• (GFD-2021-7770) [SALAH] Bahasa China Sudah Masuk Kurikulum Sekolah di Halmahera Selatan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/10/2021

    Berita

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Rafia Tali yang menarasikan bahwa Bahasa Cina akan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah di Halmahera Selatan, menurut Rafi pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh Kadisdikbud setempat. Postingan Rafi juga disertai video berdurasi 19 menit 52 detik yang berisi komentar mengenai kurikulum Bahasa Cina.

    Dalam videonya diberikan sebuah artikel berita bersumber dari Gelora News “Ganti Bahasa Inggris, Bahasa Cina Segera Masuk Kurikulum Lokal di Maluku Utara”, ditayangkan pertama kali pada 20 Juli 2021. Dalam artikel tersebut diberitakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan (Halsel), segera memasukkan Bahasa Mandarin atau Bahasa Cina ke dalam kurikulum lokal pada setiap sekolah di wilayah setempat. Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Halmahera Selatan, Safiun Rajulan, hal itu diputuskan terkait dengan permintaan perusahaan pertambangan yang mensyaratkan Bahasa Cina atau Mandarin bagi para tenaga kerja.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim bahwa Bahasa Cina akan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah di Halmahera Selatan adalah tidak benar. Melansir dari media berita Warta Terkini, dikonfirmasi langsung dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Safiun Rajulan, menyatakan bahwa dimasukannya Bahasa Cina ke dalam kurikulum sekolah masih sebatas rencana. Bantahan ini disampaikan oleh Safiun Rajulan di konferensi pers pada 14 Juli 2021.

    “yang diberitakan itu tidak benar, dalam pembahasan RPJMD Bupati dan Wakil Bupati Halsel yakni terkait 4 poin program namun baru 3 poin yang sudah ada kegiatannya”, jelasnya.

    1 poin yang belum terlaksana adalah rencana pemberian muatan lokal pada kurikulum yang di dalamnya terdapat beberapa alternatif, di antaranya adalah kesenian daerah, budaya daerah, bahasa lokal, dan bahasa asing mencakup Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin. Menurut Safiun, saat ini Bahasa Inggris tidak lagi relevan, karena semua perusahaan di Halmahera Selatan memakai Bahasa Mandarin.

    Namun, tidak serta merta kemudian Bahasa Mandarin akan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, karena masih ada tim pengembangan kurikulum yang akan mengkaji kembali dan menyusun pembelajaran muatan lokal, keputusan tersebut membutuhkan pertimbangan yang cukup lama.

    Berdasarkan hasil penelusuran terkait, klaim Rafia Tali adalah HOAX dan dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani R

    Informasi Palsu. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Safiun Rajulan Membantah bahwa Bahasa Cina Akan Dimasukkan ke Dalam Kurikulum.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7769) [SALAH] Hidayat Nur Wahid Akui PKS Tak Menganut Asas Pancasila

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/10/2021

    Berita

    Beredar postingan Facebook yang membagikan sebuah screenshot artikel berita berjudul “HIDAYAT NUR WAHID AKUI PKS TAK MENGANUT ASAS PANCASILA” dengan narasi “Sudah seharusnya partai yg tidak BERIDIOLOGIKAN Pancasila harus di bubarkan , dan sudah semestinya pemerintah tegas dalam hal ini.
    KPU PUN HARUS DAN WAJIB UNTUK TIDAK MENGIJINKAN PKS TAK IKUT PESERTA PEMILU BAIK DARI PILEG,PILGUP,PILPRES BAHKAN TAK BOLEH UNTUK MENJADI ANGGOTA PNS, RT/RW DLL. INGAT IDIOLOGI KITA PANCASILA. TAK BOLEH DAN TAK AKAN PERNAH BOLEH SIAPAPUN MENGGANTI PANCASILA KARNA PANCASILA ADALAH LANDASAN DAN DASAR UTAMA DALAM KITA BERNEGARA !!”.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, klaim bahwa Hidayat Nur Wahid mengakui PKS tak menganut asas Pancasila adalah salah. Dilansir dari news.detik.com pada Kamis (04/04/13), Hidayat Nur Wahid hanya pernah menolak Pancasila dijadikan asas tunggal dalam Rancangan Undang-Undang Organisasi Masyarakat (Ormas). Melalui pencarian gambar di google, tidak ditemukan artikel dalam unggahan. Namun foto Hidayat memang sering digunakan di berbagai artikel media, salah satunya artikel dari merdeka.com berjudul “Hidayat Nur Wahid: PKS bukan raja bolos” terbit pada Rabu (15/05/13).

