• (GFD-2021-6011) [SALAH] Masjid Istiqlal Tidak Mengadakan Salat Jumat Karena Dikuasai PKI

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 06/01/2021

    Berita

    Mau jadi apa negeri yang mayoritas Muslim ini ya Allah.. masjid Istiqlal Jakarta sudah dikuasai Syi’ah dan PKI… tidak diadakan lagi sholat Jum’at

    Hasil Cek Fakta

    Melalui pesan berantai Whatsapp, beredar informasi yang menyebut bahwa Masjid Istiqlal sudah dikuasai oleh PKI. Disebutkan pula bahwa hal tersebut yang menjadi dasar Masjid Istiqlal tidak lagi melaksanakan ibadah salat Jumat.

    Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa klaim tersebut tidak berdasar. Melansir pada kanal Youtube Masjid Istiqlal TV, faktanya Masjid Istiqlal masih melaksanakan ibadah salat Jumat. Hal tersebut dapat dilihat pada unggahan video berjudul “Shalat Jumat Masjid Istiqlal l Khatib Dr. H. Mulawarman Hannase, Lc., M.Hum. l 01012021” yang ditayangkan secara langsung pada Jumat 1 Januari 2021.

    Dalam keterangannya, disebutkan bahwa Masjid Istiqlal memang belum dibuka untuk umum lantaran pandemi Covid-19. Namun pelaksanaan ibadah salat Jumat sendiri masih tetap berjalan dengan ruang lingkup internal karyawan Masjid Istiqlal. Ibadah salat Jumat dilaksanakan dengan mematuhi prokotol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

    Sebagai tambahan informasi, salat Jumat di Masjid Istiqlal sendiri memang sempat ditiadakan, namun bukan karena dikuasai oleh PKI melainkan untuk mencegah persebaran Covid-19 yang muncul sejak bulan Maret 2020 lalu.

    Melansir dari kompas.com pada pemberitaan berjudul “Cegah Penyebaran Covid-19, Shalat Jumat di Masjid Istiqlal Ditiadakan Selama Dua Pekan” yang terbit pada 19 Maret 2020. Dijelaskan bahwa salat Jumat ditiadakan selama dua pekan dengan tujuan mencegah persebaran Covid-19. Keputusan tersebut mengikuti surat keputusan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

    “Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kepada seluruh pengurus dan karyawan Masjid Istiqlal disampaikan bahwa mengingat perkembangan situasi Covid-19 di DKI Jakarta, khususnya dan Intruksi Imam Besar Masjid Istiqlal yang merujuk kepada Keputusan Gubernur DKI Jakarta diputuskan di Masjid Istiqlal tidak melaksanakan shalat jumat selama dua minggu (dua kali tidak sholat Jumat),” ujar Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal, Laksamana Pertama TNI (Purn) Asep Saepudin.

    Kesimpulan

    Klaim tidak berdasar. Melansir dari kanal Youtube Masjid Istiqlal TV, faktanya salat Jumat masih dilaksanakan di Masjid Istiqlal pada Jumat 1 Januari 2021 dengan khatib Dr. H. Mulawarman Hannase. Dalam keterangannya, Masjid Istiqlal memang belum dibuka untuk umum guna mencegah persebaran Covid-19, namun salat Jumat tetap dilaksanakan dengan ruang lingkup internal karyawan masjid, dan dengan menerapkan protokol kesehatan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6010) [SALAH] Akun Facebook Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah Meminta Kode Verifikasi WhatsApp

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/01/2021

    Berita

    akun Facebook Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dengan nama pengguna Ratu Tatu Chasana ( https://www.facebook.com/ratu.t.chasana

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun Facebook Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dengan nama pengguna Ratu Tatu Chasana ( https://www.facebook.com/ratu.t.chasana ). Akun tersebut melakukan komunikasi melalui fitur Messenger di Facebook dan meminta kode verifikasi WhatsApp.

    Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah melalui akun Facebook resminya, Hj. Ratu Tatu Chasanah, SE, M.Ak, telah menegaskan bahwa akun tersebut adalah akun palsu. Akun Facebook resmi yang digunakan oleh Ratu Tatu merupakan akun fanpage dengan nama Hj. Ratu Tatu Chasanah, SE, M.Ak ( https://www.facebook.com/ratutatuchasanah/posts/2892164647733576 ). Ratu Tatu juga menyatakan bahwa karena kesibukannya, ia jarang berkomunikasi melalui fitur Messenger di Facebook.

