• (GFD-2020-3696) [SALAH] Foto “1 korban dlm pengawasan Covid-19 di RS wahidin mks setelah bersalaman dgn Menhub Budi Karya”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 18/03/2020

    Berita

    Pria di foto itu, Mujahidin alias Moja menyatakan informasi yang beredar itu tidak benar alias hoaks. Moja yang juga Ketua Aliansi Driver Online Individu Makassar mengatakan bahwa fotonya yang sedang dirawat itu adalah foto setahun lalu. Klarifikasi RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar: tidak merawat pasien yang dimaksud baik terkait sebagai ODP ataupun PDP.

    Akun Ishak Assa (fb.com/ishak.assa.9) mengunggah 2 gambar yang disertai narasi:

    “Waspada,,, elakkan bersalaman”

    Gambar pertama, tampak seorang pria bersalaman dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dengan tulisan “1 korban dlm pengawasan Covid-19 di RS wahidin mks setelah bersalaman dgn Menhub Budi Karya”

    Gambar kedua, tampak seorang pria terbaring di ranjang rumah sakit dengan tulisan “Pasien Covid-19 dlm pengawasan RS wahidin makassar”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Klaim itu dibantah langsung oleh Moja yang juga Ketua Aliansi Driver Online Individu Makassar ini. Pasca fotonya beredar luas dan dikabarkan sedang terpapar virus korona, dia mulai angkat bicara.

    Kepada terkini.id, Moja dirinya sangat kaget saat dirinya mendapat kabar jika fotonya tersebar luas.

    Diketahui terdapat dua foto milik Moja yang tersebar luas di dunia maya, masing-masing foto salam komando dengan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya yang kini sudah diumumkan positif korona. Kemudian di foto kedua dirinya tampak sedang terbaring dalam sebuah ruang perawatan rumah sakit.

    “Alhamdulillah saya baik-baik saja. Saya sangat kaget. Sangat menyesalkan dengan informasi tidak benar yang beredar di masyakat.”

    Di sela-sela wawancara dengan terkini.id, Moja membenarkan jika dirinya memang pernah bertemu dengan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, bapak Budi Karya di Kampung Popsa pada 28 Februari 2020 lalu.

    “Saya mengakui melakukan pertemuan dengan bapak Menteri dengan tujuan untuk penyampaian aspirasi yang selama ini belum terakomodir terkait masalah tariff dan juga masalah-masalah driver yang lain yang juga belum terakomodir,” urainya.

    Ditambahkan jika dirinya menjamin saat bertemu dengan pak Menteri Budi Karya pada tanggal 28 Februari 2020 lalu, yang bersangkutan belum positif virus corona.

    “Jadi saat pertemuan saya dengan pak Menteri di Makassar itu masih status sehat. Jadi, informasi tentang saya yang beredar itu tidak benar alias hoaks. Foto yang saya sedang dirawat itu foto setahun lalu,” terangnya.

    Ia juga mengaku jika secara pribadi selaku driver online sangat merugikan karena dirinya tidak bisa bekerja lagi karena masyarakat mulai menjauhi dirinya.

    “Sekarang saya tidak bekerja lagi, orang mulai menjauh karena pemberitaan yang tidak benar itu. Saya sangat menyesalkan juga masyarakat jadi resah karena info hoaks itu,” bebernya.

    Melalui instagram, RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar juga membantah jika sebelumnya dikabarkan pihaknya merawat pasien yang dimaksud.

    “Ditengah sibuknya kami berjibaku dengan pasien, kembali beredar informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kami informasikan bahwa kami sampai saat ini tidak merawat pasien yang dimaksud baik terkait sebagai ODP ataupun PDP. Untuk itu kami himbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menghormati Hak Pasien di RS manapun dirawat, temasuk dengan tidak mengedarkan foto terlebih lagi dengan keterangan yang tidak benar.
    Mengambil dan Menyebar foto seseorang tanpa izin dalam UU ITE Pasal 48 hukumannya penjara minimal 8 tahun dan denda paling murah Rp 3 miliar. Mari gunakan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat.

