(GFD-2022-10407) Keliru, Klaim Vaksin COVID-19 Bisa Meningkatkan Risiko HIV/AIDS
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 20/07/2022
Berita
Unggahan di Twitter mengklaim vaksin Covid-19 dapat meningkatkan risiko terpapar HIV AIDS. Informasi ini disebarkan oleh sebuah akun pada 11 Juli 2022 pukul 07.36.
Untuk mendukung klaimnya, akun itu mengunggah foto sebuah surat yang dikirim ke jurnal medis The Lancet pada Oktober 2020 dan menambahkan narasi “Beberapa vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko HIV, para peneliti memperingatkan. Vaksin cacar " memicu virus AIDS. Bukan hoax semata”.
Hingga artikel ini ditulis, unggahannya telah mendapatkan respon 91 kali retweets dan 135 kali disukai.
Hoaks beredar di Twitter mengenai vaksin Covid-19 meningkatkan risiko HIV/AIDS
Hasil Cek Fakta
Untuk memeriksa klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri informasi apakah vaksin Covid-19 dapat meningkatkan risiko terpapar HIV AIDS dari sumber kredibel. Hasilnya, tidak ditemukan informasi resmi dan valid yang menyatakan vaksin Covid-19 dapat meningkatkan resiko terpapar HIV.
Dikutip dari Cek Fakta Reuters, informasi yang mengklaim vaksin covid-19 bisa meningkatan risiko terpapar HIV merupakan informasi yang sempat beredar pada 2020. Saat itu beberapa pengguna media sosial merujuk pada surat sekelompok peneliti kepada The Lancet pada 19 Oktober 2020. Di situ disebutkan beberapa vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko infeksi HIV.
Menurut Susan Buchbinder, Direktur Bridge HIV di Departemen Kesehatan Masyarakat San Francisco, tidak ada data yang menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 dapat meningkatkan tingkat infeksi HIV. Klaim ini bahkan belum dipelajari secara formal.
Para ahli yang sebelumnya dihubungi oleh Reuters juga mengungkapkan hal yang sama. Yakni vaksin COVID-19 tidak dapat menyebabkan HIV.
Melalui email kepada Reuters, Douglas Richman, direktur Institut HIV di Universitas California San Diego mengungkapkan bahwa klaim vaksin COVID-19 menyebabkan HIV merupakan klaim yang “tidak berdasar.” "Klaim ini 'berbahaya bagi individu yang bergantung pada mereka dan kesehatan masyarakat'," ujarnya.
Sementara itu dilansir dari USAtoday, media berbahasa Inggris yang berbasis di Amerika Serikat, para ahli di Meedan's Health Desk bahkan tidak menemukan adanya bukti dari uji klinis vaksin COVID-19 atau data tindak lanjut terkontrol yang menghubungkan vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko kanker atau HIV/AIDS.
Alcindor mengatakan bahan aktif dalam vaksin dari Pfizer-BioNTech, Moderna dan Johnson & Johnson belum terbukti bersifat onkogenik atau menyebabkan kanker. Dokter dan lembaga kesehatan masyarakat mengatakan, vaksin juga aman untuk orang yang sudah mengidap HIV atau kanker.
Dikutip dari Politifact, seorang profesor di departemen mikrobiologi dan imunologi University of Michigan bernama Michael Imperiale mengungkapkan AIDS hanya memiliki satu penyebab, yakni HIV (human immunodeficiency viruses). Replikasi HIV inilah yang menghancurkan sistem kekebalan.
Maka dari itu, orang yang terinfeksi HIV diberi obat antivirus agar mencegah mereka terkena AIDS. Karena vaksin tidak mengandung HIV, vaksin COVID-19 tidak mungkin dapat menyebabkan infeksi HIV atau AIDS.
