Akun Facebook Idawati Fang (fb.com/cung.xiaofang) pada 24 Februari 2022 mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:
“Ukraina vs Rusia #makeworldabetterplace”
Video berdurasi 1:29 menit ini menampakkan ledakan besar yang terjadi di sebuah kota.
(GFD-2022-9324) [SALAH] Video Ledakan “Ukraina vs Rusia”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 01/03/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video ledakan besar yang diklaim terjadi karena perang Rusia – Ukraina merupakan klaim yang salah.
Faktanya, bukan ledakan yang terjadi karena perang Rusia – Ukraina. Video tersebut adalah ledakan di Kota Tianjin, Cina, pada 2015.
Dilansir dari Tempo, kanal media BBC News mengunggah video itu pada 14 Agustus 2015 waktu Indonesia dengan judul Tianjin explosion video captures fear of eyewitnesses. BBC menulis bahwa ledakan itu berasal dari gudang milik perusahaan yang menangani barang-barang berbahaya, terbakar dan meledak. Video itu diambil oleh seorang saksi mata, Dan van Duren sebelum dia dan yang lainnya melarikan diri untuk menghindari bahaya.
Dikutip dari South China Morning Post, dua ledakan itu terjadi di kawasan industri Binhai New Area, di kota pelabuhan Tianjin, China, pada akhir 12 Agustus 2015. Insiden ini menewaskan 173 orang, termasuk petugas pemadam kebakaran dan mengirimkan gelombang kejut sejauh 20 kilometer jauhnya. Ledakan itu terjadi di gudang milik Tianjin Dongjiang Port Ruihai International Logistics, yang menyimpan natrium sianida dan toluena diisosianat beracun. Biro Gempa Nasional mengatakan kekuatan ledakan pertama setara dengan 3 ton TNT dan yang kedua setara dengan 21 ton.
Faktanya, bukan ledakan yang terjadi karena perang Rusia – Ukraina. Video tersebut adalah ledakan di Kota Tianjin, Cina, pada 2015.
Dilansir dari Tempo, kanal media BBC News mengunggah video itu pada 14 Agustus 2015 waktu Indonesia dengan judul Tianjin explosion video captures fear of eyewitnesses. BBC menulis bahwa ledakan itu berasal dari gudang milik perusahaan yang menangani barang-barang berbahaya, terbakar dan meledak. Video itu diambil oleh seorang saksi mata, Dan van Duren sebelum dia dan yang lainnya melarikan diri untuk menghindari bahaya.
Dikutip dari South China Morning Post, dua ledakan itu terjadi di kawasan industri Binhai New Area, di kota pelabuhan Tianjin, China, pada akhir 12 Agustus 2015. Insiden ini menewaskan 173 orang, termasuk petugas pemadam kebakaran dan mengirimkan gelombang kejut sejauh 20 kilometer jauhnya. Ledakan itu terjadi di gudang milik Tianjin Dongjiang Port Ruihai International Logistics, yang menyimpan natrium sianida dan toluena diisosianat beracun. Biro Gempa Nasional mengatakan kekuatan ledakan pertama setara dengan 3 ton TNT dan yang kedua setara dengan 21 ton.
Kesimpulan
BUKAN ledakan yang terjadi karena perang Rusia – Ukraina. Video tersebut adalah ledakan di Kota Tianjin, Cina, pada 2015.
Rujukan
(GFD-2022-9323) Keliru, Rekaman Video Amatir Pertempuran Ukraina Melawan Rusia
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 01/03/2022
Berita
Sebuah video yang memperlihatkan suasana pertempuran sejumlah tentara beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan klaim sebagai rekaman video amatir pertempuran tentara Ukraina melawan tentara Rusia.
Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 26 Februari 2022. Akun inipun menulis narasi, “Rekaman vidio amatir ukraina vs rusia pertempuran kedua negara kian memanas.”
Video tersebut beredar ditengah situasi konflik yang tengah berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Hingga artikel ini dimuat, video berdurasi 8 menit dan 27 detik tersebut telah disaksikan lebih dari 270 ribu kali dan mendapat 652 komentar.
