• (GFD-2019-1937) [SALAH] “hasil buntung dari tangan buntung”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/04/2019

    Berita

    “PETUGAS “SITUNG” DI KPU, MENGHITUNG BERDASAR PESANAN, hasil buntung ,dari tangan buntung, ????????”.

    Hasil Cek Fakta

    Foto yang dibagikan oleh SUMBER sudah beredar sebelumnya di Internet sebagai “Trik Lucu Curang di Ujian”, selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1936) [SALAH] Foto Pdt.DR.Ir.Niko Njotorahardjo Mendukung Paslon Prabowo-Sandi

    Sumber: www.facebook.com
    Tanggal publish: 08/04/2019

    Berita


    =====
    Beredar postingan di media sosial yang menyatakan bahwa Pdt.DR.Ir.Niko.Njotorahardjo, mendukung Paslon nomor 02, Prabowo-Sandi. Namun, melalui halaman Facebook resmi dari Pdt.DR.Ir.Niko.Njotorahardjo melakukan klarifikasi terhadap berita tersebut dan menyatakan bahwa kabar tersebut tidak benar.
    =====

    Narasi:

    Beredar postingan di media sosial yang menyatakan bahwa Pdt.DR.Ir.Niko.Njotorahardjo, mendukung Paslon nomor 02, Prabowo-Sandi, dalam gambar tersebut terdapat tulisan:

    “Kami mengutuk keras penyerangan Biadab yg di lakukan Fartai PDI-P Di DIY Ke markas FPI, yang memakan Korban 1 Anggota FPI, 2 Umat kami dan @ Gereja di rusak, 1 Anggota Imtel Tni, dan ! orang Panwaslu. 17 April 2019 kami tdk Goyah Pilih 02”

    Narasi dalam postingan:

    “Wow... teriak yang dalam GBK Radikal, pengusung khilafah, mau hapus tahlilan , ganti Pancasila.....tapi mereka berani rusak gereja !!!!!! Gilaaa.... kemarin masjid”



    =====

    Hasil Cek Fakta

    Melalui halaman Facebook terverifikasi dari Pdt.DR.Ir.Niko.Njotorahardjo, dijelaskan bahwa beliau dan Healing Movement Ministry, tidak pernah memberikan arahan untuk memilih salah satu paslon Capres dan Cawapres.
    Dalam postingannya di laman facebook resminya, Pdt.DR.Ir.Niko.Njotorahardjo mengatakan,

    “Shalom saudara/i

    Atas nama Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo dan Healing Movement Ministry, kami TIDAK PERNAH memberikan arahan untuk memilih salah satu paslon Capres dan Cawapres. Pilihan Capres dan Cawapres ada di tangan saudara/i.

    Jika ada postingan dalam bentuk gambar ini yang mengatasnamakan Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo sudah dipastikan adalah HOAX.

    Demikian informasi ini kami sampaikan.
    Mohon bantu sebarkan pesan ini.
    Tuhan Yesus memberkati????”

    Rujukan

  • (GFD-2019-1932) [SALAH] Video Obama Merilis Lukisan Prabowo

    Sumber: www.facebook.com
    Tanggal publish: 05/04/2019

    Berita

    Beredar sebuah cuplikan video yang berisi mantan presiden Amerika Serikat Obama membuka kain hitam yang berisi lukisan Prabowo Subianto, yang sebenarnya terjadi adalah video tersebut merupakan hasil suntingan dari video saat Obama dan istrinya Michelle merilis lukisan potret diri Obama dan Istrinya.

    =====

    Narasi:

    Beredar sebuah cuplikan video yang berisi mantan presiden Amerika Serikat Obama membuka kain hitam yang berisi lukisan Prabowo Subianto di salah satu laman media sosial dengan narasi:

    “Sosok seorang pemimpin yang di akui dunia Mr. Prabowo Subianto
    Saya yang sampaikan anda yang simpulkan ????????????????
    #17AprilPrabowoPresident”

    =====

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar tersebut merupakan hasil suntingan dari video saat Obama dan istrinya Michelle merilis lukisan potret diri Obama dan Istrinya yang dirilis oleh Smithsonian's National Portrait Gallery dan dilukis oleh Kehinde Wiley dan Amy Sherald.. Video dirilis pada 12 Februari 2018. Video serupa telah di upload di media social Youtube dan bisa dilihat secara umum melalui akun resmi dari Smithsonian's National Portrait Gallery dengan nama akun Smithsonian.
    Dalam video yang telah disunting terlihat jelas bahwa terdapat lapisan gambar baru yang sengaja di tambahkan dalam video. Terlihat saat Obama membuka kain hitam yang menutupi lukisan, secara tiba-tiba terdapat bayangan Foto Prabowo sebelum kain sepenuhnya turun.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1931) Segerombolan WNA Cina Berseragam Tentara dan Bersenjata di Kalimantan Utara

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/04/2019

    Berita

    Beredar di media sosial soal informasi adanya kehadiran WNA Cina berpakaian tentara dan bersenjata di Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

    Keberadaan WNA itu terlihat Jumat (20/4) lalu di kawasan Gunung Sari RT 21. Warga menduga dari ciri fisik, WNA itu berasal dari China.

