(GFD-2021-8751) Sesat, Warga Afghanistan yang Telah Lama Menunggu Taliban Melempari Tentara Nasional yang Melarikan Diri
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 02/09/2021
Berita
Video berdurasi 1 menit 30 detik yang memperlihatkan sejumlah orang melempari iring-iringan kendaraan militer beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan narasi bahwa sudah lama penduduk Afghanistan menanti kedatangan Taliban melempari tentara yang melarikan diri.
Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 15 Agustus 2021. Berikut narasi lengkapnya:
“SUDAH LAMA PENDUDUK AWAM MENANTIKAN KEDATANGAN TÂLÌBÀÑ. Tentera kerajaan boneka Afghanistan melarikan diri sebelum kedatangan Tàlîbâñ, dan penduduk awam Afghanistan melemparkan mereka dengan pelbagai objek sepanjang perjalanan.”
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 9.000 kali dan mendapat 25 komentar. Apa benar ini vieo warga Afghanistan yang telah lama menunggu Taliban melempari tentara yang melarikan diri?
Tangkaoan layar unggahan yang diklaim sebagai video warga Afghanistan yang telah lama menunggu Taliban melempari tentara yang melarikan diri
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikaasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi potongan-potongan gambar dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya, penelusuran dilakukan dengan menggunakan tool reverse image Google dan Yandex.
Hasilnya, warga Afghanistan melempari iring-iringan kendaraan militer dengan sepatu dan batu karena kecewa tentara nasional tidak melakukan perlawanan terhadap Taliban, bahkan melarikan diri.
Video yang identik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Tahir Qayyum pada 15 Agustus 2021 dengan judul, “#Afghan National Army Kabul of Run.. Not fight 4 #AshrafGhani #Afghanistan self-defence some stone.”
Kanal inipun menuliskan keterangan bahwa Tentara Nasional Afghanistan tidak siap untuk memperjuangkan Ashraf Ghani, mereka melarikan diri dari kota Asadabad di provinsi Kunar, Afghanistan Timur kemarin dan menembakkan peluru ke udara hanya untuk membela diri dari beberapa pelempar batu.
Video yang sama juga pernah dimuat situs dnaindia.com pada 16 Agustus 2021 dengan judul, “Viral Video: Afghan citizens express displeasure with Afghanistan Army by throwing stones and shoes.”
Dalam keterangannya, situs tersebut menyebutkan bahwa warga Afghanistan sangat sedih dan kesal atas kegagalan tentara nasional. Mereka terlihat melemparkan sepatu dan batu ke tentara nasional.
Pejuang Taliban pada hari Minggu membuat kemajuan lebih lanjut di Afghanistan dan menguasai istana presiden di Kabul. Para pemberontak memasuki ibu kota di tengah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri ke Tajikistan untuk menghindari pertumpahan darah.
Sementara situs zeenews.india.com yang juga memuat video tersebut pada 16 Agustus 2021 mengatakan bahwa situasi di Afghanistan terus memburuk. Taliban telah merebut 25 dari 34 Ibu Kota Provinsi, termasuk Kandahar, Herat, Mazar-e-Sharif, dan Jalalabad. Setelah itu, beberapa visual muncul, menunjukkan warga setempat melemparkan batu dan sepatu ke arah truk tentara Afghanistan.
Dilansir dari Aljazeera.com, kepergian Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dari negara itu telah membuat warganya marah dan bingung ketika kelompok bersenjata Taliban berusaha merebut kembali kekuasaan setelah 20 tahun.
Minggu malam, diumumkan bahwa Ghani telah meninggalkan negara itu dengan beberapa anggota kabinetnya.
“Mantan Presiden Afghanistan telah meninggalkan Afghanistan... Dia telah meninggalkan negara di situasi ini [untuk itu] Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya,” Abdullah Abdullah, ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional, mengatakan dalam sebuah video yang diunggah di laman Facebooknya.