David Wohl, pakar penyakit menular dari University of North Carolina, mengatakan vaksin COVID-19 tidak menyebabkan imunosupresi. Yakni suatu kondisi penurunan fungsi kekebalan yang membuat seseorang rentan terhadap infeksi oportunistik.
Faktanya, vaksin COVID-19 memacu fungsi kekebalan tubuh untuk melindungi dari infeksi SARS-CoV-2.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan semua produk vaksin Covid-19 yang digunakan telah dipastikan memenuhi standar kualitas, keamanan dan kemanjuran yang dapat diterima dengan menggunakan data uji klinis, proses manufaktur dan kontrol kualitas.
Penilaian mempertimbangkan ancaman yang ditimbulkan oleh keadaan darurat serta manfaat yang akan diperoleh dari penggunaan produk terhadap potensi risiko apa pun selalu diawasi. Vaksin Covid-19 bahkan sejalan dengan peraturan dan undang-undang nasional setiap negara.
Sementara di Indonesia sendiri, terdapat 10 jenis vaksin Covid-19 yang mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia. Dilansir dari laman resmi covid19.go.id, sepuluh vaksin covid-19 tersebut adalah Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Novavax, Sputnik-V, Janssen, Confidencia, dan Zifivax.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Penny K. Lukito, memastikan pihaknya selalu melakukan pengujian dan mengkaji terhadap semua vaksin yang masuk ke Indonesia. Badan POM juga menjamin semua vaksin aman, berkhasiat dan bermutu, sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk mengikuti vaksinasi COVID-19.
"Semua vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 di Indonesia harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Badan POM, yaitu izin penggunaan pada masa darurat atau Emergency Use Authorization (EUA)," ujar Penny dalam keterangan tertulis, Sabtu, 14 Agustus 2021 seperti dikutip dari Detik.com.
Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan fakta, klaim vaksin Covid-19 dapat meningkatkan risiko terpapar HIV AIDS keliru.
Tidak ada bukti dari uji klinis vaksin COVID-19 atau data tindak lanjut terkontrol yang menghubungkan vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko kanker atau HIV/AIDS.
Pakar penyakit menular dari University of North Carolina juga mengungkapkan bahwa vaksin COVID-19 tidak mungkin dapat menyebabkan infeksi HIV atau AIDS.
Baik WHO dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), menjamin semua vaksin aman, berkhasiat dan bermutu.
Rujukan
(GFD-2022-10406) Keliru, Artikel Masjid Bangladesh Terbakar yang Menyebabkan 50 Jemaah Meninggal Dunia
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 20/07/2022
Berita
Dua situs memuat artikel tentang masjid di Bangladesh yang terbakar dan menyebabkan 50 jemaah meninggal dunia. Artikel itu dimuat di situs Hidayah Religi pada Juli 2022 dan situs Klik Viral pada Juni 2022.
Di dalam artikel, terdapat dua foto yang berbeda dan menampakkan sebuah masjid yang terbakar hebat. Narasi pada artikel tersebut memuat penjelasan bahwa kebakaran itu terjadi pada sebuah masjid di Kota Narayani, Bangladesh.
Dua situs memuat kabar bombastis mengenai masjid yang meledak saat sholat Jumat dan menewaskan 50 orang jemaah.
Berdasarkan unggahan tersebut, Tempo akan memverifikasi dua hal ini:
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo, menunjukkan bahwa dua foto yang digunakan baik oleh situs Hidayah Religi dan Klik Viral bukan peristiwa terbakarnya masjid di Kota Narayani, Bangladesh. Peristiwa kebakaran tersebut juga tidak menyebabkan 50 korban tewas, melainkan 30 orang.
