“Salam Sehat Bapak/Ibu an ANASTASIA
ENDANG KUSMIYATI,
Terimakasih sudah mengunakan BPJS
Kesehatan.
Ini adalah Kanal Layanan Administrasi
Peserta JKN-KIS melalui CHAT
WhatsApp(tanpa panggilan video) yang
akan melayani Bapak/ibu pada hari
kerja mulai jam 08.00 s.d. 24.00 waktu
setempat.
Sekali lagi kami sampaikan untuk pelanggan yang terhormat peserta JKN KIS BPJS Kesehatan AN ANASTASIA ENDANG KUSMIYATI. kami informasikan terdapat tagihan sebesar Rp. 1.456.000 yang belum di bayarkan per 1 Agustus 2022. Mohon segera lakukan pembayaran dari Aplikasi/
Channel terdekat. Terimakasih
Untuk cek total tagihan atau total Bayar silakan cek dari APK yang sudah kami
kirimkan.
Terimakasih”
Tentang kota mojokerto
(GFD-2023-11439) [SALAH] Pesan WhatsApp Cek Tagihan BPJS Oleh Puskesmas Pacet Mojokerto
Sumber: WhatsAppTanggal publish: 13/01/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar pesan WhatsApp terkait tagihan BPJS oleh Puskesmas Pacet Mojokerto kepada peserta JKN-KIS. Dalam pesan tersebut tertuliskan tagihan sebesar Rp. 1.456.000 yang belum dibayarkan, lalu diminta untuk mengunduh aplikasi yang dikirim untuk mengecek tagihannya.
Setelah ditelusuri, pesan WhatsApp tersebut adalah hoaks. Puskesmas Pacet Mojokerto melalui akun Instagramnya @puskesmaspacetmojokerto mengklarifikasi dan mengimbau agar berhati-hati jika menerima pesan tersebut, serta memperingatkan untuk tidak mengunduh file yang dikirimkan dalam pesan.
Berdasarkan penjelasan di atas pesan WhatsApp terkait tagihan BPJS oleh Puskesmas Pacet Mojokerto adalah hoaks dan masuk kategori konten palsu.
Setelah ditelusuri, pesan WhatsApp tersebut adalah hoaks. Puskesmas Pacet Mojokerto melalui akun Instagramnya @puskesmaspacetmojokerto mengklarifikasi dan mengimbau agar berhati-hati jika menerima pesan tersebut, serta memperingatkan untuk tidak mengunduh file yang dikirimkan dalam pesan.
Berdasarkan penjelasan di atas pesan WhatsApp terkait tagihan BPJS oleh Puskesmas Pacet Mojokerto adalah hoaks dan masuk kategori konten palsu.
Kesimpulan
Faktanya pesan tersebut adalah palsu. Puskesmas Pacet Mojokerto mengimbau agar berhati-hati terhadap maraknya modus penipuan mengunduh file yang dikirimkan.
Rujukan
(GFD-2023-11438) [SALAH] Mengejutkan !! Trisha Eungelica Anak Ferdy Sambo Serahkan Barbuk yg Selama ini Disembunyikan PC
Sumber: FACEBOOKTanggal publish: 12/01/2023
Berita
“Trisha Eungelica bak keceplosan ketika berbicara dengan temannya bahwa ia memiliki uang sebanyak 100 triliun dan diduga berasal dari usaha klub malam dan pencucian uang oleh Ferdy Sambo”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook yang bernama Anak Bangsa, pada 6 Januari 2023 lalu mengunggah video berdurasi 15 menit 29 detik dengan klaim narasi bahwa putri sulung Ferdy Sambo, Trisha Eungelica menyerahkan barang bukti yang disembunyikan Putri Candrawathi. Video itu mendapat tayangan sebanyak 950 ribu views, 7300 likes, dan 539 komentar. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut di dalam video yang berdurasi 15 menit ini sebenarnya hanya berisi potongan video berdurasi 2 menit yang kemudian diulang-ulang sepanjang 15 menit.
