• (GFD-2020-5050) [SALAH] Kemenag Resmi Luncurkan Sertifikasi Dai

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/09/2020

    Berita

    APAKAH KEMENAG AKAN DI DEMO?

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook bernama Tokoh Nasional Indonesia mengunggah potongan video pidato Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi saat Sosialisasi Program Bimbingan Teknis Penceramah Bersertifikat.

    Dalam narasi yang diberikan pada video tersebut, tertulis “KEMENAG Resmi Luncurkan Program Da’i Bersertifikat. MUI silahkan Ngoceh-ngoceh Untuk Membela Para Ustad Ustad Prematur. KEJANG-KEJANG BERJAMA’AH DEH LO..!!”

    Melansir laman resmi Kementerian Agama, Wamenag menegaskan bahwa program ini bukanlah sertifikasi penceramah agama tapi lebih kepada pembinaan teknis dalam rangka penguatan kompetensi penceramah agama.

    “Ini bukan sertifikasi. Tidak ada paksaan untuk mengikuti program ini. Sifatnya sukarela. Karenanya, yang tidak ikut Bimtek juga tidak terhalang haknya untuk terus berdakwah,” terang Wamenag.

    Program ini tidak hanya dilaksanakan oleh Ditjen Bimas Islam, tapi juga Ditjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha, serta Pusat Pembinaan dan Pendidikan (Pusbindik) Khonghucu.

    Direktur Penerangan Agama Islam sekaligus panitia pelaksana, Juraidi menyampaikan rumusan terkait program penceramah bersertifikat. Pertama, program ini bersifat sukarela bukan mandatori. Kedua, program ini bukan sertifikasi penceramah. Ketiga, Bimtek Penceramah Agama Islam dilakukan oleh Kementerian Agama bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan semua Ormas Islam. Keempat, program Bimtek Penceramah Agama tidak hanya dikembangkan dalam Agama Islam, tetapi seluruh agama.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat Mafindo Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Kementerian Agama merilis program Penguatan Kompetensi Penceramah Agama. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi yang meresmikan peluncuran itu mengatakan bahwa program ini bukanlah sertifikasi penceramah agama.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5049) [SALAH] Memecahkan Kaca Mobil dengan Garam dan Air Liur

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/09/2020

    Berita

    “You only need salt and saliva to break the car class!! Beware of your car!?”

    Jika diterjemahkan akan berbunyi seperti ini :

    “Kamu hanya membutuhkan garam dan air liur untuk memecahkan kaca mobil!! Waspadalah terhadap mobil Anda!?”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan dari akun Facebook Seshadri Mk memposting video dengan narasi berisikan klaim bahwa garam dan air liur dapat memecahkan kaca mobil. Postingan ini telah disebarkan kembali sekitar 8 kali dan disukai sebanyak 3 kali.

    Berdasarkan artikel dari liputan6.com, salah satu modus pencurian barang di dalam mobil yang digunakan adalah dengan pecahan keramik dari busi. Modus ini digunakan dengan cara memecahkan keramik pada busi mobil dengan batu yang cukup besar sehingga menjadi serpihan, kemudian serpihan tersebut dimasukkan ke dalam mulut agar bercampur dengan air ludah dan menjadi lengket. Campuran inilah yang dilemparkan pada kaca mobil dan kaca mobil tersebut dapat dilepaskan.

    Keramik memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi daripada kaca mobil, keramik atau alumunium oxide memiliki tingkat kekerasan 9 Mohs sedangkan kaca mobil yang terbuat dari batu kwarsa memiliki tingkat kekerasan 6,5 Mohs. Faktor inilah yang membuat kaca mobil lebih mudah dipecahkan dengan keramik daripada batu dan platinum yang hanya miliki 4,5 Mohs. Beberapa negara bagian di Amerika memasukkan keramik ke dalam kategori senjata perampokan yang disebut juga Ninja Rocks dikarenakan ketika keramik tersebut membentur tidak menimbulkan suara yang berisik namun mematikan dan mampu memecahkan kaca.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim garam dan air liur dapat memecahkan kaca mobil adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Bukan garam, melainkan pecahan keramik dari busi mobil yang dicampurkan dengan air liur.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5048) [SALAH] “Ternyata ini gunanya Wapres Ulama Jarang Ngomong Pas Sekali Ngomong NGAJAK ORANG NONTON PAHA”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 21/09/2020

