• (GFD-2021-8891) [SALAH] Lowongan Kerja Bagi Lulusan SMA/SMK di Satpol PP Surabaya

    Sumber: Portal Daring
    Tanggal publish: 29/12/2021

    Berita

    Beberapa waktu lalu sempat beredar informasi tentang adanya lowongan pekerjaan untuk lulusan SMA/SMK di Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP daerah Surabaya

    Hasil Cek Fakta

    Namun melansir dari beritajatim.com, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto menyatakan, bahwa informasi mengenai adanya lowongan kerja bagi lulusan SMA/SMK di Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP pada Desember 2021 di Kota Surabaya dipastikan tidak benar atau hoax. Ia juga menegaskan bahwa Satpol PP Kota Surabaya untuk tahun 2021 dan 2022 belum membuka pendaftaran untuk menjadi anggota baru dari Satpol PP.

    Melansir dari surabaya.liputan6.com, Eddy Christijanto juga menyatakan bahwa setelah dilakukan penelusuran pada website penyedia jasa informasi lowongan pekerjaan tersebut, ia membenarkan terkait dengan adanya lowongan pekerjaan untuk menjadi anggota atau bagian dari Satpol PP, tetapi lowongan pekerjaan tersebut tersedia di luar Kota Surabaya.

    Lalu apabila diperhatikan lebih seksama. Dari portal daring tersebut pula, informasi terkait dengan adanya lowongan pekerjaan di Satpol PP Surabaya selalu dimuat setiap tahun dalam website tersebut, sehingga bisa disimpulkan bahwa artikel yang memuat tentang informasi lowongan pekerjaan di Satpol PP Surabaya itupun merupakan artikel recycle yang diulang setiap tahun dengan mengubah tanggal dan lokasi daerah pendaftarannya.

    Selain itu, melansir dari akun Instagram resmi Satpol PP Surabaya, @satpolppsurabaya. Pihak Satpol PP Surabaya menyatakan bahwa informasi terkait dengan dibukanya lowongan pekerjaan Satpol PP daerah Surabaya pada Desember 2021 ialah informasi salah. Pihak Satpol PP Surabaya juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati apabila terdapat oknum yang menjanjikan pekerjaan untuk menjadi Anggota Satpol PP dengan mengatasnamakan Satpol PP Surabaya, karena pada tahun 2021 ini, pihak Satpol PP Surabaya belum membuka rekrutmen bagi anggota baru. Selain itu, diimbau pula mengenai berbagai informasi terkait dengan Satpol PP Surabaya hanya diinformasikan pada laman resmi Satpol PP Surabaya.

    Eddy Christijanto juga menyarankan kepada masyarakat, apabila mendapat informasi terkait lowongan pekerjaan di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya, bisa segera melakukan konfirmasi ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait atau bisa pula melakukan konfirmasi ke Kantor Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya, yang berlokasi di Jalan Jimerto No. 25-27 Surabaya.
    Berdasarkan pada seluruh referensi, lowongan kerja bagi lulusan SMA/SMK di Satpol PP Surabaya ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Informasi salah. Faktanya, melalui akun Instagram resminya, yaitu @satpolppsurabaya. Pihak Satpol PP Surabaya menyatakan bahwa informasi terkait dengan dibukanya lowongan pekerjaan Satpol PP daerah Surabaya pada Desember 2021 ialah informasi salah.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8889) [SALAH] Vaksin mRNA pada Pfizer dan Moderna Berbahaya Bagi Anak-Anak

