• (GFD-2020-4365) [SALAH] Video Pesepeda Masuk Pantai Indah Kapuk Harus Pakai Paspor

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 16/07/2020

    Berita

    Akun Twitter @SaveMoslem1 (GERAKKANKEMBALIKE UUD’45) mengunggah sebuah video berdurasi 0:40 detik pada 14 Juli 2020. Unggahan tersebut telah mendapatkan respon sebanyak 1.315 suka serta 984 retweet dan komentar.

    Dalam video tersebut, seorang pesepeda mengaku kalau masuk kawasan PIK (Pantai Indah Kapuk) di atas jam 09.00 WIB, harus menggunakan paspor. Ia juga menambahkan bahwa hanya mobil yang bebas masuk ke kawasan tersebut.

    Berikut kutipan narasinya:

    “BENARKAH ADA NEGARA DALAM NEGARA ???
    PANTAI INDAH KAPOK MAU MASUK PAKAI SEPEDA HARUS PUNYA PASPORT ... BENARKAH INI ???
    #FokusStopRUUHIP
    #FokusStopRUUHIP”

    https://reportaseindonesia.com/m/berita-9324-ada-apa-di-pantai-indah-kapuk.html

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi yang dipaparkan oleh pesepeda tersebut adalah salah. Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmiko, dengan tegas mengatakan tidak ada syarat membawa paspor untuk masuk wilayah tersebut (Pantai Indah Kapuk 2).

    “Tidak ada di Jakarta Utara yang mensyaratkan aktifitas warganya dengan pra syarat bawa paspor, sebagaimana video viral tersebut," tegasnya saat dikonfirmasi oleh Warta Kota.

    Menurutnya, di kawasan tersebut memang ada pengaturan waktu masuk pesepeda karena masih ada lalu lalang truk proyek. Terdapat spanduk di belakang pesepeda yang menyebutkan waktu bersepeda di pagi hari dari pukul 06.00-09.00 WIB dan sore pukul 16.00-17.00 WIB.

    "Yang bersangkutan tidak jelaskan waktu ada di lokasi, padahal di belakang jelas ada spanduk yang mengatur penggunaan jalur untuk bersepeda," ujar Sigit.

    Restu Mahesa, Township Management Director Agung Sedayu Group, menegaskan informasi masuk PIK 2 pakai paspor itu tidak benar. Warga yang hendak masuk atau berolahraga di kawasan PIK 2 memang harus melapor ke petugas untuk pendataan, mengingat masih ada pembangunan di kawasan itu.

    “Proyek kami masih berjalan di beberapa lokasi masih belum bisa diakses secara umum, karena membahayakan bilamana pengunjung masuk ke area tersebut, masih banyak alat berat, masih banyak truk di sana sehingga kami berikan kebijakan, bilamana yang akan olahraga tetap minta izin, sehingga tercatat semuanya,” ujarnya yang dikutip dari detiknews.

    Kesimpulan

    Dengan demikian, video yang diunggah oleh akun Twitter @SaveMoslem1 dapat masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan. Sebab, untuk masuk ke wilayah PIK 2 tidak diperlukan paspor seperti yang dinarasikan dan diinformasikan video tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4364) [SALAH] Anies Sebut Mendungui Warga

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/07/2020

    Berita

    Akun Facebook bernama Rinkashi Tomo mengunggah status pada tanggal 08/07/2020 di grup Facebook bernama “ANIS BASWEDAN PRESIDEN RI 2024” yang berisi sebuah gambar berupa dua bilah tangkapan layar berita mengenai tanggapan Anies Baswedan pada program reklamasi DKI Jakarta. Salah satu pemberitaan dari gambar tersebut berasal dari Kompas.com memberitakan Anies Baswedan “mendungui” warga Jakarta ditambah klaim Anies sebagai penipu. Pemilik status juga menyebut Anies sebagai gubernur hasil demonstrasi pada narasinya.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Buka Suara soal Reklamasi Ancol, Anies: Ini untuk Melindungui Warga dari Banjir”

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, gambar tersebut merupakan layar tangkap dari pemberitaan Kompas.com yang berjudul “Buka Suara soal Reklamasi Ancol, Anies: Ini untuk Melindungi Warga dari Banjir”. Kemudian judulnya dipelintir menjadi “Melindungui warga dari banjir.”

    Anies Baswedan pada berita aslinya di Kompas.com mengklaim bahwa proses yang dilakukan ini adalah untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir yang menjadi momok di Ibu Kota.

    "Proses ini sudah berlangsung cukup panjang bahkan menghasilkan lumpur yang amat banyak, 3,4 juta meter kubik. Lumpur ini kemudian dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol. Jadi ini adalah sebuah kegiatan untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir," ucap Anies, Sabtu (10/07/2020).

    Sebelumnya Anies Baswedan menolak program reklamasi DKI Jakarta pada 2017 seperti yang diberitakan Detik.com pada status. Hal ini yang membuat Anies disebut sebagai “penipu” karena pada 2020 mengizinkan program reklamasi sebagaimana narasi dalam gambar.