    Kami informasikan kembali bahwa kita semua perlu WASPADA dan senantiasa melakukan upaya-upaya pencegahan terutama dengan mengurangi aktivitas di luar rumah, menhindari kerumunan dalam jumlah besar, menjaga jarak berkomunikasi, serta mencuci tangan dengan sabun ataupun hand sanitizer, hindari memegang pegangan pintu, meja, tangga, kursi dan benda2 lainnya.
    Demikian untuk diketahui.” tulis akun RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar pada 15 Maret 2020.

    Selain itu, foto tersebut juga sempat dinarasikan berada di daerah Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel. Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru memastikan info tersebut hoax.

    “Pria itu inisial M, pria Parepare seorang ojol dan sakit di dalam foto adalah sakit satu tahun lalu. Ini saya lihatnya beredar di media sosial dan sudah dikonfirmasi ke Dirjen Hubungan Darat di Kemenhub,” kata Herman saat rapat koordinasi Satgas Corona di Pemprov Sumsel, Senin (16/3).

    Dengan beredarnya kabar hoax tersebut, Herman meminta masyarakat lebih selektif menerima informasi. Selain itu, dia minta pihak berwajib untuk segera bertindak.

    Menurut Herman, kabar bohong itu harus segera diusut. Sebab, hal itu sudah menimbulkan keresahan di masyarakat, khususnya di Sumatera Selatan.

    “Harus diusut, ini ada Pak Kapolda. Nanti bisa diproses. Ini juga tanggung jawab di Kominfo, jangan sampai membuat resah masyarakat,” katanya di Palembang, Selasa (17/3/2020).

    Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dinyatakan positif virus corona COVID-19. Dalam konferensi pers di Istana Negara, Sabtu (14/3/2020), Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Budi Sulistya menyebut Budi Karya merupakan pasien dengan nomor kasus ke-76 di Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3695) [SALAH] Virus Corona Bukanlah Virus, Sinyal 5G yang Sebenarnya Membunuh Orang

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 18/03/2020

    Berita

    Beredar postingan yang menyebutkan bahwa virus Corona atau COVID-19 bukanlah sebuah virus mematikan namun sinyal 5G-lah penyebab pendemik saat ini. Dalam postingan tersebut disebutkan pula semuanya soal COVID-19 merupakan rekayasa. Berikut kutpan narasinya:

    “Do you Know the Corona virus is not a fuckin virus it’s 5G that’s actually killing people and not a “virus”... they are trying to get u scared of a fake ass virus when it the 5G towers being built around the world. China was the first to have over 100,000 5G towers, and people in Wuhan were the first to get affected by it. This 5G shit was planned years ago to depopulate us and keep as at a low vibrational state. Bill gates is the one who created this along with the weird entities who control this world. He also is creating a vaccine for this so called corona virus that they are going to try to enforce on everyone. These Vaccines are actually chips that they are trying to implant in billions of people across the world. They can literally monitor all ya actions, movements, whereabouts, and thoughts through these lil micro chips. Not only that they can end ya life through them micro chips with the push of a button. They know in order to have millions of people take these vaccines they first need to create a fake virus. Smh it grinds my fuckin gears that you humans are brainwashed enough to believe wtf the news and media puts out there. WAKE TF UP and start researching the truths behind these weird agendas they keep creating. Y’all really out there with masks and shit on WHEN IT AINT NO DAMN VIRUSSSSSS. These Chinese doctors and people you see on TV that’s so called affected by the virus ARE ALL ACTORS, this shit is scripted out LITERALLY. It’s 5G towers that’s killing people and no mask in the world can prevent them levels of radiation from frying your brain. If we don’t wake tf up NOW this shit really kill us smh but of course y’all gonna think I’m crazy for saying this too right ??? Smh Fuckin Robots is what y’all are, legit programmed robots ‼️

    @xofficial_benjix – insta”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim postingan itu tidak benar. Sebab, klaim tersebut sudah diperiksa faktanya oleh organisasi periksa fakta dari Inggris, yakni Full Fact (fullfact.org).

