• (GFD-2021-7744) [SALAH] Ada Korban Meninggal di Kecelakaan Uji Coba LRT Jabodebek

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 26/10/2021

    Berita

    Narasi postingan:

    “baru Uji Coba uda kecelakaan…😥😥😥”

    Narasi pada tangkapan layar:

    “yang meninggal :

    Masinis 1 org

    Instruktur/Penyelia 1 Org

    Balai Uji Sertifikasi 1 Org

    Semuanya berada di kabin

    Turut berduka untuk kecelakaan uji coba

    LRT Jabodebek”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Balqis Yamanie memposting tangkapan layar yang menyatakan bahwa ada seorang masinis, seorang instruktur/penyelia, seorang dari balai uji sertifikasi, dan semua yang berada di kabin meninggal di kecelakaan uji coba LRT Jabodebek. Menyertai postingan tangkapan layar tersebut, akun Balqis menuliskan narasi “baru Uji Coba uda kecelakaan…???.”

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim tersebut keliru. Diketahui melalui akun Instagram terverifikasi PT Inka (@pt_inka) bahwa tidak ada korban meninggal di uji coba LRT Jabodebek yang terjadi pada Senin 25 Oktober 2021.

    “Kronologi kejadian tersebut terdapat satu rangkaian kereta akan langsir menumbuk rangkaian yang sedang stabling. Kereta dalam kondisi tidak berpenumpang. Dalam peristiwa ini terdapat satu korban luka ringan yaitu masinis PT INKA dan saat ini masih dirawat di RS,” tulis akun @pt_inka.

    Dilansir dari kompas.com, Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro mengatakan, indikasi awal terjadinya kejadian tersebut akibat masinis kereta yang terlalu cepat saat melakukan proses langsir.

    “Indikasi awal ini masinis pada saat langsir terlalu cepat,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin. Adapun, langsir merupakan proses pergerakan rangkaian kereta, khususnya gerbong dan lokomotif, untuk berpindah jalur rel.

    Adapun, langsir merupakan proses pergerakan rangkaian kereta, khususnya gerbong dan lokomotif, untuk berpindah jalur rel.

    Menurut Budi, kejadian terjadi dalam proses pengujian LRT. Ia mengatakan, proses uji coba LRT sudah hampir selesai. “Ini memang proses pengujian kereta api yang memang sekarang sudah hampir selesai sebetulnya, hampir selesai untuk pengujian,” ucap dia.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim ada orang meninggal dalam kecelakaan LRT Jabodebek tersebut tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Tidak ada korban meninggal di kecelakaan uji coba LRT Jabodebek. Hal tersebut sudah dipastikan oleh Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa. “Masinisnya alhamdulillah tidak apa-apa, ya luka ringan, dan ke rumah sakit masih sadar,” ucapnya yang dilansir dari kompas.com (25/10).

    Rujukan

  • (GFD-2021-7743) [SALAH] Akun Peringatan Pemblokiran oleh Facebook

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 25/10/2021

    Berita

    “PERINGATAN UNTUK ANDA
    M – UTUSAN RESMI FACEBOOK
    Dengan Adanya Laporan Dari Pengguna Lain bahwa:
    Facebook Anda Memiliki Konten Yang Tidak Pantas Atau Berkata Kasar
    Dan Aktivitas Anda Tidak Mengikuti Standar Komunitas Facebook.
    Apabila Anda Merasa Tuduhan Ini Adalah Salah Dan Tidak Benar.
    Silahkan Konfirmasi Facebook Anda Untuk Melakukan Pembatalan
    Pemblokiran Dan Untuk Menunjukan Bahwa Anda Benar Benar Pemilik
    Asli Facebook Tersebut :
    Cara / Langkah Untuk Membatalkan Pemblokiran Facebook Anda,
    Silahkan Klik Tautan Di Bawah ini Dan Lengkapi Data Data Anda
    Dengan Benar.
    tautan ini: https://layananfacebook2021[dot]weebly.com/
    Apabila Tidak Membatalkan Pemblokiran, Facebook Anda Akan Di Non
    Aktifkan Tanpa Pemberitahuan Lagi.
    Terima kasih.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai dari akun Facebook Peringatan Pemblokiran yang berisikan klaim bahwa akun-akun Facebook yang dikirimkan pesan oleh akun tersebut telah diblokir karena adanya laporan dan meminta untuk mengakses sebuah link untuk membatalkan pemblokiran tersebut.

    Pesan berantai ini sudah beredar sejak bulan Februari dan dibahas oleh turnbackhoax.id dengan narasi yang serupa. Setelah ditelusuri link yang ada pada pesan berantai tersebut menuju ke sebuah website yang dibuat dengan layanan weebly.com berisikan halaman yang mirip dengan halaman login Facebook. Hal ini merupakan teknik Phishing yang menggunakan link atau halaman palsu untuk mendapatkan informasi pribadi dari pengguna. Pada halaman Pusat Bantuan Facebook menjelaskan bahwa cara untuk mengetahui jika akun Facebook pribadi dinonaktifkan, ketika melakukan login akan ada pesan dari Facebook tentang penonaktifan akun tersebut. Facebook juga dapat menonaktifkan akun Facebook jika akun tersebut melakukan pelanggaran keras tanpa peringatan dan tidak dapat dipulihkan. Facebook memiliki form tersendiri untuk meminta peninjauan jika penonaktifan tersebut keliru dengan memasukkan beberapa data seperti nomor telepon atau alamat email, nama lengkap, dan foto KTP.