    Dengan demikian, akun Facebook yang mengatasnamakan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah melalui akun Facebook resminya, Hj. Ratu Tatu Chasanah, SE, M.Ak, telah menegaskan bahwa akun tersebut adalah akun palsu. Akun Facebook resmi yang digunakan oleh Ratu Tatu Chasanah merupakan akun fanpage dengan nama pengguna Hj. Ratu Tatu Chasanah, SE, M.Ak ( https://www.facebook.com/ratutatuchasanah/posts/2892164647733576 ).

    Rujukan

  • (GFD-2021-6009) [SALAH] “Vaksin Sinovac Covid-19 yang akan di suntikkan kepada warga hanya untuk kelinci percobaan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/01/2021

    Berita

    Akun Topan Kelana (fb.com/topan.kelana.587) mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan vaksin Sinovac beserta kemasannya. Dalam kemasan itu tertulis “SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell)”. Di bawah tulisan ini, terdapat teks yang berbunyi “Only for Clininal Trial” dengan narasi sebagai berikut:

    “Coba perhatikan kemasan Vaksin Sinovac Covid-19 yang akan di suntikkan kepada warga. Jelas bertuliskan “Only for clinical trial” (Hanya untuk uji coba klinis alias untuk kelinci percobaan).
    Dan perhatikan “Composition and Description” Yaitu berasal dari Vero Cell atau berasal dari jaringan Kera hijau Afrika (Jelas tidak halal), kemudian mengandung Virus hidup yang dilemahkan, dan mengandung bahan dasar berbahaya (Boraks, formaline, aluminium, merkuri, dll). Belum lagi yang tidak tertulis pada kemasan yaitu tidak ada jaminan tidak tertular penyakit setelah di vaksin dan tidak ada jaminan atau kompensasi dari perusahaan Sinovac jika terjadi cedera vaksin atau KIPI pada korban Vaksin.
    Sumber yang membahas efek samping vaksin Sinovac Covid-19:
    Hasil keterangan FDA klik
    https://www.fda.gov/media/143557/download…
    Hasbunallah wani’mal wakiil.”

    Video kelinci percobaan

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto kemasan vaksin Sinovac yang akan disuntikkan kepada warga bertuliskan “Only for Clinical Trial” atau hanya untuk uji coba klinis alias untuk kelinci percobaan adalah klaim yang salah.

    Faktanya, bukan kemasan vaksin Sinovac yang akan disuntikkan kepada warga. Kotak vaksin Sinovac di foto tersebut adalah kemasan vaksin yang khusus digunakan untuk uji klinis. Sementara vaksin Sinovac yang akan digunakan untuk vaksinasi (jika telah mendapatkan UEA dari BPOM) memiliki kemasan yang berbeda, tidak ada tulisan “Only for Clinical Trial”.

    Dilansir dari Tempo, lewat reverse image tool Google, Tempo menemukan bahwa foto di atas pernah diterbitkan oleh situs media Nikkei pada 7 September 2020. Nikkei memberikan keterangan bahwa foto itu bersumber dari Associated Press (AP) dengan penjelasan: “Vaksin uji coba dari Sinovac Biotech sebelum diberikan kepada sukarelawan di Brasil bulan lalu. Perusahaan juga memberikan vaksin yang diusulkan kepada karyawannya di Cina.”

    Menurut juru bicara vaksin Covid-19 PT Bio Farma Bambang Herianto, vaksin dalam foto itu adalah vaksin yang dipakai dalam uji klinis fase III yang saat ini sedang dilaksanakan.

    Sementara vaksin Sinovac yang akan digunakan untuk vaksinasi (jika telah mendapatkan UEA dari BPOM) memiliki kemasan yang berbeda, tidak ada tulisan “Only for Clinical Trial”. Dalam kemasan vaksin uji klinis, juga terdapat wadah vaksin sekaligus jarum suntik. Sementara dalam kemasan vaksinasi, hanya terdiri dari vial single dose.

    Kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu (2/1/2021), Eddy mengatakan pesan itu mengandung hasutan dan kebohongan sehingga berpotensi membuat kekacauan di masyarakat. Kemasan yang ditampilkan dalam pesan itu, menurut Eddy, adalah kemasan vaksin yang khusus digunakan untuk uji klinis seperti yang dilakukan di Bandung.

