(GFD-2023-11386) Sebagian Benar, Video dengan Narasi Muslim Rusia Salat di Atas Salju
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 10/01/2023
Berita
Sebuah video dengan narasi Muslim Rusia melaksanakan salat di atas salju, dibagikan melalui salah satu akun Instagram pada 1 Januari 2022.
Video tersebut berisikan sejumlah umat Islam sedang melaksanakan salat di dalam masjid, dan terlihat juga di jalan-jalan yang diselimuti salju. Apakah orang Rusia salat di salju dan bahkan di lumpur pada musim semi? Di tempat paling tidak biasa apa kamu sholat?
Narator video itu mengatakan di musim dingin di Rusia, ketika tidak ada cukup ruang untuk semua orang Muslim di dalam masjid mereka salat di salju. Tapi di musim semi ketika salju mencair di jalan, genangan air dan kotoran di mana-mana, orang Muslim di Rusia tentu saja juga harus shalat di jalan di luar, seperti kalian bisa melihat Muslim di Moskow.
Sejak diunggah, video ini disukai 5 ribuan pengguna Instagram dan 113 komentar. Benarkah orang Rusia salat di salju?
Hasil Cek Fakta
Hasil pemeriksaan Tempo menunjukkan, video itu diambil dari kegiatan berbeda-beda, termasuk tempat dan waktunya.
Pertama, umat Muslim Rusia memang salat di jalan yang tertutup salju karena kapasitas ruangan masjid tidak mampu menampung jumlah jemaah. Kondisi itu mereka alami saat salat Jumat di Masjid Bersejarah Moskow di Jalan Bolshaya Tatarskaya pada 1 Januari 2021.
Kedua, potongan video lainnya tidak berkaitan dengan umat Islam ibadah di jalan yang bersalju. Itu sebenarnya jemaah dari Forum Tokoh Agama Tatar X seluruh Rusia melakukan Juma-Namaz di jantung ibu kota Tatar di Masjid Kul Sharif pada 14 Juni 2019.
Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo pertama memfragmentasi video itu menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan sejumlah tools milik Google, seperti Yandex Image Search dan Google Reverse Image.
Video 1
Fragmen 1
Pada potongan video ini, sejumlah umat Islam terlihat sedang menunaikan ibadah salat di tengah tumpukan salju. Memang pada saat itu, ribuan umat Islam menjalankan Salat Jumat di Masjid Bersejarah Moskow di Jalan Bolshaya Tatarskaya, selama hujan salju, 1 Januari 2021.
Ketua Dewan Spiritual Muslim Federasi Rusia, Ravil Gainutdin, pada pertemuan Dewan Kerjasama dengan Asosiasi Keagamaan di bawah Presiden Federasi Rusia, mengatakan Muslim Rusia terpaksa salat di luar pada suhu berapapun. Dan menurut lembaga penegak hukum, pada 1 Januari 2021, 35.000 orang berdoa dengan berdiri di atas salju pada hari yang sangat dingin di dekat Masjid Katedral Moskow.
“Setelah pelonggaran pembatasan, minat orang beriman untuk mengunjungi masjid kami meningkat secara signifikan. Tetapi infrastruktur yang kami miliki di Moskow dan kota-kota besar lainnya sangat kecil dibandingkan dengan meningkatnya energi sosial dan kebutuhan spiritual umat Islam. Ini menimbulkan ketegangan di umat Rusia,” kata Gainutdin saat itu dikutip dari kantor berita Islam News.
Memang benar, umat Islam di Moskow, Rusia, menggelar salat Jumat di tengah hujan salju, namun bukan di lumpur seperti yang disampaikan narator video. Salat Jumat di luar yang bersalju terjadi karena bangunan masjid kecil sehingga tidak mampu menampung jumlah umat Islam yang terus bertambah di Rusia.
Video 2
Fragmen 2
Kemudian video menampilkan umat Islam di masjid mendengarkan ceramah dari seorang ulama. Dalam situs Tatar Congress berjudul The Mufti of the Republic of Tatarstan led the Juma prayer of Tatar imams from all over Russia disebutkan, para peserta Forum Tokoh Agama Tatar X seluruh Rusia melakukan Juma-Namaz di jantung ibu kota Tatar di Masjid Kul Sharif pada 14 Juni 2019.
