• (GFD-2020-4169) [SALAH] “seorang pasien kanker melemparkan uang di seluruh koridor rumah sakit”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/06/2020

    Berita

    Beredar akun Dina Daniati Milagros (fb.com/dina.daniati.7583) mengunggah gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “KETIKA HARTA BUKANLAH SEGALANYA
    Poto ini diambil di rumah sakit habrin(tiongkok),seorang pasien kanker membawa tas penuh uang meminta dokter menyelamatkan hidupnya dan dia punya banyak uang untuk membayarnya..
    Tapi dokter bilang dia tidak bisa melakukan apapun karena kankernya sudah stadium akhir..
    Dia begitu marah dan frustasi sehingga ia melemparkan uang di seluruh koridor rumah sakit. Sambil berteriak : ‘apa gunanya memiliki uang….!!! Apa gunanya memiliki uang !!!!
    Uang tidak dapat membeli kesehatan,uang tidak dapat membeli waktu,uang tidak dapat membeli kehidupan. Sungguh pelajaran bagi kita untuk selau menjaga kesehatan ,beramal kebaikan demi bekal menuju akhirat dan berdoa,supaya umur kita bermanfaat bagi orang lain..
    Meskipun pendek ataupun panjang..”

    pasien kanker melemparkan uang

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran klaim Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa ada pasien kanker melemparkan uang di seluruh koridor rumah sakit adalah klaim yang salah.

    Tim CekFakta Tempo menelusuri foto-foto itu dengan reverse image tool Source, Google, Yandex, dan TinEye. Hasilnya, ditemukan bahwa peristiwa dalam foto-foto di atas memang terjadi di sebuah rumah sakit di Harbin, Cina. Namun, pemilik uang tersebut bukanlah pasien kanker. Foto-foto ini juga telah beredar di internet sejak 2014.

    Salah satu situs yang pernah memuat foto-foto tersebut adalah situs News.qq.com, yakni pada 5 Juli 2014. Foto-foto itu terdapat dalam sebuah artikel yang ditulis dalam bahasa Tionghoa yang jika diterjemahkan berbunyi “Pria dengan jutaan uang tunai menghancurkan kekasihnya”.

    Ada empat foto yang dimuat dalam artikel tersebut. Menurut artikel ini, yang mengutip keterangan dari seorang dokter di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Harbin II, peristiwa itu terjadi pada 3 Juli 2014 di koridor ruang gawat darurat Rumah Sakit Universitas Kedokteran Harbin I.

    Menurut pihak rumah sakit yang diwawancarai wartawan, peristiwa tersebut melibatkan seorang perawat wanita yang bertengkar dengan seorang pria karena masalah pribadi. Walaupun banyak uang yang berserakan di lantai, tidak ada insiden perebutan uang.

    Peristiwa tersebut juga diberitakan oleh situs Shanghaiist.com dengan judul “Seorang pria melemparkan 1 juta RMB kepada mantan pacarnya dalam sebuah pertengkaran di rumah sakit”. RMB merupakan singkatan dari Renminbi atau Yuan, mata uang Cina.

    Menurut artikel itu, pria yang sudah menikah tersebut melemparkan 1 juta RMB kepada mantan pacarnya, seorang perawat di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Harbin, karena ia menerima sebuah mobil BMW baru dari pacarnya yang sekarang.

    Seorang petugas rumah sakit mengatakan kepada wartawan bahwa keduanya bertengkar di luar ruang gawat darurat sebelum insiden pelemparan uang tersebut. Untungnya, penjaga keamanan dapat meredakan situasi itu, meskipun tidak diketahui apa yang terjadi pada uang tersebut.

    Kesimpulan

    Bukan pasien kanker. Uang dalam foto itu dilemparkan oleh seorang pria yang bertengkar dengan mantan pacarnya, seorang perawat di rumah sakit di Harbin, Cina, pada 3 Juli 2014.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4168) [SALAH] Ribuan Ikan Mati Di Tepi Pantai Bali

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 25/06/2020

    Berita

    Sebuah akun twitter bernama @Canda_Bisnis2 mengunggah video berdurasi 1 menit 14 detik yang memperlihatkan fenomena ribuan ikan terdampar di pinggir pantai yang diklaim berlokasi di pantai Bali.
    Ikan mati.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, dilansir dari tempo.co melalui tool InVID yang kemudian ditelusuri menggunakan reverse image tool, ditemukan beberapa situs dan kanal YouTube yang menyebut peristiwa dalam video itu terjadi di pantai Acapulco, Meksiko. Ada pula yang menyebut video itu direkam di Venezuela pada awal April 2020.

    Lewat petunjuk-petunjuk tersebut, Tempo melakukan pencarian lebih lanjut di YouTube dan Google memakai berbagai kata kunci dalam bahasa Spanyol. Hasilnya, di YouTube, video tersebut telah lebih dulu diunggah oleh beberapa kanal dengan konten berbahasa Spanyol yang memberi keterangan bahwa peristiwa itu terjadi di Venezuela.

