Akun Facebook bernama Samsul memposting sebuah video dengan caption Jokowi yang mempunyai keinginan pindah agama katolik. Dalam video yang diunggah 10 September 2022 pukul 15.09 seorang pastor mengatakan Jokowi ingin pindah agama.
(GFD-2022-10602) [SALAH] Jokowi Ingin Pindah Agama Katolik
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/09/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri video tersebut merupakan video potongan dari kanal Youtube Troy Kalengkongan. Jika disimak lengkap dari awal tayangan sampai akhir narasi Jokowi ingin pindah agama merupakan ilustrasi. Penjelasan bahwa narasi tersebut hanya ilustrasi berada di menit ke 4 video.
Dengan demikian informasi bahwa Jokowi ingin pindah agama katolik tidak benar. Video tersebut merupakan potongan dari video milik kanal Youtube Troy Kalengkongan dan narasi “jokowi ingin pindah agama” hanya ilustrasi saja, sehingga masuk dalam kategori konteks yang salah.
Dengan demikian informasi bahwa Jokowi ingin pindah agama katolik tidak benar. Video tersebut merupakan potongan dari video milik kanal Youtube Troy Kalengkongan dan narasi “jokowi ingin pindah agama” hanya ilustrasi saja, sehingga masuk dalam kategori konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan potongan dari video milik kanal Youtube Troy Kalengkongan dan narasi “jokowi ingin pindah agama” hanya ilustrasi saja.
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan potongan dari video milik kanal Youtube Troy Kalengkongan dan narasi “jokowi ingin pindah agama” hanya ilustrasi saja.
Rujukan
(GFD-2022-10601) [SALAH] Video Jokowi Marah Kepada Menteri karena Demo BBM
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/09/2022
Berita
Akun Siti Mungil mengunggah video dengan klaim Jokowi sedang marah kepada menteri kabinetnya karena demo BBM yang memanas. Dalam video yang sudah ditonton sebanyak 88k ini terdapat logo Kompas TV yang terpotong di pojok atas.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri video tersebut identik dengan video pada kanal Youtube KompasTV berjudul “Jokowi Marahi Para Menteri Saat Sidang kabinet Paripurna, Apa Isinya?” diunggah pada 28 Juni 2020. Diketahui BBM naik per 3 September 2022, sedangkan video tersebut sudah ada sejak 2020. Lebih lanjut pada video Youtube terdapat informasi bahwa Jokowi saat itu memarahi para menteri kabinet saat rapat sidang paripurna 18 Juni 2020 karena kebijakan para menteri yang dianggap biasa-biasa saja saat pandemi.
Dengan demikian video yang diklaim Jokowi marah karena demo BBM dapat dikategorikan sebagai konteks yang salah.
Dengan demikian video yang diklaim Jokowi marah karena demo BBM dapat dikategorikan sebagai konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Klaim video tersebut tidak benar. Video tersebut sudah ada sejak 2020 dan Jokowi marah bukan karena demo BBM namun marah kepada menteri kabinet yang membuat kebijakan biasa-biasa saja saat pandemi.
Klaim video tersebut tidak benar. Video tersebut sudah ada sejak 2020 dan Jokowi marah bukan karena demo BBM namun marah kepada menteri kabinet yang membuat kebijakan biasa-biasa saja saat pandemi.
Rujukan
(GFD-2022-10600) [SALAH] Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Mengikuti Acara Gay Pride di New York pada 1999
Sumber: twitter.comTanggal publish: 29/09/2022
Berita
Akun Twitter @PopuliNon menyebarluaskan foto dua pria yang berpose pada acara Gay Pride, di mana salah satu pria di foto tersebut diklaim sebagai Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Pengguna Twitter tersebut juga menambahkan informasi bahwa foto tersebut diambil di New York tahun 1999.
Cuitan yang ditulis pada 14 September tersebut telah disukai oleh 522 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang sebanyak lebih dari 300 kali.