Pertama, Tempo menelusuri fakta atas dua foto yang diunggah oleh dua situs tersebut dengan menggunakan reverse image milik Yandex dan Google. Berikut ini fakta-faktanya:
Foto 1
Masjid Taqarrub di Gampong Alue Bungkuh, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara terbakar, Sabtu, 28 Desember 2019 pagi
Fakta:
Tempo menemukan akun YouTube Aceh Asia mengunggah video yang sama dengan peristiwa foto di atas. Pada detik ke 00:46, potongan gambar video identik dengan foto tersebut. Video diunggah pada 28 Desember 2019 berjudul “Masjid Taqarrub dan 8 Kedai Terbakar di Gampong Alue Bungkoh, Kecamatan Pirak Timur, Aceh Utara”.
Media lokal AJNN.net memuat berita kebakaran itu pada 28 Desember 2019. Disebutkan bahwa Masjid Taqarrub di Gampong Alue Bungkuh, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara terbakar, Sabtu, 28 Desember 2019 pagi. Seorang saksi mata, Ismuhar, mengatakan bahwa kubah dan sejumlah fasilitas masjid Taqarrub habis terbakar.
Foto 2
Foto Masjid Agung Belopa di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan yang terbakar pada Selasa 29 Januari 2019
Fakta:
Foto ini adalah foto Masjid Agung Belopa di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan yang terbakar pada Selasa 29 Januari 2019 lalu. Api membakar kubah utama yang sedang direnovasi dan sejumlah titik di bagian atas masjid raya milik Pemkab Luwu itu.
Sejumlah media lokal dan nasional mengunggah foto ini, salah satunya Pojok Satu. Foto ini juga identik dengan video pada akun Youtube Tempo yang berjudul Detik-Detik Kubah Masjid Agung Luwu Terbakar.
Hasil pengecekan peta dari Google Street View yang merekam lokasi ini pada Oktober 2019, Tempo mendapatkan kesamaan pada arsitektur dan warna masjid.
Hasil perekaman Google Street View sebelum Masjid Agung Luwu terbakar.
Jumlah korban terbakarnya masjid di Bangladesh
Masjid di Kota Narayani, Bangladesh, terbakar pada 4 September 2020, sesuai pemberitaan dari Anadolu Agency. Disebutkan dalam berita tersebut, sedikitnya 20 orang tewas dan 17 lainnya berada dalam kondisi kritis. Kebakaran itu diduga karena AC yang meledak saat salat sedang berlangsung.
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, Ershad Hossain mengkonfirmasi jumlah korban tewas tersebut. Menurut wakil asisten direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, Anayet Hossain, para pasien dalam kondisi kritis mengalami luka bakar pada trakea.
Dia mengutip seorang dokter di rumah sakit yang mengatakan korban luka bakar menutupi 30% hingga 70% dari tubuh mereka.
Bukan media kredibel
Situs http://www.hidayahreligi.website/ dan https://www.klikviral.xyz/ bukanlah situs media yang kredibel karena hanya mengambil konten dari situs media lain tanpa menyebutkan sumbernya. Artikel yang dimuat merupakan peristiwa 4 September 2020 yang dimuat ulang pada Juli 2022. Selain itu, situs tersebut tidak mencantumkan penanggung jawab media, susunan redaksi dan nomor kontak dan alamat perusahaan.
Padahal, ketentuan terkait ini diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang berbunyi "Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat, dan penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan; khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan alamat percetakan."
Selain itu, dalam situs tersebut, tidak ditemukan Pedoman Pemberitaan Media Siber. Padahal, kewajiban untuk memuat Pedoman Pemberitaan Media Siber oleh perusahaan media juga tercantum dalam Pasal 8 Undang-Undang Pers.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, artikel tentang masjid terbakar saat shalat Jumat yang menyebabkan 50 jemaah meninggal dunia adalah keliru.
Dua foto yang dimuat adalah terbakarnya masjid di Aceh Utara dan Luwu, bukan di Bangladesh seperti yang tertulis dalam artikel. Selain itu, masjid di Kota Narayani, Bangladesh terbakar pada 4 September 2020, bukan tahun 2022. Jumlah korban mencapai 50 orang juga tidak akurat.