    Melihat dari penjelasan tersebut, pesan berantai pemblokiran dari akun Peringatan Pemblokiran dari Facebook adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Palsu/Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Akun palsu dengan pesan berantai yang berulang, tidak ada akun peringatan pemblokiran dari Facebook. Faktanya, Facebook akan memberikan pesan yang berisikan informasi bahwa akun Facebook pengguna telah dinonaktifkan saat pengguna akan mencoba melakukan login.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7742) [SALAH] “Putin: Memaafkan Teroris Itu Urusan Tuhan, tetapi Mengirim Mereka ke Tuhan Terserah Saya”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 25/10/2021

    Berita

    “Putin: Memaafkan Teroris itu Urusan Tuhan, tetapi Mengirim Mereka ke Tuhan Terserah Saya”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan dari akun Facebook Eddisantoso berupa sebuah tangkapan layar sebuah artikel dengan judul “Putin: Memaafkan Teroris Itu Urusan Tuhan, tetapi Mengirim Mereka ke Tuhan Terserah Saya”. Postingan tersebut disukai 150 kali dan dikomentari 16 kali.

    Berdasarkan penelurusan, terdapat artikel dari kompas.com dengan judul headline yang sama dan dipublikasikan pada 18 November 2015 yang menjelaskan bahwa pernyataan tersebut berawal dari pembawa acara Russia Today, Remi Maalouf memposting di Twitter mengenai Putin pada 13 November 2015 lalu namun pada akhir artikel tersebut memberikan sebuah update bahwa pernyataan Putin tersebut adalah palsu dan mengarahkan ke artikel Kompas.com lainnya yang berjudul “Pernyataan Putin soal Mengirimkan Teroris ke Tuhan Ternyata Palsu” yang dipublikasikan pada 19 November 2015. Artikel tersebut menjelaskan bahwa Remi Maalouf meminta maaf melalui akun Twitter pribadinya atas pencatutan nama Putin dalam pernyataan tersebut yang ia kutip dari sebuah postingan di Facebook yang ternyata pernyataan palsu dan ia tidak mengonfirmasikan pernyataan tersebut sebelumnya.

    Melihat dari penjelasan tersebut, kutipan tentang terorisme dari Putin adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi yang salah. Faktanya, Putin tidak pernah menyatakan pernyataan tersebut dan merupakan pernyataan palsu, foto tersebut diambil dari kompas.com tetapi sudah diklarifikasi dengan artikel lainnya.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7741) [SALAH] Ayah Kandung Nikahi Putrinya, Ibu Hanya Bisa Pasrah

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 25/10/2021

    Berita

    “Dunia Mau Kiamat, Seorang Ayah Kandung Nekat Nikahi Putrinya, Sang Ibu Hanya Pasrah”

    Hasil Cek Fakta

    Tengah beredar di media sosial Facebook sebuah artikel yang diunggah oleh akun Keluarga Sehat. Pada unggahan tersebut disertakan pula narasi yang berisi bahwa seorang Ayah kandung yang nekat menikahi putrinya, sedangkan si Ibu yang mengetahui hal tersebut hanya bisa pasrah.
    Sebuah foto seorang pengantin wanita yang turun dari pelaminan demi menyalami seorang pria paruh baya juga ikut disertakan.

    Setelah dilakukan penelusuran, faktanya judul artikel yang diunggah akun Keluarga Sehat tersebut telah disunting. Judul artikel sebelum disunting tersebut adalah “Ayah Nekat Nikahi Putrinya yang Terlanjur Hamil 7 Bulan, Sang Ibu Hanya Bisa Pasrah” yang dilansir dari laman website Kepoo.me.
    Adapun terkait isi artikel yang diunggah tersebut yang menyebutkan bahwa pria yang menikahi anaknya tersebut bukanlah putri kandungnya melainkan putri tirinya.
    Foto pada artikel tersebut pula merupakan sebuah foto yang diambil pada salah satu artikel yang diposting oleh sebuah blog bernama info-harianislam.blog dengan judul “ASTAGA..ASTAGHFIRULLAH!!! Pengin Nangis Bacanya, Pengantin BerHijab Ini Tinggalkan Pelaminan Demi Pria Ini Para Undangan Menangis Terharu. Berikut Kisahnya…”

    Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait ayah kandung yang menikahi putrinya dan si Ibu hanya bisa pasrah tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori koneksi yang salah.

    Kesimpulan

    HaSil Periksa Fakta Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Luwuk

    Bukan putri kandung, melainkan putri tiri. Foto yang digunakan juga tidak sesuai dengan peristiwa pada judul artikel.

    Rujukan