    Berdasarkan kajian analisis Full Fact, diketahui bahwa belum ada bukti valid yang menyebutkan jaringan sinyal 5G dapat membahayakan tubuh manusia. Sebab, jaringan 5G ditransmisikan melalui gelombang radio yang tidak terionisasi, artinya tidak merusak DNA di dalam sel. Adapun, menurut Full Fact, jaringan sinyal 5G yang sudah digunakan saat ini masih dalam batas aman.

    Selain itu, sinyal 5G dengan COVID-19 tidak memiliki kaitan sama sekali. China bukan satu-satunya negara yang memiliki banyak menara jaringan sinyal 5G. Adapun, menurut Full Fact, Korea Selatan lah negara pertama yang menggunakan jaringan sinyal 5G.

    Lalu, penyebutan nama Bill Gates sebagai salah seorang biang keladi di balik pandemi COVID-19 lantaran saat ini dirinya tengah membuat vaksin virus tersebut juga tidak benar. Sebab, Bill Gates melalui organisasi Bill and Melinda Gates Foundation mendonasikan dana kepada Pirbright Institute untuk meneliti dan paten vaksin avian infectious bronchitis virus (IBV) di tahun 2015, bukan COVID-19.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, klaim bahwa pandemik saat ini bukan dari COVID-19 melainkan jaringan sinyal 5G tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3694) [SALAH] Suspect Corona Yang Melarikan Diri Dari RS Persahabatan Merupakan Driver Ojek Online

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Beredar di media sosial dan pesan berantai di aplikasi whatsapp foto seorang driver ojek online yang diklaim merupakan suspect corona yang kabur dari RS Persahabatan Jakarta beberapa waktu lalu. Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan informasi itu adalah hoaks. Namun demikian, perempuan suspect corona tersebut dijelaskan dia berprofesi sebagai pramusaji (waitress) bukan pengemudi ojol sebagaimana berita yang sempat viral tersebut.

    [NARASI]:

    Hati-hati jika kontak fisik dgn orang ini, dia sudah dinyatakan positif corona dan kabur waktu di rawat di RS, sekarang dia jadi buron krn takut menyebarkan virus corona sebab dia masih tetap kerja (gojek) bagi yang mengenali atau bertemu orang ini segera laporkan agar tidak menyebar virusnya, terimakasih.

    Hasil Cek Fakta

    [PENJELASAN]:

    Belum lama ini, beredar informasi di media sosial dan pesan berantai whatsapp foto seorang driver ojek online yang diklaim sebagai suspect virus corona yang kabur dari RS Persahabatan, Jakarta. foto driver ojek online tersebut disandingkan dengan surat laporan hasil lab dari Kementerian Kesehatan.

    Setelah ditelusuri, Manajemen Gojek menampik isu seorang pasien positif corona yang melarikan diri dari RSUP Persahabatan merupakan mitra pengemudinya. Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan informasi itu adalah hoaks.

    “(Kabar itu) hoaks. Kami sudah meluruskannya,” ujar Chief Corporarte Affairs Gojek Nila Marita dalam pesannya kepada Tempo, Sabtu petang, 14 Maret 2020.

    Selanjutnya, Nia memastikan telah menonaktifkan sementara akun mitra tersebut sampai perusahaan memperoleh informasi yang valid dari pihak berwenang. “Hal ini kami laukan sebagai langkah pencegahan meski mitra kami tidak menunjukkan gejala sakit,” ujarnya.

    Sementara itu, Juru Bicara RSUP Persahabatan dr. Erlina Burhan sempat mengakui jika ada pasien suspect corona yang keluar dari ruang isolasi rumah sakit tersebut tanpa sepengetahuan petugas.

    Namun demikian, perempuan suspect corona tersebut dijelaskan dia berprofesi sebagai pramusaji (waitress) bukan pengemudi ojol sebagaimana berita yang sempat viral tersebut.

    Di kesempatan berbeda, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto turut memberikan klarifikasi informasi yang menyebut adanya pasien suspect Virus Corona kabur dari RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.

