• (GFD-2020-3685) [SALAH] Jokowi Nyatakan “JANGAN KELUAR RUMAH, KALO BOSAN NONTON DRAKOR SAJA”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Screenshot atau tampilan layar dari CNN Indonesia yang bertajuk “JANGAN KELUAR RUMAH, KALO BOSAN NONTON DRAKOR SAJA” adalah hasil editan. Faktanya tampilan layar itu berjudul “Presiden Jokowi Turut Berbela Sungkawa Terkait Gempa & Tsunami di Sulteng” yang ditayangkan akun You Tube CNN Indonesia pada 28 September 2018 lalu.

    NARASI:

    “JANGAN KELUAR RUMAH, KALO BOSAN NONTON DRAKOR SAJA,” beredar Screenshot atau tampilan layar dari Breaking News dengan logo CNN Indonesia.

    =====

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN:





    Pengikut Fan Page dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia atau MafindoID yakni @satiti.siwi menanyakan kebenaran dari screenshot atau tampilan layar yang menampilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tulisan BREAKING NEWS, “Presiden Jokowi Jalani Tes Virus Corona Sore Ini” dengan logo media CNN Indonesia.

    Setelah ditelusuri, tampilan layar tersebut tidak benar adanya atau merupakan hasil editan.

    Faktanya, pada tampilar layar tersebut benar Presiden Jokowi dan merupakan karya dari CNN Indonesia. Hanya saja judul aslinya adalah “Presiden Jokowi Turut Berbela Sungkawa Terkait Gempa & Tsunami di Sulteng” yang ditayangkan pada 28 September 2018 lalu.

    Akun You Tube CNN Indonesia juga menambahkan narasi penjelasannya sebagai berikut:

    “Presiden Joko Widodo menyampaikan bela sungkawa, kepada korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Dalam konferensi pers yang dilakukan di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Presiden Jokowi mengaku telah memberi perintah kepada Menko Polhukam, Wiranto, untuk mengoordinasikan upaya tanggap darurat penanganan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah,” tulis akun You Tube CNN Indonesia, 28 September 2018.

    Konten CNN Indonesia yang dirubah dengan judul “JANGAN KELUAR RUMAH, KALO BOSAN NONTON DRAKOR SAJA” dalam kategori misinformasi atau disinformasi dari First Draft, dapat masuk sebagai manipulated content atau konten yang dimanipulasi dengan arti “Ketika informasi atau gambar yang asli dimanipulasi untuk menipu.

    Sebelumnya diketahui Presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan Social Distancing dalam menghadapi virus corona atau Covid-19. “Yang paling penting social distancing bagaimana kita menjaga jarak. Dengan kondisi itu kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah,” kata Presiden Jokowi, Minggu (15/3).

    =====

    Rujukan

  • (GFD-2020-3684) [SALAH] “China Akui Dokter Palestina Penemu Vaksin Corona yang Terbukti Ampuh 100 Persen”

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Palestina dan negara-negara di Arab lainnya belum menemukan vaksin virus corona. Tidak ditemukan sumber informasi di dalam berita tersebut, termasuk tidak ada sumber resmi dari Kementerian Kesehatan China yang dikutip dalam pemberitaan itu.

    Beredar artikel berjudul “China Akui Dokter Palestina Penemu Vaksin Corona yang Terbukti Ampuh 100 Persen” yang dimuat di situs asianmuslim[dot]com pada Sabtu, 14 Maret 2020, 5:37 PM.

