• (GFD-2020-4593) [SALAH] Pidato Lengkap Jokowi, Negara Kita Tidak Pernah Berhutang Hanya Melakukan Pinjaman Dari Luar Negeri

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/08/2020

    Berita

    “Haiyyaaa .. ini plecident +62 itu hoo .. ?!!

    Plecident +62 ini tidak hutang lho ..

    cuma pinjam pinjam lual negeli .. 😄😄😄

    #aneh_tapi_fakta_lho“

    Hasil Cek Fakta

    Akun facebook bernama Gula Surya Zhiu Han mengunggah tangkapan layar artikel kompas.com yang berjudul “Pidato Lengkap Jokowi, Negara Kita Tidak Pernah Berhutang Hanya Melakukan Pnijaman Dari Luar Negeri”, yang tayang pada selasa, 31 maret 2020 pukul 16.27 WIB.

    Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya foto tersebut merupakan hasil suntingan atau editan. Melaui index pencarian di laman kompas.com ditemukan artikel asli berjudul “Pidato Lengkap Jokowi, dari PSBB, Listrik Gratis, hingga Keringanan Kredit”.

    Konten manipulasi ini sudah pernah dilakukan pemeriksaan fakta oleh mafindo pada laman turnbackhoax.id pada 27 april 2020 lalu [SALAH] “Pidato Lengkap Jokowi, Negara Kita Tidak Pernah Berutang, Hanya melakukan Pinjaman Luar Negeri”.

    Dalam artikel tersebut berisi kebijakan Presiden Jokowi bagi masyarakat yang terdampak wabah, khususnya kelas ekonomi menengah ke bawah. Kebijakan yang dimaksud mulai dari penambahan jumlah penerima program kesejahteraan, meringankan pembayaran kredit, hingga menggratiskan tarif listrik.

    Kesimpulan

    Foto suntingan atau editan, pada tanggal dan jam yang sama tidak ditemukan artikel kompas.com berjudul seperti itu. artikel asli yang tayang pada selasa, 31 maret 2020 pukul 16.27 WIB berjudul “Pidato Lengkap Jokowi, dari PSBB, Listrik Gratis, hingga Keringanan Kredit”.

    ======

    Rujukan

  • (GFD-2020-4592) [SALAH] Pesan Berantai Kantor Pusat PT Kawan Lama Ditutup Karena Salah Satu Direksi Meninggal dan 10 Orang Karyawan Terpapar Covid-19

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 10/08/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai Whatsapp yang menyebutkan kantor pusat PT Kawan Lama di Meruya, Jakarta Barat ditutup lantaran salah seorang direksi meninggal lantaran Covid-19 dan 10 orang karyawan terpapar positif.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Just info:

    Kantor pusat Kawan Lama di Meruya, Jakarta Barat ditutup per hari ini setelah salah seorang direksi meninggal kemarin sore akibat Covid-19. Kontak erat dengan almarhum sudah diketahui 10-orang positif terpapar. Tindakan selanjutnya seluruh karyawan yang berkantor digedung tersebut akan dilakukan RT sampai PCR. Kebijakan selanjutnya menutup akses Head office ke seluruh cabang, toko dan warehouse. Jumlah karyawan di gedung tersebut 2.986 orang.

    👆 KAWAN LAMA ini 2 group dg ACE hardware …. HATI2 teman2 -covid19 tidak kelihatan DAN juga ada di tempat2 elite / kelihatannya bersih 😢😢😢”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi dalam pesan berantai Whatsapp tersebut sebagian keliru. Dilansir dari kumparan.com, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi, Andri Yansyah, mengatakan Kawan Lama Group melakukan penutupan dan laporan secara mandiri terkait karyawannya yang corona. Penutupan dilakukan pada 6 Agustus hingga 9 Agustus.

    Dia mengatakan, ada 6 orang yang dinyatakan positif corona dari 175 karyawan. Sementara sisanya, kata dia, telah dilakukan swab test dan hasilnya negatif.