Shalat Jumat para imam yang datang dari seluruh penjuru negeri dipimpin Mufti Republik Tatarstan Kamil Hazrat Samigullin. Secara total, lebih dari 1.000 tokoh agama senegaranya ikut serta dalam doa tersebut.
Dalam khutbahnya, Hadhrat Mufti menyampaikan kepada para delegasi Forum dengan mengingatkan akan nilai-nilai universal kemanusiaan, yang juga perlu diteguhkan dalam diri umat Islam, termasuk Tatar, ummah. Ini adalah saling memaafkan dan bertobat, mengikuti jalan Al-Qur'an dan Sunnah, menjaga ikatan persaudaraan antar umat Islam.
Pada kesempatan ini, video tersebut tidak terkait dengan narasi warga Rusia melakukan shalat di tengah salju bahkan berlumpur. Waktu dan lokasinya juga tidak sama.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan, narasi Muslim Rusia salat di salju adalah Sebagian Benar.
Video itu diambil dari kegiatan berbeda-beda, termasuk tempat dan waktunya. Pertama, umat Muslim Rusia memang salat di jalan yang tertutup salju karena kapasitas ruangan masjid tidak mampu menampung jumlah jemaah. Kondisi itu mereka alami saat salat Jumat di Masjid Bersejarah Moskow di Jalan Bolshaya Tatarskaya pada 1 Januari 2021.
Kedua, potongan video tersebut tidak berkaitan dengan umat Islam ibadah di jalan yang bersalju. Itu sebenarnya jemaah dari Forum Tokoh Agama Tatar X seluruh Rusia melakukan Juma-Namaz di jantung ibu kota Tatar di Masjid Kul Sharif pada 14 Juni 2019.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/Cm3shoWIegn/
- https://islamnews.ru/news-moskovskie-musulmane-sovershili-pyatnichnyy-namaz-na-ulitse-v-moroznuyu-metel
- https://tatar-congress.org/ru/blog/muftiy-rt-vozglavil-dzhuma-namaz-tatarskih-imamov-so-vsey-rossii/
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-11385) Benar, Penelitian Guru Besar UNS Soal Gerakan
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 10/01/2023
Berita
Melalui WhatsApp Chatbot Tempo, pembaca Cek Fakta Tempo mengirimkan informasi tentang Gerakan “Ayo Kerokan” yang diklaim bersumber dari hasil penelitian Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Prof Didik Gunawan Tamtomo.
Informasi tersebut memuat pesan bahwa pada tahun 2003-2005, Prof Didik Gunawan Tamtomo meneliti manfaat kerokan. Penelitian tersebut dilakukan dengan survei kuantitatif dan kualitatif terhadap 390 responden. Hasilnya, 90 persen mengaku kerokan saat ”masuk angin”.
Berdasarkan penelitian tersebut, Didik menemukan sejumlah manfaat dari kerokan yakni melebarnya pembuluh darah membuat aliran darah lancar dan pasokan oksigen dalam darah bertambah. Kulit ari juga terlepas seperti halnya saat luluran.
Manfaat berikutnya, kadar endorfin orang-orang yang dikerok naik signifikan. Peningkatan endorfin membuat mereka nyaman, rasa sakit hilang, lebih segar, dan bersemangat.
Benarkah klaim di dalam informasi tersebut berdasarkan penelitian Didik Gunawan Tamtomo?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tempo, Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo, dr., PAK,MM., M.Kes adalah guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta.
Pada tahun 2008, Prof. Didik Tamtomo mengadakan penelitian yang berjudul Gambaran Histopatologi Kulit pada Pengobatan Tradisional Kerokan. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Laboratorium Anatomi FK UNS.
Untuk verifikasi pesan berantai ini, Tempo menelusuri jurnal penelitian dengan kata kunci “Kerokan” serta menghubungi Didik Gunawan. Tempo juga menelusuri profil peneliti pada website kampus, website jurnal kesehatan dan Google Scholar.