    Sumber: Rumble.com
    Tanggal publish: 29/12/2021

    Berita

    “A viral gene will be injected... This gene forces your child's body to make toxic spike proteins. These proteins often cause permanent damage in children's critical organs”
    Terjemahan:
    “Sebuah gen virus akan disuntikkan... Gen ini memaksa tubuh anak Anda untuk membuat lonjakan protein beracun. Protein ini sering menyebabkan kerusakan permanen pada organ penting anak-anak”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah informasi di internet yang mengklaim bahwa vaksin yang berasal dari teknologi mRNA seperti Vaksin Pfizer dan Moderna berbahaya bagi anak-anak. Informasi yang beredar melalui Rumble.com tersebut menampilkan video seorang peneliti vaksin mRNA, Dr. Robert Malone, menyatakan bahwa vaksin mRNA berbahaya bagi organ tubuh anak-anak yang disebabkan dari lonjakan protein beracun.
    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, pernyataan tersebut dibantah oleh sejumlah dokter ahli lainnya karena tidak mendasar dan tidak ada bukti lonjakan protein yang dihasilkan vaksin mRNA beracun. Melalui AFP, Paul Offit, dokter penyakit menular yang juga Director of the Vaccine Education Center di Rumah Sakit Anak Philadelphia menyatakan bahwa lonjakan protein beracun tersebut salah, tidak ada buktinya pada percobaan hewan dan manusia. Kemudian Peter Murray, Profesor Imunologi Biokimia Institute Max Planck menyatakan bahwa lonjakan protein yang dihasilkan tersebut tidak membahayakan karena hanya bertahan pada otot seseorang beberapa saat setelah disuntikan.
    Vaksin berbasis mRNA yang digunakan Pfizer dan Moderna ini merupakan teknologi termutakhir. Vaksin ini bekerja dengan memperkenalkan “blueprint” lonjakan protein Virus Corona buatan sehingga dapat dikenali oleh tubuh tanpa memasukkan virus asli yang sudah dilemahkan seperti kebanyakan vaksin tradisional pada umumnya. Terkait klaim tersebut Daborah dari American Academy of Pediatrics mengatakan kepada AFP bahwa video tersebut menyesatkan dan membahayakan orang lain yang tidak ingin divaksin termasuk anak-anak.
    Dengan demikian klaim Vaksin mRNA pada Pfizer dan Moderna Berbahaya Bagi Anak-Anak merupakan informasi yang tidak benar dan termasuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Klaim tersebut salah. Faktanya, sejumlah ahli melalui AFP mengonfirmasi bahwa pernyataan tersebut tidak akurat dan tidak ada bukti yang mendasar. Lonjakan protein beracun yang dianggap berbahaya pada Vaksin mRNA tersebut tidak terbukti adanya.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8888) [SALAH] Video Fisikawan Bermain Bola Voli Menggunakan Drone

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 29/12/2021

    Berita

    “When Physicists are boring”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di Twitter dengan klaim dua fisikawan bermain bola voli dengan menggunakan drone, video tersebut memperlihatkan dua drone diterbangkan di atas gedung dan saling melemparkan bola voli seperti menampilkan reaksi fisika dari pantulan bola voli.
    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, video asli tersebut merupakan hasil visual efek karya seniman visual Hamid Ebrhimnia, ia membagikan video tersebut pertama kali melalui Instagram pribadinya. Seniman visual asal Iran tersebut melalui AFP mengatakan “Video itu tidak nyata. Saya membuatnya dengan VFX karena saya melakukan banyak karya seni efek visual. Video tersebut merupakan karya seni visual gerak dan memiliki pesan di dalamnya: menyebarkan pesan COVID-19 dan tetap di rumah,” ujarnya.
    Dengan demikian klaim Video Fisikawan Bermain Bola Voli Menggunakan Drone merupakan informasi yang tidak benar dan termasuk ke dalam kategori Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim memperlihatkan dua drone bermain bola voli yang dikendalikan oleh fisikawan tersebut salah. Faktanya, video tersebut merupakan hasil suntingan VFX oleh seniman visual Hamid Ebrahimnia, bukan menggunakan drone asli.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8887) [SALAH] Burung Elang Ikan Menangkap Ikan Hiu dari Laut

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 29/12/2021

    Berita

    “Osprey with shark he just caught flying over the beach.”
    Terjemahan:
    “Burung elang pemakan ikan dengan ikan hiu yang baru saja ditangkapnya terbang di sekitar pantai”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di Twitter dengan klaim burung elang ikan menangkap ikan hiu dan beterbangan di sekitar pantai. Dalam video berdurasi 25 detik tersebut memperlihatkan seekor burung sedang terbang dengan mencengkeram ikan berukuran besar.
    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, melalui laman video.storyful.com yang pertama kali menyebarkan video tersebut mengklaim bahwa burung elang ikan tersebut menangkap ikan berjenis Spanish Mackerel. Ikan tersebut merupakan jenis ikan yang berukuran besar sehingga pada cengkeraman burung elang ikan tersebut terlihat seperti menangkap ikan hiu.
    Kepalsuan klaim pada video tersebut sudah terkonfirmasi oleh HoaxEye yang aktif mengidentifikasi gambar atau video palsu yang tersebar di media sosial.
    Dengan demikian klaim Burung Elang Ikan Menangkap Ikan Hiu dari Laut merupakan informasi yang tidak benar dan termasuk ke dalam kategori Konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim memperlihatkan burung elang menerkam ikan hiu tersebut salah. Faktanya, ikan yang ditangkap tersebut bukanlah ikan hiu, melainkan ikan Spanish Mackerel yang berukuran besar.

    Rujukan