    Yurianto menyatakan bahwa pasien suspect Virus Corona tersebut hanya pulang ke rumah karena belum mendapat hasil diagnosa dan kini telah kembali ke rumah sakit setelah dijemput Dinas Kesehatan.

    Selain itu, beredar juga foto KTP dari driver ojek online tersebut dengan nama inisial FH. Jika diperhatikan dengan seksama, surat edaran yang disandingkan dengan foto driver ojol tersebut suspect covid-19 berinisial M.

    ======

    Rujukan

  • (GFD-2020-3693) [SALAH] Video “ini di PGC evakuasi pasien COVID 19.”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 17/03/2020

    Berita

    Property Manager PGC Jumono Josafat mengatakan, informasi yang disampaikan dalam video itu adalah hoaks alias tidak benar. Pasien yang diangkut ambulas itu tidak terinfeksi virus corona COVID-19. Pasien itu hanya mengalami kelelahan dan memiliki riwayat penyakit asma. Polisi sudah menangkap salah satu penyebar informasi hoaks itu.

    Sebuah video beredar di aplikasi pesan singkat.Video tersebut merekam sebuah mobil ambulans yang diduga tengah mengangkut seorang pasien di PGC.

    “Ya Allah di PGC kena satu, tutup sajalah PGC, itu kan karyawan atas ya,” demikian pernyataan seorang perempuan dalam video itu. Salah satu akun, Pitriah Hamzah Latifa (fb.com/100006322819433) mengunggah video itu:

    “Ya Allah ini di PGC evakuasi pasien COVID 19.mana Deket banget lagi jarak dari rumah.
    Was was juga mau pergi kemana2 nya.”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Menanggapi beredarnya video itu, Property Manager PGC Jumono Josafat membantah informasi dalam video itu. Dia mengatakan, informasi yang disampaikan dalam video itu adalah hoaks alias tidak benar.

    Menurut Jumono, pasien yang diangkut ambulas itu tidak terinfeksi virus corona. Pasien itu hanya mengalami kelelahan dan memiliki riwayat penyakit asma.

    “Orang tersebut hanya mengalami kelelahan dan memiliki riwayat sakit asma. Kedatangan ambulans ke PGC adalah inisiatif dari salah satu pemilik toko atau atasan yang bersangkutan untuk membawa ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan pertolongan,” kata Jumono dalam keterangan tertulis.

    Saat ini, lanjut Jumono, pasien yang merupakan karyawan salah satu toko di PGC itu telah pulang dari rumah sakit. Hasil pemeriksaan pun menunjukkan pasien itu tidak terinfeksi virus corona.

    “Pasien atau orang tersebut sudah diizinkan pulang oleh rumah sakit terkait,” ungkap Jumono.

    Sementara itu, seorang pria berinisial ANS (20) yang berprofesi sebagai pegawai toko di Pusat Grosir Cililitan (PGC) Jakarta Timur harus diamankan pihak kepolisian. Hal itu disebabkan pelaku menyebarkan berita bohong (atau hoaks) tentang adanya penanganan pasien terkait Virus Corona (Covid-19) di pusat perbelanjaan Pusat Grosir Cililitan (PGC) Jakarta Timur.

    Dari informasi yang dihimpun, pasca dilakukan pemeriksaan marathon sejak Minggu (15/03/2020), penyidik Polres Jakarta Timur, hari ini Senin (16/03/2020), resmi menahan ANS. Surat penahanan ANS sendiri ditandatangani Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo.

    ANS dijerat dengan Pasal 14 dan atau Pasal 15 Undang-Undang No. 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana dan atau Undang-Undang No. UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

    Terakhir, Jumono mengimbau masyarakat agar tidak mudah termakan isu atau berita-berita hoax yang beredar di WhatsApp dan medsos. Bagi setiap pihak yang menyebarkan luaskan berita-berita yang tidak benar tersebut sehingga merugikan Pusat Grosir Cililitan, maka PGC akan melakukan tindakan hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Rujukan