Seorang politisi dari provinsi timur, yang tidak ingin disebutkan namanya, menggambarkan kepergian Ghani sebagai “aib”.
Politisi itu menuduh Ghani "berbohong kepada orang-orang selama ini" dan "menjaga orang-orang Afghanistan dalam kegelapan".
Politisi itu menunjuk pernyataan Ghani yang direkam sebelum pergi sebagai contoh berbohong kepada rakyat Afghanistan. Dalam pidato itu, Ghani yang tampak sedang membaca dari teleprompter, berjanji untuk "berkonsentrasi untuk mencegah perluasan ketidakstabilan, kekerasan dan pemindahan orang-orang saya." Namun, dalam beberapa jam dari pidato itu dua kota terbesar di Afghanistan, yakni Jalalabad dan Mazar-i-Sharif jatuh ke tangan Taliban.
Dilansir dari situs berita apnews.com, ribuan warga Afghanistan bergegas ke bandara utama Kabul, Senin, beberapa sangat putus asa untuk melarikan diri dari Taliban sehingga mereka memegang sebuah jet militer saat lepas landas dan jatuh hingga tewas. Setidaknya tujuh orang tewas dalam kekacauan itu, kata para pejabat AS.
Kerumunan itu datang ketika Taliban menegakkan kekuasaan mereka atas ibu kota berpenduduk 5 juta orang tersebut setelah serangan kilat di seluruh negeri. Tidak ada laporan besar tentang pelanggaran atau pertempuran, tetapi banyak penduduk tetap di rumah dan tetap takut setelah pengambilalihan pemberontak melihat penjara dikosongkan dan gudang senjata dijarah.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim bahwa warga Afghanistan yang telah lama menunggu Taliban melempari tentara yang melarikan diri, menyesatkan. Dalam video tersebut warga melempari tentara nasional Afghanistan karena kesal atas kegagalan mereka melawan Taliban dan memilih melarikan diri.
Sesaat setelah Ibu Kota Kabul jatuh ke tangan Taliban, ribuan warga Afghanistan bergegas ke bandara utama Kabul untuk melarikan diri dari Taliban. Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, dilaporkan melarikan diri ke Tajikistan.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
- https://www.facebook.com/102157835411366/videos/995902394499935/
- https://www.tempo.co/tag/afghanistan
- https://www.youtube.com/watch?v=CT4ef7iaSvY
- https://www.dnaindia.com/world/video-viral-video-afghan-citizens-express-displeasure-with-afghanistan-army-by-throwing-stones-and-shoes-2906228
- https://zeenews.india.com/video/world/viral-video-afghan-citizens-express-displeasure-with-the-afghanistan-army-by-throwing-stones-and-shoes-2385533.html
- https://www.aljazeera.com/news/2021/8/15/a-disgrace-people-in-afghanistan-slam-ghanis-swift-departure
- https://apnews.com/article/afghanistan-taliban-784681c4400b097cf73b93cec34c5c61
(GFD-2021-8750) Keliru, Penggunaan Thermogun sebagai Adaptasi Scan Barcode di Dahi
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 02/09/2021
Berita
Video pendek dengan klaim penggunaan thermogun hanya tahap adaptasi untuk scan barcode yang nantinya akan distempel di dahi menyebar melalui Whatsapp. Berdurasi 30 detik, video itu memuat cuplikan sejumlah foto, seperti tato vaksinasi di lengan, video Bill dan Melinda Gates serta beberapa teks.
Video itu diawali dengan potongan gambar kerumunan orang dengan teks, “Thermogun di jidat sebagai kilah mengukur suhu tubuh sebelum masuk gedung itu omong kosong. Itu semua adalah tahap adaptasi untuk scan barcode yang nantinya distempel di jidat.”
Teks berikutnya memuat klaim bahwa sistem tersebut memberikan akses cepat dan mudah ke riwayat vaksinasi, menghindari risiko kesalahan administrasi menurut penelitian di Science Translational.