Rujukan
- http://www.hidayahreligi.website/2022/07/innalillahi-masjid-meledak-saat-sholat.html
- http://www.hidayahreligi.website/2022/07/innalillahi-masjid-meledak-saat-sholat.html
- https://www.klikviral.xyz/2022/06/innalillahi-wa-inna-illaihi-rojiun_7.html
- https://www.youtube.com/watch?v=sqSS8ee0EGU
- https://www.ajnn.net/news/satu-orang-terbakar-dalam-tragedi-kebakaran-alue-bungkoh/index.html
- https://pojoksatu.id/sulsel/2019/01/29/masjid-agung-belopa-luwu-terbakar-padahal-baru-direnovasi-foto-fotonya/
- https://www.youtube.com/watch?v=tIF61Zumyx8
- https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/bangladesh-20-die-17-injured-in-mosque-blasts/1963695
- http://www.hidayahreligi.website/
- https://www.klikviral.xyz/
- https://wa.me/6281315777057
(GFD-2022-10405) Keliru, Timnas Indonesia Keluar dari AFF dan Bergabung dengan EAFF
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 19/07/2022
Berita
Sebuah laman Facebook mengunggah video yang menarasikan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) terancam akan rugi besar jika PSSI dan Timnas Indonesia angkat kaki dan pindah ke Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF) usai Piala AFF U19 2022.
Video berjudul Presiden AFF Panik!! Indonesia Nyatakan Keluar Dari AFF & Masuk EAFF??? ini juga beredar di TikTok.
Tangkapan layar hoaks yang beredar di TikTok dan Facebook soal Indonesia keluar dari Piala AFF dan bergabung dengan EAFF
Di laman Facebook, video yang diunggah tanggal 17 Juli 2022 ini sudah ditonton 56 ribu kali, 127 komentar dan disukai 1200 pengguna Facebook. Sedangkan video yang beredar di TikTok diunggah tanggal 19 Juli 2022.
Hasil Cek Fakta
Hasil pemeriksaan fakta yang dilakukan Tim Cek Fakta Tempo menunjukkan tidak ada pernyataan resmi dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menaungi Tim Nasional Sepak Bola Indonesia terkait klaim ini. Begitu pula ASEAN Football Federation (AFF) dan FIFA sebagai induk federasi sepak bola seluruh dunia.
Untuk memeriksa klaim ini, Tempo menonton keseluruhan video baik yang beredar di facebook maupun TikTok. Fragmen-fragmen video dan foto dianalisis dengan Yandex Image, Google Image, dan Fake News Debunker By InVid untuk menganalisis video atau foto yang identik serta Google Translate.
Video yang diunggah pada laman Facebook tersebut merupakan kolase foto dan video dari peristiwa yang berbeda-beda. Sama halnya dengan video yang beredar di TikTok.
Foto yang muncul pada detik ke 0:00, berdasarkan pencarian Tempo merupakan foto Khiev Sameth. Dilansir Bolatimes.com, Khiev Sameth merupakan Presiden Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) yang sejak tahun 2019. Menjabat sebagai Presiden AFF usai Kongres Badan Regional AFF yang berlangsung di Siem Reap, Kamboja, Minggu, 17 April 2019. Sebelum ia menjabat sebagai Wakil Presiden AFF.
Pada detik ke-0:15, video ini menampilkan sebuah foto Presiden Jokowi dengan satu orang sedang duduk dengan latar belakang logo FIFA. Hasil penelusuran Tempo menunjukkan bahwa foto ini merupakan hasil suntingan. Potongan gambar wajah Jokowi sengaja ditempelkan di atas wajah orang lain.
Tempo menemukan foto asli yang dipublikasikan laman resmi FIFA. Orang yang duduk sebelah kiri adalah Pejabat Presiden Asosiasi Sepak Bola China (CFA) Du Zhaocai dan sebelah kanan adalah Presiden FIFA Gianni Infantino.
