(GFD-2022-8932) [SALAH] Video Pangeran Ghana Memberikan Kalung Salib Kepada Imam Masjidil Haram
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/01/2022
Berita
Akun Facebook bernama Lie Susanti mengunggah sebuah video yang diklaim bahwa seorang Imam Masjidil haram dipakaikan kalung salib oleh pangeran salah satu suku asal Ghana. Akun tersebut juga menambahkan narasi pada potingannya “semoga menerima Tuhan Yesus…amin…dan byk yg murtad”.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, video tersebut merupakan momen pada September 2016. Saat itu, Imam Masjidil Haram, Syekh Khaled al Ghamdi mendapat pemberian kalung dari seorang pangeran yang berasal dari salah satu suku di Ghana, terlihat kalung tersebut berbentuk hati dengan berbalut warna emas.
Kejadian itu bermula saat rombongan keluarga pangeran Ghana baru saja menjadi mualaf dan diundang oleh pengusaha ternama Arab Saudi yaitu Doktor Saad Alhamid Alqohtani dalam rangka menjalankan ibadah haji.
Setelah prosesi ibadah haji, di suatu ruangan khusus yang disiapkan oleh pengusaha saudi untuk istirahat keluarga pangeran Ghana, tiba-tiba mendapat kunjungan dari salah satu Imam Masjidil Haram yakni Syekh Khalid al Ghamdi.
Syekh Khalid yang berjumpa dengan pangeran asal Ghana yang sebelumnya menganut Katolik tersebut langsung dihadiahi kalung berbentuk hati sebagai salam perkenalan. Setelah pemberian kalung tersebut, Syekh Khalid al Ghamdi membalasnya dengan melepaskan jubahnya dan memberikan kepada sang pangeran.
Kejadian itu bermula saat rombongan keluarga pangeran Ghana baru saja menjadi mualaf dan diundang oleh pengusaha ternama Arab Saudi yaitu Doktor Saad Alhamid Alqohtani dalam rangka menjalankan ibadah haji.
Setelah prosesi ibadah haji, di suatu ruangan khusus yang disiapkan oleh pengusaha saudi untuk istirahat keluarga pangeran Ghana, tiba-tiba mendapat kunjungan dari salah satu Imam Masjidil Haram yakni Syekh Khalid al Ghamdi.
Syekh Khalid yang berjumpa dengan pangeran asal Ghana yang sebelumnya menganut Katolik tersebut langsung dihadiahi kalung berbentuk hati sebagai salam perkenalan. Setelah pemberian kalung tersebut, Syekh Khalid al Ghamdi membalasnya dengan melepaskan jubahnya dan memberikan kepada sang pangeran.
Kesimpulan
Bukan kalung salib melainkan kalung berbentuk hati. Pangeran salah satu suku di Gana dalam video tersebut merupakan seorang mualaf yang baru saja melaksanakan ibadah Haji. Saat sedang di suatu ruangan khusus yang disiapkan oleh pengusaha saudi untuk istirahat keluarga pangeran Ghana, tiba-tiba mendapat kunjungan dari salah satu imam Masjidil Haram yakni Syekh Khalid al Ghamdi yang menghadiahinya jubah.
Rujukan
(GFD-2022-8931) [SALAH] Imam Besar Kadrun Yang Baru Rojack Al Garong
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/01/2022
Berita
AKun Facebook bernama Fauzie Husni memposting sebuah gambar yang memperlihatkan sosok Rocky Gerung mengenakan peci dan selndang sorban di kepalanya sambil memegang mikrofon. Dalam foto tersebut juga terdapat narasi “Imam Besar Kadrun yg baru : IMAM BESAR ROJACK AL GARONG
BUNGKUSLAH TUBUHMU DGN JUBAH DAN SORBAN…. MAKA ORG” DUNGU AKN MENGIKUTI APA PUN YG KAU KATAKAN ..!!”.
BUNGKUSLAH TUBUHMU DGN JUBAH DAN SORBAN…. MAKA ORG” DUNGU AKN MENGIKUTI APA PUN YG KAU KATAKAN ..!!”.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, ditemukan bahwa foto tersebut merupakan hasil editan dari dua buah foto. Foto asli pertama adalah foto Bahar bin Simth yang identik dengan foto sampul dari artikel merdeka.com berjudul “Berkas Kasus Lengkap, Bahar bin Smith Segera Disidang”, (4/2/19).
Kemudian foto kedua yaitu wajah Roky Gerung yang identik dengan sampul artikel kumparan.com berjudul “Diskusi di Denpasar, Rocky Gerung Kritik Gizi Buruk hingga Ekonomi RI”, (10/4/19).
