• (GFD-2021-6027) [SALAH] “vaksin Sinovac disebutkan memberi efek samping pembesaran alat kelamin”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/01/2021

    Berita

    Akun Agus Papaa Jenggott (fb.com/agus.p.mansyur) pada 7 Januari 2021 mengunggah sebuah gambar potongan koran yang berisi narasi sebagai berikut:

    “Dalam sebuah jurnal terbitan Inggris misalnya, vaksin Sinovac disebutkan memberi efek samping pembesaran alat kelamin. Lelaki yang sudah disuntik vaksin buatan China tersebut disebutkan alat vitalnya memanjang sampai 3 inchi.”

    Sinovac dan pembesaran alat kelamin

    Efek vaksin pada alat kelamin

    Efek sinovac

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya jurnal terbitan Inggris yang menyebutkan bahwa vaksin Sinovac memberi efek samping pembesaran alat kelamin adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, klaim tersebut adalah informasi palsu. Jurnal yang disebutkan di klaim adalah studi yang telah diedit sedemikian rupa. Jubir vaksinasi COVID-19 dari BPOM, Lucia Rizka Andalusia, menegaskan informasi tersebut hoaks.

    Dilansir dari detikcom, Lucia Rizka Andalusia, menegaskan informasi tersebut hoax atau menyesatkan.

    “Hoax lah… mana ada jurnal ilmiah pakai bahasa seperti itu. Lagian vaksin kita kan bukan rekombinan,” katanya saat dihubungi detikcom, Kamis (7/1/2021).

    Sejauh ini ada dua vaksin COVID-19 yang sudah mengumumkan efektivitasnya, yakni Pfizer-BioNTech dan Moderna. Baik data uji klinis Pfizer-BioNTech maupun analisis efikasi Moderna dari studi Fase 3 vaksinnya tidak menunjukkan pembesaran penis sebagai salah satu risiko atau efek samping.

    Sementara itu, dilansir dari CNN Indonesia, berdasarkan situs pengecekan fakta Snopes, informasi mengenai vaksin Sinovac dapat membuat penis membesar hingga 3 inci adalah salah. Mereka menemukan sebuah studi yang telah diedit sedemikian rupa.

    Studi asli yang diterbitkan pada ‘The New England Journal of Medicine berjudul ‘Phase 1-2 Trial of a SARS-CoV-2 Recombinant Spike Protein Nanoparticle Vaccine’ telah diedit menjadi ‘SARS-CoV-2 Recombinant COVID-19 Vaccine has shown to increase penis lenght by 3 inches in some individuals’.

    Salah satu bukti bahwa studi itu telah diedit terlihat dari adanya kesamaan metode yang digunakan dalam jurnal palsu tersebut. Hasil penelusuran di situs NEJM juga tidak ditemukan jurnal berjudul ‘SARS-CoV-2 Recombinant COVID-19 Vaccine has shown to increase penis lenght by 3 inches in some individuals’.

    “Studi itu tipuan. Kesalahan ejaan dan tata bahasa dan jelas bahasa non-akademis yang terkandung dalam artikel dengan mudah menunjukkan bahwa itu dimaksudkan untuk menjadi humor, tetapi bukti pasti dapat ditemukan dalam fakta bahwa artikel tersebut menyalin dan menempel seluruh bagian dari studi nyata, yang sebenarnya diterbitkan di New England Journal of Medicine pada 10 Desember 2020,” kutip Snopes.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6026) [SALAH] “Fabiana Souza, penerima perdana suntikan vaksin covid 19 meninggal dunia di RS.Sao Lucas Porto Alegre Brazil Selatan”

    Sumber: artikel
    Tanggal publish: 07/01/2021

    Berita

    Beredar artikel berjudul “Penerima perdana suntikan vaksin covid 19 sinovac cina,meninggal dunia” yang dimuat di situs opositeid[dot]wordpress.com pada 5 Januari 2021.

    Berikut isi paragraf pertama artikel tersebut:

    “Pekerja kesehatan dan sukarelawan Fabiana Souza menerima vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan China Sinovac Biotech di Rumah Sakit Sao Lucas, di Porto Alegre, Brasil selatan,meninggal dunia.”

    Pada bagian akhir artikel tsebut, terdapat foto seseorang yang sedang disuntik.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Fabiana Souza, penerima perdana suntikan vaksin covid 19 meninggal dunia di RS.Sao Lucas Porto Alegre Brazil Selatan adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, tidak ditemukan sama sekali pemberitaan terkait Fabiana Souza yang meninggal pasca menjadi salah satu relawan vaksin Sinovac di di RS.Sao Lucas Porto Alegre Brazil Selatan.

    Fabiana Souza adalah salah satu dari dua perempuan yang terlihat dalam foto yang juga dimuat di artikel tersebut. Mereka berdua adalah suster.

    Dilansir dari Kompas, salah satunya bernama Isabelli Guasso sebagai penyuntik, dan yang menerima suntikan adalah Fabiana Souza. Tidak ada keterangan yang menyebut dirinya sebagai relawan pertama yang menerima vaksin, sebagaimana disebutkan pengunggah.

    Foto mereka berdua yang dimuat di artikel tersebut adalah foto yang diunggah pertama kali di situs penyedia foto, gettyimages.com pada 8 Agustus 2020.

    Berikut keterangan foto tersebut:

    “BRAZIL-CHINA-HEALTH-VIRUS-VACCINE-TRIAL Health worker and volunteer Fabiana Souza receives a COVID-19 vaccine produced by Chinese company Sinovac Biotech at the Sao Lucas Hospital, in Porto Alegre, southern Brazil on August 08, 2020. – The vaccine trial is being carried out in Brazil in partnership with Brazilian Research Institute Butanta. (Photo by SILVIO AVILA / AFP) (Photo by SILVIO AVILA/AFP via Getty Images)”

    Lebih lanjut, ketika dicari di mesin pencarian dengan memasukkan kata kunci “Fabiana Souza” tidak ditemukan sama sekali pemberitaan terkait dirinya yang meninggal pasca menjadi salah satu relawan vaksin Sinovac di Brasil.