    Berita

    Akun Facebook Bundane Kiki mengunggah konten video pidato Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengenai Kpop dan drama Korea dengan cuplikan pemberitaan dari gelora.co berjudul “Ma'ruf Amin: K-Pop dan Drakor Bisa Jadi Inspirasi Anak Muda Kenalkan Budaya RI.” Konten tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa Wapres mengajak orang untuk nonton paha.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Ternyata ini gunanya Wapres Ulama
    Jarang Ngomong 🙄🙄 Pas Sekali Ngomong
    NGAJAK ORANG NONTON PAHA😂😂😂😂😂😂. Ini sudah tidak pantas di sebut Khiayi Sudah luar dari Syariat ISLAM.
    INNALILLAHIWA INNAILAIHIROJIUUN
    ASTAGFIRULLOHAL ADZIM YAA ALLAH”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim narasi postingan tersebut merupakan pelintiran konteks pernyataan Wapres Ma’ruf Amin. Pada artikel gelora.co berjudul “Ma'ruf Amin: K-Pop dan Drakor Bisa Jadi Inspirasi Anak Muda Kenalkan Budaya RI” yang tayang pada tanggal 20 September 2020, tidak ditemukan pernyataan Wapres mengajak orang nonton paha.

    Adapun, pernyataan Wapres Ma’ruf terkait K-Pop dan drama Korea ialah Ma'ruf Amin ingin anak muda Indonesia berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia ke luar negeri di dunia internasional dengan terinspirasi dari K-Pop dan drama Korea.

    Menurutnya, budaya Korea yang didiseminasi di Indonesia melalui K-Pop (musik pop Korea) dan K-Drama (film drama Korea) memiliki potensi meningkatkan kreativitas generasi muda Indonesia dalam membawa budaya RI 'go international'.

    "Saat ini anak muda di berbagai pelosok Indonesia juga mulai mengenal artis K-Pop dan gemar menonton drama Korea. Maraknya budaya K-Pop diharapkan juga dapat menginspirasi munculnya kreativitas anak muda Indonesia dalam berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia ke luar negeri," tegas Wapres.

    Kesimpulan

    Wakil Presiden Ma’ruf Amin tidak mengajak orang untuk nonton paha. Konteks pemberitaan sebenarnya ialah Ma'ruf Amin ingin anak muda Indonesia berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia ke luar negeri di dunia internasional dengan terinspirasi dari K-Pop dan drama Korea.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5047) [SALAH] “Acara Wisuda 4000 Hafidz Al-Quran di Sarajevo”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 21/09/2020

    Berita

    Acara Wisuda 4000 Hafidz Al-Qur’an di Sarajevo, Bosnia…👀👍✍️
    bagaimana ini kalau terjadi di @+62 apa kata Menag…???!!! ..😱🙈
    ini sangat berBahaya…
    Kalimat …HTI, KILAFAH, RADIKAL & RADIKUL…keluar tuh
    Badannya pada Kepanasan…😅🤣😂😎

    hafidz quran

    Hasil Cek Fakta

    Melalui media sosial Facebook, akun @FadeUmar membagikan sebuah foto dengan klaim “Acara Wisuda 4000 Hafidz Al-Qur’an di Sarajevo”. Hingga saat ini, unggahan tersebut telah mendapat 48 komentar dan dibagikan sebanyak 459 kali oleh pengguna Facebook. Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, klaim @FadeUmar diketahui tidak sesuai dengan fakta.

    Coba melakukan penelusuran dengan mesin pencari, foto serupa ditemukan pada artikel misbar.com yang terbit pada 26 Juli 2020. Dijelaskan bahwa foto tersebut adalah acara wisuda siswa-siswi di sekolah Elci Ibrahim Pasha, Travnik, Bosnia. Travnik sendiri merupakan kota yang berjarak 91 kilometer dari ibu kota Sarajevo.

    Pada 12 Juli 2020, sekolah Elci Ibraham Pasha mengadakan wisuda atau prosesi kelulusan kelas 253, dengan jumlah yang tidak lebih dari 101 siswa. Fakta lain yang diterbitkan oleh misbar.com adalah, salah seorang profesor di yayasan tersebut, Ahmed Adelovich menyatakan bahwa jumlah pelafal Alquran di Elci Ibrahim Pasha tidak melebihi lusinan terhitung sejak tahun 1994 hingga 2012.

    Jika merujuk pada seluruh referensi, klaim akun @FadeUmar diketahui tidak sesuai dengan fakta, dan masuk ke dalam kategori false context atau konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Informasi tersebut salah. Acara wisuda pada foto bukan terjadi di Sarajevo melainkan di Travnik, sebuah wilayah yang berjarak 91 kilometer dari ibu kota, Sarajevo. Wisuda tersebut dilakukan pada 12 Juli 2020 dan dihadiri tidak lebih dari 101 siswa.

    Rujukan