    Pada pemberitaan katadata.co.id dan kumparan.com pada tanggal 7 Agustus 2020, VP Corporate Affairs Kawan Lama Group, Dasep Suryanto membenarkan enam karyawan di bidang sales yang dinyatakan positif Corona.

    Kejadian ini menurutnya bermula ketika pada 27 Juli 2020 perusahaan menerima laporan ada seorang karyawan yang mengaku tak enak badan. Melihat gejala yang dialami menyerupai pasien Covid-19, karyawan yang bersangkutan pun diminta melakukan uji cepat (rapid test) yang kemudian diketahui hasilnya reaktif Karyawan tersebut lalu diminta melakukan tes usap PCR dan hasilnya kembali positif.

    "Karyawan ini sudah mengeluhkan sakit tanggal 27 Juli, karena ada gejala makanya dari perusahaan minta dilakukan rapid, hasilnya reaktif, dari situ kita coba lagi swab, hasilnya positif virus corona. Itu tanggal 2 diketahuinya," terangnya.

    Perusahan lalu melakukan pelacakan serta tes massal dan diketahui ada enam orang yang terpapar. Akibat kejadian tersebut, perusahaan langsung menutup sementara gedung perkantoran selama empat hari, yakni pada 6-9 Agustus 2020. Kebijakan tersebut sebagaimana Peraturan Gurbenur DKI No.51 Tahun 2020.

    "Penutupan hanya dilakukan di kantor pusat dan tidak dilakukan di lokasi lain seperti kantor cabang, gerai maupun warehouse kami," katanya.

    Berdasarkan keterangan dari Dasep pada 7 Agustus 2020, diketahui sejumlah karyawannya sudah dinyatakan sembuh. “Setelah itu kita langsung koordinasikan agar langsung ke Wisma Atlet. Infonya hari ini sudah sembuh beberapa yang sudah dinyatakan sembuh," lanjutnya.

    Kesimpulan

    Informasi dari pesan berantai keliru sebagian. Bukan 10 orang, melainkan enam orang karyawan bagian sales yang terpapar Covid-19. PT Kawan Lama memberlakukan penutupan kantor pusat dari tanggal 6 Agustus 2020 hingga 9 Agustus 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4591) [SALAH] Burhanuddin Muhtadi Disebut Dapat Rp450 Miliar untuk Menangkan Jokowi

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 10/08/2020

    Berita

    Akun Twitter Dl (@/Dessyln_2812) mengunggah cuitan berupa narasi dan foto hasil tangkapan layar dari portal berita Babe yang disertai dengan tagar #JKWBapakHoaxNasional pada 6 Agustus 2020. Cuitan yang ditujukan untuk membalas cuitan akun Twitter Michel Adam (@MichelAdamADA_) itu telah mendapat respon sebanyak 112 likes, 48 retweets, dan 12 balasan.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh
    Bismillahirrahmanirrahim
    #JKWBapakHoaxNasional
    #JKWBapakHoaxNasional
    HANYA DI INDONESIA
    DATA KEBOHONGAN HARGANYA RATUSAN MILIAR”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto hasil tangkapan layar artikel portal berita Babe itu sebenarnya mengutip artikel portal berita Suara dengan judul yang sama. Kedua artikel itu menyebutkan bahwa Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melaporkan pemilik empat akun media sosial ke Bareskrim Polri karena ia dituduh menerima uang sebesar Rp450 miliar untuk mengatur hasil hitung cepat pilpres 2019 yang memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin.

    “Padahal video itu berisikan kegiatan saya yang sedang berdiskusi dengan Profesor Rhenald Kasali saat membicarakan elektabilitas Jokowi. Dan itu sudah lama,” ungkap Burhan yang dikutip dari Koran Tempo.

    Sebagai tambahan, isu mengenai Burhanuddin Muhtadi menerima Rp450 miliar untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 pada pilpres 2019 sudah pernah diperiksa dalam artikel yang berjudul “[SALAH] Burhanuddin Muhtadi Dituding Dalang Quick Count Palsu.”

