menjelaskan, isu tersebut beredar karena ada presentasi internal yang keluar ke masyarakat dengan salah satu permutasi penyederhanaan kurikulum. Padahal, belum tentu permutasi tersebut menjadi final.

    "Isu ini keluar, karena ada presentasi internal yang keluar ke masyarakat dengan salah satu permutasi penyederhanaan kurikulum. Kami punya banyak (permutasi), puluhan versi berbeda yang sekarang tengah melalui FGD dan uji publik," ujarnya.

    Nadiem pun menjamin, tidak akan ada penyederhanaan kurikulum hingga tahun 2022. Pada 2021, Kemendikbud akan melakukan berbagai macam prototyping di Sekolah Penggerak yang terpilih dan bukan dalam skala nasional.

    "Di tahun 2021 kami akan melakukan berbagai macam prototyping di sekolah penggerak yang terpilih, dan bukan dalam skala nasional. Jadi sekali lagi, tidak ada kebijakan apapun di tahun 2021 dalam skala kurikulum nasional, apalagi penghapusan pelajaran sejarah," katanya.

    Kesimpulan

    Menteri Pendidikan Nadiem Makarim sudah memberikan klarifikasi atas isu penghapusan mata pelajaran sejarah. Nadiem menegaskan, bahwa mata pelajaran Sejarah tidak akan dihapus dari kurikulum nasional. "Saya ingin mengucapkan sekali lagi bahwa tidak ada sama sekali kebijakan regulasi atau perencanaan penghapusan mata pelajaran sejarah kurikulum nasional," katanya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5045) [SALAH] “Minum Kopi 3 x Sehari untuk menangkal Covid-19”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 21/09/2020

    Berita

    Beredar melalui pesan berantai Whatsapp yang menyatakan bahwa meminum kopi tiga kali sehari dapat menangkal Covid-19. Dalam pesan berantai tersebut disebutkan bahwa saran minum kopi tersebut merupakan saran dari Dr. Li Wenliang, seorang dokter dari China.

    Berikut kutipan narasinya:

    “BAHAGIALAH PENGEMAR KOPI.🙏🙏

    Breaking News dari CNN:

    Minum Kopi 3 x Sehari untuk menangkal Covid-19.

    Dr. Li Wenliang, dokter pahlawan China yang dihukum karena mengatakan yang sebenarnya tentang Virus Corona dan kemudian meninggal karena penyakit yang sama, telah mendokumentasikan file kasus untuk tujuan penelitian dan dalam file kasus tersebut mengusulkan penyembuhan yang secara signifikan akan mengurangi dampak COVID-19 Virus pada tubuh manusia.

    Bahan kimia Methylxanthine, Theobromine dan Theophylline merangsang senyawa yang dapat menangkal virus ini pada manusia dengan sistem kekebalan minimal rata-rata.

    Yang lebih mengejutkan adalah bahwa kata-kata rumit yang sangat sulit dipahami oleh orang-orang di China ini sebenarnya disebut KOPI di India, YA, KOPI reguler kami memiliki semua bahan kimia ini di dalamnya.

    Methylxanthine utama dalam COFFEE adalah kafein stimulan. Methylxanthines lain yang ditemukan dalam KOPI adalah dua senyawa kimiawi yang serupa, Theobromine dan Theophylline. Tanaman KOPI menciptakan bahan kimia ini sebagai cara untuk menangkal serangga dan hewan lainnya.

    Siapa yang tahu bahwa semua solusi untuk virus ini adalah secangkir KOPI sederhana dan itulah alasan mengapa begitu banyak pasien di China disembuhkan.

    Staf rumah sakit di China sudah mulai menyajikan KOPI kepada pasien 3 kali sehari, Dan efeknya akhirnya di Wuhan "Pusat Pandemi ini" telah diatasi dan penularan ke komunitas hampir berhenti.

