Akun Facebook Duck Sen (fb.com/100076700326959) pada 18 Januari 2022 mengunggah satu gambar dan dua video video yang memperlihatkan beberapa orang terkapar dengan kondisi wajah mengeluarkan darah dan asap ke grup Duck Sen official. Di gambar yang ia unggah terdapat narasi:
“Beberapa demonstran di Israel yg menentang kebijakan Presiden tiba² di kepalannya mengeluarkan asap putih dari hidung, mulut, mata dan telinga karena di dalam tubuhnya sdh tertanam NANO CHIP yg apabila bertabrakan dgn gelombang. frequensi jaringan 5G maka reaksinya akan sepaerti ini… Bila elite igin memusnahkan beberapa orang yg di inginkan maka tinggal menekan tombol on…! Nano Chip berbeda dgn Implan Chip… ! Implan Chip sebesar biji beras sedangkan Nano Chip berukuran sehelai rambut di belah 1000… dan Nano Chip ada terkandung di dalam Vaksin…!!”
(GFD-2022-9122) [SALAH] “Demonstran di Israel tiba2 kepalanya terbakar mengeluarkan asap putih dari mata, hidung, mulut dan telinga”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 01/02/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang memperlihatkan beberapa orang terkapar dengan kondisi wajah mengeluarkan darah dan asap yang diklaim sebagai demonstran di Israel yang menentang kebijakan Presiden tiba-tiba kepalanya mengeluarkan asap putih dari hidung, mulut, mata dan telinga karena di dalam tubuhnya sudah tertanam nanochip merupakan klaim yang salah.
Faktanya, bukan di Israel dan bukan karena di tubuhnya tertanam nanochip. Aksi demonstrasi dalam video tersebut terjadi di Irak pada 2019 untuk menentang Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi. Penyebab asap yang keluar dari kepala pengunjuk rasa adalah kapsul peluru gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan menembus tengkorak korban.
Dilansir dari Tempo, video yang identik dengan kualitas yang lebih baik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Newsy, pada 12 November 2019 dengan judul, “’Non-Lethal’ Crackdown On Protests Turns Deadly In Iraq.” Menurut kanal tersebut, bukti menunjukkan sumber tak terduga dari korban pengunjuk rasa: tabung gas air mata ditembakkan langsung ke kerumunan.
Video analisis tewasnya dua orang demonstran akibat peluru gas air mata yang menembus tengkorak, juga pernah dimuat ke Youtube oleh kanal situs berita NBC News pada 19 November 2019 dengan judul, “Iraqi Protesters Dying From Tear Gas Canisters To The Skull | NBC News Now.”
Menurut NBC News, protes di Irak telah berdarah, merenggut ratusan nyawa dan melukai ribuan lainnya. Video yang dibagikan di media sosial menjadi semakin mengerikan. Emmanuelle Saliba dari NBC News menjalani proses menganalisis dan memverifikasi beberapa video ini yang mengungkapkan bagaimana pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan untuk menindak pengunjuk rasa.
Faktanya, bukan di Israel dan bukan karena di tubuhnya tertanam nanochip. Aksi demonstrasi dalam video tersebut terjadi di Irak pada 2019 untuk menentang Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi. Penyebab asap yang keluar dari kepala pengunjuk rasa adalah kapsul peluru gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan menembus tengkorak korban.
Dilansir dari Tempo, video yang identik dengan kualitas yang lebih baik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Newsy, pada 12 November 2019 dengan judul, “’Non-Lethal’ Crackdown On Protests Turns Deadly In Iraq.” Menurut kanal tersebut, bukti menunjukkan sumber tak terduga dari korban pengunjuk rasa: tabung gas air mata ditembakkan langsung ke kerumunan.
Video analisis tewasnya dua orang demonstran akibat peluru gas air mata yang menembus tengkorak, juga pernah dimuat ke Youtube oleh kanal situs berita NBC News pada 19 November 2019 dengan judul, “Iraqi Protesters Dying From Tear Gas Canisters To The Skull | NBC News Now.”
