• (GFD-2020-4972) [SALAH] Surat Penerimaan Calon Taruna Poltekip dan Poltekim

    Sumber: Tangkapan Layar
    Tanggal publish: 09/09/2020

    Berita

    KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

    Bersamaan ini disampaikan perihal Keputusan Menteri Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi B/304/M.SM.02.05/2020, tentang Hasil Tes Pemeriksaan CALON Taruan/Taruni/

    Hasil Cek Fakta

    Beredar tangkapan layar kertas surat berisi informasi terkait penerimaan Calon Taruna/Taruni Sekolah Kedinasan Politeknik Ilmu Permasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Guna menanggapi informasi yang sudah tersebar di masyarakat, pihak Kementerian PANRB pun akhirnya angkat bicara.

    Melansir dari liputan6.com, Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB Andi Rahadian menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan surat penetapan seperti halnya yang beredar.

    “Kami tegaskan surat tersebut adalah palsu atau hoaks. Menteri PANRB tidak pernah mengeluarkan surat tersebut,” jelas Andi.

    Klarifikasi serupa juga disampaikan melalui media sosial Instagram resmi @kemenpanrb sebagai berikut:

    Sahabat Muda, informasi terkait penerimaan Calon Taruna/Taruni Sekolah Kedinasan Politeknik Ilmu Permasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, seperti yang tertera pada gambar di atas adalah TIDAK BENAR/HOAKS.
    __
    Kementerian PANRB tidak pernah mengeluarkan kebijakan/keputusan tersebut.
    __
    Selalu berhati-hati dan jangan mudah percaya jika ada informasi/surat yang meragukan. Admin berharap Sahabat Muda selalu waspada dan memastikan kebenarannya kepada kami. Terima kasih.

    Kesimpulan

    Informasi palsu. Melalui Instagram resminya, ditegaskan bahwa Kementerian PANRB tidak pernah mengeluarkan kebijakan atau keputusan seperti halnya keterangan pada surat yang beredar.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4971) [SALAH] Pencopotan Bendera PDIP di Sumatera Barat

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/09/2020

    Berita

    “SUMBAR…Emang Gokil…👍👍👍
    Mantap…!!!
    Bendera PDIP Di Copotin Di Sudut” Jalan…Jangan Sampai Bendera PDIP Berkibar Di SUMBAR.
    Insyaallah…Kota” Yg Lainnya.Mengikuti Jejak SUMBAR.

    #TOLAKPDIP
    #SumbarMenolakPDIP💥💞💞💞”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Anton mengunggah foto hasil tangkapan layar dengan narasi yang menyebutkan bahwa bendera PDIP dicopot dari sudut-sudut jalan di Sumbar (Sumatera Barat). Unggahan tersebut telah mendapat respon sebanyak 1,9 ribu reaksi, 315 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 1 ribu kali.

    Berdasarkan penelusuran, foto hasil tangkapan layar yang digunakan pada unggahan tersebut berasal dari artikel portal gelora.co. Namun, foto asli yang digunakan pada artikel itu bukanlah peristiwa pencopotan bendera PDIP di Sumatera Barat, melainkan foto peristiwa saat Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta mencopot Bendera PDIP di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada 20 Januari 2020.

    Satuan PP kecamatan Cempaka Putih menurunkan atribut bendera-bendera partai milik PDIP karena adanya aduan masyarakat yang merasa terganggu.

    “Kita turunkan sebanyak 500 atribut partai seperti spanduk dan bendera. Semuanya kita bawa ke kecamatan Cempaka Putih,” kata Kepala Satpol PP kecamatan Cempaka Putih Aries Cahyadi yang dikutip dari Antara News.

    Ia menambahkan, penurunan atribut-atribut partai tersebut atas dasar pengaduan warga yang merasa terganggu lingkungannya tidak nampak estetis setelah satu minggu atribut itu terpasang. Pencopotan atribut-atribut itu dilakukan di sepanjang Jalan Pramuka raya, Jalan Layang (Fly Over) Ahmad Yani, Jalan Ahmad Yani, serta Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat.