Apa benar ini rekaman video amatir pertempuran Ukraina melawan Rusia?
Tangkapan layar unggahan video yang diklaim sebagai rekaman amatir pertempuran Ukraina melawan Rusia
Hasil Cek Fakta
Untuk Memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menggunakan tool InVid. Selanjutnya jejak digital video tersebut ditelusuri menggunakan reverse image tools Google dan Yandex.
Hasilnya, video di atas merupakan pertempuran yang melibatkan tentara Perancis dari divisi French Foreign Legion dengan tentara Taliban di Afganistan. Video di atas juga merupakan hasil suntingan yang menggabungkan dua video berbeda dan diberi penambahan efek gambar terbalik.
Video yang identik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal LegioPatriaNostra pada 28 September 2014 dengan judul, “ French Foreign Legion engage Taliban in Afghanistan! ”.
Pada 16 Juli 2021 video yang identik dengan kualitas gambar yang lebih baik juga pernah diunggah kanal Youtube Fortitude dengan judul, “ French Foreign Legion's Intense Combat with Taliban | Combat Footage. ”
Video identik lainnya dengan kualitas gambar yang lebih baik dan durasi yang lebih panjang pernah diunggah ke Youtube oleh kanal WarLeaks - Military Blog pada 5 Agustus 2021 dengan judul, “ French Foreign Legion In Heavy Combat With Taliban In Afghanistan.”
Menurut kanal ini, cuplikan video di atas diambil dari Perang di Afghanistan yang menunjukkan para pejuang Legiun Asing Perancis dalam pertempuran sengit dengan Taliban di Afghanistan.
Cuplikan video lainnya pernah diunggah ke Youtube oleh kanal DEKO SPORTS pada 25 Maret 2019 dengan judul, “ Legião Estrangeira francesa "operação ”. Dalam video ini terlihat seorang tentara yang mengenakan emblem berupa bendera Prancis.
Dikutip dari kantor berita Perancis AFP, seorang juru bicara kepala staf pertahanan gabungan Perancis mengatakan kepada AFP pada 2 September 2021 bahwa video itu menunjukkan "tentara dari Legiun Asing", tetapi dia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut tentang acara tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim rekaman video amatir pertempuran Ukraina melawan Rusia,keliru. Video di atas telah beredar di internet sejak 2019 dan sama sekali tidak terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina. Video tersebut merupakan rekaman pertempuran tentara Perancis (French Foreign Legion) dengan tentara Taliban di Afganistan.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
(GFD-2022-9322) Keliru, Video Berjudul Akibat Peran Indonesia Akhirnya Rusia Dan Ukraina Damai
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 01/03/2022
Berita
Video berjudul Gemparkan Dunia! Akibat Peran Indonesia Akhirnya Rusia Dan Ukraina Damai beredar di Facebook sejak 24 Februari 2022.
Berdurasi 7 menit, video itu berisi kompilasi beberapa video Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20, video Duta Besar Rusia untuk Indonesia, dan video pengerahan pasukan bersenjata dengan peralatan militer seperti tank.
Video ini beredar di tengah konflik Rusia dan Ukraina. Hingga 1 Maret 2022, video ini telah ditonton 153 ribu dan memantik 380 komentar.
Tangkapan layar unggahan video berjudul Akibat Peran Indonesia Akhirnya Rusia Dan Ukraina Damai
Hasil Cek Fakta
Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan video itu tidak berisi bahwa Rusia dan Ukraina damai berkat Indonesia. Sebaliknya, Rusia telah menginvasi Ukraina sehingga perang tidak terelakkan.
Video tersebut berisi gabungan video yang berbeda peristiwa. Antara lain saat Jokowi hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi 2021 yang berlangsung di Italia pada 30-31 Oktober. Itu terlihat dari standing banner yang melekat di gedung pertemuan saat Jokowi hadir dalam KTT G20 2021.
Kemudian berselingan dengan video pasukan militer, tank-tank militer, video Duta Besar Rusia untuk Indonesia, video Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Narator dalam video itu, menjelaskan tentang bagaimana pemerintah Rusia mengharapkan bahwa Presidensi G20 Indonesia pada 2022 bisa menyatukan negara-negara di dunia dalam berbagai aspek. Hal itu dinyatakan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila G. Vorobyova, pada 18 Februari 2022.