    Artikel ini berisi klaim sebagai berikut:
    “China secara resmi mengumumkan, hanya beberapa jam yang lalu, keberhasilan serum Palestina yang diberikan kepada Dr. Manar Saadi Al-Shenawi. Melalui Kementerian Kesehatan China temuan ini di dedikasikan sebagai serum untuk mengobati virus Corona, yang telah terbukti 100% efektif pada lebih dari 7 kasus yang telah disembuhkan. Lebih lanjut Pemerintah China secara terang-terangan mengakui bahwa para ilmuwan medis Palestina telah membuktikan kepada seluruh dunia bahwa mereka adalah pembuat kehidupan. Dan hak untuk menciptakan serum Palestina telah menjadi 100% hak paten yang  di ekspor ke semua negara di dunia, dan otoritas harga itu sesuai dengan harga yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, yang tentu akan menjadi booming ekonomi dalam sejarah kedokteran Palestina, dan bahkan mungkin untuk menjual obat yang akan membayar hutang Palestina dan menjadi ekonomi Tiongkok dalam waktu dekat.”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cekfakta Liputan6.com, tidak ada artikel yang menjelaskan mengenai klaim China Akui Dokter Palestina Penemu Vaksin Corona yang Terbukti Ampuh 100 Persen itu.

    Begitu pun dengan nama dr Manar Saadi Al-Shenawi yang diklaim sebagai dokter yang menemukan vaksin virus corona. Liputan6.com juga tidak menemukan nama tersebut di mesin pencari google.

    Ternyata ada warganet yang membantah klaim dalam komentar di artikel tersebut. Akun Facebook bernama Moh Sofwan Abbas itu memberikan tautan artikel yang membantah klaim bahwa China mengakui dokter Palestina menemukan vaksin virus corona.

    Berikut isi artikel yang diterjemahkan menggunakan Google Terjemahan:

    “Palestina, Mesir, atau Lebanon belum berhasil menciptakan perawatan Corona

    Akun-akun di media sosial telah melaporkan sejak 7 Maret, bahwa “China secara resmi mengumumkan, dan beberapa jam yang lalu, keberhasilan vaksin Palestina yang diserahkan Dr. Manar Saadi Al-Shenawi kepada Kementerian Kesehatan China untuk mengobati virus Corona.”

    Berita itu menunjukkan bahwa perawatan “telah terbukti 100% efektif pada lebih dari 7 kasus yang telah disembuhkan. Cina mengumumkan bahwa dokter Palestina telah membuktikan kepada seluruh dunia bahwa mereka adalah pembuat kehidupan dan telah menjadi hak untuk menciptakan serum Palestina 100% untuk diekspor ke semua negara di dunia, dan ini dengan harga yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, yang akan menjadi ledakan ekonomi dalam sejarah kedokteran Palestina.

    “Mesbar” memverifikasi berita yang diedarkan dan menemukan bahwa itu dibuat-buat, dan diedarkan dari waktu ke waktu dalam formula yang sama, tetapi dengan perubahan nama negara dan dokter, karena prevalensi yang sama menyebar beberapa hari yang lalu, dan diklaim bahwa serum itu adalah penemuan orang Mesir, orang Palestina dan orang Lebanon.

    Sebuah “penyelidikan” meneliti situs web resmi Kementerian Kesehatan Palestina, dan dia tidak menemukan bukti untuk membuktikan klaim tersebut, dan nama dokter yang beredar tidak tersedia di antara staf Kementerian Kesehatan Palestina.

    Kementerian Kesehatan Mesir membantah berita itu ketika beredar sebagai keberhasilan Mesir, dan Organisasi Kesehatan Dunia tidak mengumumkan penemuan vaksin apa pun yang mengobati virus corona yang muncul sampai penulisan laporan ini.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3683) [SALAH] Foto “Di suruh diam di rumah 14 hari malah sibuk jalan2, bukan cuma jalan2 tapi bilang liburann lagii”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Tiga foto itu diambil pada rentang 2017 dan 2018, jauh sebelum dikeluarkannya kebijakan sekolah libur oleh sejumlah pemerintah daerah menyusul semakin merebaknya virus Corona Covid-19 di Indonesia.