    Silakan bagikan pesan ini kepada teman dan keluarga Anda untuk menyadarkan mereka tentang berkah berupa KOPI di dapur Anda.🙏🙏”

    Kopi meningkatkan imun
    Kopi virus Corona
    Fakta kopi tingkat kan imun
    Kopi imun
    Kopi tingkatkan imun
    Minum kopi 3 kali sehari
    Kopi 3 kali sehari
    "minum kopi 3x sehari untuk menangkal Covid-19

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, nama Dr. Li Wenliang pernah digunakan dalam narasi hoaks yang sudah pernah diperiksa faktanya pada artikel berjudul [SALAH] “salah satu solusi untuk virus ini adalah secangkir teh sederhana” yang tayang di turnbackhoax.id pada 28 Maret 2020. Dalam artikel tersebut diketahui bahwa Dr. Li Wenliang diketahui bukanlah dokter ahli virus, melainkan seorang dokter mata.

    Adapun, dilansir dari tirto.id, Methylxanthine, Theobromine, dan Theophylline, studi dari National Center for Biotechnology Information berjudul "Health Benefits of Methylxanthines in Cacao and Chocolate" (2018) menyebutkan Methylxanthine sering ditemukan dalam minuman seperti kopi, teh, minuman energi, atau coklat, sama seperti Theophylline dan Theobromine. Kandungan ini bermanfaat di berbagai bidang seperti neurodegeneratif dan mengobati penyakit pernapasan, diabetes, atau kanker. Studi ini tidak menyebutkan adanya manfaat Methylxanthine, Theobromine, dan Theophylline untuk menangkal keluarga virus SARS, salah satunya Covid-19.

    Kesimpulan

    Belum ada bukti ilmiah kopi dapat menangkal Covid-19. Adapun, narasi merupakan modifikasi hoaks lama yang mencatut nama dokter Li Wenliang. Diketahui juga bahwa dokter Li Wenliang merupakan seorang dokter spesialis mata, bukan ahli virus.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5044) [SALAH] Foto Calon Wabup Muratara, Inayatullah Berduaan dengan Wanita di Dalam Mobil

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 21/09/2020

    Berita

    Akun Andi Kemekk turut mencantumkan artikel milik mediaadvokasi.com berjudul “Diduga Oknum Pejabat di Muratara Lakukan Asusila”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Andi Kemekk mengunggah gambar (18/09/2020) di grup Rupi Rawas Community (RRC) yang memperlihatkan seolah bakal calon Wakil Bupati Muratara Inayatullah berduaan dengan wanita di dalam mobil. Akun Andi Kemekk turut mencantumkan artikel milik mediaadvokasi.com berjudul “Diduga Oknum Pejabat di Muratara Lakukan Asusila”, yang diketahui memiliki konteks berbeda dengan foto yang diunggah.

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa gambar tersebut adalah hasil suntingan/editan. Foto asli adalah Inayatullah sedang bersama dengan Hadye Yatullah yang merupakan juru bicara pasangan Devi Suhartoni dan Inayatullah. Foto tersebut diambil pada Februari 2020 saat perjalanan menuju Jakarta.

    “Saya difitnah, foto saya diedit seolah saya sedang foto berduaan dengan wanita yang bukan mahram saya di dalam mobil,” kata Inayatullah, selasa (19/9/2020), dilansir dari tribunsumsel.com.

    Hadye Yatullah juga telah membantah gambar tersebut melalui akun Facebooknya, yang menilai editan foto tersebut hanya untuk mengarahkan busur panah fitnah kepada Cawabup H. A. Inayatullah.

    Sedangkan foto wanita yang ada pada gambar suntingan diketahui bernama Purnama Sarie seorang pemilik butik Purnama Collaction, di Serang Banten. Setelah foto hoaks itu beredar, Purnama Sarie turut membuat pernyataan di dinding Facebooknya.

    “Ini jelas hoax, foto aku dipakai untuk menyerang salah satu pasangan calon Pilkada di daerah Musi Rawas Utara Sumatera Selatan…seolah2 kita semobil. Photo yg asli dan benar dibagian bawah… Diedit&diganti dgn photo aku.. Orang diriku belum pernah ke Sumatera Selatan” tulis Purnama sarie.

    Pasca viral, akun Andi Kemekk diketahui telah menghapus unggahannya tersebut. Meski begitu, banyak warganet yang sudah mengabadikan unggahan milik Andi untuk dijadikan sebagai bukti klarifikasi bahwa foto tersebut merupakan hoaks.

