(GFD-2021-7780) [SALAH] Puan Maharani Sarankan Penanaman Microchip Di Tangan
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 02/11/2021
Berita
“WADUH…WADUH… PUAN MAHARANI SARANKAN PASANG MICROCHIP DI TANGAN”
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun media sosial Tiktok bernama @ESCHATOLOGY.CHANEL mengunggah video dengan pengantar narasi yang menyatakan bahwa Puan Maharani menyarankan penanaman microchip di tangan. Video ini mengambil hasil wawancara Puan Maharani yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Namun setelah dicek faktanya, terdapat kekeliruan penggunaan video wawancara Puan Maharani tentang pemasangan microchip tersebut. Melansir dari unggahan Youtube media Beritasatu pada 5 tahun yang lalu, rencana pemasangan chip yang diajukan oleh Puan saat itu tidak ditujukan kepada seluruh masyarakat, namun kepada pelaku kejahatan seksual.
Pemasangan chip ini menurut Puan merupakan tindakan pengawasan dan pencegahan agar pelaku tindak kejahatan seksual ini tidak mengulangi kejahatannya. Puan pun menyatakan bahwa rencana tersebut masih dalam proses pengkoordinasian kepada pihak kepolisian untuk mengatur mekanisme eksekusinya.
Jadi dapat disimpulkan, pengantar narasi yang menyebutkan bahwa Puan menyarankan penggunaan microchip di tangan merupakan informasi yang keliru, dan ini termasuk ke dalam hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Namun setelah dicek faktanya, terdapat kekeliruan penggunaan video wawancara Puan Maharani tentang pemasangan microchip tersebut. Melansir dari unggahan Youtube media Beritasatu pada 5 tahun yang lalu, rencana pemasangan chip yang diajukan oleh Puan saat itu tidak ditujukan kepada seluruh masyarakat, namun kepada pelaku kejahatan seksual.
Pemasangan chip ini menurut Puan merupakan tindakan pengawasan dan pencegahan agar pelaku tindak kejahatan seksual ini tidak mengulangi kejahatannya. Puan pun menyatakan bahwa rencana tersebut masih dalam proses pengkoordinasian kepada pihak kepolisian untuk mengatur mekanisme eksekusinya.
Jadi dapat disimpulkan, pengantar narasi yang menyebutkan bahwa Puan menyarankan penggunaan microchip di tangan merupakan informasi yang keliru, dan ini termasuk ke dalam hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, penanaman microchip disampaikan Puan saat dirinya menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Penanaman microchip ini rencananya hanya ditujukan kepada pelaku kejahatan seksual untuk kepentingan pengawasan dan pencegahan.
Faktanya, penanaman microchip disampaikan Puan saat dirinya menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Penanaman microchip ini rencananya hanya ditujukan kepada pelaku kejahatan seksual untuk kepentingan pengawasan dan pencegahan.
Rujukan
(GFD-2021-7779) [SALAH] Hasil Operasi Usus Buntu yang Penuh Boba
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 02/11/2021
Berita
“Kenapa Boba ini tidak hancur oleh cairan asam lambung, sementara cairan asam lambung ini sangat kuat utk menghancurkan makanan, padahal Boba ini hanya sejenis gel atau agar-agar.
— Hasil operasi usus buntu dan didapatkan Bubble Tea yg TIDAK bisa hancur “Xi Bo Ba”. Kurangi kunsumsi Bubble Tea sebelum terlambat.😰😰😰”
— Hasil operasi usus buntu dan didapatkan Bubble Tea yg TIDAK bisa hancur “Xi Bo Ba”. Kurangi kunsumsi Bubble Tea sebelum terlambat.😰😰😰”
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Faceebook bernama Dadan Sukarna membagikan unggahan video yang disebutnya sebagai proses operasi usus buntu. Dalam video berdurasi 30 detik itu dapat dilihat sebuah kantung yang ketika dibelah, mengeluarkan butiran-butiran hitam yang diklaim sebagai kumpulan boba. Video ini sudah ditonton sebanyak 1,4 juta kali, dibagikan sebanyak kurang lebih 95 ribu kali dan mendapat ribuan respon komentar dari pengguna Facebook lainnya.