Presiden FIFA Gianni Infantino dan Pejabat Presiden Asosiasi Sepak Bola China (CFA) Du Zhaocai bertemu di Kantor FIFA Rabu 24 April 2019.
Foto ini terkait pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dan Pejabat Presiden Asosiasi Sepak Bola China (CFA) Du Zhaocai bertemu di Kantor FIFA, Rabu 24 April 2019. Dalam pertemuan ini keduanya menandatangani Nota Kesepahaman pengembangan sepak bola di China.
Pada detik ke-35, video menunjukkan tangkap layar akun instagram resmi EAFF @eaff_official. Hasil penelusuran menunjukan sejak tanggal 10 Juli 2022, akun instagram EAFF dibanjiri komentar netizen Indonesia. Warganet Indonesia berkomentar meminta Federasi Sepak Bola Asia Timur agar mengundang Indonesia jadi anggotanya.
Tangkapan layar akun Instagram EAFF yang dibanjiri komentar warganet Indonesia
Pada tanggal 16 Juli 2022, mereka mengucapkan terimakasih dalam 6 bahasa, salah satunya dengan bahasa Indonesia. Akun @eaff_official menulis “Terimakasih banyak semuanya!” merespon bertambahnya 10 ribu pengikut di Instagram. Selang beberapa jam kemudian, pengikut @eaff_official bertambah menjadi 20 ribu. Saat ini, akun resmi EAFF tersebut diikuti oleh 42,5 ribu pengguna instagram.
PSSI desak AFF gelar investigasi
Dilansir OKEBOLA, Timnas Indonesia U-19 gagal melaju ke semifinal Piala AFF U19 2022, meski menang telak atas Timnas Myanmar U-19 dengan skor 5-1. Pada pertandingan lain, Thailand dan Vietnam berakhir imbang 1-1.
Pada Piala AFF U-19 2022, AFF menerapkan aturan head-to-head bila ada tiga tim atau lebih yang memiliki poin sama di grup. Indonesia kalah head to head lantaran hanya bermain 0-0 saat berjumpa dengan Vietnam dan Thailand pada penyisihan grup.
Para pendukung Timnas merasa kecewa dengan penampilan Vietnam serta Thailand yang dianggap tidak menjunjung fair play dan sportivitas. Mereka pun meminta PSSI mengajukan protes kepada AFF.
Dilansir laman resmi PSSI, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan pihaknya mengirimkan surat protes resmi kepada AFF agar melakukan investigasi melalui Komite Disiplin (Komdis) AFF pada pertandingan Piala AFF U19 2022 antara Thailand vs Vietnam. PSSI juga mengirim video rekaman pertandingan Thailand dan Vietnam itu ke AFF, AFC, dan FIFA.
PSSI menilai laga antara Thailand dan Vietnam mencederai prinsip fair play dan sportivitas. Namun hingga saat ini belum ada respon balik dari AFF, AFC, dan FIFA.
Dilansir CNN, perwakilan Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) melarang wartawan bertanya kepada pelatih soal insiden fair play yang melibatkan Thailand dan Vietnam di Piala AFF U-19 2022. Ini terjadi dalam sesi jumpa pers laga semifinal Piala AFF U-19 2022 di Hotel Century, Selasa 12 Juli 2022.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, narasi yang menyebutkan Indonesia menyatakan keluar dari AFF dan bergabung dengan EAFF adalah Keliru.
Hingga artikel ini diturunkan, tidak ada pernyataan bahwa Indonesia keluar dari AFF usai gagal melaju ke semifinal Piala AFF U19 2022. Setelah kekalahan itu, PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia mengajukan protes ke AFF. PSSI menganggap pertandingan Thailand melawan Vietnam mencederai fair play dan sportivitas.
Foto Jokowi dalam video ini juga hasil suntingan. Faktanya, foto tersebut adalah Pejabat Presiden Asosiasi Sepak Bola China (CFA) Du Zhaocai yang duduk bersama Presiden FIFA Gianni Infantino.