Tempo membandingkan pernyataan Dubes Rusia tersebut dengan pemberitaan di media kredibel. Hasilnya, narator dalam video itu mencuplik seluruh isi berita dari Kantor Berita Antara yang diterbitkan 18 Februari, berjudul Rusia harap presidensi G20 RI hasilkan inisiatif menyatukan.
Narator kemudian menyebut tentang Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai orang bodoh. Tempo menemukan isi narasi ini mengutip seluruh isi berita Pikiran Rakyat edisi 11 Februari 2022 berjudul Joe Biden Sebut Vladimir Putin Orang Bodoh jika Berani Serang Ukraina.
Dengan demikian tidak satupun narasi yang menjelaskan tentang damainya Rusia dan Ukraina berkat peran Indonesia.
Sementara pada 24 Februari tersebut, Putin mengumumkan untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina. Dia menyebut ingin demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, demi melindungi orang-orang yang telah menjadi sasaran genosida rezim Kyiv.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan video berjudul Gemparkan Dunia! Akibat Peran Indonesia Akhirnya Rusia Dan Ukraina Damai adalah keliru. Video tersebut tidak berisi damainya Rusia dan Ukraina berkat peran Indonesia. Hingga artikel ini diturunkan belum ada kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina setelah invasi yang dilakukan Rusia pada 24 Februari lalu.
Tim Cek Fakta Tempo
Rujukan
(GFD-2022-9321) [SALAH] Sutradara Asal Ukraina Membuat Video Warga Berlarian untuk Menunjukkan Rusia Menargetkan Warga Sipil
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 28/02/2022
Berita
“Sebuah klip video yang menunjukkan bagaimana seorang sutradara dari Ukraina membuat pengambilan video sinematik yang menunjukkan warga sipil berlarian untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Rusia menargetkan warga sipil selama operasi militernya di Ukraina. Inilah ketika pemilik rumah adalah seorang seniman”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video di Twitter yang diklaim merupakan behind the scene seorang sutradara asal Ukraina mengambil video warga sipil berlarian untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Rusia menargetkan warga sipil dalam invasi operasi militernya. Klaim tersebut menunjukkan seolah Ukraina membuat video rekayasa untuk ditunjukkan kepada dunia.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, video yang dibagikan tersebut merupakan behind the scene dari film Kaleidoscope Man yang diambil di Birmingham City, United Kingdom sebagai setting latar pengambilan gambarnya dan tidak ada kaitannya dengan konflik yang antara Rusia dan Ukraina. Video asli telah dibagikan di YouTube pada pada 8 April 2013, 9 tahun yang lalu.
Dengan demikian klaim Sutradara Asal Ukraina Membuat Video Warga Berlarian untuk Menunjukkan Rusia Menargetkan Warga Sipil merupakan informasi yang salah dengan kategori konteks yang salah.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, video yang dibagikan tersebut merupakan behind the scene dari film Kaleidoscope Man yang diambil di Birmingham City, United Kingdom sebagai setting latar pengambilan gambarnya dan tidak ada kaitannya dengan konflik yang antara Rusia dan Ukraina. Video asli telah dibagikan di YouTube pada pada 8 April 2013, 9 tahun yang lalu.
Dengan demikian klaim Sutradara Asal Ukraina Membuat Video Warga Berlarian untuk Menunjukkan Rusia Menargetkan Warga Sipil merupakan informasi yang salah dengan kategori konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Fathia IS.
Klaim tersebut salah, faktanya video yang dibagikannya tersebut merupakan behind the scene film Kaleidoscope Man, pengambilan video tersebut diambil di Birmingham City, United Kingdom.
Klaim tersebut salah, faktanya video yang dibagikannya tersebut merupakan behind the scene film Kaleidoscope Man, pengambilan video tersebut diambil di Birmingham City, United Kingdom.
Rujukan
Halaman: 4557/6304