Namun saat dilakukan penelusuran, unggahan seperti ini ternyata merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Hoaks ini juga sempat viral di sepanjang tahun 2020.
Melansir dari artikel Detik.com, ahli pencernaan Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), menyatakan bahwa gambar yang ditampilkan dalam video tersebut adalah kantung empedu dan tidak ada kaitannya dengan boba.
Menurutnya butiran-butiran hitam di dalam video tersebut bukan diakibatkan oleh boba yang diketahui terbuat dari karbohidrat. Dokter Ari menyatakan bahwa batu-batu kecil di dalam kantung empedu, disebabkan oleh tingkat kolesterol yang tinggi.
“Jadi orang-orang yang makan cokelat, keju yang tinggi lemak itu akan menyebabkan kolesterol tinggi. Kalau itu banyak kita temukan kasus-kasus (batu empedu) seperti itu. Jadi tidak mungkin boba yang kandungannya itu karbohidrat, tidak berubah bentuknya di dalam kantung empedu,” ucap Dokter Ari.
Dokter Ari pun menjelaskan, jika itu boba, dipastikan akan hancur setelah melewati proses pencernaan, sekali pun tidak dikunyah. Namun tidak menjadi alasan untuk manusia dapat mengonsumsinya secara berlebihan dan terus menerus, sebab hal ini dapat meningkatkan potensi seseorang untuk terkena penyakit kencing manis. Kencing manis atau diabetes dapat menyebabkan penyakit komplikasi, seperti kerusakan saraf, tekanan darah tinggi, dan mengerasnya dinding pembuluh darah.
Tak hanya itu, walaupun tetap akan hancur meski tidak dikunyah, Dokter Ari juga mengatakan bahwa boba yang tidak dikunyah dengan benar akan sulit untuk dicerna. Ini akan meningkatkan beban kerja dari lambung untuk menghancurkan makanan sehingga dapat menimbulkan masalah pada pencernaan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, video yang mengklaim operasi usus buntu yang berisi kumpulan boba merupakan unggahan hoaks kategori false content atau konten yang salah.
Namun saat dilakukan penelusuran, unggahan seperti ini ternyata merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Hoaks ini juga sempat viral di sepanjang tahun 2020.
Melansir dari artikel Detik.com, ahli pencernaan Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), menyatakan bahwa gambar yang ditampilkan dalam video tersebut adalah kantung empedu dan tidak ada kaitannya dengan boba.
Menurutnya butiran-butiran hitam di dalam video tersebut bukan diakibatkan oleh boba yang diketahui terbuat dari karbohidrat. Dokter Ari menyatakan bahwa batu-batu kecil di dalam kantung empedu, disebabkan oleh tingkat kolesterol yang tinggi.
“Jadi orang-orang yang makan cokelat, keju yang tinggi lemak itu akan menyebabkan kolesterol tinggi. Kalau itu banyak kita temukan kasus-kasus (batu empedu) seperti itu. Jadi tidak mungkin boba yang kandungannya itu karbohidrat, tidak berubah bentuknya di dalam kantung empedu,” ucap Dokter Ari.
Dokter Ari pun menjelaskan, jika itu boba, dipastikan akan hancur setelah melewati proses pencernaan, sekali pun tidak dikunyah. Namun tidak menjadi alasan untuk manusia dapat mengonsumsinya secara berlebihan dan terus menerus, sebab hal ini dapat meningkatkan potensi seseorang untuk terkena penyakit kencing manis. Kencing manis atau diabetes dapat menyebabkan penyakit komplikasi, seperti kerusakan saraf, tekanan darah tinggi, dan mengerasnya dinding pembuluh darah.