    “Vaksinnya saat ini belum ada yang dipasarkan untuk masyarakat. Kemasan yang ada di dalam foto adalah kemasan vaksin yang digunakan untuk uji klinis di Bandung,” kata Eddy.

    Selain itu, terkait klaim yang menyatakan bahwa vaksin Sinovac mengandung Vero Cell atau sel kera hijau Afrika adalah klaim yang menyesatkan. Faktanya, sel kera hijau Afrika (Vero Cell) bukan merupakan kandungan dalam vaksin

    Sinovac, melainkan digunakan untuk menguji keefektifan vaksin terhadap virus SARS-CoV-2.

    Dilansir dari artikel berjudul “[SALAH] Vaksin Sinovac Mengandung Sel Kera Hijau Afrika” yang tayang di situs turnbackhoax.id pada 5 Januari 2021, sel kera hijau Afrika (Vero Cell) bukan merupakan kandungan dalam vaksin Sinovac, melainkan digunakan untuk menguji keefektifan vaksin terhadap virus SARS-CoV-2, dengan cara menyuntikkan virus SARS-CoV-2 ke dalam paru-paru kera hijau Afrika yang menjadi objek penelitian.

    Penyuntikkan melalui paru-paru dinilai paling efektif lantaran virus SARS-CoV-2 yang menyerang jaringan pernapasan. Virus kemudian berkembang di Sel Vero kera hijau Afrika. Vaksin Sinovac kemudian bekerja melawan virus SARS-CoV-2 yang berkembang di dalam Sel Vero kera tersebut.

    Sementara itu, klaim yang menyatakan bahwa vaksin Sinovac mengandung virus hidup yang dilemahkan adalah klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, dilansir dari Tempo, menurut ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo, yang juga dijelaskan dalam kanal YouTube miliknya, vaksin Sinovac menggunakan partikel virus SARS-CoV-2, virus Corona penyebab Covid-19, yang telah dimatikan, atau genomnya telah dirusak, bukan dilemahkan seperti yang terdapat dalam klaim di atas.

    Sejumlah literatur menyebut metode yang dikenal dengan nama inactivated virus ini sudah lama digunakan, setidaknya sejak 1950-an. Partikel virus SARS-CoV-2 yang digunakan tersebut diisolasi dari berbagai tempat, seperti Cina, Swiss, Spanyol, Italia, dan Inggris. “Ini untuk memastikan partikel virus yang ada dalam vaksin itu mewakili beberapa tempat secara independen,” kata Ahmad pada 4 Januari 2021.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebut metode inactivated virus sebagai salah satu dari tujuh teknologi pengembangan vaksin. Menurut WHO, kelebihan dari teknologi ini adalah dapat menginduksi respon antibodi yang kuat. Sebelum digunakan untuk memproduksi vaksin Covid-19, metode ini digunakan untuk mengembangkan vaksin influenza, rabies, dan hepatitis A.

    Kemudian, klaim yang menyatakan bahwa vaksin SInovac mengandung bahan dasar berbahaya seperti boraks, formalin, dan merkuri juga merupakan klaim yang menyesatkan.

    Nama kimia boraks adalah Natrium Tetraborat (Na4B2O7), Natrium Tetraborat Pentahidrat (Na4B2O7.5H2O), dan Natrium Tetraborat Dekahidrat (Na2B4o7.10H2O). Formalin merupakan senyawa kimia formaldehida yang juga kerap disebut metanal. Sementara merkuri punya nama lain air raksa atau hydrargyrum.

    Berdasarkan penelusuran Tempo, nama-nama ketiga bahan tersebut tidak tertulis dalam kemasan vaksin Sinovac sebagaimana yang terlihat dalam foto di atas. Bahan yang tertera dalam kemasan yakni aluminium hydroxide, disodium hydrogen phosphate, sodium dihydrogen phosphate, dan sodium chloride.

    Menurut penjelasan Ahmad Rusdan Utomo, empat bahan kimia yang tertera dalam kemasan tersebut digunakan sebagai penstabil tingkat keasaman (pH) agar pH vaksin tetap berada dalam kisaran pH darah, yakni sekitar 7,3-7,4.