Cuitan yang ditulis pada 14 September tersebut telah disukai oleh 522 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang sebanyak lebih dari 300 kali.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan. Foto yang asli telah beredar di Flickr, dan foto tersebut diambil oleh Thomas Hobbs. Pada foto asli, terlihat bahwa wajah pria berambut afro hitam bukanlah wajah Presiden Volodymyr Zelensky. Terlebih lagi, foto yang asli diambil saat acara Gay Pride di New York pada tahun 2006, bukan 1999.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Twitter @PopuliNon merupakan konten yang dimanipulasi.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Twitter @PopuliNon merupakan konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Hasil foto suntingan. Pada foto asli, pria berambut afro hitam memiliki wajah yang berbeda dengan Presiden Zelensky dan foto tersebut diambil di New York tahun 2006, bukan 1999.
Hasil foto suntingan. Pada foto asli, pria berambut afro hitam memiliki wajah yang berbeda dengan Presiden Zelensky dan foto tersebut diambil di New York tahun 2006, bukan 1999.
Rujukan
(GFD-2022-10599) [SALAH] “Demo tuh MUI dah jelas tertulis ada pork bone kok di cap HALAL !!”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 29/09/2022
Berita
Akun Twitter @nauralathi (twitter.com/nauralathi) mengunggah sebuah gambar yang memperlihatkan sebuah produk makanan Tonkotsu yang terdapat keterangan “PORK BONE BROTH FLAVOR” dan logo HALAL dengan narasi sebagai berikut:
“Demo tuh MUI dah jelas tertulis ada pork bone kok di cap HALAL !!”
“Demo tuh MUI dah jelas tertulis ada pork bone kok di cap HALAL !!”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, dengan adanya tulisan Nippon Asia Halal Association di logo halal yang tercantum di produk Tonkotsu tersebut, klaim bahwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) memberikan cap halal ke produk Tonkotsu vegan yang memilik rasa tulang babi merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, bukan logo halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Logo halal di produk tersebut adalah logo halal dari NAHA (Nippon Asia Halal Association), namun logo tersebut merupakan logo palsu dan NAHA sudah mengkorfirmasi bahwa mereka tidak pernah memberi label halal pada produk tersebut.
Dikutip dari situs NAHA, NAHA tidak pernah mengesahkan perusahaan tersebut sebagai halal.
“Bahkan jika produknya vegan, standar Halal kami dengan jelas menjelaskan bahwa kami tidak mengizinkan label semacam ini meskipun semua bahannya halal dan prosesnya halal. Kami sedang mencari perusahaan mana yang telah menggunakan label ini dengan tanda halal kami tanpa izin kami.” tulis NAHA di artikel berjudul “Emergency Alert : Fraudulent Use of NAHA Halal Logo” yang diterbitkan pada 19 Agustus 2022.
NAHA yang merupakan organisasi non-profit (NPO) yang dibangun pada 2013 juga meminta masyarakat memberitahu toko di manapun produk ini dijual bahwa logo halal tersebut merupakan logo palsu dan penipuan.
Faktanya, bukan logo halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Logo halal di produk tersebut adalah logo halal dari NAHA (Nippon Asia Halal Association), namun logo tersebut merupakan logo palsu dan NAHA sudah mengkorfirmasi bahwa mereka tidak pernah memberi label halal pada produk tersebut.
Dikutip dari situs NAHA, NAHA tidak pernah mengesahkan perusahaan tersebut sebagai halal.
“Bahkan jika produknya vegan, standar Halal kami dengan jelas menjelaskan bahwa kami tidak mengizinkan label semacam ini meskipun semua bahannya halal dan prosesnya halal. Kami sedang mencari perusahaan mana yang telah menggunakan label ini dengan tanda halal kami tanpa izin kami.” tulis NAHA di artikel berjudul “Emergency Alert : Fraudulent Use of NAHA Halal Logo” yang diterbitkan pada 19 Agustus 2022.
NAHA yang merupakan organisasi non-profit (NPO) yang dibangun pada 2013 juga meminta masyarakat memberitahu toko di manapun produk ini dijual bahwa logo halal tersebut merupakan logo palsu dan penipuan.
Kesimpulan
BUKAN logo halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Logo halal di produk tersebut adalah logo halal dari NAHA (Nippon Asia Halal Association), namun logo tersebut merupakan logo palsu dan NAHA sudah mengkorfirmasi bahwa mereka tidak pernah memberi label halal pada produk tersebut.
Rujukan
Halaman: 4559/6621