• (GFD-2020-4367) [SALAH] Foto “Barack Obama, Anthony Fauci dan Melinda Gates mengunjungi ‘pabrik coronavirus’ Laboratorium Cina Wuhan tahun 2015”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/07/2020

    Berita

    Beredar foto mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama bersama Anthony Fauci dan Melinda Gates yang disertai narasi bahwa mereka bertiga mengunjungi ‘pabrik coronavirus’ Laboratorium Cina Wuhan tahun 2015.

    Salah satunya, diunggah oleh akun Massimo Resta (fb.com/massimo.resta.96742) yang mengunggah foto Obama, Fauci dan Melinda Gates di sebuah laboratorium dengan narasi berbahasa Jerman.

    Berikut kutipan narasi yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia:

    “Foto dari 2015. Gambar dari lima tahun lalu. Laboratorium Cina Wuhan. Barack Obama, Anthony Fauci dan Melinda Gates mengunjungi “pabrik virus”, mungkin untuk memeriksa kemajuan penelitian coronavirus”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama bersama Anthony Fauci dan Melinda Gates mengunjungi ‘pabrik coronavirus’ Laboratorium Cina Wuhan tahun 2015 adalah klaim yang salah.

    Faktanya, foto Obama berserta tiga orang lainnya itu adalah foto tahun 2014 dan bukan di Wuhan, Cina. Foto tersebut diambil di Pusat Penelitian Vaksin di National Institutes of Health di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat terkait penelitian Ebola pada Desember 2014.

    Selain itu, wanita dengan baju berwarna merah di foto itupun bukan Melinda Gates. Di foto tersebut, selain Barack Obama dan dokter Anthony S. Fauci, dua orang lainnya adalah Sylvia Burwell, Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS serta Nancy Sullivan, Kepala Bagian Penelitian Biodefense.

    Foto yang sama, diunggah di situs resmi National Institutes of Health pada 2 Desember 2014 dengan narasi keterangan;

    “Dr. Nancy Sullivan of NIH’s National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) discussing Ebola research with President Barack Obama as NIAID Director Dr. Anthony Fauci and HHS Secretary Sylvia Burwell look on.”

    Kesimpulan

    Foto tahun 2014 dan BUKAN di Wuhan, Cina. Foto tersebut diambil di Pusat Penelitian Vaksin di National Institutes of Health di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat terkait penelitian Ebola pada Desember 2014. Wanita dengan baju berwarna merah pun bukan Melinda Gates.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4366) [SALAH] Video “tiktok Hana hanifah di kantor berlogo BIN”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/07/2020

    Berita

    Akun Ahmad Rustam (fb.com/ahmad.rustam.7) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “Asyik tiktok Hana hanifah di kantor berlogo BIN
    Rusak kabeh wess”

    Di video itu, terlihat Hana Hanifah tengah berjoget dengan tiga orang pria. Di latar belakang, tampak logo Badan Intelijen Negara (BIN) terpasang di dinding.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Hana Hanifah melakukan joget tiktok di kantor berlogo Badan Intelijen Negara (BIN) adalah klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, lokasi video itu bukan di kantor BIN. Lokasi video itu adalah Velox Et Exactus Shooting Klub. Logo BIN memang terpasang di dinding ruangan tembak di Velox Et Exactus Shooting Klub.

    Menurut Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto, logo itu dipasang atas dasar rasa bangga semata karena pernah bekerja sama dengan BIN dalam kejuaraan menembak International Practical Shooting Confederation (IPSC) Level II pada tahun 2019.

    Wawan juga membantah BIN terlibat dalam pembuat video tersebut.

    “BIN tidak pernah mengundang Hana Hanifah dalam berbagai kegiatan. Goyang Tik Tok yang viral tidak dilakukan di kantor BIN meskipun ada logo BIN,” kata Wawan dalam keterangannya, Kamis (16/7/2020).

    Wawan menambahkan bahwa BIN mempunyai kejuaraan menembak yang hanya bisa diikuti oleh anggota ataupun perwakilan instansi lain. Nama Hana Hanifah tidak tercatat dalam keduanya.

    “Semua gambar Hana Hanifah tidak ada yang diambil di BIN, dan BIN tidak pernah berhubungan dengan Hana apalagi mengundangnya baik secara formal maupun informal,” imbuh Wawan.

    “Di BIN memang pernah ada kejuaraan menembak, namun hanya diikuti oleh member maupun utusan instansi lain secara ketat. Nama Hana Hanifah tidak ada dalam daftar member maupun utusan instansi lain, sehingga tidak bisa masuk baik di tempat latihan maupun di arena kejuaraan tersebut,” kata Wawan.

    Sementara itu, dari hasil penelusuran terhadap akun Instagram Hana Hanifah (@hanaaaast) dan akun Instagram Velox Et Exactus Shooting Klub (@eloxshootingklub) ditemukan bukti bahwa memang Hana Hanifah pernah latihan menembak di klub tersebut, serta bukti bahwa logo BIN memang terpasang di dinding klub tersebut.