Rujukan
- https://fb.watch/elWcS-Q-KL/
- https://www.tiktok.com/@jumrang07/video/7120209686997126426?_t=8U1GPqTxF4M&_r=1
- https://www.bolatimes.com/bolaindonesia/2022/07/11/190000/profil-khiev-sameth-perwira-militer-kamboja-yang-jadi-presiden-aff-saat-ini
- https://www.fifa.com/about-fifa/president/media-releases/fifa-and-the-chinese-fa-join-forces-to-further-develop-football-in-the-country
- https://www.instagram.com/eaff_official/
- https://www.instagram.com/eaff_official/
- https://www.instagram.com/eaff_official/
- https://bola.okezone.com/read/2022/07/14/51/2629793/timnas-indonesia-dituntut-mundur-dari-aff-instagram-resmi-eaff-sapa-netizen-indonesia
- https://www.pssi.org/news/pssi-akan-kirim-surat-resmi-ke-aff
- https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20220712162031-142-820551/aff-larang-wartawan-tanya-laga-aneh-vietnam-vs-thailand
- https://wa.me/6281315777057
(GFD-2022-10404) Belum Ada Bukti, Penemuan Cincin Berhuruf Arab Bukti Orang Viking yang Memeluk Agama Islam
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 19/07/2022
Berita
Video yang memperlihatkan sebuah cincin bertuliskan huruf arab yang tersimpan di Museum Sejarah Swedia di Stockholm beredar di media sosial. Video tersebut juga dikolase dengan potongan film berjudul “The Thirteen Warriors” yang mengisahkan hubungan bangsa viking dengan seorang utusan Islam.
Video tersebut dibagikan dengan narasi bahwa penemuan cincin bertuliskan huruf Arab merupakan bukti bahwa bangsa Viking telah memeluk Agama Islam. Di Instagram, video tersebut dibagikan akun ini pada 11 Juli 2022.
“Bukti mengenai orang Viking yang memeluk agama Islam dicatat oleh ahli geografi Muslim abad ke-16, Amin Razi,” tulis pemilik akun.
Apa benar cincin bertuliskan huruf arab yang tersimpan di Mueseum Sejarah Swedia di Stockholm merupakan bukti bahwa orang Viking telah memeluk Agama Islam?
[CEK FAKTA] Tangkapan layar unggahan video dengan klaim penemuan cincin berhuruf Arab jadi bukti viking yang memeluk Agama Islam
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui sejumlah media kredibel. Hasilnya, belum ada hasil penelitian dari institusi terpercaya yang menunjukkan bahwa jasad pemilik cincin tersebut merupakan orang Viking yang telah memeluk Agama Islam.
Bagian awal dari kolase video di atas memperlihatkan Max Foster, koresponden CNN, tengah melaporkan adanya temuan sebuah cincin berlafalkan Allah. Video yang identik pernah dimuat laman CNN pada 19 Maret 2015 dengan judul, “Mystery Viking found with Islamic Ring”.
Menurut laporan CNN, para peneliti yang dipimpin oleh ahli biofisika Universitas Stockholm Sebastian Wärmländer mengatakan mereka menggunakan "scanning electron microscopy (SEM) dengan energy dispersive X-ray spectroscopy (EDS) untuk menganalisis komposisi cincin dan menemukan bahwa cincin itu sebenarnya terbuat dari paduan perak dan kaca berwarna.
“Kita harus ingat bahwa meskipun kaca berwarna hari ini mungkin dianggap sebagai bahan 'palsu' dengan nilai lebih rendah, ini belum tentu demikian di masa lalu," tim memperingatkan.
Meskipun produksi kaca dimulai sekitar 5.000 tahun yang lalu di Levant, itu masih merupakan bahan eksotis di Skandinavia Viking Age.