Terdapat ketidaksesuaian antara thumbnail video dengan isi videonya, judulyang dihadirkan menjelaskan bahwa Trisha Eungelica telah menyerahkan barang bukti kasus Ferdy Sambo yang ditutupi oleh Putri Candrawathi, padahal isi video yang diunggah ini hanya menarasikan mengenai vidio TikTok milik Trisha @troasang yang pada video itu terlihat ia sedang berbicara dengan temannya “kalau punya uang 100 triliun dibagi-bagi dong”, ujar teman Trisha, Trisha pun membalas dengan nada bercanda “Gua cut apa gak nih videonya”. Selanjutnya narasi dalam video itu hanya memberikan asumsi-asumsi tanpa bukti bahwa uang tersebut merupakan hasil dari usaha bisnis klub malam Ferdy Sambo yang masih dalam penyelidikan dan juga uang 100 triliun itu dinarasikan merupakan hasil dari pencucian uang yang dilakukan Ferdy Sambo.
Jadi kesimpulannya adalah unggahan tersebut tidak memiliki kesinambungan antar judul unggahan dengan isi video yang diberikan, karena pada judul diklaim seolah Trisha Eungelica telah menyerahkan barang bukti kasus Sambo, padahal faktanya tidak ditemukan pemberitaan yang membuktikan bahwa Trisha Eungelica menyerahkan barang bukti yang selama ini disembunyikan PC ke pengadilan seperti yang ada di video klaim.
Terdapat ketidaksesuaian antara thumbnail video dengan isi videonya, judulyang dihadirkan menjelaskan bahwa Trisha Eungelica telah menyerahkan barang bukti kasus Ferdy Sambo yang ditutupi oleh Putri Candrawathi, padahal isi video yang diunggah ini hanya menarasikan mengenai vidio TikTok milik Trisha @troasang yang pada video itu terlihat ia sedang berbicara dengan temannya “kalau punya uang 100 triliun dibagi-bagi dong”, ujar teman Trisha, Trisha pun membalas dengan nada bercanda “Gua cut apa gak nih videonya”. Selanjutnya narasi dalam video itu hanya memberikan asumsi-asumsi tanpa bukti bahwa uang tersebut merupakan hasil dari usaha bisnis klub malam Ferdy Sambo yang masih dalam penyelidikan dan juga uang 100 triliun itu dinarasikan merupakan hasil dari pencucian uang yang dilakukan Ferdy Sambo.
Jadi kesimpulannya adalah unggahan tersebut tidak memiliki kesinambungan antar judul unggahan dengan isi video yang diberikan, karena pada judul diklaim seolah Trisha Eungelica telah menyerahkan barang bukti kasus Sambo, padahal faktanya tidak ditemukan pemberitaan yang membuktikan bahwa Trisha Eungelica menyerahkan barang bukti yang selama ini disembunyikan PC ke pengadilan seperti yang ada di video klaim.
Kesimpulan
Isi yang disuguhkan di video itu jauh berbeda dengan apa yang ditulis di judul, serta isi dari video tersebut juga bukan merupakan informasi yang sudah dikonfirmasi dengan pasti.
Rujukan
(GFD-2023-11437) [SALAH] Armada Tempur Australia Terobos Laut NKRI Januari 2023
Sumber: FacebookTanggal publish: 13/01/2023
Berita
“Indonesia Dalam Masalah Besar!!! Armada Tempur Australia Tiba2 Terobos Laut NKRI Lakukan Ini”
Hasil Cek Fakta
Konflik antara Indonesia dan Australia memang masih terus bergulir sejak adanya konflik perebutan Pulau Pasir. Hal ini semakin dihebohkan dengan video unggahan akun facebook Cerita Artis pada 3 Januari 2023 yang mengklaim bahwa sejumlah kapal milik Australia kembali masuk tanpa izin ke laut NKRI.
Dalam narasi yang disampaikan pada video, ditegaskan bahwa para tentara Australia datang untuk memancing emosi dari masyarakat Indonesia dengan membawa senjata lengkap. Tak hanya itu, bahkan menurut pengakuan terdapat beberapa wartawan yang ditahan selama 1,5 hari di perbatasan Indonesia-Australia hingga disiksa oleh para marinir Austalia dengan tak diberi makan dan dibawa ke ruang mesin kemudian dipaksa menyentuh knalpot kapal hingga mengakibatkan luka bakar.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata apa yang disampaikan di dalam video berdurasi 10 menit tersebut tidaklah benar. Faktanya, apa yang disampaikan dalam narasi tersebut adalah kejadian 9 tahun yang lalu, lebih tepatnya pada 7 Januari 2014 di mana kapal perang Australia masuk ke perairan Indonesia tanpa izin dan membawa 45 imigran gelap. Sehingga, narasi adanya penyiksaan terhadap wartawan Indonesia tidaklah benar sebab sesuai yang disampaikan pada beritasatu.com (https://www.beritasatu.com/) penyiksaan yang dilakukan oleh mariner Australia ialah kepada 45 imigran gelap tersebut.
