• (GFD-2021-6019) [SALAH] Terkait Drone China, Prabowo Mengatakan China Adalah Negara Sahabat

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 07/01/2021

    Berita

    Akun Twitter @cobeh09 men-tweet sebuah video yang memperlihatkan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto yang mengatakan “kita masing-masing punya sikap ya kita harus mencari suatu solusi yang baiklah. Diujungnya saya kira kita bisa dapatkan solusi yang baik. Ya saya kira kita harus selesaikan dengan baik. Bagaimana pun China adalah negara sahabat,” cuplikan video tersebut diberi keterangan bahwa wilayah NKRI telah ternodai drone China namun Menteri Pertahanan mengatakan bahwa China adalah negara sahabat.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video tersebut merupakan video setahun lalu yang diunggah di Channel Youtube KOMPASTV pada 4 Januari 2020 lalu. Komentar tersebut dilontarkan saat adanya polemik China di Perairan Natuna.

    Sebelumnya, TNI Angkatan Laut (TNIAL) mengungkapkan benda mirip pesawat yang ditemukan nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, merupakan sea glider atau kendaraan bawah laut nirawak. Alat itu tidak berfungsi untuk aktivitas intelijen.

    “Alat ini banyak digunakan untuk keperluan survei atau mencari data oseanografi di laut, di bawah lautan. Ini bisa diakses melalui website oleh semua yang bisa mengakses data,” ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono saat memberikan keterangan resmi mengenai temuan sea glider di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), Ancol, Jakarta.

    Sehingga, klaim mengenai Prabowo yang mengatakan China adalah negara sahabat terkait drone China yang ditemukan di Sulawesi Selatan termasuk hoaks dengan kategori konten yang salah.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6018) [SALAH] Video “Mereka lp akn kematian 6 orng.. Mrk melupakan semua itu.. Mrk asyik bersukaria”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/01/2021

    Berita

    Akun Om Teddy (fb.com/om.teddy.75) pada 5 Januari 2021 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan Tri Risma Harini, atau yang akrab disapa Risma sedang berjoget dengan sejumlah orang ke grup Indonesia ONE dengan narasai sebagai berikut:

    “Mereka lp akn kematian 6 orng.. Mrk melupakan semua itu.. Mrk asyik bersukaria.. Dia lp Di setiap pelosok dr sabang sampai merauke, bnyk yg kelaparan.. Ampunilah pemimpin kami ya allah dan jgn lah kau hukum kami atas kesalahan kami yg tdk bisa memilih pemimpin yg amanah,,, aamiin”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim adanya video Tri Risma Harini, atau yang akrab disapa Risma yang sedang berjoget disebut lupa akan kematian enam orang yang sedang menjadi sorotan, terkait penembakan 6 Laskar FPI adalah klaim yang salah.

    Faktanya, video itu adalah video 31 Januari 2020, sebelum peristiwa yang menewaskan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di sekitar pintu Tol Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (7/12/2020).

    Video yang identik, diunggah oleh kanal Youtube Antara Jatim pada 3 Februari 2020 dengan judul “Mendagri Nyanyi Gemu Famire, Risma Joget Maumere, Mahfud Md Ikutan”.

    “Saat rakor Pemprov Jatim dan kepala daerah se-Jatim pada Jumat (31/1/2020) di Grand City, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berjoget maumere dengan iringan nyanyian dari mendagri Tito Karnavian. Saat asyik berjoget, Menkopolhukam Mahfud MD melintas dan ikut berjoget meski sebentar” tulis kanal Antara Jatim di kolom keterangannya. Kala itu, Risma masih menjadi Wali Kota Surabaya.

    Sementara itu, kasus kematian 6 orang yang sedang menjadi sorotan, terkait penembakan 6 Laskar FPI. Kasus itu terjadi pada Senin 7 Desember 2020 di sekitar KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

    Dari sini dapat dipastikan, video Risma berjoget Maumere sama sekali tidak ada kaitannya dengan kematian tersebut. Jika dihitung mundur, Risma berjoget lebih awal 10 bulan 7 hari atau 311 hari ketimbang peristiwa tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6017) [SALAH] Vaksin Bermasalah dan Mengerikan, Disuntik Bisa Menjadi Sakit dan Sekarat

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/01/2021

    Berita

    Sebuah akun media sosial Facebook mengunggah suatu artikel yang berjudul “240 Warga Israel Positif Covid-19 Usai Terima Vaksin”. Dalam narasinya, akun Facebook raden_mahesa21 ini menyatakan bahwa vaksin yang disuntikkan kepada pasien Covid-19 adalah vaksin yang bermasalah. Akun ini bahkan menambahkan bahwa, suntik vaksin dapat menimbulkan penyakit kepada pasien.