Foto editan serupa juga pernah diverifikasi oleh situs turnbackhoax.id pada 2 Juli 2020 dengan artikel berjudul “[SALAH] Foto “Imam Besar Kadrun yg baru : IMAM BESAR ROJACK AL GARONG”, Namun terdapat modifikasi penambahan narasi yang tercantum pada foto.
Kemudian foto kedua yaitu wajah Roky Gerung yang identik dengan sampul artikel kumparan.com berjudul “Diskusi di Denpasar, Rocky Gerung Kritik Gizi Buruk hingga Ekonomi RI”, (10/4/19).
Foto editan serupa juga pernah diverifikasi oleh situs turnbackhoax.id pada 2 Juli 2020 dengan artikel berjudul “[SALAH] Foto “Imam Besar Kadrun yg baru : IMAM BESAR ROJACK AL GARONG”, Namun terdapat modifikasi penambahan narasi yang tercantum pada foto.
Kesimpulan
Foto hasil suntingan atau editan dari dua foto yang berbeda.
Rujukan
(GFD-2022-8930) [SALAH] Tautan Penerima BLT UMKM Bulan Januari 2022 Sebesar Rp1,2 Juta
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/01/2022
Berita
Akun Facebook dengan nama pengguna “Ari Ramadhan” (https://www.facebook.com/profile.php?id=100065785864465) mengunggah sebuah tautan untuk memeriksa nama-nama penerima BLT UMKM bulan Januari 2022. Dalam narasi tersebut juga disebutkan bahwa jumlah bantuan yang diberikan adalah Rp1,2 juta.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Melansir dari TribunNews, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata menjelaskan bahwa pihaknya masih belum bisa memastikan apakah pemberian BLT UMKM masih akan dilanjutkan di tahun 2022. Isa menyatakan bahwa kelanjutan program BLT UMKM akan ditetapkan berdasaran kebijakan dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN).
Narasi serupa juga pernah beredar pada Juni 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah diunggah di situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Bantuan Sosial Rp1.2 Juta Rupiah untuk 9.8 Juta Masyarakat” yang diunggah pada 16 Juni 2021.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Ari Ramadhan” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Narasi serupa juga pernah beredar pada Juni 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah diunggah di situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Bantuan Sosial Rp1.2 Juta Rupiah untuk 9.8 Juta Masyarakat” yang diunggah pada 16 Juni 2021.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Ari Ramadhan” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Hoaks lama yang kembali beredar. Faktanya, pihak Kementerian Keuangan masih belum bisa memastikan apakah pemberian BLT UMKM masih akan dilanjutkan di tahun 2022.
Hoaks lama yang kembali beredar. Faktanya, pihak Kementerian Keuangan masih belum bisa memastikan apakah pemberian BLT UMKM masih akan dilanjutkan di tahun 2022.
Rujukan
(GFD-2022-8929) [SALAH] Gambar Anies membaca buku “101 cara ngeles”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 05/01/2022
Berita
Akun Facebook Satria Pamungkas pada 28 Desember 2021 memposting sebuah gambar Anies yang sedang membaca buku. Cover buku bewarna hitam tersebut bertuliskan “101 cara ngeles”.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, pada akun Instagram resmi Anies Baswedan ditemukan gambar Anies sedang duduk membaca buku dalam postingan yang diunggah 21 November 2020. Jika dibandingkan dengan gambar di Facebook terdapat kesamaan pada pakaian yang digunakan Anies dan ruangan. Namun pada gambar di Instagram Anies buku yang dibaca memiliki cover “HOW DEMOCRACIES DIE”.
Gambar Anies yang sedang membaca buku bercover “101 cara ngeles” merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Melansir dari turnbackhoax.id pada bulan Oktober hoaks tersebut telah diperiksa faktanya.
Dengan demikian gambar postingan di Facebook telah disunting pada bagian cover buku. Cover asli bertuliskan “HOW DEMOCRACIES DIE” bukan “101 cara ngeles”, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten parodi.
Gambar Anies yang sedang membaca buku bercover “101 cara ngeles” merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Melansir dari turnbackhoax.id pada bulan Oktober hoaks tersebut telah diperiksa faktanya.
Dengan demikian gambar postingan di Facebook telah disunting pada bagian cover buku. Cover asli bertuliskan “HOW DEMOCRACIES DIE” bukan “101 cara ngeles”, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten parodi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Gambar tersebut telah disunting pada bagian cover buku. Faktanya, cover yang asli bertuliskan “HOW DEMOCRACIES DIE” bukan “101 cara ngeles” dan merupakan hoaks lama yang kembali beredar.
Gambar tersebut telah disunting pada bagian cover buku. Faktanya, cover yang asli bertuliskan “HOW DEMOCRACIES DIE” bukan “101 cara ngeles” dan merupakan hoaks lama yang kembali beredar.
Rujukan
Halaman: 4554/6203