    “Sementara masyarakat indonesia disibukan dgn Ricuh Pemilu ada info tentara cina sdh masuk di daerah Apung, vidio ini direkam masyarakat apung secara diam2 dr depan rumahnya,mohon dicek TNI apa benar?" isi narasi dari unggahan yang beredar di media sosial.

    Hasil Cek Fakta

    Kabar yang viral tersebut sampai ke jajaran Kodim 0903 Tanjung Selor. Tim pun dikerahkan untuk menyelidiki keberadaan WNA yang diketahui berjumlah 7 orang.

    “Kabar mereka tentara asing itu tidak benar. Bahwa mereka menggunakan seragam mirip loreng, tapi mereka bukan tentara. Ini masih kita cek di lapangan,” kata Dandim 0903 Tanjung Selor Letkol Infanteri Sigit Hengki Purwanto kepada wartawan, Rabu (12/4).

    Sigit mengaku belum tahu jelas asal kewarganegaraan ketujuh orang itu, meski masyarakat menduganya asal China. “Apakah benar itu mahasiswa, atau orang yang ingin melihat-lihat situasi wisata di sini. Sebagai informasi, orang asing ini datang dari Jakarta,” ujar Sigit.

    “Dari Jakarta kemudian langsung ke Berau dan jalan darat ke sini (Bulungan). Imigrasinya bukan melalui Berau atau Tarakan, tapi melalui imigrasi Jakarta. Nah sehingga kami putus komunikasi untuk mengecek visa atau paspor, dalam rangka apa ke sini,” tambah Sigit.

    Sigit memastikan, ketujuh orang itu bukan tentara dan tidak membawa senjata yang menjadi perbincangan warga. “Arahnya (ketujuh WNA) itu ke Gunung Sari, mau melihat proses pengambilan gaharu. Mereka cuma dua hari di lokasi,” terang Sigit.

    Masih dijelaskan Sigit, keberadaan WNA itu memang tidak berkoordinasi dengan keamanan.

    “Tidak berkoordinasi. Yang jelas orang asing datang ke imigrasi ditembuskan ke kita. Tapi kita tidak ditembusi imigrasi. Imigrasi Berau tidak tahu, imigrasi Tarakan juga tidak ada tembusan. Karena memang imigrasinya dari Jakarta. Masyarakat tidak perlu resah. Tour Guide-nya lagi kita cari. Cuma uniform mirip tentara,” demikian Sigit.

    Di pihak Kepolisian juga memastikan informasi di media sosial yang menyebutkan adanya kehadiran WNA China, di Desa Gunung Sari, kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, adalah kabar bohong.

    “Sehubungan informasi adanya berita bahwa ada tentara China bersenjata lengkap, di Kaltara, khususnya di Bulungan, krimsus langsung lidik,” kata Dirkrimsus Polda Kalimantan Utara, Kombes Pol Helmi Kwarta Kesuma Putra, dalam penjelasan dia kepada wartawan di Tanjung Selor, Kamis (25/4).

    Helmi menerangkan, semua pihak bekerja baik dari Polri dan TNI di Kalimantan Utara, untuk memastikan kebenaran informasi itu, dan melakukan pemeriksaan yang bisa menjelaskan fakta sebenarnya.

    “Jadi, ditemukan fakta bahwa memang ada kunjungan ke sana (Desa Gunung Sari), pelajar dari China. Penelitian terhadap tanaman Gaharu. Yang mengantar, sudah kita periksa, pihak hotel juga sudah kita periksa, dan CCTV juga. Kemudian, orang-orang yang kita anggap bisa menjelaskan fakta sebenarnya di TKP,” ujar Helmi.

    “Tidak ada tentara, bukan tentara. Dan, tidak ada senjatanya. Jadi, bohong beredar di medsos itu, tentara China lengkap senjata, ratusan orang. Berita itu bohong, membuat resah. Seolah-olah, tidak ada polisi tidak ada tentara,” tambah Helmi.

    Helmi menegaskan, Dirkrimsus tengah memproses kabar bohong di medsos itu. “Dari alat bukti yang ada, perkara ini akan kita tindaklanjuti ke penyelidikan. Siapa-siapa yang menyebarkan berita bohong ini, siap-siap saja. Masyarakat, siapa saja yang coba-coba sebarkan berita bohong maka siap-siap menghadapi Cyber Crime,” terang Helmi.

    Masih dijelaskan Helmi, kabar bohong itu membuat resah, sehingga pelakunya harus berhadapan dengan hukum yang berlaku. “Siapapun akan kita proses. Nanti hasil pemeriksaan akan disampaikan kemudian. Nanti akan kita beri keterangan detail terkait identitas pelaku,” tutup Helmi.

    Rujukan