    Hoaks ini merupakan hoaks berulang dan pernah dibahas di turnbackhoax.com dengan judul “[SALAH] Hidayat Nurwahid Akui PKS Tak Menganut Ideologi Pancasila”, pada (12/03/21). Dari keterangan tersebut dapat dilihat bahwa postingan tersebut adalah hoaks kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    hasil periksa fakta Rahmah a n (Uinsa).

    Klaim tersebut adalah salah dan merupakan hoaks lama berulang kembali. Faktanya Hidayat Nur Wahid hanya menolak Pancasila dijadikan asas tunggal dalam Rancangan Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

    Rujukan

  • (GFD-2021-7768) [SALAH] Video “Kereta Pertama di Dunia”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/10/2021

    Berita

    Sebuah video hitam putih berdurasi 49 menit memperlihatkan lokomotif uap yang melaju dengan gerbong berisi penumpang beredar di media sosial. Akun Facebook Ajay Sonkar turut membagikan video tersebut pada 30 Agustus 2021, dengan klaim bahwa video tersebut adalah kereta api pertama di dunia yang mulai beroperasi pada 24 Desember 1809.

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah ditelusuri, dilansir dari indiatoday.in, ditemukan bahwa video tersebut merupakan adegan dari film “Our Hospitality” yang bergenre komedi tanpa suara. Film ini dirilis oleh Metro Pictures Corporation yang disutradarai dan dibintangi oleh Buster Keaton pada tahun 1923. Film ini di buat dengan setting era di tahun 1803.

    Perusahaan kereta api pertama dunia dioperasikan oleh Stockton & Darlington, Inggris. Kereta itu mampu memuat penumpang dan barang dengan mesin lokomotif uap. Sesuai Britannica.com, mesin pertama yang dibangun oleh George Stephenson berlari dari Darlington ke Stockton pada 27 September 1825, dengan gerobak yang membawa 450 orang dengan kecepatan 15 mil per jam.

    Dengan demikian klaim yang terdapat dalam video tersebut tidak sesuai fakta, maka dapat dikategorikan konten yang salah.

    Kesimpulan

    hasil periksa fakta Rahmah a n (Uinsa).

    Video dengan narasi kereta pertama kali yang dioperasikan di dunia tahun 1809 merupakan hoaks. Faktanya, video tersebut merupakan adegan dari film Hollywood “Our Hospitality” yang disutradarai oleh Buster Keaton pada 1923.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7767) [SALAH] Seorang Anak Meninggal Setelah Divaksinasi Covid-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/10/2021

    Berita

    Beredar sebuah video di media sosial berdurasi enam menit yang menunjukkan seorang pria melaporkan kasus pembunuhan seorang anak sekolah berusia 17 tahun di Inggris yang telah meninggal setelah menerima Vaksin Covid-19. Video tersebut telah tersebar di beberapa saluran media sosial seperti Facebook dan Twitter.

    Isi video tersebut menunjukkan seorang pria sedang berbicara di depan sebuah gedung, menceritakan sebuah pembunuhan, pembunuhan Adam Ali dari sekolah Alderbrook di Solihull yang telah dibunuh oleh Vaksin.

    Dalam unggahan terpisah, pengguna lain juga membagikan tangkapan layar yang menuduh sekolah Ali telah memberi tahu orang tua bahwa siswa kelas enam telah meninggal karena serangan jantung seminggu setelah mengambil vaksin (https://archive.md/ctRRf).

    Apakah ada orang meninggal karena vaksin covid

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, informasi tersebut salah. Dilansir dari Reuters Fact Check, Alderbrook School menyarankan pihak Reuters meminta konfirmasi kepada pihak otoritas kesehatan setempat dan ditemukan informasi bahwa Ali tidak menerima vaksin Covid-19 sebelum kematiannya.

    “Kami dapat mengonfirmasi bahwa Adam tidak mendapatkan vaksinasi Covid-19; penyebab kematiannya sampai saat ini belum diketahui,” kata juru bicara program vaksinasi Birmingham dan Solihull, yang dikelola di University Hospitals Birmingham NHS Foundation Trust.

    Dengan demikian, klaim pembunuhan seorang anak setelah divaksinasi Covid-19 merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia IS.

    Informasi tersebut salah. Faktanya, juru bicara program vaksinasi Birmingham dan Solihull mengatakan bahwa anak tersebut belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan penyebab kematiannya belum diketahui.

    Rujukan