    Situs media Ululeo misalnya, mengunggah video tersebut di situs serta kanal YouTube-nya pada 6 April 2020. Situs ini memberikan judul pada video itu yang terjemahannya berbunyi “Ajaib: Ribuan ikan membanjiri pantai Venezuela (video)”.

    Adapun dalam keterangannya, situs ini menulis bahwa terjadi fenomena yang mengesankan di pantai-pantai Venezuela di mana ribuan ikan terdampar sehingga dapat dikumpulkan secara massal.

    Dari unggahan-unggahan ini, diketahui bahwa video yang dibagikan oleh akun @Canda_Bisnis2 diambil di Choroni, Aragua. Selain di Choroni, peristiwa terdamparnya ikan tersebut juga terjadi di Juan Griego, Coro, serta La Guaira.

    Channel youtube Tetova News pada 25 April 2020. Kanal ini mengunggah video yang merupakan gabungan dari dua video di mana video pertamanya adalah video yang dibagikan oleh akun @Canda_Bisnis2. Tetova News menjelaskan bahwa peristiwa dalam video pertama terjadi di Choroni.

    Sementara video kedua diambil di pantai Acapulco, Meksiko. Dalam video ini, terlihat bahwa jumlah ikan yang terdampar di pantai tidak sebanyak yang ada di Venezuela.

    Dalam keterangannya, Tetova News juga menulis, “Menurut Direktur Promotor dan Administrator Pantai di Acapulco, Sabas Arturo de la Rosa Camacho, peristiwa itu tampaknya bukan terjadi karena kurangnya oksigen dalam air laut, melainkan bagian dari siklus hidup. Ikan kembung mendekati pantai untuk mencoba memakan ikan sarden kecil.”

    Tempo membandingkan kembali video terdamparnya ikan tersebut yang diambil di Venezuela dan Meksiko. Di situs Noticieros Televisa, dimuat sebuah potongan video kejadian di Meksiko yang sama dengan yang diunggah oleh kanal Tetova News. Situs itu menulis bahwa peristiwa terdamparnya ikan di pantai Acapulco itu terjadi pada 20 April 2020.

    Jika dilihat seksama video yang diunggah akun @Canda_Bisnis2 pada menit 0:54, terdapat gambar plat nomor mobil degan warna putih yang tentunya bukan plat Indonesia.

    Kesimpulan

    Bukan di pantai Bali. fenomena ikan mati terdampar di pantai ini terjadi di Choroni, Aragua, Venezuela, pada awal April 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4167) [SALAH] “Keasang pengarep mampu menangani virus Corona di Jakarta asal menjadi gubernur DKI”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/06/2020

    Berita

    Beredar Status dari akun Andrian (fb.com/100038035968076) membagikan sebuah artikel berjudul “Kaesang Pangarep Dikabarkan Mampu Tangani Corona Jika Maju Jadi Gubernur DKI Jakarta.
    Kaesang Pangarep

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Kaesang Pangarep menyebutkan dirinya mampu menangani virus Corona di Jakarta asal menjadi gubernur DKI adalah klaim yang salah.

    Tidak ada pernyataan dari Kaesang Pangarep yang meyatakan dia mampu menangani virus Corona COVID-19. Artikel yang dibagikan oleh sumber klaim sendiri merupakan artikel periksa fakta yang membantah klaim tersebut. Melalui kanal Youtube, Kaesang sendiri juga sudah membantah klaim itu.

    Pada tanggal 25 Mei 2020, Hoax Crisis Center Jawa Barat (@hccjawabarat) membuat artikel periksa fakta yang menyatakan bahwa tidak ada pernyataan Kaesang yang mengatakan jika wabah Covid-19 di Jakarta akan mudah diatasi jika dirinya menjadi Gubernur berdasarkan pencarian dari beberapa media daring.

    Dikutip dari Medcom.id, klaim ini kabar bohong yang kembali muncul di tengah masyarakat. Tim Cek Fakta Medcom.id, pernah menelusuri narasi dengan substansi yang sama. Meskipun kali ini, narasi hoaks disusun dengan ulasan yang berbeda.

    “Tidak ada pemberitaan atau pernyataan resmi dari Kaesang yang meyatakan demikian,” tulis Medcom.id dalam laporan yang dimuat pada Rabu 27 Mei 2020.

    Artikel berjudul “Kaesang Pangarep Dikabarkan Mampu Tangani Corona Jika Maju Jadi Gubernur DKI Jakarta, Simak Faktanya” yang dimuat di situs republika.ikhtisar.net pada 9 Juni 2020 ini sendiri sebenarnya adalah artikel periksa fakta yang dikutip dari artikel berjudul “Kaesang Pangarep Dikabarkan Mampu Tangani Corona Jika Maju Jadi Gubernur DKI Jakarta, Simak Faktanya” yang dimuat di situs depok.pikiran-rakyat.com pada 26 Mei 2020.