    Kesimpulan

    Dengan demikian, cuitan akun Twitter Dl (@/Dessyln_2812) tersebut dapat dikaterorikan sebagai Konten yang Salah/False Context. Hal ini dikarenakan Burhanuddin Muhtadi tidak menerima Rp450 miliar untuk memenangkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 pada pilpres 2019 seperti yang diklaim dalam narasi cuitan tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4588) [SALAH] “Firza adalah KUNCI”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/08/2020

    Berita

    “Ketika Habib Rizieq menyangkal semua pembicarannya, dan menuduh Yusril membuat kebohongan, tak banyak hal yang dilakukannya. Cukup berpose dan ketemu dengan peluru kendali antar benua bernama “Firza”,” tulis akun Facebook Abu Lillin Lilin atau @jaychou.jaychou.7355 dengan melampirkan foto Yusril Ihza Mahendra dan Firza Husein, Selasa (4/8).

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Abu Lillin Lilin atau jaychou.jaychou.7355 mengunggah foto Pengacara, Yusril Ihza Mahendra tengah duduk di satu meja dengan Firza Husein. Pada foto tersebut diberi judul “Firza adalah KUNCI” dengan keterangan sebagai berikut:

    “Ketika Habib Rizieq menyangkal semua pembicarannya, dan menuduh Yusril membuat kebohongan, tak banyak hal yang dilakukannya. Cukup berpose dan ketemu dengan peluru kendali antar benua bernama “Firza”,” unggah akun Facebook Abu Lillin Lilin, Selasa (4/8).

    Setelah menelusuri melalui mesin pencari, faktanya unggahan tersebut adalah salah atau keliru.

    Faktanya, saling tuding dan sangkal antara tokoh Front Pembela Islam (FPI), Habib Riziq Shihab (HRS) dengan Yusril adalah dalam konteks pembahasan keislaman Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto yang dinilai tak jelas oleh HRS yang berhubungan dengan rencana pencalonan Prabowo pada pemilihan presiden (pilpres) 2019.

    Awalnya dari pengakuan Yusril, HRS mengatakan keislaman Prabowo tidak jelas. Dengan begitu melalui Ijtima Ulama akan dipilih seorang ulama untuk mendampingi Prabowo.

    Namun, pernyataan dari Yusril ini dibantah oleh HRS dengan mengatakan Yusril telah berbohong. Berbohong baik dari sisi waktu komunikasinya, dimana HRS mengakui terakhir berkomunikasi dengan Yusril adalah dua (2) tahun sebelum pencapresan, maupun isi dari pembahasannya yakni, meragukan keislaman Prabowo.

    Mendapat bantahan dari HRS, Yusril pun tak tinggal diam. Ia menyatakan bahwa HRS yang berbohong dengan menunjukan bukti percakapan Whatsappnya dengan HRS.

    Sementara foto Yusril bersama Firza Husein, diketahui tidak ada hubungannya dengan konteks masalah antara Yusril dengan HRS.

    Foto Yusril dengan Firza adalah terkait permintaan Firza dan keluarganya, khususnya Ibundanya kepada Yusril untuk menangani kasus dugaan makar yang menerpanya.

    Pada saat itu Firza menegaskan bahwa masuknya Yusril sebagai kuasa hukumnya tidak ada hubungannya dengan HRS. Dia tak mau namanya diseret-seret dalam konflik politik.

    “Jangan dikait-kaitkan ke Habib Rizieq. Tidak ada hubungannya. Ini murni karena persoalan hukum, untuk persoalan kasus makar yang dituduhkan ke saya,” kata Firza.

    Dengan begitu, unggahan akun Facebook Abu Lillin Lilin berdasarkan kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai konten yang salah dengan definisi ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah.

    Kesimpulan

    Foto Yusril dengan Firza yang dikatakan untuk mematahkan semua tudingan HRS yang menyatakan Yusril membuat kebohongan adalah salah. Diketahui saling tuding dan sangkal antara Yusril dengan HRS adalah terkait dengan pernyataan HRS mengenai keislaman Prabowo. Sementara konteks foto Yusril dengan Firza adalah terkait pengacara untuk mendampingi Firza pada dugaan kasus makar.

    Rujukan