Menurut NBC News, protes di Irak telah berdarah, merenggut ratusan nyawa dan melukai ribuan lainnya. Video yang dibagikan di media sosial menjadi semakin mengerikan. Emmanuelle Saliba dari NBC News menjalani proses menganalisis dan memverifikasi beberapa video ini yang mengungkapkan bagaimana pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan untuk menindak pengunjuk rasa.
Kesimpulan
BUKAN di Israel dan bukan karena di tubuhnya tertanam nanochip. Aksi demonstrasi dalam video tersebut terjadi di Irak pada 2019 untuk menentang Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi. Penyebab asap yang keluar dari kepala pengunjuk rasa adalah kapsul peluru gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan menembus tengkorak korban.
Rujukan
(GFD-2022-9121) [SALAH] Foto “seorang ayah di Texas membunuh seorang pria karena memperkosa putrinya yang berusia 5 tahun”
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 01/02/2022
Berita
Akun Instagram Gangsal – 5 (instagram.com/gang5al_) pada 28 November 2021 mengunggah sebuah foto seorang pria yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye yang tampak menangis. Di foto itu terdapat narasi; “Kirim ambulance dan polisi sekarang, aku telah membunuh seseorang. Silakan tangkap saya.” Ucap seorang ayah di Texas setelah membunuh seorang pria karena kedapatan sedang memperkosa putrinya yang berusia 5 tahun.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto seorang seorang pria yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye yang tampak menangis yang diklaim sebagai seorang ayah di Texas membunuh seorang pria karena memperkosa putrinya yang berusia 5 tahun merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, pria di foto itu bukan pembunuh pelaku pemerkosaan. Pria di foto itu adalah Frank K.C Hertel yang divonis bersalah di Pengadilan Ohio karena telah memperkosa putrinya sejak berusia 3 tahun.
Foto yang identik, salah satunya dimuat di artikel berjudul “Man Raped His Daughter And Fled The Country For 10 Years, Finally Learns His Fate In American Court” yang terbit di situs opposingviews.com.
Dilansir dari Tempo, pria yang menangis dalam foto itu adalah Frank K.C Hertel yang divonis bersalah di Pengadilan Ohio setelah menjadi buron selama 10 tahun. Ia divonis antara 19-95 tahun karena telah memperkosa putrinya sejak berusia 3 tahun.
Faktanya, pria di foto itu bukan pembunuh pelaku pemerkosaan. Pria di foto itu adalah Frank K.C Hertel yang divonis bersalah di Pengadilan Ohio karena telah memperkosa putrinya sejak berusia 3 tahun.
Foto yang identik, salah satunya dimuat di artikel berjudul “Man Raped His Daughter And Fled The Country For 10 Years, Finally Learns His Fate In American Court” yang terbit di situs opposingviews.com.
Dilansir dari Tempo, pria yang menangis dalam foto itu adalah Frank K.C Hertel yang divonis bersalah di Pengadilan Ohio setelah menjadi buron selama 10 tahun. Ia divonis antara 19-95 tahun karena telah memperkosa putrinya sejak berusia 3 tahun.
Kesimpulan
BUKAN pembunuh pelaku pemerkosaan. Pria di foto itu adalah Frank K.C Hertel yang divonis bersalah di Pengadilan Ohio karena telah memperkosa putrinya sejak berusia 3 tahun.
Rujukan
(GFD-2022-9120) [SALAH] Bantuan Sosial Kemensos untuk Dosen, Guru, Siswa, dan Mahasiswa
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 01/02/2022
Berita
“http://bantuan-sosial.my.id/?v=Bansos
KEMENSOS
Program Bantuan Sosial (BANSOS) untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama masa pandemi
Batas akhir 2022-3-1”
Bansos untuk dosen guru siswa mahasiswa selama masa pandemi
KEMENSOS BANSOS
Bantuan kemensos
http://ri.bantuan-sosial.asia/?v=BansosRi
KEMENSOS
Program Bantuan Sosial (BANSOS) untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama masa pandemi
Batas akhir 2022-3-8
Program bantuan sosial untuk dosen,guru,siswa selama masa pandemi
Bansos Kemendikbud
Bansos 2022
KEMENDIKBUD
Program kuota belajar pulsa 250rb dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh
Program kuota belajar pulsa 250rb dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh
Batas akhir 2022-3-24
KEMENDIKBUD
Program kuota belajar pulsa 250rb dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh!