Tak hanya itu saja, di awal video yang diunggah oleh akun Cerita Artis tersebut, terdapat penggalan video dari Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan Indonesia yang memberikan komentar terhadap peristiwa masuknya armada tempur Australia ke laut Indonesia dengan berbahasa Inggris. Padahal ketika diamati dengan seksama, caption yang diberikan tidaklah sesuai dengan apa yang diucapkan oleh Prabowo Subianto.
Dalam narasi yang disampaikan pada video, ditegaskan bahwa para tentara Australia datang untuk memancing emosi dari masyarakat Indonesia dengan membawa senjata lengkap. Tak hanya itu, bahkan menurut pengakuan terdapat beberapa wartawan yang ditahan selama 1,5 hari di perbatasan Indonesia-Australia hingga disiksa oleh para marinir Austalia dengan tak diberi makan dan dibawa ke ruang mesin kemudian dipaksa menyentuh knalpot kapal hingga mengakibatkan luka bakar.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata apa yang disampaikan di dalam video berdurasi 10 menit tersebut tidaklah benar. Faktanya, apa yang disampaikan dalam narasi tersebut adalah kejadian 9 tahun yang lalu, lebih tepatnya pada 7 Januari 2014 di mana kapal perang Australia masuk ke perairan Indonesia tanpa izin dan membawa 45 imigran gelap. Sehingga, narasi adanya penyiksaan terhadap wartawan Indonesia tidaklah benar sebab sesuai yang disampaikan pada beritasatu.com (https://www.beritasatu.com/) penyiksaan yang dilakukan oleh mariner Australia ialah kepada 45 imigran gelap tersebut.
Tak hanya itu saja, di awal video yang diunggah oleh akun Cerita Artis tersebut, terdapat penggalan video dari Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan Indonesia yang memberikan komentar terhadap peristiwa masuknya armada tempur Australia ke laut Indonesia dengan berbahasa Inggris. Padahal ketika diamati dengan seksama, caption yang diberikan tidaklah sesuai dengan apa yang diucapkan oleh Prabowo Subianto.
Kesimpulan
BUKAN pada Januari 2023. Faktanya, apa yang disampaikan dalam narasi tersebut adalah kejadian 9 tahun yang lalu, lebih tepatnya pada 7 Januari 2014 di mana kapal perang Australia masuk ke perairan Indonesia tanpa izin dan membawa 45 imigran gelap.
Rujukan
(GFD-2023-11436) [SALAH] Akun WhatsApp Kepala Dinas Kominfo Kudus Dwi Yusi Sasepti
Sumber: WhatsAppTanggal publish: 13/01/2023
Berita
“Assalamualaikum wr wb. Piye kabare mas agus”
“Waalaikumsalam. Sae mbak. Jenengan pripun kabare?. Mpun dangu mboten…”
“Lg sibuk opo sakniki mas”
“sibuk muter2 niki. Pripun pripun?”
“Waalaikumsalam. Sae mbak. Jenengan pripun kabare?. Mpun dangu mboten…”
“Lg sibuk opo sakniki mas”
“sibuk muter2 niki. Pripun pripun?”
Hasil Cek Fakta
Beredar akun WhatsApp Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kudus Dwi Yusi Sasepti dengan nomor 081220103723. Akun tersebut menggunakan foto Dwi Yusi Sasepti sebagai foto profilnya.
Faktanya, Diskominfo Kabupaten Kudus melalui akun Twitter resminya mengklarifikasi bahwa akun WhatsApp yang beredar bukan milik Dwi Yusi Sasepti. Pihak Kominfo juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap penipuan yang marak terjadi.
Berdasarkan informasi di akun WhatsApp Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kudus Dwi Yusi Sasepti 081220103723 adalah hoaks dan masuk kategori konten tiruan.
Faktanya, Diskominfo Kabupaten Kudus melalui akun Twitter resminya mengklarifikasi bahwa akun WhatsApp yang beredar bukan milik Dwi Yusi Sasepti. Pihak Kominfo juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap penipuan yang marak terjadi.
Berdasarkan informasi di akun WhatsApp Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kudus Dwi Yusi Sasepti 081220103723 adalah hoaks dan masuk kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Dinas Kominfo Kudus mengklarifikasi akun yang beredar bukan milik Kepala Dinas Kominfo Kudus Dwi Yusi Sasepti
Rujukan
Halaman: 4489/6758