    Akun Yukhe Prameswari (fb.com/yukhe.prameswari) mengunggah 3 foto dengan narasi :

    “Entah kenapa gemes…
    Di suruh diam di rumah 14 hari malah sibuk jalan2, bukan cuma jalan2 tapi bilang liburann lagii
    Tau gak kenapa di kasih 14 hari libur ? Biar mata rantai virus ini cepat terputus, bukan sok sok an atau jadi ajang jago2an. berdiam diri di rumah joo.”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Menurut hasil verifikasi Tim CekFakta Tempo, tiga foto tersebut diambil sebelum kebijakan sekolah libur yang dikeluarkan pada 16 Maret 2020 kemarin. Bahkan, foto-foto itu diambil jauh sebelum terjadinya wabah Covid-19 sejak akhir Desember 2019 lalu. Hasil ini didapatkan setelah foto-foto itu ditelusuri dengan reverse image tool Google dan Yandex.

    1. Foto kemacetan panjang:



    Fakta: Foto ini merupakan foto milik kantor berita Antara yang dimuat dalam sebuah berita berjudul “Polres Bogor: Antrian kendaraan hingga tiga kilometer” pada 18 Juni 2018. Dalam keterangannya, tertulis bahwa foto tersebut adalah foto antrean panjang kendaraan di pintu keluar tol Gadog, Ciawi, menuju jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 16 Juni 2018 atau saat libur hari raya Idul Fitri 1439 H.

    ================================================================

    2. Foto keluarga piknik naik pikcup



    Fakta: Foto ini diambil oleh jurnalis Kompas.com, Iqbal Fahmi, pada 27 Juni 2017. Foto ini diambil saat petugas pos pengamanan Simpang Sireongge, Purbalingga, menggelar operasi terhadap kendaraan pick-up yang melintas di jalan protokol selatan Purbalingga, Jawa Tengah.

    ================================================================

    3. Foto pengunjung pantai sesak



    Fakta: Foto ini adalah foto warga yang memadati Pantai Tanjung Datuk, Sekupang, Batam, pada 1 Januari 2017. Saat itu, pengunjung di pantai tersebut membludak karena libur tahun baru 2017 yang bertepatan dengan libur semester sekolah.

    ================================================================

    Rujukan

  • (GFD-2020-3682) [SALAH] COVID-19 Sudah Sampai Purwakarta

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Kabid P2P Dinkes Kabupaten Purwakarta: kondisinya sudah membaik, petugas dari dinas terkait akan terus memantau.

    SUMBER

    Post ke grup “FORUM POLITIK INDONESIA ( FPI )” (facebook.com/groups/1552552068387295) oleh akun “Jusuf Sudrajat” (facebook.com/j.sudrajat.146)

    NARASI

    “Benarkah udah nyampe purwakarta ???

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Menyesatkan

    Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.

    * SUMBER menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya memanfaatkan situasi berkaitan dengan wabah COVID-19.


    (2) Pikiran Rakyat: “Kesimpulan itu berdasarkan informasi dari tim ahli corona Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sedangkan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta sampai saat ini belum menemui TKA yang bersangkutan.

    Zubaedi hanya berkomunikasi melalui petugas penerjemah di perusahaan yang mempekerjakan TKA tersebut.

    “Sekarang, menurut informasi dari translater pasen tersebut kondisinya sudah membaik,” ujarnya.

    Karena itu, Zubaedi meyakinkan wilayah Kabupaten Purwakarta masih terbebas dari ancaman virus Corona. Untuk memastikan itu, petugas dari dinas terkait akan terus memantau kesehatan para TKA Cina yang ada di daerahnya.

    “Kami akan mengunjungi ke shelter (mes TKA Cina) untuk memasitikan kondisinya. Kami sedang berkoordinasi dengan lintas sektor untuk menentukan waktunya, karena dari pihak pasien belum bisa dihubungi,” tutur Zubaedi. Namun, ia menolak menyebutkan identitas TKA yang menjadi pasien tersebut.”

    Selengkapnya di “Beredar Kabar TKA Tiongkok Terinfeksi Virus Corona di Purwakarta, Dinkes Manyangkal” http://bit.ly/2wbaiaK / http://archive.md/AIjTr (arsip cadangan).

    Rujukan