Batas akhir 2022-3-24
KEMENSOS
Program Bantuan Sosial (BANSOS) untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama masa pandemi
Batas akhir 2022-3-1”
Bansos untuk dosen guru siswa mahasiswa selama masa pandemi
KEMENSOS BANSOS
Bantuan kemensos
http://ri.bantuan-sosial.asia/?v=BansosRi
KEMENSOS
Program Bantuan Sosial (BANSOS) untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama masa pandemi
Batas akhir 2022-3-8
Program bantuan sosial untuk dosen,guru,siswa selama masa pandemi
Bansos Kemendikbud
Bansos 2022
KEMENDIKBUD
Program kuota belajar pulsa 250rb dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh
Program kuota belajar pulsa 250rb dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh
Batas akhir 2022-3-24
KEMENDIKBUD
Program kuota belajar pulsa 250rb dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh!
Batas akhir 2022-3-24
Hasil Cek Fakta
Telah beredar pesan berantai melalui WhatsApp yang berisi informasi serta tautan terkait program bantuan sosial (BANSOS) Kemensos sebesar Rp900.000 yang ditujukan untuk dosen, guru, siswa, dan mahasiswa di masa pandemi. Untuk mendapatkan bansos yang berlaku sampai 1 Maret 2022 itu, calon penerima diharuskan memasukan nomor telponnya pada situs bantuan tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi bantuan sosial tersebut adalah hoaks. Kemensos melalui akun Twitter resminya (@KemensosRI) mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak pernah membuat situs bantuan sosial sebesar Rp900.000. Informasi seputar bantuan sosial dapat diakses melalui kemensos.go.id dan akun resmi @KemensosRI. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu mengecek ulang kebenaran informasi dan tidak ikut menyebarkannya sebagai langkah memerangi hoaks.
Sebagai tambahan, hoaks seputar bantuan di masa pandemi sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Link Mendaftarkan Bantuan Covid-19 Bagi yang Mempunyai E-KTP terbit pada 24 Desember 2021.
Dengan demikian, informasi BANSOS Kemensos itu dikategorikan sebagai Konten Palsu.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi bantuan sosial tersebut adalah hoaks. Kemensos melalui akun Twitter resminya (@KemensosRI) mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak pernah membuat situs bantuan sosial sebesar Rp900.000. Informasi seputar bantuan sosial dapat diakses melalui kemensos.go.id dan akun resmi @KemensosRI. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu mengecek ulang kebenaran informasi dan tidak ikut menyebarkannya sebagai langkah memerangi hoaks.
Sebagai tambahan, hoaks seputar bantuan di masa pandemi sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Link Mendaftarkan Bantuan Covid-19 Bagi yang Mempunyai E-KTP terbit pada 24 Desember 2021.
Dengan demikian, informasi BANSOS Kemensos itu dikategorikan sebagai Konten Palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, melalui akun Twitter resmi @KemensosRI, Kemensos mengonfirmasi informasi bansos yang beredar di masyarakat itu adalah hoaks. Informasi seputar bantuan sosial dapat ditemukan melalui situs http://kemensos.go.id dan akun resmi @KemensosRI.