Sistem yang diberi nama Quantum Dot Tatto itu akan memudahkan untuk mengidentifikasi siapa yang telah divaksinasi. Sistem ini disebutkan didanai oleh Bill and Melinda Gate Foundation.
Video ini menyebar di tengah proses vaksinasi Covid-19 di dunia tengah berlangsung sebagai pencegahan terhadap penyebaran virus SARS-Cov-2.
Tangkapan layar cuplikan unggahan video dengan klaim bahwa Penggunaan Thermogun sebagai Adaptasi Scan Barcode di Dahi.
Hasil Cek Fakta
Penggunaan Termometer Inframerah atau dikenal dengan thermogun bukan untuk adaptasi rencana scan bercode vaksinasi yang akan ditempel di kening. Sebab thermogun berfungsi untuk mengukur suhu tubuh manusia dengan menggunakan inframerah. Terkait Quantum Dot Tatto untuk vaksinasi baru sebatas penelitian yang dilakukan sebelum pandemi Covid-19 terjadi.
Ketua Departemen Fisika Kedokteran/Klaster Medical Technology IMERI FKUI Prasandhya Astagiri Yusuf menjelaskan pada Tempo, 21 Juli 2020 lalu, menjelaskan, thermo gun bekerja untuk mendeteksi temperatur arteri temporal saat ditembakkan ke dahi untuk mengestimasi suhu tubuh seseorang. Thermogun menggunakan sebuah lensa untuk memfokuskan sinar yang datang dari suatu obyek ke detektor yang disebut thermopile.
Detektor itu yang menyerap radiasi inframerah dan mengubahnya menjadi panas. Semakin besar energi radiasi yang ditangkap, semakin thermopile panas. Bahan itu yang kemudian diubah ke listrik dan muncul sebagai angka bacaan temperatur pada layar thermo gun.
Selama ini thermogun sudah sering dipakai di dunia medis dan aman dinyatakan aman bagi tubuh.
Tentang Quantum Dot Tatto
Istilah Quantum Dot Tatto (QDT) pertama kali muncul setelah para peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT) menerbitkan penelitian mereka di Science Translational Medicine pada 18 Desember 2019 berjudul Biocompatible near-infrared quantum dots delivered to the skin by microneedle patches record vaccination.
QDT adalah platform microneedle berbasis mikropartikel fluoresen, yang dapat menyediakan riwayat vaksinasi secara langsung di kulit. Menurut Genetic Engineering & Biotechnology News, platform tersebut diciptakan karena salah satu faktor ketimpangan akses terhadap vaksin, terutama di negara berkembang, karena kurangnya infrastruktur untuk menyimpan catatan medis. Sehingga tidak tersedia cukup data untuk menentukan siapa yang telah divaksin dan siapa yang masih membutuhkan vaksin tertentu. Hal ini menyebabkan 1,5 juta kematian setiap tahun yang seharusnya bisa dicegah apabila mereka mendapatkan vaksin.
Tim MIT selama beberapa tahun kemudian merancang metode untuk merekam informasi vaksinasi dengan cara yang tidak memerlukan database terpusat atau infrastruktur lainnya. Untuk membuat rekam medis terdesentralisasi “pada pasien”, para peneliti mengembangkan jenis baru titik kuantum berbasis tembaga, yang memancarkan cahaya dalam spektrum inframerah-dekat.
Titik-titik tersebut berdiameter sekitar 4 nanometer, dan dikemas dalam mikropartikel biokompatibel yang membentuk bola dengan diameter sekitar 20 m. Enkapsulasi ini memungkinkan pewarna tetap di tempatnya, di bawah kulit, setelah vaksin disuntikkan.