Profil Peneliti
Dilansir dari laman resmi Fakultas Kedokteran UNS, Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo, dr., PAK,MM., M.Kes, merupakan staf pengajar di Fakultas Kedokteran. Ia menempuh pendidikan Kedokteran Umum di Universitas Gadjah Mada 1976, S1 Kedokteran Keluarga S3 Universitas Sebelas Maret 2001, dan S3 Ilmu Kedokteran di Universitas Airlangga 2005.
Dilansir laman Google Scholar, pada tahun 2005, Dr. Didik Gunawan Tamtomo, mempublikasikan jurnal berjudul Kajian Biologi Molekuler Pengobatan Tradisional Kerokan Pada Penanggulangan Myalgia. Jurnal ini diterbitkan Universitas Airlangga.
Didik juga menulis jurnal terkait pengobatan tradisional kerokan berjudul Gambaran Histopatologi Kulit pada Pengobatan Tradisional Kerokan, tahun 2013 dan Aktivasi Komplemen pada Jejas Mekanis Pengobatan Tradisional Kerokan, tahun 2018.
Penelitian tentang kerokan
Kepada Tempo melalui pesan WhatsApp, Didik Gunawan membenarkan isi pesan berantai tersebut. Ia mengatakan, pada tahun 2005 pernah melakukan penelitian biologi molekuler pada pengobatan tradisional kerokan.
“Isi pesan berantai tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang pernah saya lakukan. Namun bukan saya yang membuat pesan berantai tersebut,” kata Didik.
Dilansir dari artikel berjudul "Gambaran Histopatologi Kulit pada Pengobatan Tradisional Kerokan", Didik menuliskan bahwa penelitian ini dilaksanakan di Klinik Padma dan Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UNS pada September 2004. Penelitian menggunakan 38 sampel yang kemudian dibagi menjadi Grup Perlakuan dan Grup Kelompok Kontrol, masing-masing 19 orang.
Penelitian Biologi Molekuler Pengobatan Tradisional Kerokan Pada Penanggulangan Myalgia (nyeri otot) menyimpulkan dua hal, pertama: pada pengobatan kerokan terjadi reaksi inflamasi. Inflamasi merupakan suatu proses yang meliputi perubahan pembuluh darah, perubahan jaringan ikat dan interaksi berbagai jenis sel.
Inflamasi bertujuan membersihkan jaringan yang mati; dan merupakan salah satu komponen penyembuhan karana dapat menyiapkan jaringan yang rusak untuk proses penyembuhan.
Kedua, pada pengobatan kerokan tidak terdapat kerusakan pada kulit. Kerusakan kulit yang disebabkan gesekan uang logam dengan kulit yang digunakan pada kerokan hanya terjadi pada lapisan stratum korneum. Stratum korneum merupakan lapisan terluar kulit ini berfungsi untuk menyerap air dan melindungi lapisan kulit yang lebih dalam. Proses kerusakan juga minimal karena pada proses pengobatan ini dipergunakan cairan pelicin.
Namun, Didik juga menuliskan bahwa penelitian ini perlu pengembangan lebih lanjut. Pengobatan tradisional kerokan perlu dikaji dari aspek lain dan diteliti juga kerugian atau dampak negatif yang ditimbulkan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta di atas, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan pesan perantai berjudul “Gerakan “Ayo Kerokan” adalah Benar.
Pesan berantai tentang pengobatan tradisional kerokan untuk mengobati nyeri otot (myalgia) bersumber dari penelitian Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo, staf pengajar di Fakultas Kedokteran. Penelitian ini berfokus pada pengobatan nyeri otot, bukan pada gejala sakit lainnya.
Meski begitu, Didik mengingatkan agar pengobatan tradisional kerokan perlu dikaji dari aspek lain dan diteliti juga kerugian atau dampak negatif yang ditimbulkan. Masyarakat juga harus tetap meminta saran medis pada tenaga kesehatan untuk mendapatkan diagnosa dan pengobatan yang sesuai dengan sakit yang diderita.