Pemilik cincin itu ditemukan mengenakan pakaian tradisional Skandinavia, tetapi para peneliti mengatakan tidak mungkin untuk menentukan etnisnya karena kondisi tulang yang membusuk di kuburan.
"Bukan tidak mungkin wanita itu sendiri, atau seseorang yang dekat dengannya, pernah mengunjungi -- atau bahkan berasal dari -- Khilafah (yang kemudian membentang dari Tunisia hingga perbatasan India) atau daerah sekitarnya," kata mereka.
Dalam jurnal Scanning, para peneliti dari Arrhenius Laboratories, Stockholm University, Swedia, menyimpulkan bahwa cincin itu jarang dipakai, dan kemungkinan besar diberikan pengrajin perak kepada wanita yang dimakamkan di Birka atau dengan beberapa pemilik di antaranya.
Cincin sudah terpasang dengan batu ungu bertuliskan tulisan Arab Kufi, yang sebelumnya dianggap sebagai batu kecubung, tetapi penelitian menunjukkan bahwa itu merupakan kaca berwarna. Cincin itu telah dicor dalam paduan perak bermutu tinggi.
Para peneliti juga mengatakan cincin tersebut merupakan bukti material yang menunjukkan adanya interaksi langsung antara Viking Age Skandinavia dengan dunia Islam. Menjadi satu-satunya cincin dengan tulisan Arab yang ditemukan di situs arkeologi Skandinavia sebagai objek unik di antara material Zaman Viking Swedia.
Dilansir dari The Post, cincin itu ditemukan pada kuburan Viking di Birka, pusat perdagangan bersejarah di tempat yang sekarang disebut Swedia. Wanita di kuburan meninggal pada abad ke-9 dan ditemukan sekitar seribu tahun kemudian oleh arkeolog Swedia terkenal Hjalmar Stolpe, yang menghabiskan bertahun-tahun menggali situs kuburan di sekitar Birka.
Meskipun bukti fisiknya tidak biasa, ada banyak catatan tentang Skandinavia dari periode ini yang bersinggungan dengan dunia Muslim awal. Pada abad ke-11, Viking telah dikenal karena perjalanan lautnya yang panjang, melakukan perjalanan ke barat sejauh Amerika dan kemungkinan mencapai Konstantinopel dan bahkan Baghdad ketika mereka melakukan perjalanan ke arah lain.
Dan sementara catatan kontemporer tentang Viking dari Eropa Barat menunjukkan penyerbu yang menakutkan, sebagian besar catatan menunjukkan bahwa Viking, yang kemungkinan takut pada prajurit yang lebih canggih di wilayah tersebut, malah mencari perdagangan ketika mereka pergi ke timur.
"Orang-orang Viking sangat tertarik pada perak, bukan emas," Farhat Hussain, seorang sejarawan, mengatakan kepada surat kabar Nasional Abu Dhabi pada tahun 2008. "Itu adalah simbol status bagi pria dan wanita Viking, mereka bahkan ingin dikuburkan dengan perak."
Bagaimana tepatnya wanita di Birka dan cincin itu cocok dengan hubungan ini tidak diketahui. Mungkin tidak akan pernah diketahui.
"Saya tidak tahu apakah itu dibeli atau dijarah dan tentu saja saya berharap saya bisa tahu bagaimana semua itu bisa terjadi sehingga wanita ini mendapatkannya - ramah atau sebaliknya. Jika dia pergi jauh dari rumah atau jika seseorang membawanya kembali untuknya? " Linda Wåhlander, seorang guru di museum historiska Statens yang mengerjakan proyek tersebut, menjelaskan dalam sebuah email. "Saya seorang arkeolog, tapi terkadang saya berharap bisa menjadi penjelajah waktu."
Para peneliti di Swedia juga menemukan tulisan Arab pada kostum pemakaman perahu orang-orang Viking. Benda-benda itu, yang selama ini diabaikan dalam ruang penyimpanan selama lebih dari 100 tahun, merupakan contoh dari pakaian pemakaman di Era Viking.