Tentang Bill and Melinda Gates Foundation Biayai Tato Digital
Narasi yang menghubungkan Bill and Melinda Gates Foundation membiayai tato atau sertifikat digital tersebut telah berkembang sejak tahun lalu. Hal ini bermula dalam wawancara di Reddit, Bill Gates sempat menyebut "sertifikat digital". Namun, penyebutan "sertifikat digital" itu untuk menjawab pertanyaan mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis dan ekonomi dunia.
Organisasi cek fakta Amerika Serikat, Fact Check, menulis, Gates Foundation mengkonfirmasi bahwa penelitian mengenai quantum dot dye tidak terkait dengan vaksin Covid-19. Begitu pula dengan sertifikat digital.
Bill Gates merupakan salah satu orang terkaya di dunia, yang menempatkan sebagian kekayaannya itu dalam berbagai organisasi dan inisiatif amal melalui Bill and Melinda Gates Foundation. Fokus utama yayasan ini, dan filantropi Bill Gates secara umum, adalah mengurangi ketidaksetaraan dalam bidang kesehatan, dengan fokus pada negara berkembang.
Melalui organisasi-organisasi ini, Bill Gates juga mendanai penelitian terkait solusi teknologi untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat di komunitas termiskin secara global. Sejak 2015, ia telah mengungkapkan kekhawatirannya mengenai kurangnya kesiapsiagaan dunia dalam menghadapi bencana pandemi.
Salah satunya karena pembelaannya terhadap vaksin, Bill Gates menjadi sasaran utama gerakan anti-vaksin selama lebih dari satu dekade terakhir. Permusuhan yang dibangun selama bertahun-tahun oleh klaim palsu dari kelompok-kelompok anti-vaksin itu, yang meningkat selama pandemi Covid-19, telah menciptakan teori konspirasi seputar Covid-19 yang semakin luas dan berpusat pada Bill Gates.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa thermogun hanya tahap adaptasi untuk scan barcode yang nantinya akan distempel di jidat, adalah keliru. Thermogun bekerja untuk mendeteksi temperatur arteri temporal saat ditembakkan ke dahi untuk mengestimasi suhu tubuh seseorang.
Sedangkan Quantum Dot Tatto adalah platform yang dikembangkan oleh para peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk memudahkan penyediaan informasi terkait siapa yang belum divaksin dan apakah mereka membutuhkan vaksin lainnya. Implementasi Quantum Dot Tatto tidak dengan menembakkan termometer inframerah ke dahi, melainkan dengan penyuntikan vaksin.
Tim Cek Fakta Tempo
Rujukan
- https://www.tempo.co/tag/bill-and-melinda-gates-foundation
- https://www.tempo.co/tag/covid-19
- https://tekno.tempo.co/read/1367937/skrining-suhu-covid-19-thermal-gun-jangan-asal-tembak
- https://www.science.org/doi/10.1126/scitranslmed.aay7162
- https://www.genengnews.com/topics/drug-discovery/quantum-dots-deliver-vaccines-and-invisibly-encode-vaccination-history-in-skin/
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/857/fakta-atau-hoaks-benarkah-covid-19-singkatan-dari-certificate-of-vaccination-id-dan-konsep-new-normal-bermuatan-lgbt
(GFD-2021-8749) Keliru, Vietnam Menang Perang dari Amerika Serikat Berkat Buku Strategi Perang Gerilya
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 02/09/2021
Berita
Sebuah unggahan di Instagram mengklaim kemenangan Vietnam terhadap Amerika pada perang 1955-1975 berkat buku Strategi Perang Gerilya yang ditulis Jenderal A.H Nasution beredar. Akun ini mengunggah klaim tersebut dengan membagikan foto sekelompok pasukan elit bersenjata dengan mengenakan baju kamuflase dan disandingkan dengan foto sebuah buku karya A.H Nasution.
Pada foto tersebut ditambahkan juga narasi “Kemenangan Vietnam dalam perang melawan Amerika Serikat pada tahun 1955-1975, sebagian besar karena menggunakan strategi perang gerilya, ternyata strategi itu diambil dari buku karya Jenderal A.H Nasution,”. Unggahan itu dibagikan pada 23 Agustus 2021 dan telah mendapatkan respons suka dari 14,5 ribu akun.