Rujukan
- https://wa.me/6281315777057
- https://fk.uns.ac.id/index.php/tentang/detailstaffpengajar/194803132018101
- https://scholar.google.co.id/citations?hl=en&user=DbdJ1wgAAAAJ&view_op=list_works&sortby=pubdate
- https://core.ac.uk/download/pdf/12345623.pdf
- https://repository.unair.ac.id/32100/ mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-11384) [SALAH] Penyanyi Dangdut Aty Kodong Meninggal Dunia
Sumber: YOUTUBETanggal publish: 10/01/2023
Berita
“Innalillahi, Aty Kodong Mendadak Meninggal Dunia, Sederet Artis dan Sahabat Tak Percaya Secepat Ini”
Hasil Cek Fakta
Kanal Youtube Seleb Viral membagikan video dengan klaim penyanyi dangdut Aty Kodong meninggal dunia. Dalam video yang berdurasi dua menit 44 detik tersebut menyebutkan bahwa sederet artis dan sahabat tidak percaya atas peristiwa tersebut. Diketahui, informasi meninggalnya Aty berawal dari sebuah unggahan di Facebook yang dibagikan berulang.
Dalam video yang diunggah pada 5 Januari 2023 tersebut, terdapat cuplikan gambar karangan bunga duka cita atas meninggalnya Dr. Sutopo Purwo Nugroho, M.Si, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hingga saat ini Aty Kodong masih aktif di akun media sosial Instagramnya. Belum lama ini, Aty mengunggah fotonya yang sedang merayakan ulang tahun pada tanggal 5 Januari 2023.
Dalam video yang diunggah pada 5 Januari 2023 tersebut, terdapat cuplikan gambar karangan bunga duka cita atas meninggalnya Dr. Sutopo Purwo Nugroho, M.Si, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hingga saat ini Aty Kodong masih aktif di akun media sosial Instagramnya. Belum lama ini, Aty mengunggah fotonya yang sedang merayakan ulang tahun pada tanggal 5 Januari 2023.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.
Klaim Aty Kodong meninggal dunia adalah informasi yang salah. Hingga saat ini Aty masih terlihat aktif di media sosial Instagram.
Klaim Aty Kodong meninggal dunia adalah informasi yang salah. Hingga saat ini Aty masih terlihat aktif di media sosial Instagram.
Rujukan
(GFD-2023-11383) Cek Fakta: Tidak Benar Video Ini Rekaman Gol Perdana Cristiano Ronaldo Bersama Al-Nassr
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 10/01/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang disebut sebagai gol perdana Cristiano Ronaldo bersama Al-Nassr. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 7 Januari 2023.
Dalam postingannya terdapat video berdurasi 1 menit 10 detik dengan narasi "gol pertama ronaldo di al nassr".
Akun itu juga menambahkan narasi "debut pertama criatian ronaldo di al nassr dan gol pertamabCR7"
Lalu benarkah postingan video yang disebut gol perdana Cristiano Ronaldo bersama Al-Nassr?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari AFP Fact Check berjudul "Old clip from 2021 Serie A match falsely shared as showing Ronaldo scoring for Saudi club" yang diunggah pada 9 Januari 2023.
Dalam artikel itu dijelaskan bahwa video yang beredar merupakan video tahun 2021. Saat itu Ronaldo mencetak gol yang akhirnya dianulir dalam laga melawan Udinese, Agustus 2021.
Video itu diunggah oleh akun resmi Serie A di Youtube pada 23 Agustus 2021. Video itu hingga hari ini telah ditonton oleh 2,7 juta orang.
Laga Udinese melawan Juventus itu sendiri berakhir dengan skor 2-2. Simak video selengkapnya di link berikut ini...
Dilansir dari artikel Liputan6.com berjudul "Usai Pisah dari MU, Kapan Cristiano Ronaldo Debut dengan Al Nassr?" Ronaldo akan menjalani debutnya pada 21 Januari 2023 melawan Ettifaq.
Kesimpulan
Postingan video yang disebut gol perdana Cristiano Ronaldo bersama Al-Nassr adalah tidak benar. Faktanya video tersebut saat Ronaldo mencetak gol untuk Juventus pada 2021.
Rujukan
Halaman: 4516/6772




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4286976/original/035509000_1673341524-cek_fakta_ronaldo_al_nassr.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4286982/original/011603500_1673341612-cek_fakta_ronaldo_al_nassr_2.jpg)