    Kesimpulan

    Gambar suntingan/editan. Judul berita Kompas dipelintir. Anies Baswedan tidak pernah menyatakan hal tersebut tentang kebijakan reklamasi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4363) [SALAH] Beberapa RSUD Di Jakarta dan Depok Ditutup Karena Karyawan Positif Covid-19

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 16/07/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai di Whatsapp yang menyatakan sejumlah RSUD di Jakarta dan Depok ditutup lantaran karyawannya terpapar virus Corona atau Covid-19. Berikut kutipan narasinya:

    “Assalamualaikum wr wb
    Temen2 spesialis....
    Just Info...
    Beberapa rumah sakit terpaksa ditutup karena karyawan positif
    Cobtoh
    1. Rsud Kalideres, 8 karyawan positif, sementara rumah sakit ditutup 1 mg
    2. Rsud pasar rebo, 20 karyawan positif, beberapa poli ditutup
    3. Rsud Depok...12 karyawan positif... semua poli tutup
    Berdasarkan evaluasi..... Ternyata mereka yang positif didapat waktu makan bergerombol tanpa masker, 🙏
    Mohon kita saling mengingatkan
    Perawat2 kita, yg masih sering bergerombol makan bareng dan ngobrol.... 🙏 🙏 🙏 🙏
    Ini info 2 hari yl, para Nakes sdh cape, sdh mulai cuek, hati2 sobats, RS bisa jd cluster2 baru. 😓”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, beberapa bagian informasi dalam pesan berantai tersebut keliru. Dilansir dai tribunnews.com, Direktur RSUD Pasar Rebo, dr Isnindyarti secara resmi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 32/SE/2020 yang berisikan pernyataan klarifikasi.

    “Terkait informasi tersebut, kami mengklarifikasi dan memastikan bahwa RSUD Pasar Rebo tetap membuka pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat inap dan rawat khusus bagi pasien umum atau pasien JKN," katanya di Jakarta Timur, Kamis (9/7/2020).

    Untuk RSUD Kalideres, diketahui bahwa memang melakukan penutupan pada 7-13 Juli 2020 untuk melakukan sterilisasi. Tindakan itu dilakukan lantaran terdapat delapan pegawai umum RSUD Kalideres terpapar Covid-19. “Pegawai umum yang terpapar ada delapan," kata Direktur RSUD Kalideres dr M Bal'an Kamali Rangkuti di Jakarta, Jumat (10/7/2020).

    Meski demikian, RSUD Kalideres tidak menutup semua layanannya dan masih bisa melayani untuk kasus penanganan pasien dalam keadaan darurat. “Enggak tutup semuanya. Tapi masih dapat melayani untuk kasus penanganan pasien dalam keadaan darurat," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristy Wathin.

    Lalu, untuk RSUD Depok, pada Mei 2020 memang sempat menutup layanannya. Akan tetapi, pada Juni 2020, layanannya sudah dibuka kembali. "Poliklinik RSUD Kota Depok sudah dibuka kembali. Ini dilakukan setelah para tenaga medis sembuh dari Covid-19," ujar Direktur RSUD Kota Depok, dr Devi Maryori, di RSUD Kota Depok.

    Devi menambahkan, pembukaan hanya 50 persen dari poli yang ada. "Setiap poli tiga kali sepekan. Namun jumlah kunjungan dan waktunya juga masih dibatasi," terang dia.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka informasi dalam pesan berantai tersebut terdapat konteks informasi yang salah pada beberapa bagiannya. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4361) [SALAH] “Kamis Besok, FPI-PA 212 DEMO DEPAN DPR RI Stok makanan di rumah menipis Lumayan dapat nasi bungkus+15.000”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/07/2020

    Berita

    Akun JE Almeida (fb.com/je.almeida.54) mengunggah sebuah gambar yang seolah merupakan tangkapan layar artikel berjudul “Kamis Besok, FPI-PA 212 DEMO DEPAN DPR RI Stok makanan di rumah menipis Lumayan dapat nasi bungkus+15.000” dari situs Tagar.id yang dimuat pada Rabu 15 Juli 2020 pukul 01.30 WIB.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim adanya artikel berjudul “Kamis Besok, FPI-PA 212 DEMO DEPAN DPR RI Stok makanan di rumah menipis Lumayan dapat nasi bungkus+15.000” yang dimuat di situs Tagar.id adalah klaim yang salah.

    Faktanya, judul artikel tersebut adalah judul hasil editan atau suntingan. Judul asli artikel itu adalah “Kamis Besok, Buruh dan PA 212 Bakal Kepung DPR”.

    Di dalam artikel itu, dijelaskan kelompok buruh dan organisasi masyarakat (ormas) Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis, 16 Juli 2020. Meski aksi dilakukan di hari dan tempat yang sama, tapi masing-masing kelompok bakal menyuarakan isu yang berbeda.

    Tujuan kelompok buruh hendak mendesak penghentian pembahasan Omnibus Law atau Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja. Sementara, PA 212 datang ke Senayan untuk menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

    Ketua Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI) Ellena Ekarahendy menuturkan posisi politik Gebrak adalah menolak keseluruhan klaster dalam Omnibus Law RUU Cilaka.

    Sementara itu, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengklaim gelombang demonstrasi penolakan RUU HIP jilid II di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020 nanti akan lebih besar dari aksi sebelumnya, karena didukung sedikitnya 174 ormas. Slamet Maarif pun optimistis aksi ini dapat berjalan lancar seperti aksi pertama. Dia mengklaim aksi akan berjalan damai dan kondusif. Slamet Maarif juga mengklaim akan menerapkan protokol kesehatan.

    Kesimpulan

    Judul suntingan / editan. Judul asli artikel itu adalah “Kamis Besok, Buruh dan PA 212 Bakal Kepung DPR”, dimuat di situs Tagar.id pada 15 Juli 2020.

    Rujukan