Benarkah kemenangan Vietnam atas Amerika Serikat pada perang 1955-1975 berkat buku strategi perang gerilya karya Jenderal A.H Nasution?
Tangkapan layar unggahan yang mengklaim Vietnam memenangkan perang melawan Amerika tahun 1975 berkat buku strategi perang karya A.H Nasution.
Hasil Cek Fakta
Untuk membuktikan klaim di atas, tim Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri informasi terkait perang Vietnam. Dikutip dari idntimes, perang vietnam merupakan perang yang dikenal dengan nama perang Indocina kedua. Perang Vietnam sendiri terjadi antara 1957 dan 1975 dan merupakan Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan SEATO.
Melansir dari laman History, setelah blok Poros menyerah pada tahun 1945, Vietnam berada dalam status quo. Ho Chi Minh melihat kesempatan ini dan mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam Utara pada 2 September 1945. Ia pun menjadi presiden pertama dari Republik Demokratik Vietnam yang berhaluan komunis.
Pada Juli 1946 Ho Chi Minh menolak proposal Prancis yang menawarkan pemerintahan terbatas atas Vietnam dan memulai perang gerilya melawan Prancis. Perang Indocina Pertama antara Vietnam dan Prancis secara resmi dimulai sejak saat itu.
Empat tahun kemudian, tepatnya pada bulan Januari 1950, Republik Rakyat Tiongkok dan Uni Soviet secara resmi mengakui Republik Demokratik Vietnam. Keduanya pun mulai memasok bantuan ekonomi dan militer kepada para pejuang perlawanan komunis di negara itu.
Dengan bantuan dari dua raksasa komunis tersebut, Vietnam meningkatkan serangan mereka terhadap pos-pos Prancis di Vietnam. Melihat hal ini, Amerika menganggap Vietnam sebagai ancaman dan meningkatkan bantuan militer mereka untuk Prancis. inilah awal mulai meningkatnya eskalasi dalam perang tersebut.
Dikutip dari BBC, ada beberapa alasan kegagalan Amerika Serikat dalam mengalahkan tentara Vietnam saat perang Vietnam yaitu pertama taktik militer Amerika yang tidak populer. Taktik Amerika yang lebih banyak menggunakan serangan udara dianggap brutal. Sehingga warga Vietnam justru ikut melawan mereka.
Kedua Operasi militer yang tidak tepat sasaran. Amerika Serikat kerap melakukan operasi yang justru membuat warga sipil menjadi korban dan makin tidak mendukung Amerika Serikat.
Ketiga, Informasi Intelijen yang tak sepenuhnya akurat. Intelijen Amerika Serikat mencoba menyingkirkan tentara Vietnam di dusun-dusun bagian Selatan dengan cara membunuh orang-orang yang mereka pikir bagian dari tentara Vietnam. Banyak warga sipil tak berdosa terbunuh. Warga sipil Vietnam pun kemudian mempertanyakan apakah tentara Amerika Serikat benar-benar ada di pihak mereka. Akibatnya pasukan Amerika Serikat menjadi sangat tidak populer.
Selain itu kemampuan berperang yang efektif para tentara Vietnam juga menyebabkan Amerika Serikat makin tak leluasa. BBC melaporkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan tentara Vietnam mampu bertahan dari serangan tentara Amerika serikat.
Pertama, meski tidak memiliki pesawat, tank atau artileri sendiri, tentara Vietnam berhasil bertahan melawan Amerika sampai Amerika Serikat meninggalkan Vietnam pada 1970-an menggunakan sejumlah taktik khusus.
Kedua, selalu menggunakan strategi perang gerilya. Tentara Vietnam memiliki pengalaman melakukan strategi perang ini saat melawan Jepang dan Prancis setelah Perang Dunia Kedua - mereka sangat akrab dengan medan dan iklim.