    Hasil Cek Fakta

    Namun, setelah menelusuri artikel yang dibagikan tersebut, ternyata tidak ada pernyataan bahwa penyuntikan vaksin Pfizer-BioNTech menyebabkan masyarakat Israel terjangkit virus Covid-19. Dalam penjelasannya, artikel itu menyebutkan, dari 1juta pasien yang disuntikkan vaksin, terdapat 240 orang yang masih terjangkit Covid-19. Jadi 240 orang pasien tersebut sebelumnya memang telah terjangkit Covid-19, bukan setelah dilakukannya penyuntikan vaksin.

    Melansir dari artikel kompas.com, Infeksi virus Covid-19 ini masih bisa terjadi lantaran vaksin Pfizer-BioNTech yang dipakai Israel butuh waktu untuk melatih sistem kekebalan, agar dapat mengenali dan melawan penyakit. Vaksin corona buatan Amerika Serikat (AS) itu butuh dua suntikan untuk bekerja maksimal. Menurut penelitian, kekebalan terhadap Covid-19 meningkat 8-10 hari setelah suntikan pertama dan itu baru 50 persen. Suntikan kedua diberikan 21 hari setelah suntikan pertama, dan kekebalan 95 persen sesuai yang diklaim Pfizer-BioNTech, dicapai seminggu setelahnya.

    Hal terkait penyakit yang timbul akibat suntik vaksin pun keliru. Dari artikel turnbackhoax.id, ditemukan sebuah artikel yang membahas tentang hoaks warga Korea Selatan meninggal akibat suntikkan vaksin. Artikel ini menjelaskan bahwa kematian dari warga Korea itu bukan diakibatkan oleh vaksinasi. Presiden Korea sendiri menjelaskan bahwa meninggalnya beberapa warga Korea bukan disebabkan oleh suntikkan vaksin, namun karena penyebab lain. Hal tersebut pun telah dibuktikan melalui hasil autopsi terhadap jenazah pasien.

    Jadi dapat disimpulkan, bahwa postingan raden_mahesa21 tentang vaksin bermasalah adalah tidak sesuai dengan fakta dan masuk ke dalam hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6016) [SALAH] Data Pengurus FPI oleh Intelkam Polda NTB

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 06/01/2021

    Berita

    “KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
    DAERAH NUSA TENGGARA BARAT
    DIREKTORAT INTELKAM

    DATA PENGURUS FRONT PEMBELA ISLAM (FPI), TOKOH AFILIASI, SIMPATISAN DAN KONTRA TERHADAP FPI DI WILKUM POLDA NTB.

    I. Provinsi NTB
    A. Pengurus Organisasi Masyarakat FPI di Provinsi. NTB diresmikan/dilantik pada hari Minggu tanggal 16 Desember Tahun 2018 bertempat di Ponpes Ihya Ulumuddin alamat Dusun Kebon lauq Desa Masbagik Sel. Kec. Masbagik Kab. Lombok Timur

    B. Struktur Organisasi pengurus DPD FPI di Prov. NTB sebagai berikut

    Imam : TGH ABDUL FATTAH ZEIN
    Penasehat: H. MAKMUM MOERAD
    Ketua Tanfidzi: HABIEB HARUN MULACELA
    Sekertaris: Ustad AMRILLAH .S.Kom
    Panglima FPI: H. AHMAD YANI
    Ketua HILMI FPI: Ustad BAKAL BAGES
    Ketua Mujahidah Pembela Islam: WARDAH AL HABSYI”
    Selengkapnya digambar

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pada Whatsapp surat yang di dalamnya terdapat data pengurus FPI, tokoh afiliasi, simpatisan dan kontra terhadap FPI di wilayah hukum Polda NTB yang mencatut Direktorat Intelkam NTB.

    Setelah ditelusuri, melansir dari iNewsNTB.id Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto menegaskan informasi tersebut adalah hoax dan Dit Intelkam tidak perah menerbitkan data tersebut.

    “Jadi, itu hoaks. Sekali lagi, data yang beredar secara masif itu saya pastikan dan nyatakan sebagai data yang tidak benar, itu bukan bersumber dari Dit Intelkam Polda NTB dan saat ini pihak dari cyber crime sedang mendalami berita hoax tersebut,” ucapnya dalam artikel iNewsNTB.id.

    Hal yang sama diterangkan oleh Direktur Intelkam Polda NTB Kombes Pol. Drs. Susilo R. Irianto yang menyatakan banyak kejanggalan dalam data yang tersebar tersebut.

    Dengan demikian, surat yang di dalamnya berisi informasi data pengurus FPI, tokoh afiliasi, simpatisan dan kontra terhadap FPI di wilayah hukum Polda NTB yang mencatut Direktorat Intelkam NTB tidak benar. Dit Intelkam tidak pernah menerbitkan data tersebut dan Kabid Humas Polda NTB menegaskan informasi tersebut hoax, sehingga masuk dalam imposter content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).

    Data tersebut adalah hoax. Faktanya, Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto dan Direktorat Intelkam NTB telah memberikan bantahan terhadap surat yang mengatasnamakan pihaknya.

    Rujukan