    Kesimpulan

    Bukan di kantor BIN. Lokasi video itu adalah Velox Et Exactus Shooting Klub. Logo BIN memang terpasang di dinding ruangan tembak di Velox Et Exactus Shooting Klub.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4365) [SALAH] Video Pesepeda Masuk Pantai Indah Kapuk Harus Pakai Paspor

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 16/07/2020

    Berita

    Akun Twitter @SaveMoslem1 (GERAKKANKEMBALIKE UUD’45) mengunggah sebuah video berdurasi 0:40 detik pada 14 Juli 2020. Unggahan tersebut telah mendapatkan respon sebanyak 1.315 suka serta 984 retweet dan komentar.

    Dalam video tersebut, seorang pesepeda mengaku kalau masuk kawasan PIK (Pantai Indah Kapuk) di atas jam 09.00 WIB, harus menggunakan paspor. Ia juga menambahkan bahwa hanya mobil yang bebas masuk ke kawasan tersebut.

    Berikut kutipan narasinya:

    “BENARKAH ADA NEGARA DALAM NEGARA ???
    PANTAI INDAH KAPOK MAU MASUK PAKAI SEPEDA HARUS PUNYA PASPORT ... BENARKAH INI ???
    #FokusStopRUUHIP
    #FokusStopRUUHIP”

    https://reportaseindonesia.com/m/berita-9324-ada-apa-di-pantai-indah-kapuk.html

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi yang dipaparkan oleh pesepeda tersebut adalah salah. Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmiko, dengan tegas mengatakan tidak ada syarat membawa paspor untuk masuk wilayah tersebut (Pantai Indah Kapuk 2).

    “Tidak ada di Jakarta Utara yang mensyaratkan aktifitas warganya dengan pra syarat bawa paspor, sebagaimana video viral tersebut," tegasnya saat dikonfirmasi oleh Warta Kota.

    Menurutnya, di kawasan tersebut memang ada pengaturan waktu masuk pesepeda karena masih ada lalu lalang truk proyek. Terdapat spanduk di belakang pesepeda yang menyebutkan waktu bersepeda di pagi hari dari pukul 06.00-09.00 WIB dan sore pukul 16.00-17.00 WIB.

    "Yang bersangkutan tidak jelaskan waktu ada di lokasi, padahal di belakang jelas ada spanduk yang mengatur penggunaan jalur untuk bersepeda," ujar Sigit.

    Restu Mahesa, Township Management Director Agung Sedayu Group, menegaskan informasi masuk PIK 2 pakai paspor itu tidak benar. Warga yang hendak masuk atau berolahraga di kawasan PIK 2 memang harus melapor ke petugas untuk pendataan, mengingat masih ada pembangunan di kawasan itu.

    “Proyek kami masih berjalan di beberapa lokasi masih belum bisa diakses secara umum, karena membahayakan bilamana pengunjung masuk ke area tersebut, masih banyak alat berat, masih banyak truk di sana sehingga kami berikan kebijakan, bilamana yang akan olahraga tetap minta izin, sehingga tercatat semuanya,” ujarnya yang dikutip dari detiknews.

    Kesimpulan

    Dengan demikian, video yang diunggah oleh akun Twitter @SaveMoslem1 dapat masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan. Sebab, untuk masuk ke wilayah PIK 2 tidak diperlukan paspor seperti yang dinarasikan dan diinformasikan video tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4364) [SALAH] Anies Sebut Mendungui Warga

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/07/2020

    Berita

    Akun Facebook bernama Rinkashi Tomo mengunggah status pada tanggal 08/07/2020 di grup Facebook bernama “ANIS BASWEDAN PRESIDEN RI 2024” yang berisi sebuah gambar berupa dua bilah tangkapan layar berita mengenai tanggapan Anies Baswedan pada program reklamasi DKI Jakarta. Salah satu pemberitaan dari gambar tersebut berasal dari Kompas.com memberitakan Anies Baswedan “mendungui” warga Jakarta ditambah klaim Anies sebagai penipu. Pemilik status juga menyebut Anies sebagai gubernur hasil demonstrasi pada narasinya.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Buka Suara soal Reklamasi Ancol, Anies: Ini untuk Melindungui Warga dari Banjir”

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, gambar tersebut merupakan layar tangkap dari pemberitaan Kompas.com yang berjudul “Buka Suara soal Reklamasi Ancol, Anies: Ini untuk Melindungi Warga dari Banjir”. Kemudian judulnya dipelintir menjadi “Melindungui warga dari banjir.”

    Anies Baswedan pada berita aslinya di Kompas.com mengklaim bahwa proses yang dilakukan ini adalah untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir yang menjadi momok di Ibu Kota.

    "Proses ini sudah berlangsung cukup panjang bahkan menghasilkan lumpur yang amat banyak, 3,4 juta meter kubik. Lumpur ini kemudian dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol. Jadi ini adalah sebuah kegiatan untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir," ucap Anies, Sabtu (10/07/2020).

    Sebelumnya Anies Baswedan menolak program reklamasi DKI Jakarta pada 2017 seperti yang diberitakan Detik.com pada status. Hal ini yang membuat Anies disebut sebagai “penipu” karena pada 2020 mengizinkan program reklamasi sebagaimana narasi dalam gambar.

    Kesimpulan

    Gambar suntingan/editan. Judul berita Kompas dipelintir. Anies Baswedan tidak pernah menyatakan hal tersebut tentang kebijakan reklamasi.

    Rujukan