Ketiga, tentara Vietnam mampu memenangkan 'hati dan pikiran' para petani di wilayah Vietnam Selatan. Mereka menawarkan untuk membantu dalam pekerjaan sehari-hari dan juga menjanjikan mereka tanah, lebih banyak kekayaan dan kebebasan dibawah Ho Chi Minh dan komunis. Hal ini menyulitkan pasukan Amerika untuk mengetahui siapa yang orang Vietkong dan siapa yang bukan.
Keempat, tentara Vietnam memiliki sistem terowongan tersembunyi yang membentang lebih dari 200 mil. Ada rumah sakit, gudang senjata, kamar tidur, dapur, dan sumur di bawah tanah. Sistem terowongan ini bisa menyembunyikan ribuan tentara saat perang gerilya.
Kelima, dukungan asing, tentara Vietnam dan Vietnam Utara didukung oleh Uni Soviet (USSR) dan Cina. Dua negara itu yang memasok uang dan senjata mereka.
Dilansir cek fakta liputan6, Jurnal penelitian dengan judul “Ho Chi Minh and the origins of the Vietnamese doctrine of guerrilla tactics” yang ditulis Edward C. O’Dowd mengungkapkan bahwa Ho Chi Minh-pemimpin vietnam Utara- diketahui pernah bergabung di sebuah sekolah perang gerilya di Henyang, China pada 1938. Ia kemudian menulis pamflet Cach Danh Du Kich (Taktik Gerilya) sekitar tahun 1941 yang berfungsi sebagai panduan bagi para pemimpin datasemen gerilya Komunis Vietnam (1941-1944) dan kader pertama Tentara Rakyat Vietnam.
Sedangkan buku "Pokok-Pokok Gerilya" karya Jenderal A.H Nasution pertama kali diterbitkan tahun 1953. Vietnam mengalahkan Amerika Serikat dengan mengadopsi perang gerilya model Mao yang bertujuan akhir menghancurkan lawan. Disebutkan kalau model Mao yang digunakan oleh Vietnam Utara membagi peperangan menjadi tiga fase, dan ini dikenal juga dengan istilah Dau Tranh Strategy.
Fase pertama adalah penyebaran propaganda, perekrutan, infiltrasi organisasi, dan pengadaan senjata. Fase kedua adalah perang gerilya yang melibatkan sabotase, penyergapan, dan tindakan militer lain terhadap militer lawan maupun institusi vital. Fase ketiga adalah perang konvensional untuk merebut kota, menggulingkan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa kemenangan Vietnam terhadap Amerika pada perang 1955-1975 berkat buku strategi perang gerilya yang ditulis Jenderal A.H Nasution, keliru. Kemenangan Vietnam atas Amerika Serikat pada perang vietnam merupakan hasil strategi gerilya yang dipelajari Ho Chi Minh-pemimpin vietnam Utara- di sekolah perang gerilya di Henyang, China pada 1938.
Ia kemudian menulis pamflet Cach Danh Du Kich (Taktik Gerilya) sekitar tahun 1941 yang berfungsi sebagai panduan bagi para pemimpin datasemen gerilya Komunis Vietnam (1941-1944) dan kader pertama Tentara Rakyat Vietnam. Sementara buku "Pokok-Pokok Gerilya" karya Jenderal A.H Nasution pertama kali diterbitkan tahun 1953. Vietnam mengalahkan Amerika Serikat dengan mengadopsi perang gerilya model Mao yang bertujuan akhir menghancurkan lawan.