    Dalam artikel tersebut, dituliskan hasil periksa fakta sebagai berikut:

    “Namun faktanya Kaesang Pangarep tidak pernah mengunggah narasi yang menyatakan dirinya akan menanggulangi penyebaran virus corona di Jakarta jika ia maju menjadi Gubernur DKI Jakarta.
    Foto yang digunakan dalam unggahan Facebook merupakan hasil suntingan yang diambil dari laman Instagram Kaesang Pangarep.
    Foto tersebut menampilkan kegiatan Kaesang Pangarep yang juga bekerja dari rumah selama pandemi. Kaesang saat itu mengenakan kemeja berwarna putih polos, celana pendek merah, dan sandal berwarna merah dan biru.
    Atas kemeja, bawahan celana pendek, dan pakai sandal. Outift of the Day (OOTD) ngantor zaman now,” tutur Kaesang Pangarep dalam unggahan di Instagram pribadinya pada 24 April 2020.
    Dalam ungggahan tersebut Kaesang Pangarep sama sekali tidak meyinggung bahasan tentang Pilkada dan rencananya dalam memimpin DKI Jakarta.
    Setelah ditelusuri lebih lanjut juga tidak ditemukan informasi yang menyebut Kaesang Pangarep menyatakan dirinya bisa dengan mudah mengendalikan virus corona jika maju menjadi Gubernur DKI Jakarta.
    Sementara pada saat yang sama, Kaesang Pangarep disoroti beberapa pihak karena gayanya yang nyentrik dan disebut-sebut mewakili gaya anak muda melalui aktivitas kesehariannya.
    Maka dari itu foto dengan klaim yang menyatakan majunya Kaesang Pangarep menjadi gubernur DKI Jakarta untuk dapat menangani pandemi menjelang Pilkada tersebut tidak benar.***”

    Pada tanggal 1 Juni 2020, Kaesang Pangarep sendiri juga sudah membantah klaim tersebut melalui kanal Youtubenya.

    Kesimpulan

    Tidak ada pernyataan dari Kaesang Pangarep yang meyatakan dia mampu menangani virus Corona COVID-19. Artikel yang dibagikan oleh sumber klaim sendiri merupakan artikel periksa fakta yang membantah klaim tersebut. Melalui kanal Youtube, Kaesang sendiri juga sudah membantah klaim itu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4166) [SALAH] “TENTARA MERAH PKC Nyamar Jadi Pekerja Proyek”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/06/2020

    Berita

    Pelintiran daur ulang. Foto peristiwa pengamanan WNA pada tahun 2018, dipelintir untuk membangun kesimpulan keliru.
    Tentara Merah

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan tangkapan layar status pelintiran foto peristiwa pengamanan WNA.

    * Tangkapan layar yang dibagikan SUMBER menambahkan narasi yang TIDAK sesuai dengan fakta sehingga menimbulkan kesimpulan keliru.

    (2) Beberapa artikel yang berkaitan,

    * detikNews @ 18 Sep 2018 23:02 WIB: “Karawang – Sebanyak enam warga negara (WN) China dijaring aparat di salah satu hotel di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Petugas berwenang yang memeriksa mereka memastikan tidak ada pelanggaran keimigrasian.

    Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Imigrasi Karawang Yopie Asmara. “Paspor, izin tinggal mereka sah,” ucap Yopie saat jumpa pers di Kantor Imigrasi Karawang, Selasa malam (18/9/2018).”

    Selengkapnya di “Dokumen Lengkap, 6 WN China yang Dijaring di Karawang Dibebaskan” http://bit.ly/2EI6ssl / https://archive.md/AEPk9 (arsip cadangan).



    * detikNews @ 18 Sep 2018 22:45 WIB: “Karawang – Tim Pengawasan Orang Asing Imigrasi Karawang menjaring 6 warga negara (WN) China dan 2 WNI yang menginap di salah satu hotel di Karawang. Dari tangan mereka, diamankan buku saku berwarna merah dengan lambang palu arit. Foto buku itu menyebar di media sosial dan mereka dianggap menyebarkan paham komunisme.

    “Apapun yang diramaikan medsos tidak benar. Faktanya tidak seperti itu (menyebar paham komunis). Saya kira terlalu jauh, itu cuma asumsi saja,” kata Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya saat jumpa pers di Kantor Imigrasi Karawang, Selasa malam (18/9/2018).”

    Selengkapnya di “Aparat Jaring 6 WN China di Karawang” https://bit.ly/3cpP6gn / https://archive.md/rH46T (arsip cadangan).

    Rujukan