    Satu-satunya pemberitaan terkait relawan vaksin Sinovac di Brasil yang meninggal dialami oleh seorang relawan laki-laki, bukan perempuan.

    Melansir CGTN (11/11/2020), Kepala Butantan Institute for Medical Research yang mengepalai uji coba klinis vaksin Sinovac di Brasil, Dimas Kovas, membenarkan ada satu relawan vaksin Sinovac di negaranya yang meninggal. Laki-laki itu diketahui berusia 32 tahun dan berasal dari Sao Paulo, tempat uji coba klinis vaksin ini berjalan.

    Namun, kematiannya ditegaskan tidak berhubungan dengan vaksinasi yang diterimanya. Pihak forensik medis setempat menyebut yang bersangkutan tewas akibat melakukan tindak bunuh diri.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6025) [SALAH] Lowongan Kerja PT Angkasa Pura II (Persero) untuk 19 Posisi

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/01/2021

    Berita

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Sofia Triyani Ginting, memberikan informasi bahwa PT Angkasa Pura II (Persero) membuka lowongan kerja untuk 19 posisi. Dalam postingannya dijelaskan pula lowongan pekerjaan tersebut bersifat PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu), berikut tata cara pendaftarannya dengan disertakan link menuju form pendaftaran.

    PT Angakasa Pura

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir dari kompas.com, tim cek fakta dari Kompas mencoba menghubungi VP Corporate Communication PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano. Yado mengatakan lowongan kerja untuk 19 posisi di PT Angkasa Pura II adalah hoaks.

    “Hoax ini. Untuk lowongan resmi biasanya akan ada di website kami,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, pada Rabu (6/1/2021).

    PT Angkasa Pura II menyediakan website resmi untuk rekrutmen di perusahaannya yakni :

    https://recruitment.angkasapura2.co.id/

    Dalam laman website tersebut pada menu Job Vacancies, masih tertulis “Stay Tuned and Keep Updating”, yang artinya saat ini belum tersedia lowongan kerja yang dibuka.

    Hal ini dibenarkan oleh Yado,

    “Belum ada (lowongan pekerjaan yang dibuka oleh PT Angkasa Pura II),” ungkapnya.

    Yado juga menambahkan, ketika lowongan kerja dibuka, perusahaan tidak akan memungut biaya sepeserpun. Ia juga menghimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap setiap informasi lowongan kerja yang mengatasnamakan PT Angkasa Pura II.

    “Kami dari Angkasa Pura dalam hal pembukaan lowongan diinfokan secara resmi di website kami dan surat kabar nasional dan kami tidak pernah memungut biaya untuk rekrutmen karyawan,” jelas Yado.

    Berdasarkan fakta yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, postingan berupa informasi pembukaan lowongan kerja PT Angkasa Pura II untuk 19 posisi adalah HOAX dan termasuk kategori KONTEN PALSU.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6024) [SALAH] Hydro Oxy Mouth Freshener Spray Dapat Cegah dan Sembuhkan Virus Covid-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/01/2021

    Berita

    Beredar promosi atau iklan di media sosial mengenai produk Hydro Oxy Mouth Freshener Spray yang diklaim mampu menangkal Covid-19.

    Salah satunya adalah akun marketplace Warung Sejahtera di Facebook yang juga menjual Hydro Oxy Mouth Freshener Spray yang diikuti dengan tangkapan layar gambar testimoni dan narasi yang mengklaim bahwa produk tersebut telah bersertifikasi BPOM dan dapat mencegah juga menyembuhkan virus Covid-19.

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membantah produk Hydro Oxy Mouth Freshener Spray dapat menangkal virus SARS CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.

    “Promosi yang menyebutkan bahwa produk hydro oxy mouth freshener spray dapat menangkal virus SARS CoV-2 adalah tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito, Jakarta, Rabu (06/01/20).

    Melansir kompas.com, BPOM mengakui bahwa produk tersebut telah terdaftar sebagai produk kosmetik dan diberikan Nomor Izin Edar/Notifikasi POM NA18201400055. Adapun nomor notifikasi tersebut berlaku mulai 4 Agustus 2020 hingga 4 Agustus 2023.

    Kendati demikian, BPOM menegaskan bahwa tidak pernah memberikan persetujuan klaim kosmetik sebagai penangkal virus Covid-19.

    Badan POM juga menegaskan kepada pelaku usaha termasuk produsen agar selalu menaati peraturan yang berlaku, termasuk peraturan terkait izin edar, iklan, dan label dan terus melakukan pengawasan produk di peredaran. Jika menemukan produk yang mencantumkan klaim berlebihan, BPOM akan menindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan yang berupa sanksi administrasi.
    Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO), melalui laman resminya who.int menyatakan sampai saat ini tidak ada obat khusus yang direkomendasikan untuk mencegah atau mengobati virus Covid-19.

    Namun, mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan mereka yang sakit parah harus mendapatkan perawatan suportif yang dioptimalkan. Beberapa perawatan spesifik sedang diselidiki, dan akan diuji melalui uji klinis. WHO membantu mempercepat upaya penelitian dan pengembangan dengan sejumlah atau mitra.

    Atas penjelasan tersebut bahwa Hydro Oxy Mouth Freshener Spray dapat cegah dan sembuhkan Virus Covid-19 adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Rujukan