    Dengan demikian, gambar bakal calon Wakil Bupati Muratara Inayatullah berduaan dengan wanita di dalam mobil termasuk dalam konten yang dimanipulasi, karena telah melalui proses penyuntingan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Gambar hasil suntingan/editan. Foto aslinya adalah Inayatullah sedang bersama dengan Hadye Yatullah selaku juru bicara pasangan Devi Suhartoni dan Inayatullah. Foto tersebut diambil pada Februari 2020 saat keduanya dalam perjalanan menuju Jakarta.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5043) [SALAH] Pencipta PR untuk Pertama Kalinya Bernama Roberto Nevilis

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 21/09/2020

    Berita

    “Pekerjaan rumah atau yang sering disebut PR memang menjadi momok bagi kamu yang masih bersekolah.

    Pekerjaan rumah memang digunakan oleh para guru kepada muridnya agar para murid mau untuk belajar di rumahnya masing-masing.

    Namun, untuk murid, pekerjaan rumah dirasa sangat membebani. Apalagi setelah seharian menghabiskan waktu di sekolah.

    Yang biasanya ingin dilakukan saat sekolah usai adalah bermain bersama teman-teman, menonton acara TV kesukaan, atau bermain gadget dan game.

    Roberto Nevilis, seorang pria asal Italia menciptakan sistem PR pertama kali di dunia pada tahun 1905 untuk murid-muridnya di Venicie, Italia.” […] (narasi dilanjutkan di bagian Catatan setelah Referensi)

    Hasil Cek Fakta

    Akun Instagram FAKTA WOW & BERITA INDONESIA (@wowfakta) mengunggah foto dengan narasi yang menjelaskan bahwa Roberto Nevilis, seorang pria asal Italia, menciptakan sistem PR (Pekerjaan Rumah) untuk pertama kalinya di dunia pada tahun 1905 untuk murid-muridnya di Venice, Italia. Unggahan yang diunggah pada 1 November 2018 itu telah disukai sebanyak 70,703 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim akun Instagram @wowfakta mengenai Roberto Nevilis, penemu sistem PR untuk pertama kali di dunia salah. Mengutip dari Through Education, Roberto Nevilis adalah tokoh fiktif atau tidak ada keberadaannya. Sistem PR yang ada hingga saat ini dipelopori oleh Johann Gottlieb Fichte, seorang filsuf Jerman yang dikenal sebagai bapak pendiri nasionalisme Jerman.

    Pada tahun 1814, Prusia (nama kerajaan Jerman pada saat itu) mengalami masalah dalam membangkitkan nasionalisme di warganya yang membuat Johann Gottlieb Fichte datang dengan konsep Volksschule dan Realschule. Volksschule adalah sistem pendidikan wajib sembilan tahun yang mirip dengan sekolah dasar dan menengah pertama, sedangkan Realschule adalah sistem sekolah menengah yang diperuntukkan bagi para bangsawan. Siswa yang bersekolah di Volkschule akan mendapatkan PR untuk menunjukkan kekuatan bangsa pada rakyat jelata dan membangkitkan rasa nasionalisme.

    Sistem ini perlahan-lahan diadopsi di seluruh Eropa, kecuali Finlandia yang menolak untuk membebankan pekerjaan rumah pada siswa. Sistem PR juga diadaptasi ke dalam sistem pendidikan Amerika setelah Horace Mann, sekretaris Dewan Pendidikan Massachusetts, pergi ke Eropa dan mengunjungi sekolah-sekolah di Prusia pada tahun 1843.

    Dengan demikian, unggahan akun Instagram FAKTA WOW & BERITA INDONESIA (@wowfakta) mengenai Roberto Nevilis, penemu sistem PR untuk pertama kali di dunia dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan karena Sistem PR yang ada hingga saat ini dipelopori oleh Johann Gottlieb Fichte, seorang filsuf Jerman dan Roberto Nevilis merupakan tokoh fiktif.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Informasi yang salah. Faktanya, Roberto Nevilis merupakan tokoh fiktif. Sedangkan sistem PR yang ada hingga saat ini dipelopori oleh Johann Gottlieb Fichte, seorang filsuf Jerman.

    Rujukan