    Dengan demikian, unggahan akun Facebook Anton dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah/False Context karena foto tersebut bukan diambil di Sumatera Barat, melainkan di sepanjang kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Narasi yang salah. Faktanya, foto tersebut merupakan foto peristiwa Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta mencopot Bendera PDIP di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada 20 Januari 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4970) [SALAH] Foto Beberapa Tokoh Indonesia dengan Penari Tari Perut

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/09/2020

    Berita

    “Lha…beberkan…”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Jamil Al Salim membagikan foto unggahan dari akun Facebook Prabu pada grup Facebook Mahfud Menjawab. Pada foto unggahan yang dibagikan tanggal 7 September itu terdapat wajah beberapa tokoh, seperti Amien Rais, Rizieq Shihab, dan Ismail Yusanto.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan foto hasil suntingan/editan. Ditemukan foto asli dari unggahan tersebut di beberapa blogspot tahun 2010 dan 2011. Foto asli unggahan itu merujuk pada foto tari perut.

    Dengan demikian, foto unggahan yang dibagikan oleh akun Facebook Jamil Al Salim pada grup Facebook Mahfud Menjawab dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi karena foto tersebut telah melalui proses penyuntingan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Foto tersebut hasil suntingan/editan. Foto asli dari unggahan akun Facebook itu ditemukan dalam beberapa unggahan di blogspot.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4969) [SALAH] Foto “Anak kecil ini kehilangan ibunya saat perang”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/09/2020

    Berita

    Akun Dewi Prastiti (fb.com/dewi.prastiti) mengunggah sebuah gambar seorang anak perempuan sedang tertidur di tanah di tengah-tengah lukisan kapur yang terdapat narasi:

    “Diambil oleh seorang fotografer. Anak kecil ini kehilangan ibunya saat perang. Ia mengambil menggambar gambar ibunya dengan kapur di lantai, lalu dia tidur diatas gambar itu. Karena itu, hargailah apa yang kamu saat ini, sebelumsemuanya diambil!”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto seorang anak perempuan sedang tertidur di tanah di tengah-tengah lukisan kapur yang kehilangan ibunya saat perang adalah klaim yang salah.

    Faktanya, seniman asal Iran yang mengabadikan foto itu di tahun 2012 mengatakan anak perempuan itu adalah sepupunya dan tidak ada cerita tragis di balik foto itu.

    Dilansir dari AFP, seniman dan fotografer asal Iran yang bernama Bahareh Bisheh menjadikan foto itu sebagai foto profil akun Instagramnya (instagram.com/bahareh.bisheh.official). Sang seniman menyertakan tautan ke akun Flickr miliknya di mana dia pernah mengunggah foto itu pada tanggal 15 Juli 2012. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, keterangan di foto itu artinya: “Saya memiliki seorang ibu… Foto oleh: Bahareh Bisheh dari Iran”.

    Di Flickr, Bisheh juga menjelaskan di kolom komentar bahwa anak di foto itu adalah sepupunya dan tidak ada cerita tragis di balik foto itu.

    “Gadis kecil ini adalah sepupuku dan dia sebenarnya tertidur di jalan aspal di luar rumahku. Dia pasti sudah bermain cukup lama dan berbaring untuk istirahat dan akhirnya tertidur. Saya berdiri di atas kursi untuk mengabadikan foto ini. Tidak ada panti asuhan yang dilibatkan dan tidak ada cerita tragis di balik ini semua. Saya gunakan kesempatan ini untuk jadi kreatif. Ini adalah sebuah langgam fotografi,” tulisnya jika diartikan ke Bahasa Indonesia.

    Di YouTube, sang seniman membagikan karya seni buatannya, termasuk foto di unggahan menyesatkan dan beberapa foto dengan lukisan kapur lain yang telah dibuatnya.

    Kesimpulan

    Seniman asal Iran yang mengabadikan foto itu di tahun 2012 mengatakan anak perempuan itu adalah sepupunya dan tidak ada cerita tragis di balik foto itu.

    Rujukan