Tak hanya itu, walaupun tetap akan hancur meski tidak dikunyah, Dokter Ari juga mengatakan bahwa boba yang tidak dikunyah dengan benar akan sulit untuk dicerna. Ini akan meningkatkan beban kerja dari lambung untuk menghancurkan makanan sehingga dapat menimbulkan masalah pada pencernaan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, video yang mengklaim operasi usus buntu yang berisi kumpulan boba merupakan unggahan hoaks kategori false content atau konten yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli (Universitas Sumatera Utara)
Unggahan ini merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Ahli pencernaan mengonfirmasi bahwa video itu merupakan operasi kantung empedu. Butiran-butiran hitam yang terdapat di dalam video bukan kumpulan boba, melainkan batu-batu empedu yang bisa jadi disebabkan oleh kolesterol tinggi.
Unggahan ini merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Ahli pencernaan mengonfirmasi bahwa video itu merupakan operasi kantung empedu. Butiran-butiran hitam yang terdapat di dalam video bukan kumpulan boba, melainkan batu-batu empedu yang bisa jadi disebabkan oleh kolesterol tinggi.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/01/21/salah-video-hasil-operasi-usus-buntu-penuh-boba/
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4866922/batu-empedu-disangka-boba-dan-ancaman-sesungguhnya-bola-bola-tapioka
- https://lifestyle.okezone.com/read/2020/01/20/481/2155512/video-diduga-boba-keluar-dari-kantung-empedu-itu-hoax-ini-penjelasan-dokter?page=2
(GFD-2021-7778) [SALAH] Video “Penyanyi Acha Septriasa Meninggall Dunia Seluruh Rekan Artis Tidak Menyangka”
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 01/11/2021
Berita
“Penyanyi Acha Septriasa Meninggall Dunia Seluruh Rekan Artis Tidak Menyangka”
Hasil Cek Fakta
Kanal Youtube ENJOY YOUR LIFE mengunggah video dengan judul “Penyanyi Acha Septriasa Meninggall Dunia Seluruh Rekan Artis Tidak Menyangka” pada 29 Oktober 2021.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa video tersebut tidak benar. Diketahui bahwa Acha Septriasa dalam keadaan baik-baik saja. Hal itu diketahui dari aktivitas Instagram milik Acha (@septriasaacha). Aktivitas terakhir yang diunggah Acha ialah foto dirinya dan anaknya bersama patung dari tayangan Squid Games.
Adapun, diketahui bahwa video tersebut merupakan pembacaan artikel kontan.co.id yang tayang pada 27 Oktober 2021 berjudul “Berita duka, musisi Oddie Agam meninggal dunia.” Artikel tersebut dimodifikasi dengan mengganti nama Oddie Agam dengan nama Acha Septriasa.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten dari kanal Youtube ENJOY YOUR LIFE masuk ke dalam kategori Konten yang Dimanipulasi.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa video tersebut tidak benar. Diketahui bahwa Acha Septriasa dalam keadaan baik-baik saja. Hal itu diketahui dari aktivitas Instagram milik Acha (@septriasaacha). Aktivitas terakhir yang diunggah Acha ialah foto dirinya dan anaknya bersama patung dari tayangan Squid Games.
Adapun, diketahui bahwa video tersebut merupakan pembacaan artikel kontan.co.id yang tayang pada 27 Oktober 2021 berjudul “Berita duka, musisi Oddie Agam meninggal dunia.” Artikel tersebut dimodifikasi dengan mengganti nama Oddie Agam dengan nama Acha Septriasa.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten dari kanal Youtube ENJOY YOUR LIFE masuk ke dalam kategori Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Acha Septriasa tidak meninggal dunia. Pada postingan Instagram miliknya (@septriasaacha) masih aktif mengunggah aktivitasnya. Adapun, isi video merupakan pembacaan berita hasil modifikasi dari artikel berjudul “Berita duka, musisi Oddie Agam meninggal dunia” yang tayang pada 27 Oktober 2021 di kontan.co.id.