TIM CEKFAKTA TEMPO
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/CS64afLljlC/?utm_source=ig_embed&ig_rid=df5c1d04-2085-4af1-b851-fa3da8991475
- https://www.tempo.co/tag/jenderal-a-h-nasution
- https://www.tempo.co/tag/perang-vietnam
- https://www.idntimes.com/science/discovery/shandy-pradana/perang-vietnam-awal-mula-intervensi-amerika-dan-kekalahan-paman-sam-c1c2-1 %20
- https:/www.bbc.co.uk/bitesize/guides/zv7bkqt/revision/3
- https://www.bbc.co.uk/bitesize/guides/zv7bkqt/revision/4%20
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4339238/cek-fakta-hoaks-vietnam-kalahkan-amerika-serikat-berkat-andil-pahlawan-indonesia
(GFD-2021-8748) Sesat, Video Cara Tentara Korea Selatan Berterimakasih pada Veteran Turki
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 01/09/2021
Berita
Sebuah video yang memperlihatkan seorang pejabat militer mencium tangan beberapa veteran beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan narasi bahwa beginilah cara tentara Korea Selatan berterima kasih kepada para veteran Turki yang telah membantu mereka selama Perang Korea pada 1950.
Di Instagram, video tersebut dibagikan akun ini pada 28 Agustus 2021. Akun inipun menuliskan narasi, “sepertinya di sana veteran sangat dihargai.”
Selain video, juga terdapat sebuah foto yang memperlihatkan sejumlah tentara Turki yang dilengkapi senjata disertai narasi bahwa Korea Selatan tidak akan pernah melupakan kebaikan Turki. Ketika perang Korea meletus tahun 1950, Turki mengirimkan 5.000 pasukannya untuk membantu Korea Selatan. 774 tentara Turki gugur dalam misi ini.
Apa benar ini video cara tentara Korea Selatan berterima kasih kepada veteran Turki?
Tangkapan layar unggahan yang diklaim sebagai video cara tentara Korea Selatan berterimakasih pada veteran Turki
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya gambar-gambar hasil fragmentasi ditelusuri jejak digitalnya dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasilnya, video tersebut merupakan acara kunjungan perpisahan pejabat Atase Pertahanan Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Turki, Kolonel Joosenog Han pada 2016.
Video yang identik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Zaman TV pada 17 Februari 2016 dengan judul dalam bahasa Turki yang berarti, “Atase Korea yang tugasnya berakhir, mencium tangan para veteran, tidak bisa menahan air matanya.”
Menurut Zaman TV, staf Atase Pertahanan Kedutaan Besar Republik Korea di Ankara, Kolonel Joosenog Han, yang tugasnya di Turki berakhir, mencium tangan para veteran satu per satu dan berpamitan, serta mengunjungi makam Necati Dalgıç, seorang veteran Korea yang meninggal 2 tahun lalu di usia 87 tahun.
Video identik lainnya juga pernah diunggah ke Youtube oleh kanal TurkBilimi.Com pada 18 Februari 2016 dengan judul, “Kunjungan perpisahan menyedihkan Staf ATASE KOREA Kolonel Joosenog Han ke veteran Korea.”
Menurut kanal tersebut, Korea Selatan selalu menjaga persahabatannya dengan Turki pada tingkat yang lebih tinggi. Korea sangat menghargai para veterannya. Staf Kolonel Joosenog Han bersama isterinya melanjutkan tradisi persahabatan di Taman Jeonga, mengunjungi Cabang Karabük dari Asosiasi Veteran Tempur Turki, mencium tangan para veteran satu per satu, dan mempersembahkan patung militer Turki kepada para veteran Han kemudian mengunjungi makam Necati Dalg di Pemakaman Keluarga Safranbolu. Atase Militer Korea Kolonel Han membawa Atatürk di dadanya.
Dikutip dari Istiklal.com, Staf Atase Pertahanan Kedutaan Korea Selatan Kolonel Joosenog Han, yang tugasnya di Turki berakhir, tidak bisa menahan air matanya selama kunjungannya ke para veteran di Karabuk.
Staf Kolonel Joosenog Han mengunjungi Asosiasi Veteran Tempur Turki Cabang Karabük bersama istrinya Jeonga Park dan mencium tangan para veteran satu per satu.