Faktanya, melalui akun Twitter resmi @KemensosRI, Kemensos mengonfirmasi informasi bansos yang beredar di masyarakat itu adalah hoaks. Informasi seputar bantuan sosial dapat ditemukan melalui situs http://kemensos.go.id dan akun resmi @KemensosRI.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2021/12/24/salah-link-mendaftarkan-bantuan-covid-19-bagi-yang-mempunyai-e-ktp/
- https://twitter.com/KemensosRI/status/1487986632292974594?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1487986632292974594%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=
- https%3A%2F%2Fturnbackhoax.id%2F2022%2F02%2F01%2Fsalah-bantuan-sosial-kemensos-untuk-dosen-guru-siswa-dan-mahasiswa%2F
(GFD-2022-9119) Keliru, Jokowi Merayakan Imlek tanpa Protokol Kesehatan
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 02/02/2022
Berita
Tiga foto yang diklaim Presiden Jokowi merayakan Hari Raya Imlek tanpa protokol kesehatan beredar di Twitter, Selasa 1 Februari 2022. Dalam foto itu memang terlihat sebuah perayaan Imlek yang dihadiri Jokowi. Seluruh orang yang terlihat dalam foto ini berkerumun dan tidak menggunakan masker.
“Virus corona tiba-tiba hilang dan lenyap di Hari Raya Imlek. Hadir dan berkerumun tanpa prokes sudah dicontohkan oleh Jokowi,” tulis akun yang membagikan foto-foto tersebut.
Selain itu, akun tersebut menulis bahwa virus Corona akan dimunculkan lagi pada bulan puasa Ramadhan, mendekati Hari Raya Idul Fitri.
Unggahan tersebut menjadi viral dan telah dibagikan 544 kali pada Selasa malam.
Tangkapan layar unggahan dengan klaim Jokowi Merayakan Imlek tanpa Protokol Kesehatan
Hasil Cek Fakta
Tempo menggunakan reverse image tool dari Google untuk menelusuri foto-foto tersebut. Hasilnya, perayaan Imlek yang dihadiri Presiden Jokowi itu terjadi pada 30 Januari 2020, saat Covid-19 masih sebatas di Wuhan dan beberapa negara tertentu. Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global pada 12 Maret 2020.
Ketiga foto itu termuat dalam laman Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden yang dipublikasikan pada 30 Januari 2020. Total terdapat 31 foto karya fotografer BPMI Setpres, Muchlis Jr berjudul Presiden Hadiri Perayaan Imlek Nasional 2020.
BPMI Setpres memberi keterangan bahwa Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Imlek Nasional di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten pada Kamis, 30 Januari 2020. Presiden Jokowi hadir dengan mengenakan pakaian tradisional changshan berwarna merah menyampaikan ucapan selamat bagi komunitas Tionghoa di Indonesia dalam perayaan yang mengangkat tema “Bersatu untuk Indonesia Maju”.
Jajaran Kabinet Indonesia Maju yang hadir pada acara tersebut adalah Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Polhukam Mahfud Md, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.
Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Imlek Nasional di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten pada Kamis, 30 Januari 2020. Sumber: BPMI Setpres
Tempo juga memberitakan perayaan Imlek yang dihadiri Jokowi itu pada 30 Januari 2020. Jokowi tampak hadir mengenakan busana tradisional Tionghoa, cheongsam berwarna merah.
"Pagi ini saya senang sekali pakai baju ini, tapi ketua panitianya pakai baju adat Jawa. Kan kebalik-balik," ujar Jokowi disambut tawa para hadirin yang datang di ICE BSD, Tangerang Kamis, 30 Januari 2020.
Ketua Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020 G. Sulistiyanto mengatakan busana yang dikenakan Jokowi dan para panitia acara adalah buah karya Anne Avantie. "Bapak Presiden tampaknya bahagia sekali dengan bajunya ini," ujar dia di lokasi yang sama.
Perayaan Imlek Nasional 2020 mengusung tema Bersatu untuk Indonesia Maju. "Untuk Indonesia yang semakin maju, sebagaimana tema perayaan kali ini, seluruh warga negara, termasuk suku Indonesia Tionghoa mesti mengambil peran aktif," kata Sulistiyanto.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan bahwa Presiden Jokowi merayakan Hari Raya Imlek tanpa protokol kesehatan adalah keliru. Ketiga foto yang disebarkan tersebut adalah saat Jokowi hadir pada perayaan Imlek 30 Januari 2020, sebelum Covid-19 menjadi pandemi global.
Tim Cek Fakta Tempo
Rujukan
Halaman: 4389/6085