Rujukan
(GFD-2021-7777) [SALAH] Peserta Tahfiz Al-Quran Tingkat Dunia Tak Diperhatikan Istana
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 01/11/2021
Berita
“Mohon doanya, KHAIRURAZZAK ALHAFIZI, asal Desa Keronglong, Kec. Suralaga, Kab Lombok Timur NTB. Telah berangkat menuju kota Mekkah al Mukkaromah utk mengikuti Olimpiade TAHFIS Al Qur’an tingkat dunia pada bulan October. Tetap semangat ‘Dek walaupun tak dilepas di istana negara layaknya para atlet2 olah raga serta tak di liput khalayak ramai media, kami yakin di dadamu ada semangat utk mengharumkan nama Republik Indonesia melalui lantunan ayat2 suci Al Qur’an. Semoga sukses dan menjadi JUARA. Aamiin ..aamiin ..aamiin yra 🙏🙏🙏”
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook bernama Naila Ali Bachdim mengunggah narasi yang menyebutkan bahwa peserta Tahfiz Al-Quran tingkat dunia tidak dilepas istana dan tidak diliput media. Terlihat bahwa peserta yang akan membawa nama Indonesia ini, Khairurrazzak Alhafizi, berangkat sendirian dengan membawa kopernya tanpa dilepas oleh istana.
Namun setelah melakukan penelusuran mengenai kabar ini, terlihat adanya kekeliruan di dalam narasi yang diunggah tersebut. Unggahan ini seolah-olah memperlihatkan Khairurrazzak Alhafizi yang tidak diperhatikan negara dalam prestasinya untuk maju dalam perlombaan tahfiz tingkat dunia. Padahal faktanya tidak demukian.
Khairurrazzak merupakan remaja pria asal Desa Keronglong, Suralaga, Lombok Timur, NTB, mengikuti olimpiade tahfiz Al-Quran tingkat dunia di Makkah pada tahun 2017. Dalam partisipasinya sebagai finalis saat itu, Khairurrazzak (Razaq) menyatakan bahwa pemerintah melalui Kementrian Agama memberikan banyak fasilitas untuknya.
Dirinya menjelaskan bahwa keberangkatan, hotel, dan pulang, ditanggung panitia dari Makkah. Kemenag memberikan fasilitas berupa hotel untuk menginap di Jakarta. Selain itu, karena prestasinya yang berhasil berada di peringkat ke-7, Razaq juga mendapatkan bonus dari Kemenag sebesar Rp15 juta.
Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyatakan bahwa keberangkatan Razaq yang seolah-olah tak mendapat perhatian pemerintah merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Namun setelah melakukan penelusuran mengenai kabar ini, terlihat adanya kekeliruan di dalam narasi yang diunggah tersebut. Unggahan ini seolah-olah memperlihatkan Khairurrazzak Alhafizi yang tidak diperhatikan negara dalam prestasinya untuk maju dalam perlombaan tahfiz tingkat dunia. Padahal faktanya tidak demukian.
Khairurrazzak merupakan remaja pria asal Desa Keronglong, Suralaga, Lombok Timur, NTB, mengikuti olimpiade tahfiz Al-Quran tingkat dunia di Makkah pada tahun 2017. Dalam partisipasinya sebagai finalis saat itu, Khairurrazzak (Razaq) menyatakan bahwa pemerintah melalui Kementrian Agama memberikan banyak fasilitas untuknya.
Dirinya menjelaskan bahwa keberangkatan, hotel, dan pulang, ditanggung panitia dari Makkah. Kemenag memberikan fasilitas berupa hotel untuk menginap di Jakarta. Selain itu, karena prestasinya yang berhasil berada di peringkat ke-7, Razaq juga mendapatkan bonus dari Kemenag sebesar Rp15 juta.
Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyatakan bahwa keberangkatan Razaq yang seolah-olah tak mendapat perhatian pemerintah merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, peserta yang akrab disapa Razaq ini mengaku bahwa dirinya mendapat fasilitas dan bonus dari Kementrian Agama terkait lomba Tahfiz Al-Quran tingkat dunia yang diikutinya tahun 2017 lalu.
Faktanya, peserta yang akrab disapa Razaq ini mengaku bahwa dirinya mendapat fasilitas dan bonus dari Kementrian Agama terkait lomba Tahfiz Al-Quran tingkat dunia yang diikutinya tahun 2017 lalu.
Rujukan
Halaman: 4553/5915