Han mengatakan bahwa Serhat Dalgıç, putra veteran Korea Necati Dalg, selama kunjungannya ke Karabük pada Maret 2014, memberinya foto ayahnya, mengatakan, "Ayahku menunggumu lama, tetapi dia meninggal 2 hari yang lalu."
Dilansir dari Haberler.com, tidak dapat menahan air matanya, Kolonel Joosenog Han berkata:
"Saya telah melihat foto ini di meja saya selama 2 tahun. Saya memutuskan bahwa saya harus menunjukkan rasa hormat kepada mereka dengan mengunjungi. Saya sering bepergian selama 3 tahun. Terkadang saya berkendara 2-3-7 jam untuk mengunjungi seseorang di desa. Mereka juga senang. Saya pergi ke Korea. "Saya ingin mengunjungi makam Necati Dalg sebelum saya kembali. Ini bukan kunjungan resmi. Saya ingin datang dari hati saya."
Presiden Asosiasi Veteran Tempur Turki Cabang Karabük Sebahattin Chorbaci juga menyatakan bahwa kunjungan tersebut membuat mereka merasa emosional, dengan mengatakan, "Jika mereka dapat datang dari Korea dan mengunjungi makam para veteran kami, kami turut berbahagia untuk para veteran itu, tentara Turki. Orang-orang Korea , militer dan atase mereka selalu memahkotai tentara Turki di kepala mereka. terus dimahkotai, "katanya.
Han, yang mempersembahkan patung tentara Turki kepada para veteran, kemudian mengunjungi makam Necati Dalg di Pemakaman Keluarga Safranbolu. Khan menuangkan air ke makam dan berdoa. Bersama para veteran, dia berdiri diam di sisi kuburan.
Han memberikan berbagai hadiah kepada istri Necati Dalg, Rezan Dalg, dan kerabatnya. Nevzat ahin, menantu Necati Dalg, mantan Presiden Kardemir Karabükspor, juga berterima kasih kepada Han dengan mengatakan, "Tidak jelas apakah kami Muslim atau bukan." Mengatakan bahwa dia akan kembali ke Korea dengan tenang, Han mencium tangan Rezzan Dalg dan meninggalkan kota.
Duta besar Korea Selatan untuk Turki memuji bangsa Turki selama kunjungan ke provinsi Artvin, Senin.
“Saya sebagai duta besar datang untuk mengucapkan terima kasih kepada bangsa Turki. Anda telah berjuang untuk demokrasi Korea Selatan. Warga Korea tidak akan pernah melupakan Turki,” kata Choi Hong-ghi saat bertemu dengan Gubernur Artvin Omer Doganay di kantornya.
Turki adalah negara pertama setelah Amerika Serikat (AS) yang menjawab panggilan PBB untuk bantuan militer ke Korea Selatan setelah Korea Utara menyerang pada 1950. Pasukan Turki bertugas di bawah Komando PBB selama Perang Korea antara 1950 dan 1953, 774 tentara Turki gugur dalam misi tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas merupakan cara tentara Korea Selatan berterima kasih kepada para veteran Turki menyesatkan. Video tersebut merupakan kegiatan kunjungan perpisahan Staf Atase Pertahanan Kedubes Korea Selatan untuk Turki, Kolonel Joosenog Han yang berakhir masa tugasnya pada 2016.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/CTHCTQuprtR/
- https://www.youtube.com/watch?v=IXoSISUklWI
- https://www.youtube.com/watch?v=-Xbnhd6LBpU
- https://www.istiklal.com.tr/haber/gazileri-ziyaret-eden-koreli-komutan-agladi/30092
- https://www.haberler.com/karabuk-gorevi-sona-eren-kore-atesesi-gazilerle-8165319-haberi/
- https://www.aa.com.tr/id/dunia/dubes-korea-selatan-warga-korea-tak-akan-pernah-lupakan-turki/1263764
Halaman: 4512/6116