    Kesimpulan

    BUKAN kemasan vaksin Sinovac yang akan disuntikkan kepada warga. Kotak vaksin Sinovac di foto tersebut adalah kemasan vaksin yang khusus digunakan untuk uji klinis. Sementara vaksin Sinovac yang akan digunakan untuk vaksinasi (jika telah mendapatkan UEA dari BPOM) memiliki kemasan yang berbeda, tidak ada tulisan “Only for Clinical Trial”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6008) [SALAH] Video “Mentri agama Yaqut di usir ketika hadir di tanah melayu”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/01/2021

    Berita

    Akun Essie Arieffin Rachiim (fb.com/100010008019580) pada 3 januari 2021 mengunggah sebuah video dengan narasai sebagai berikut:

    “Mentri agama Yaqut di usir ketika hadir di tanah melayu #MELAYUMANTAP”

    Di video tersebut, tedapat narasi “MELAYU the best” dan “YAQUT KENA BATUNYA MENTRI TOLOLRANSI”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas diusir ketika hadir di Tanah Melayu (Riau) adalah klaim yang salah.

    Faktanya, bukan Yaqut Cholil Qoumas. Pria di video itu adalah Ketua GP Ansor Riau, Purwaji. Video itu direkam di depan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMRR), Rabu 19 September 2018 sebelum Yaqut ditunjuk menjadi Menteri Agama.

    Video yang identik dengan video yang diunggah oleh sumber klaim, diunggah oleh kanal Youtube Amil Islam Channel pada 19 September 2018 dengan judul “JANGAN AJARI ORANG MELAYU | ACARA GP ANSOR DAN BANSER DI BATALKAN”

    Dilansir dari Medcom dan GoRiau, saat itu Ketua GP Ansor Riau, Purwaji bertemu dengan Ketua DPH LAMR, Datuk Seri Syahril Abu Bakar.

    “Ada pun pokok pembahasan antara Purwaji dan LAMR yakni terkait rencana kedatangan Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas dalam acara Kirab Satu Negeri, Zikir Kebangsaan di Kabpaten Siak,” tulis GoRiau dalam laporannya, Rabu 19 September 2018.

    Namun setelah pertemuan itu berlangsung, sejumlah orang di lokasi, mendekati Purwaji. Mereka menolak acara GP Ansor di Riau dan mengusir Purwaji. Puluhan masyarakat ini juga berbondong-bondong mengiringi Purwaji hingga keluar dari halaman Balai Adat LAMR setelah melihat Purwaji keluar dari ruang Ketua DPH LAMR

    Namun, hal ini diklarifikasi Purwaji melalui akun Facebooknya pada 20 September 2018. Purwaji membantah bahwa ada isu yang menyebutkan bahwa kehadirannya ditolak oleh Lembaga Ada Melayu (LAM) Riau.

    Ia menjelaskan, setelah bertemu LAM Riau dan LAM Siak bahwa tidak benar lembaga adat terhormat itu mengusirnya sebagaimana judul-judul provokatif itu. “Saya disambut hangat selayaknya keluarga oleh Kerabat Kesultanan Siak, Datuk datuk LAM Riau dan malamnya diterima LAM Siak,” kata Purwaji.

    Sementara itu, pelaksanaan Zikir Kebangsaan di kota Siak Sri Indrapura berjalan aman di bawah pengamanan aparat kepolisian. Zikir ini dilaksanakan Sabtu (22/9/2018) malam hari di Masjid Islamic Center di Kota Siak. Setidaknya seribuan massa menghadiri acara yang digelar GP Ansor dan Banser di Riau.

    “Jalannya pelaksanaan zikir kebangsaan ini berjalan aman dan lancar di Siak. Walau awalnya ada aksi penolakan dari sejumlah ormas,” kata Kapolres Siak, AKBP Ahmad David kepada wartawan, Minggu (23/9/2018).

    Ahmad menjelaskan, acara tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Siak, Alfedri, Dewan Syuro NU Siak, KH Muhtaqdihin, Kemenag Siak, Muharrom. Pihak panitia, Ketua GP Ansor Riau, Purwaji dan pengurus lainnya.

    Usai zikir bersama, kata Ahmad, para perserta melaksanakan giat ziarah ke makam Sultan Syarif Kasim. Acara ini baru selesai pukul 00.50 WIB dini hari.

    Kesimpulan

    BUKAN Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Pria di video itu adalah Ketua GP Ansor Riau, Purwaji. Video itu direkam di depan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMRR), Rabu 19 September 2018 sebelum Yaqut ditunjuk menjadi Menteri Agama.

    Rujukan