Desain tenun dengan menggunakan sutra dan perak itu ditemukan bordiran bertuliskan "Allah" dan "Ali".
Penemuan tulisan itu terungkap dalam kajian yang dilakukan pakar arkeologi tekstil, Annika Larsson dari Universitas Uppsala ketika meneliti kembali kostum dari laki-laki dan perempuan dan ruang kuburan.
Hasil penelitian itu mengungkap tulisan itu menggunakan tulisan Arab kuno Kufic, yang sesuai dengan naskah yang dikembangkan di kota Kufah di Irak pada abad ke-7, salah satu naskah Arab pertama yang digunakan untuk menuliskan Quran.
Larsson sejauh ini telah menemukan nama-nama setidaknya pada 10 dari 100 potongan yang dikajinya, dan kata itu selalu muncul berdampingan. Penemuan baru itu menimbulkan pertanyaan mengenai siapakah penghuni makam tersebut.
"Kemungkinan bahwa beberapa orang yang dikubur merupakan Muslim tidak sepenuhnya terungkap," kata dia, dikutip dari BBC.com pada 12 Oktober 2017.
The Thirteen Warriors
Bagian akhir dari kolase video di atas diambil dari film The 13th Warriors. Mengisahkan seorang penyair yang juga adalah bangsawan kekalifahan Arab di Baghdad pada tahun 922 Masehi, yakni Ahmed Ibn Fadlan yang diperankan aktor asal Spanyol, Antonio Banderas.
Film ini sendiri memadukan cerita fiksi dan sejarah yang diadaptasi dari novel Michael Crichton berjudul Eaters of the Dead. Berkisah tentang Beowulf (bangsawan Viking) dan Ibn Fadlan.
Dalam sejarah Islam, Ibn Fadlan merupakan penyair yang ditugaskan menyebarkan agama Islam ke wilayah Eropa, terutama Bulgaria Volga dan Rusia.
Ekspedisi sang penyair ke wilayah Rusia atas perintah dari Khalifah Al-Muqtadir Billah-para sejarawan menyebutkan bahwa al-Muqtadir Billah adalah Ja’far bin al-Khalifah al Mu’tadhid–dalam kurun waktu selama tiga tahun pada tahun 921 M.
“Dalam ekspedisinya, Ibnu Fadhlan memberikan laporan yang sangat menarik tentang keadaan daerah yang dilewatinya, meliputi gambaran geografi wilayah, kondisi sosial masyarakat, agama dan kepercayaannya, hingga bentuk badan atau wajah bangsa yang dijumpai,” dikutip dari Mojokstore.com.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta tempo, kolase video dengan narasi penemuan cincin berlafal Allah pada makam bangsa Viking merupakan bukti bahwa orang Viking telah memeluk agama Islam, belum ada terbukti.
Cincin tersebut memang ditemukan di makam perempuan dari abad 9 di Swedia, kampung halaman bangsa Viking kuno yang sekaligus mengindikasikan bahwa masyarakat Era Viking telah berinteraksi dengan peradaban Islam. Namun, tidak ada bukti bahwa perempuan tersebut telah beragama Islam.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/Cf3wQ96Jv9B/
- https://edition.cnn.com/2015/03/19/europe/sweden-viking-arabic-ring/index.html
- https://www.academia.edu/80399255/Analysis_and_interpretation_of_a_unique_Arabic_finger_ring_from_the_Viking_Age_town_of_Birka_Sweden
- https://www.washingtonpost.com/news/worldviews/wp/2015/03/18/why-was-a-9th-century-viking-woman-buried-with-a-ring-that-says-for-allah-on-it/
- https://www.bbc.com/indonesia/majalah-41591694
- https://mojokstore.com/product/risalah-ibnu-fadhlan/
Halaman: 4391/6405